Proses Perumusan Kebijakan Pendidikan
Proses Perumusan Kebijakan Pendidikan
Proses Perumusan Kebijakan Pendidikan
KEBIJAKAN PENDIDIKAN
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Sowiyah, M.Pd.
Dr. Riswandi, M.Pd
LEGITIMASI PENDIDIKAN
Legitimasi adalah kualitas hukum yang
berbasis pada penerimaan putusan dalam
peradilan, dapat pula diartikan seberapa jauh
masyarakat mau menerima dan mengakui
kewenangan, keputusan atau kebijakan yang
diambil oleh seorang pemimpin.
Setelah kebijakan berhasil diformulasikan,
sebelum diterapkan pada masyarakat,
kebijakan tersebut haruslah memperoleh
legitimasi (pengesahan) atau kekuatan hukum
yang mengatur penerapan (implementasi)
kebijakan pada masyarakat.
Menurut Andrain berdasarkan prinsip pengakuan dan dukungan masyarakat terhadap
pemerintah, maka legitimasi dikelompokkan menjadi lima tipe yaitu:
1.Legitimasi tradisional : masyarakat memberikan pengakuan dan dukungan kepada
pemimpin pemerintahan karena pemimpin tersebut merupakan keturunan pemimpin
"berdarah biru" yang dipercaya harus memimpin masyarakat.
2.Legitimasi ideologi : masyarakat memberikan dukungan kepada pemimpin
pemerintahan karena pemimpin tersebut dianggap sebagai penafsir dan pelaksana
ideologi.
3.Legitimasi kualitas pribadi : masyarakat memberikan pengakuan dan dukungan
kepada pemerintah karena pemimpin tersebut memiliki kualitas pribadi berupa
kharismatik maupun penampilan pribadi dan prestasi cemerlang dalam bidang
tertentu.
4. Legitimasi prosedural: masyarakat memberikan pengakuan dan dukungan kepada
pemerintah karena pemimpin tersebut mendapat kewenangan menurut prosedur yang
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
Sedangkan secara khusus adalah agar terdapatnya kerjasama dan komitmen antara
pemerintah dengan masyarakat, atau antara masyarakat dengan masyarakat untuk
membuat rencana, menjalankan rencana dan memonitor-mensupervisi secara
bersama, dapat membangkitkan motivasi kelompok strategis dan kelompok peduli
untuk melakukan tindakan baik dalam kerjasama maupun membangun pengawasan
terhadap tujuan kebijakan pendidikan, dan menyebarluaskan hasil-hasil
perkembangan program kebijakan pendidikan kepada masyarakat luas.
Implementasi Kebijakan Pendidikan
1. Ketepatan kebijakan
Dalam Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1992 Bab III Pasal 4 peran serta/par-
tisipasi masyarakat dapat berbentuk:
Carter V Good 1959
Menurut Subarsono (2013) evaluasi kinerja kebijakan pendidikan dapat dilakukan dengan
melakukan penilaian komprehensif terhadap:
1. Pencapaian target (output),
2. Pencapaian tujuan kebijakan (outcome),
3. Kesenjangan (gap) antar target dan tujuan dengan pencapaian,
4. Perbandingan (benchmarking) dengan kebijakan yang sama di tempat lain yang berhasil,
5. Indentifikasi faktor pendukung keberhasilan dan kegagalan sehingga menyebabkan
kesenjangan, dan
6. Memberikan rekomendasi untuk menanggulangi kesenjangan.
THANK YOU!