Anda di halaman 1dari 17

Administrasi Reform

Masalah Administrasi Di Indonesia

1. Ketergantungan yang tinggi pada pusat 2. Sulit mencari titik temu antara model perencanaan 3. 4.
dari atas (top down) dan dari bawah (bottom up) Pendekatan birokratis yang berlebihan pada aturan dan prosedur (Rules driven) Gabungan ke tiganya menghasilkan pelayanan yang lambat dan kurang memuaskan, ketidakpastian waktu dan biaya, sehingga menimbulkan transaction cost

Ketidak Mampuan Administrasi


1. Tidak adanya orientasi ke depan 2. Munculnya masalah-masalah mal-administrasi dan masalahmalpatologi birokrasi 3. Administrasi seringkali dikalahkan pertimbangan yang tidak rasional 4. Tidak adanya penegakan hukum dan tertib administrasi 5. Tidak adanya perubahan yang significan pada lingkungan dan budaya aparatur

Pengertian Administrasi Reform

Upaya untuk meningkatkan performance


administrasi, baik secara individu, kelompok serta memberikan advis kepada mereka tentang bagaimana cara mencapai tujuan administrasi yang efektif, efisien dan berkualitas

CiriCiri-Ciri Administrasi Reform

1. Artificial : dibuat secara terencana, tidak


bersifat natural 2. Induced : merupakan kegiatan suatu usaha yang didasarkan pada argumen, karena tekanannya pada persuasi 3. Moral : diharapkan hasilnya adalah adanya perbaikan sistem

Perspektif Administrasi Reform

1. Perspektif Politik : penyesuaian


hubungan birokrasi dengan unsur yang ada dalam masyarakat dan hubungannya dalam birokrasi itu sendiri 2. Perspektif Ekonomi : realokasi sumbersumbersumber dan perubahan dari produk yang dihasilkan

3.

Perspektif Psiko Kultural :


sebagai proses perubahan pola perilaku, tata nilai administrasi, sistem kepercayaan dan perilaku birokrasi Perspektif Kelembagaan : penyesuaian kelembagaan yang adaptif dan responsif terhadap perubahan dengan mengarahkan pada efisiensi dan efektifitas pencapaian tujuan

4.

Tujuan Administrasi Reform


1. Untuk mencapai kemampuan dan kinerja 2. 3. 4. 5.
secara optimum dalam melaksanakan tugas Menyempurnakan kinerja administrasi dari sisi individu, kelompok dan institusi agar mereka mencapai tujuan yang efektif, efisien Memperbaiki tatanan, metode dan performance administrasi Efisiensi administrasi dalam arti penghematan yang dapat dicapai melalui penyederhanaan formulir, perubahan prosedur, penghilangan duplikasi Penghapusan kelemahan atas mal-administrasi maldan patologi birokrasi

Sasaran Administrasi Reform


1. 2. 3. 4. 5.
Bidang Adm Pemerintahan : ditujukan agar tidak hanya mampu menjalankan tugas-tugas umum pemerintahan, tetapi perlu ditingkatkan tugassehingga mampu menjalankan tugas pembangunan secara efektif Bidang Aparatur Pemerintah; ditujukan supaya benar-benar menjadi alat benaryang berwibawa, kuat, stabil dan taat pada kepentingan negara dan masyarakat Bidang Organisasi: untuk mendudukan aparatur pemerintah dan unit-unit unitkegiatannya sesuai dengan fungsi-fungsi dan tanggung jawab yang jelas. fungsiBentuk dan besaarnya organisasi disesuaikan dengan tupoksi serta beban dan volume kerja Bidang Tata Kerja: diarahkan pada tata hubungan kerja antar lembaga (keserasian kebijakan dan tata laksana operasional) Bidang Pengambilan Kebijakan: diarahkan pada pengambilan kebijakan yang rasional komprehensif, dan bertumpu pada nilai-nilai keadilan, nilaipartisipasi dan transparansi.

Orientasi Administrasi Reform

1. 2. 3. 4. 5.

Public Service Pemberdayaan Masyarakat Profesionalisme Konsistensi Kebijakan NilaiNilai-Nilai Moral

Ruang Lingkup

1. Perubahan Pembuatan Kebijakan 2. Perombakan Struktural 3. Perombakan Budaya Organisasi (sikap dan
perilaku) 4. Teknologi Administrasi

Strategi Reformasi Administrasi

1. Strategi Struktural : a. Sifatnya mekanistik, formal, rasional dan


terencana b. Perubahan dalam adm telah diantisipasi, dikoordinasikan dan diasimilasikan dalam proses adm itu sendiri c. Hal-hal yang bersifat struktural menjadi titik Haltekannya.

2. Strategi Non Struktural

a. Reformasi dilaksanakan secara terus menerus


(integrated dalam adm itu sendiri) b. Strategi ini memandang adm sebagai satuan yang terus menerus melakukan perubahan, sehingga setiap proses adm melalui siklus yang terus menerus c. Adm menjadi katalisator dari berbagai sub sistem yang saling bertentangan

3. Strategi Coercieve
a. Strategi yang bersifat paksaan, ditandai oleh
penentuan tujuan reformasi secara sepihak. b. Menekankan pada sanksi-sanksi tertentu untuk sanksidapat melaksanakan reformasi c. Menekankan jalur hierarkhi dalam melakukan reformasi d. Dalam melakukan reformasi seringkali dilakukan melalui stress induction (dilakukan menurut kehendak reformer

4. Strategi Normatif
a. Memanfaatkan sumber-sumber legitimasi dalam sumberreformasi (makin tinggi legitimasinya, makin besar acceptable) b. Ketaatan bawahan karena pelembagaan (institusional building) dari reformasi itu sendiri c. Proses penentuan objek reformasi mengikut sertakan seluruh anggota organisasi d. Memperkenalkan value baru (reformasi administrasi) dilakukan sedemikian rupa agar nilainilainilai baru seolah-olah sesuai dengan nilai lama seolah-

5. Strategi Utilitarian

a. Strategi yang mendasarkan pemberian


reward dan punishment dalam memperkenalkan reformasi b. Reformasi dilihat sebagai kebutuhan untuk meningkatkan capacity maupun aktualisasi organisasi

6. Strategi Comprehensif dan Incremental

a. Strategi Comprehensif : strategi


reformasi dilakukan secara menyeluruh b. Strategi Incremental : reformasi dilakukan secara bertahap dan terus menerus.

Arah Kebijakan Adm Reform

a. b. c. d.

Desentralisasi Privatisasi Perampingan (rightzising) birokrasi Manajemen Pembangunan yang modern (Good Governance dan Clean Governance)

Anda mungkin juga menyukai