Anda di halaman 1dari 57

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.

Y CALON AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DI BPS NY SIH EDY SETYOWATI CEMENG BAKALAN SIDOARJO

Oleh : MUJIATI NIM : 2006 01 0248

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN JOMBANG 2007

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan pada An.F Umur 18 bulan dengan Gastro Enteritis Akut (GEA) Dibuat sebagai laporan Praktek Klinik di BPS NY. Sih Edy Setyowati Cemeng Bakalan Sidoarjo oleh :

Mahasiswa : Mujiati NIM : 2006 01 0248

Telah diperiksa dan disetujui pada

Januari 2008

Mengetahui,

Pembimbimg Akademik

Pembimbing Praktek

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan hidayah-NYA yang telah dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Sepeti kata pepatah Tiada gading yang tak retak penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna serta masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan mutu penulisan di waktu yang akan datang. Dalam penulisan ini penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Dr. Rudy Prasetyono, Selaku Kepala Perwakilan PT.Hardlent Medika Husada Sidoarjo yang telah memberi kesempatan penulis untuk mengikuti pendidikan STIKES Husada Jombang 2. Ny. Sih Edy Setyowati, Selaku Pembimbing Praktek Klinik.. 3. eny Fatmawati,S.ST, Selaku Penguji II Ujian UHAP III/Neonatus 2007 M, yang telah memberikan waktu, tenaga dan fikiran dalam penulisan laporan 4. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Asuhan Kebidanan ini Demikian ucapan terima kasih ini penulis sampaikan seiring doa semoga ALLAH SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan.Amin. Sidoarjo, Januari 2008 Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan yang mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. dari pengertian ini salah satu faktor yang mendukung adalah kemampuan profesional yang dimiliki oleh bidan sebagai tenaga kesehatan didalam melaksanakan tugasnya secara profesional dan bertanggung jawab sehingga dapat mengantisipasi masalah masalah yang timbul pada individu, keluarga dan masyarakat. Hal tersebut diupayakan melalui usaha-usaha promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Mengingat permasalahan anak dan konteks perawatan keluarga saat ini masih menduduki prioritas utama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat maka diperlukan usaha yang nyata untuk mewujudkan hal tersebut. Sebagai salah satu perwujudannya maka penulis berupaya menerapkannya melalui Asuhan Kebidanan pada An.F umur 18 bulan dengan GEA di BPS Ny. Sih Edy Setyowati Cemeng Bakalan Sidoarjo.

1.2

Tujuan Penulisan 1.2.1. Tujuan Umum Menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan kebidanan nyata serta mendapat pengalaman dalam pemecahan masalah dengan menggunakan Manajemen Hellen

Varney. 1.2.2. Tujuan Khusus Setelah melakukan asuhan kebidanan pada An.F umur 18 bulan dengan GEA , diharapkan mahasiswa mampu : a. Melakukan pengkajian data b. Mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan c. Mengantisipasi masalah patensial d. Mengidentifikasi kebutuhan segera e. Merumuskan suatu tindakan yang komprehensif f. Melaksanakan suatu tindakan sesuai rencana g. Mengevaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan.

1.3.

Manfaat penulisan 1.3.1. Bagi Penulis Mendapat pengalaman serta dapat menerapkan apa yang telah didapat dalam perkuliahan dengan kasus nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan. 1.3.2. Bagi Institusi Sebagai bahan kepustakaan bagi yang membutuhkan asuhan perbandingan pada penanganan kasus anak dengan GEA. 1.3.3. Bagi Klien. Agar mereka dapat mengetahui masalah-masalah anak dengan GEA apa saja yang bisa terjadi.

1.4.

Metode Penulisan

Laporan asuhan kebidanan ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif dalam studi kasus yaitu menggambarkan secara nyata tentang kondisi saat ini dengan perbandingan antara teori dengan kasus nyata dengan GEA. Adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data diantaranya : 1. Wawancara. Yaitu mengumpulkan data dengan tanya jawab langsung pada ibu atau keluarga maupun tim kesehatan yang terkait untuk mendapatkan data subyektif. 2. Observasi. Yaitu pengamatan langsung terhadap perubahan yang terjadi pada pasien. 3. Pemeriksaan Fisik. Yaitu pemeriksaan pada pasien yang meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, dan parkusi untuk mendapatkan data obyektif. 4. Studi Kepustakaan. Yaitu dengan mempelajari bukubuku dan makalah yang berhubungan dengan GEA pada anak dan masalah yang diutamakan. 5. Pemeriksaan Penunjang Yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosa seperti pemeriksaan laboratorium / USG / Rontgen. 6. Dokumentasi. Yaitu suatu cara untuk memperoleh data dengan melihat data yang sudah ada status pasien, catatan medik dari hasil pemeriksaan penunjang lainya 1.5. Waktu Penulisan

Penulisan dilakukan saat Praktek Klinik Kebidanan di BPS Ny. Sih Edy Setyowati Cemeng Bakalan Sidoarjo. 1.6. Sistimatika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA BAB III : TINJAUAN KASUS BAB IV : PENUTUP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Gastroenteritis 2.1.1 Definisi Gastroenteritis adalah keadaan frekwensi BAB lebih dari 4x pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau dapat pula bercampur lendir dan darah (Ngastiyah, 1995;143) Gastroenteritis adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekwensi 1x lebih BAB dengan bentuk tinja yang encer atau cair (suriadi,2001;88) Gastroenteritis adalah defekasi encer lebih 3x sehari tanpa darah lendir dalam tinja (Arif Mansjoer,2000;470).

2.1.2 Etiologi 1. Faktor Infeksi, menurut Ngastiyah hal 143 etiologi gastroenteritis dapat dibagi dalam beberapa faktor infeksi, yaitu : a. Infeksi Bakteri Vibrio, E.Colli, Salmonella, Shigella, Compylabanter, Yersinia, Aeromonas. b. Infeksi Virus Asto virus, echoviruses, Adenovirus, human retrovirus, pada agent, rota virus, entero virus (virus echo coxgacke,

poliomielitis) c. Infeksi Parasit Cacing (ascaris, trichiuris, strogiloides), protozoa ( entamce bahistoly HCA, giordia lambila tricomonas, hominis), jamur (candida albicans). 2. Faktor Malabsorsi a. Malabsorbsi karbohidrat Disakarida (intoleransi laktose, mailose, sukrose). Monosakarida (intoleransi glukosa, froktosa, galaktosa) pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering adalah intoleransi laktosa. b. Malabsorbsi lemak LCT ( Long Chain Trigliserida) atau diberikan trigliserida rantai menengah dapat terjadi pada keadaan : Lipase tidak ada atau berkurang Conjungtiva bila status, tidak ada atau berkurang Mukosa usus halus (vili) atrofi atau rusak Gangguan sistem limfe usus

c. Malabsorbsi protein Pada keadaan tubuh kekurangan protein, sangat mudah mendapatkan infeksi karena daya tahan tubuhnya rendah, sehingga terjadi adanyan atrofi vili usus yang menyebabkan penyerapan gastroenteritis. atau terganggu dapat mengakibatkan

3. Faktor Makanan a. Makanan basi b. Makanan beracun c. Alergi terhadap makanan (susu,protein) 4.. Faktor Psikologi a. Rasa takut b. Rasa cemas

2.1.3

Patofisiologi Berdasarkan patofisiologi maka penyebab diare dapat dibagi menjadi : 1. Diare sekresi Yang dapat disebabkan infeksi virus kuman patogen, hiperperilstatik usus halus, akibat bahan kimia atau makan, gangguan psikis, gangguan saraf, hawa dingin, alergi, defisiensi imun. 2. Diare Osmotik Yang dapat disebabkan oleh malabsorbsi makan berkurang kalori protein (KKP) BBLR (Mansjoer, A.2000; 470). Menurunnya pemasukan atau hilangnya cairan akibat : Pada dinding usus

Tekanan osmotik dalam usus meninggi

Hiperperistaltik

Hiperperistaltik

Peningkatan sekresi air dan elektrolit dalam rongga usus

Berkurangnya kesempatan usus mencerna makanan

Bakteri dalam usus tumbuh dan berlebihan

Sehingga timbul muntah, diare, demam dan hiperventilasi

Tiba-tiba dengan cepat cairan ekstra seluler hilang

Ketidakseimbangan elektrolit

Hilangnya cairan dalam intraseluler

Disfungsi seluler

Syok hipovolemik

Kematian

2.1.4

Komplikasi 1. Dehidrasi 2. Hipokalemia 3. Hipoglikemia 4. Syok hipovolemik 5. Kejang pada dehidrasi hipertonik

6. Malnutrisi energi protein

2.1.5

Batasan dan Klasifikasi Batasan : Tinja bentuk cair > 3x/hari Klasifikasi : 1. Diare akut (1-3 hari) 2. Diare berkepanjangan atau prolonged diarrea (> 7 hari ) 3. Diare kronik (> 14 hari)

2.1.6

Gejala Klinis 1. Sering BAB dengan konsistensi tinaj cair atau encer dan mungkin disertai lendir dan darah dengan frekwnsi pada neonatus lebih 4x sedangkan pada anak lebih 3x. 2. Pasien cengeng dan gelisah 3. Biasanya suhu tubuh meningkat 4. Mual, muntah, anoreksia 5. Kadang anus dan daerah sekitarnya timbullecet atau iritasi karena sering defekasi. 6. Keadaaan umun pasien lemah kadang disertai adanya tanda-tanda dehidrasi.

2.1.7

Derajat Dehidrasi 1. Dehidrasi Ringan Rasa haus

Oliguri

2. Dehidrasi Sedang Tanda dehidrasi ringan Mata cowong Ubun-ubun cekung Turgor turun

3. Dehidrasi Berat Tanda dehidrasi ringan SSP : Apatis, somnolen, sopor, koma Pulmo kardiovaskuler : kusmoul, syok. Gangguan elektrolit : hipo-Na, Hiper-Na, Hipo-K.

2.1.8

Penatalaksanaan Dehidrasi 1. Dehidrasi berat RL : 30 cc/ 1 jam Evaluasi derajat dehidrasi

2. Dehidarsi sedang KAEN 3B : 70 cc/ 3 jam Evaluasi derajat dehidrasi

3. Dehidrasi ringan KAEN 3B : 70 cc / 3 jam Evaluasi derajat dehidrasi

4. Tanpa dehidrasi

a. Oral dehidrasi Oralit atau larutan garam gula Dosis 125 cc/ kg BB atau sesuai cairan yang keluar

b. ASI tetap diberikan, susu formula diencerkan, makanan tetap diberikan (rendah serat) Catatan : Umur < 3 bulan : D 10 0,185 Kasus pulmo, kardio gizi kurang atau buruk Dehidrasi ringan atau sedang / 6 jam Dehidrasi berat /2 jam

2.2 Konsep Asuhan Kebidanan pada anak 2.2.1 Definisi Asuhan kebidanan adalah aktifitas atau intervensi yang dilakukan bidan kepada klien yang mempunyai masalah kebidanan dengan menggunakan managemen kebidanan (Depkes,1996) Managemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang diguanakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori alamiah, penemuan, ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis. Untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus kepada klien (Hellen Varney,1997)

2.2.2 Langkah-langkah Asuhan Kebidanan

Langkah-langkah asuhan kebidanan pada BBL Normal menggunakan 7 langkah yaitu : I. Pengkajian Data Pada langkah ini dilakukan dengan pengumpulan data baik subyektif maupun obyektif secara lengkap. Data Subyektif : 1. Identitas Umum, meliputi : Identitas harus ditulis lengkap dan benar untuk menghindari terjadinya kesalahan pada pengkajian dan tindakan perawatan di dalam biodata meliputi : nama , umur, jenis kelamin, suku/bangsa, alamat, nama kedua orangtua, umur, suku bangsa pendidikan, pekerjaan, penghasilan, agama, alamat orang tua. 2. Keluhan utama : Keluhan utama adalah keluhan yang dialami oleh anak saat pengkajian, keluhan utama didapat dari orang tuan anak. 3. Riwayat Kesehatan Sekarang Diare mulai kapan berapa kali sehari, disertai muntah atau tidak, demam atau tidak. 4. Riwayat Kesehatan Keluarga Ada atau tidak penyakit keluarga yang berpengaruh pada kesehatan anak seperti penyakit menular (TBC, Hepatitis) atau penyakit menurun (DM, HT, Jantung). 5. Riwayat Neonatal a. Riwayat Prenatal

Anak ke berapa, umur ibu waktu hamil, keluhan ibu waktu hamil, penambahan BB selama hamil, frekwensi ANC, dimana ibu memeriksakan kehamilannya, keluhan selama hamil, suntikan TT selama hamil, kebiasaan ibu mengkonsumsi jamu, rokok, alkohol, penyakit yang diderita ibu saat hamil. b. Riwayat Natal Berapa umur kehamilan, waktu dan jam persalinan, jenis persalinan spontan atau tindakan, presentasi, letak bagaimana dan ditolong siapa, bagaimana keadaan ketubannya (warna, bau, jumlah), lama kala I sekitar 13 jam, lama kala II sekitar 1 jam, bagaimana keadaan bayi saat lahir : bernafas spontan, langsung menangis, warna c. Riwayat Post Natal Bagaimana keadaan bayi setelah lahir? Ada kelainan atau tidak, Langsung iberi ASI atau tidak setelah lahir, kalo iya berapa menit sejak kelahiran, ada/ tidak infeksi pada tali pusat, cyanosi atau tidak, ikhterus atau tidak 6 Riwayat Imunisasi Untuk mengetahui imunisasi apa saja yang sudah didapat 7. Pola Kebiasaan zaher-hari a. Pola Nutrisi Susu yang diberikan ASI atau susu formula, pola minum 60 cc/ 2 jam. b. Pola Aktifitas kulit kemerahan, A-S : 7-10.

Menjelaskan bagaimana aktivitas anak menangis terus atau tidak. c. Pola Istirahat atau tidur Data yang perlu dikaji pada pola istirahat/ tidur anak dalam 24 jam. d. Pola Eliminasi Data yang ditanyakan pada pola eliminasi berapa kali dalam 24 BAB dan BAK. warna khas, Bau khas , konsistensi keras, lembek, atau cair sedangkan BAK warna kunuing. Bau khas frekwensinya berapa kali sehari. e. Pola Personal hygiene Berapa kali anak dimandikan, kapan waktunya, mengganti popok dan gedong, setiap bab popok dan gedong diganti.

Data Obyektif 1. Keadaan umum meliputi keadaan umum anak, TTV, BB, BB saat lahir, PB, LD dan LK. 2. Pemeriksaan Fisik Inspeksi Kepala : Simetris atau tidak, bagaimana warna rambut, tebal atau tipis, Ada benjolan atau tidak, ada lesi atau tidak, bagaimana keadaan UUB cekung atau tidak. Muka :

Simetris atau tidak, bagaimanan warna kulitnya merah atau pucat, oedem atau tidak. Mata : Simetris atau tidak, conjungtiva, bagaimana sklera ichterus atau tidak, cowong atau tidak. Hidung : Simetris atau tidak, bagaimana kebersihannya adakah polip, ada pernafasan cuping hidung atau tidak, apakah ada kelainan bentuk hidung, ada pengeluaran sekret atau tidak, ada miliaria. Telinga : Simetris atau tidak, bagaimana kebersihannya adakah serumen, adakah kelainan bentuk telinga. Mulut dan gigi : Simetris atau tidak, bagaimana reflek menghisap lemah atau kering, adakah kelainan bentuk mulut ( labioskisis) Leher : Adakah bendungan vena jugularis, Dada : Simetris atau tidak, terdapat retraksi dada atau tidak. Abdomen :

Ada lesi atau tidak, adakah hepatomegali dan speinomegali. Pungggung : Adakah kelainan bentuk seperti skoliosis,kifosis. Adakah spina Bifida.

Genetalia : Pada wanita apakah labia mayora sudah menutupi labia minora, pada laki-laki testis sudah turun atau belum, apakah ada fimosis ?. Anus : Ada/ tidak lubang anus, bersih atau kotor. Integumen Keadaan turgor kulit, apakah ada verniks atau lanugo. Extremitas atas :

Simetris atau tidak, adakah fraktur, kelumpuhan/paralisis, kelainan jumlah jari seperti polidaktili, sindaktili. Bagaimana akralnya hangat atau dingin. Extremitas bawah : Simetris atau tidak, adakah fraktur, oedem, kelumpuhan/paralisis,kelainan jumlah jari seperti polidaktili, sindaktili. Bagaimana akralnya hangat atau dingin.

Palpasi Kepala : Keadaan cekung atau tidak, ada benjolan atau tidak, ada molase atau tidak. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan vena Jugularis. Abdomen : ada atau tidak pembesaran hepar, tumor. Integumen : Keadaan turgor kulit, penrunan atau tidak.

Auskultasi Dada : adakah ronchi atau wheezing.

Abdomen : Bagaimana bising ususnya Perkusi Abdomen : kembung atau tidak 4. Pemeriksaan Penunjang 5. Terapi yang diberikan

II. Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan Idenfikikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interprestasi data yang telah dikumpulkan. Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standart nomenklatur diagnosa. Masalah adalah hal-hal yang dapat berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau menyertai diagnosa. Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisa data, yang ditunjang data subyektif dan obyektif. III. Antisipasi Masalah Potensial Berdasarkan diagnosa, masalah yang sudah diidentifikasi yaitu merupakan antisipasi, pencegahan bila mungkin, menunggu, waspada, dan persiapan untuk segala sesuatu yang terjadi (mengacu pada data dasar) IV. Identifikasi Kebutuhan Segera

Ialah indikasi adanya situasi kegawatdaruratan dan perlunya dilakukan tindakan segera. V. Intervensi (diagnosa, tujuan dengan kriteria, rasionalisasi) Suatu pengembangan rencana yang menyeluruh meliputi : apa yang diidentifikasi oleh kondisi setiap masalah yang berkaitan, gambaran tentang apa yang terjadi berikutnya, konseling dan rujukan. VI. Implementasi Tanggal : .. Jam: Implementasi yang komprehensif merupakan perwujudan dari rencana yang telah disusun pada tahap-tahap perencanaan. Pelaksanaan dapat terealisasi dengan baik apabila diterapkan berdasarkan hakekat masalah, jenis tindakan atau pelaksanaan bisa dikerjakan oleh bidan sendiri, kolaborasi sesama tim ataupun tim kesehatan lain dan rujukan/ proses lain. VII. Evaluasi Tanggal:. Jam:........... Adalah seperangkat tindakan yang saling berhubungan untuk mengukur pelaksanaan serta berdasarkan antara tujuan dan kriteria. Guna evaluasi ini adalah untukmeniali kemampuan dalam memberikan asuhan kebidanan sebagai umpan balik untuk memperbaiki intervensi pada keadaan selanjutnya. Dalam evaluasi menggunakan format SOAP sebagai berikut: S : data yang diperoleh dari pernyataan klien secra langsung

O : data yang diperoleh dari observasi dan hasil pemeriksaan A : Pernyataan yang terjadi antara subyektif dan obyektif P : Perencanaan yang ditentukan sesuai dengan masalah yang terjadi

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1. Pengkajian Tanggal : 21 Nopember 2007 A. Data Subyektif 1. Biodata Anak Nama Umur Jenis kelamin Alamat : An.F : 18 bulan : Laki-laki : Banjar Bendo 31 RT 05/ RW III Sidoarjo Jam : 17.00 WIB

Biodata Orang Tua Nama Umur Agama : Ny. S : 24 Tahun : Islam Nama Suami Umur Agama : Tn. H : 29 Tahun : Islam

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Pendidikan Pekerjaan Kawin ke : S1 (Akutansi) : IRT : I

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Pendidikan Pekerjaan Kawin ke Lama Kawin Alamat : S1 ( komputer) : PNS : I : 2,5 Tahun : Banjar Bendo 31 RT 05/ RW III Sidoarjo

Lama Kawin : 2,5 Tahun Alamat Banjar Bendo 31 RT 05/ RW III Sidoarjo

2. Keluhan Utama Ibu pasien mengatakan anaknya diare sejak 4 hari yang lalu dengan frekwensi 5-8x/hari dan perutnya kembung. 3. Riwayat Kesehatan Sekarang Ibu pasien mengatakan sejak tanggal 17 Nopember 2007 anaknya diare dengan frekwensi 6-8x/hari, warna kuning, bau menyengat, bercampur lendir, konsistensi cair dan perutnya kembung. 4. Riwayat Kesehatan yang lalu Ibu pasien mengatakan saat hamil tidak pernah menderita penyakit menurun dan menular seperti hipertensi, TBC, asma, jantung, hepatitis, DM. 5. Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu mengatakan dalam keluarganya maupun keluarga suami tidak ada menderita penyakit menurun dan menular seperti hipertensi, TBC, asma, jantung, hepatitis, diabetes melitus . 6. Riwayat Neonatal a. Riwayat Prenatal Ibu pasien mengatakan bahwa pasien adalah anak ke I dengan usia kehamilan 39 minggu, selama hamil ibu rutin periksa ke bidan, tidak pernah ada keluhan, ibu tidak tarak makanan tertentu, tidak minum jamu, selama hamil ibu mendapatkan Fe, vitamin C serta imunisasi TT 2x b. Riwayat Natal Ibu pasien mengatakan pasien lahir secara normal ditolong oleh

bidan (BPS) dengan BB : 3000 gram, PB 50 cm. c. Riwayat Post Natal Setelah lahir pasien langsung menangis dan mendapatkan ASI. 6. Riwayat Imunisasi HB Unijet : BCG Polio : :

HB Combo : Campak :

7. Pola Kebiasaan Sehari-hari a. Pola Nutrisi Sebelum Sakit Makan Minum : 4-5x/ hari, menu : nasi, sayur, lauk. : ASI + frekwensi tidak terhitung

Saat Sakit Makan : 3x/hari, menu :nasi, sayur, lauk ( nafsu makan berkurang) Minum : ASI + susu formula

b. Pola Aktifitas Sebelum Sakit :

Anak lincah, aktif, dan periang bermain dengan teman dan keluarga. Saat Sakit :

Anak terlihat lemah, lebih banyak diam, tidur dan cengeng. c. Pola Istirahat Sebelum Sakit : Pasien biasanya tidur tiap pagi jam ( 08.00 s/d 10.00 WIB) Siang (13.00 s/d 15.00 WIB), malam (20.00 s/d 04.00) Saat sakit : Pasien cenderung tidur sepanjang waktu dan hanya terbangun ketika lapar, BAK dan BAB. d. Pola Eliminasi Sebelum sakit : BAB : 1x/ hari, warna kuning, bau khas, konsistensi lunak. BAK : 6-7x/hari, warna kuning khas, bau khas. Saat sakit BAB : 6-8 x/hari BAK : 6-7x/ hari, warna kuning khas, bau khas. e. Pola Personal Hygiene Sebelum Sakit : Anak Mandi 2x / hari , keramas 2x/hari, ganti baju 3x/hari, ganti popok bila basah. Saat sakit Anak diseka oleh ibu 2x/hari, ganti baju 3x/hari,ganti popok bila basah. A. Data Obyektif 1. Keadaan Umum : Lemah

Kesadaran TB

: Compos Mentis : 70 cm

BB sebelum sakit : 10 Kg BB saat sakit Status gizi Tanda-tanda vital Nadi Suhu RR 2. Pemeriksaan Fisik a. Inspeksi Kepala : Kulit dan rambut bersih,tidak ada lesi,tidak ada benjolan abnormal, rambut ikal. Muka Mata : Tidak pucat dan tidak ichterus. : Simetris, conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ichterus, pupil normal, mata cowong. Hidung : Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cupi8ng hidung. Telinga : Simetris, tidak ada serumen : 120x/ menit : 37 C : 34x/menit : 9 Kg (penurunan BB 1 Kg) : Baik

Mulut dan gigi : Kebersihan baik, tidak ada labioscizis, gigi belum tumbuh lengkap, tidak ada stomatitis, lidah bersih. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan venajugularis.. Dada : Simetris, tidak ada tarikan intercosta

Abdomen Pungggung Genetalia

: Tidak ada Splenomegali, tidak ada hepatomegali. : Tidak ada kelainan bentuk seperti skoliosis,kifosis : Jenis kelamin laki-laki, terdapat lubang penis di ujung, bersih, tidak ada lesi.

Extremitas atas

: Fungsi pergerakan baik, tidak ada oedem, tidak ada fraktur, tidak ada kelainan jumlah jari.

Extremitas bawah: Fungsi pergerakan baik, tidak ada oedem, tidak ada fraktur, tidak ada kelainan jumlah jari. Integumen : Pucat

b. Palpasi Kepala : Tidak terdapat pembesaran dan benjolan abnormal, ubun-ubun cekung Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan vena Jugularis. Axilla Abdomen c. Auskultasi Dada Abdomen d. Perkusi Meteorismus :+ : Bersih, tidak terdengar ronchi dan wheezing : Bising usus normal (35x/mnt) : Tidak ada pembesaran abnormal : Tidak ada splenomegali dan hepatomegali

3. Pemeriksaan Penunjang Tidak ada

4. Terapi Yang sudah diberikan - Semeota 1/3 sachet - Oralit Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan Diagnosa : GI P00000 34 minggu, hidup, tunggal, letkep, intra uterine, keadaan jalan lahir normal, k/u ibu baik. DS : - Ibu mengatakan dirinya hamil. Usia kandungannya 8 bulan menjelang 9 bulan. - Ibu mengatakan HPHT-nya : 05-03-2007 - Ibu mengatakan kehamilannya dirasakan tidak mengalami gangguan atau keluhan berarti, hanya saat usia kehamilan 2-3 bulan mual-mual tapi tidak muntah.. - Ibu mengatakan kehamilannya ini anugerah setelah menikah 2,5 tahun yang diharapkan. DO : - KU ibu baik - Kesadaran compos mentis - BB : 45,5 Kg - TTV, Tensi : 110/70 MmHg

Nadi Suhu RR - Leopold I

: 88x/ menit : 36,5 C : 24x/menit

: TFU 3 jari bawah PX, teraba bokong

- Leopold II : Teraba Puki - Leopold III : Teraba kepala, belum masuk PAP. - DJJ + , 11-12-11, 136 x/menit - Distantia Spinarum : 25 Cm - Distantia Cristarum : 27 Cm - Conjugata Externa : 20 Cm - Lingkar panggul - Reduksi urine : - (Negatif) - Albumin Urine : - (Negatif) - HB Masalah : : 11,9 gr % : 82 cm

Antisipasi Masalah Potensial Identifikasi Kebutuhan Segera Intervensi Diagnosa : GI P00000 34 minggu, hidup, tunggal, letkep, intra uterine, keadaan jalan lahir normal, k/u ibu baik. Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama 1x20 menit Diharapkan klien mampu memahami keadaan kehamilannya saat ini. Kriteria : Klien dapat menjelaskan kembali penjelasan petugas ( tentang nkehamilan dan nasehat)

Intervensi Lakukan komunikasi pada klien melalui komunikasi terapeutik Rasional : Hubungan yang baik memeudahkan komunikasi dan penyampaian informasi Berika penjelasan tentang kondisi kehamilannya berdasar hasil pemeriksaan. Rasional : ibu mengerti keadaan kehamilannya Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi yang cukup selama hamil. Rasional : makanan bergizi untuk daya tahan tubuh dan cadangan makanan janin. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup dan beraktifitas ringan selama hamil. Rasional ; Istirahat cukup menjaga daya tahan tubuh, stamina selama hamil. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan badan selama hamil dan perawatan payudara. Rasional : Kebersihan badan mencegah terjadinya infeksi selama hamil. Perawatan payudara merangsang kelenjar montgomery untuk persiapan laktasi Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe teratur Rasional : Fe mencegah anemia Jelaskan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan Rasional : Deteksi dini adanya kelainan dan komplikasi Anjurkan ibu untuk segera datang ke pelayanan Kesehatan jika menemukan tandatanda bahaya kehamilan seperti yang telah dijelaskan. Rasional : Pencegahan dan pengobatan segera dapat dilakukan

Anjurkan ibu untuk kontrol 2 minggu lagi atau bila ada keluhan Rasional : Kontrol ANC dilakukan untuk pemantauan perkembangan kehamilan.

Implementasi Tanggal : 27 Oktober 2007 Jam : 11.00 WIB

Mempersilahkan ibu duduk dengan ramah untuk mendapat penjelasan dari hasil pemeriksaan. Menjelaskan tentang kondisi kehamilannya berdasar hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, bahwa kondisi kehamilannya saat ini dalam kondisi normal dan baik, hanya untuk berat badan ibu perlu diperhatikan. Sedang sering kencing merupakan hal normal dikarenakan kandung kencing tertekan kepala janin. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi yang cukup selama hamil, baik porsi, jumlah , komposisi dan jadwal

seperti : menu 4 sehat6 5 sempurna sesuai kebutuhan ibu. Contoh Menu : Makan 3- x / hari porsi 1 piring, 1 potong sedang tempe dan ayam, Sayur Sup wortel dan Buncis -1 mangkuk sedang, Buah 1- 2 potong sedang misal pepaya. Baik bila disertai konsumsi susu 1-2 gelas / hari selain minimal 8 gelas/ hari air putih. Lebih baik tidak mengkonsumsi teh dan kopi. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup dan beraktifitas ringan selama hamil seperti jalan-jalan pagi hari di udara segar untuk

mencegah kelelahan. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan badan selama hamil seperti yang selama ini sudah dilakukan dengan baik dan perawatan payudara saat mandi teus dilanjutkan seperti biasa. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe teratur 1x/hari saat malam agar tidak mual bersama air putih lebih baik dikonsumsi bersama vitamin c seperti vitacimin. Fe tidak boleh diminum bersama teh atau kopi. Menjelaskan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan seperti Ibu mengalami Perdarahan pervaginam, bengkak muka atau jari, sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, nyeri perut, muntah-muntah hebat, demam, keluar cairan tiba-tiba dari vagina. Menganjurkan ibu untuk segera datang ke pelayanan Kesehatan jika menemukan tanda-tanda bahaya kehamilan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Menganjurkan ibu untuk kontrol 2 minggu lagi atau bila ada keluhan yang dirasakan.

Evaluasi Tanggal : : 27 Oktober 2007 Jam : 11.20 WIB

Diagnosa : GI P00000 34 minggu, hidup, tunggal, letkep, intra uterine, keadaan jalan lahir normal, k/u ibu baik. S : Ibu mengatakan sudah mengerti tentang penjelasan petugas tentang kehamilannya. O : Ibu dapat menjelaskan kembali tentang penjelasan petugas

mengenai konsdisi kehamilannnya saat ini sesuai dengan penjelasan yang telah diberikan petugas. A P : GI P00000 usia kehamilan 34 minggu : Menganjurkan ibu untuk melakukan apa yang telah dinasehatkan dirumah dan mengingatkan untuk kontrol 2 minggu lagi.

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan hidayah-NYA yang telah dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Sepeti kata pepatah Tiada gading yang tak retak penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna serta masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan mutu penulisan di waktu yang akan datang. Dalam penulisan ini penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada : Bp. Dr. Rudy Prasetyono, Selaku Kepala Perwakilan PT.Hardlent Medika Husada Sidoarjo yang telah memberi kesempatan penulis untuk mengikuti pendidikan STIKES Husada Jombang Ibu Chalimah Hanim,Amd.Keb, Selaku Pembimbing Praktek dan Penguji I Ujian UHAP III/Neonatus 2007 di RS Jasem Sidoarjo. Ibu Zeny Fatmawati,S.ST, Selaku Penguji II Ujian UHAP III/Neonatus 2007 M, yang telah memberikan waktu, tenaga dan fikiran dalam penulisan laporan ini. Orangtua, keluarga dan teman-teman yang telah memberikan dorongan. Demikian ucapan terima kasih ini penulis sampaikan seiring doa semoga ALLAH SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan.Amin.

Sidoarjo, Desember 2007 Penulis BAB IV PENUTUP

Kesimpulan Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada NY.M GI P00000 uk 34 minggu pada Ujian Tahap II/ANC pada tanggal 27 Oktober 2007, didapatkan hasil: 1. Pengakajian : DS : - Ibu mengatakan dirinya hamil, usia kandungannya 8 bulan menjelang 9 bulan.Ibu masih merasakan gerakan janin. - Ibu mengatakan HPHT-nya : 05-03-2007 - Ibu mengatakan kehamilannya dirasakan tidak mengalami gangguan atau keluhan berarti, hanya saat usia kehamilan 2-3 bulan mual-mual tapi tidak muntah.. - Ibu mengatakan kehamilannya ini anugerah setelah menikah 2,5 tahun yang diharapkan. DO : - KU ibu baik - Kesadaran compos mentis - BB : 45,5 Kg - TTV, Tensi Nadi Suhu RR : 110/70 MmHg : 88x/ menit : 36,5 C : 24x/menit

- Leopold I

: TFU 3 jari bawah PX, teraba bokong

- Leopold II : Teraba Puki - Leopold III : Teraba kepala, belum masuk PAP. - DJJ + , 11-12-11, 136 x/menit - Distantia Spinarum : 25 Cm - Distantia Cristarum : 27 Cm - Conjugata Externa : 20 Cm - Lingkar panggul - Reduksi urine : - (Negatif) - Albumin Urine : - (Negatif) - HB Masalah : 2. Dari data diatas dapat diambil diagnosa Ny.M GI P00000 34 minggu, hidup, tunggal, letkep, intra uterine, keadaan jalan lahir normal, k/u ibu baik. 3. Antisipasi masalah potensial pada Ny.M tidak ada 4. Kebutuhan segera pada Ny M tidak ada 5. Pada intervensi dititikberatkan pada pemberian nutrisi dan tanda-tanda bahaya kehamilan. 6. Implementasi telah dilakukan sesuai dengan intervensi, klien kooperatif. 7. Saat Evaluasi, ibu mengatakan sudah mengerti tentang penjelasan kondisi kehamilannya saat ini dan dapat menjelaskan kembali sesuai dengan penjelasan yang telah diberikan. : 11,9 gr % : 82 cm

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Definisi

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram.

Karakteristik

Panjang badan 48-50 cm Berat badan 2.500 4.000 gr Lingkar dada 30-38 cm Lingkar kepala 33-35 cm Bayi menangis dan berteriak keras Gerakan lengan dan tungkai kuat Warna merah muda Kuku pada jari-jari tangan tumbuhnya telah melampaui ujung jari. Rambut lanugo tidak seberapa lagi ( biasanya hanya pada bahu dan lengan ) Kulit diliputi lemak ( verniks kaseosa Jaringan lemak dibawah kulit cukup tumbuhnya Pernafasan 30x/menit

Genetalia pada bayi wanita labia mayor menutupi labia minor, pada laki-laki testis sudah turun Pada periode normal berlangsung sejak bayi lahir sampai usia 28 hari

Perubahan-perubahan Sistem kardiovaskuler Sistem kardiovaskuler mengalami perubahan yang mencolok, setelah bayi lahir foramen ovale, duktus arteriosus dan duktus verosu menutup. Arteri umbilicus, vena umbilicus dan arteri hepatica menjadi ligamen. Sistem hematopolesis Saat lahir nilai rata-rata hemoglobin, hematokrit lebih tinggi dari nilai normal orang dewasa. HB BBL berkisar antara 14,5- 22,5 %. Hematokrit bervariasi dari 44% sampai 72 %. Sistem Pernafasan Tarikan nafas pertama terjadi disebabkan oleh reflek yang dipicu oleh perubahan tekanan, pendinginan, bunyi, cahaya dan sensasi lain yang berkaitan dengan proses kelahiran. Sistem Ginjal Pada bulan ke-4 kehidupan janin, ginjal terbentuk. Didalam rahim, urine sudah terbentuk dan diekskresi kedalam cairan amniotic. Biasanya sejumlah urine terdapat dalam kandung kemih bayi saat lahir. Sistem Pencernaan Bayi baru lahir cukup bulan mampu menelan, mencerna, metabolisme dan mengabsorbsi protein dan karbohidrat sederhana serta mengemulsi lemak sesuai

amilase pancreas. Bising usus bayi dapat didengar satu jam setelah lahir. Kapasitas lambung bervariasi dari 30-90 ml, tergantung pada ukuran bayi. Sistem Hepatica Hati dan kantung empedu dibentuk pada minggu keempat kehamilan. Pada BBL, hati dapat dipalpasi karena hati besar dan menempati 40% hingga abdomen. Sistem Integumen Bayi cukup bulan memiliki kulit kemerahan (merah dingin) beberapa jam setelah lahir. Setelah itu warna kulit memucat menjadi warna normal. Ekstremitas terlihat sianotik, hal ini karena ketidakstabilan vasometer, statis kapiler dan kadar HB yang tinggi, keadaan ini normal, bersifat sementara bertahan selama 7-10 hari.

Penatalaksanaan Awal Bayi Baru Lahir Penatalaksanaan awal dimulai sejak proses persalinan hingga kelahiran bayi, dikenal sebagai asuhan esensial neonatal, meliputi: Persalinan Selalu menerapkan upaya pencegahan infeksi yang baku (standart) dan ditatalaksana sesuai ketentuan atau indikasi yang tepat. Memulai atau Inisiasi Pernafasan Spontan - Segera lakukan penilaian awal pada bayi baru lahir secara tepat (0-30) detik. - Nilai kondisi bayi baru lahir secara cepat dengan mempertimbangkan atau menanyakan 5 pertanyaan, antara lain: Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium?

Apakah bayi bernafas spontan? Apakah kulit bayi berwarna kemerahan? Apakah tonus/otot bayi cukup kuat? Apakah ini kehamilan cukup bulan? - Bila kelima pertanyaan terse but jawabannya IYA maka bayi dapat diberikan pada ibunya untuk segera menciptakan hubungan emosional. Asuhan kebidanan BBL normal sebagai berikut: Keringkan bayi dengan kain/handuk bersih, kering dan hangat. Bersihkan mulut bayi dan hidung bayi secukupnya. Tidak perlu penghisapan lendir. Hangatkan seluruh tubuh bayi. Berikan pada ibunya untuk membangun hubungan emosional dan pemberian ASI secara dini. Stabilisasi Temperatus Tubuh Bayi agar tetap hangat - Pencegahan kehilangan panas Bayi yang mengalami kehilangan panas beresiko tinggi untuk jatuh sakit atau meninggal. - Mekanisme Kehilangan Panas Evaporasi Kehilangan panas terjadi karena penguapan, seperti: cairan pada permukaan tubuh bayi setelah lahir karena tubuh bayi tidak segera dikeringkan. Hal ini sama dapat terjadi setelah bayi dimandikan. Jangan memandikan minimal 6 jam setelah kelahiran bayi.

Konduksi Kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang dingin. Bayi diletakkan diatas meja, tempat tidur atau timbangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas tubuh. Konveksi Kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar dengan sekitar yang lebih dingin. Radiasi Kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat benda yang mempunyai temperatur lebih dingin dari temperatur tubuh bayi; - Keringkan bayi secara seksama - Selimuti bayi dengan selimut / kain bersih, kering dan hangat. - Tutupilah kepala bayi. - Anjurkan ibu untuk memeluk dan memberikan ASI. Mulai Pemberian ASI Pastikan bahwa pemberian ASI dimulai dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir. Pemberian ASI memiliki beberapa keuntungan: - Merangsang produksi ASI - Memperkuat hubungan emosional antara ibu dan bayi - Memberikan kekebalan pasif segera pada bayi melalui kolostrum. - Merangsang kontraksi uterus. Pencegahan Infeksi

Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi saat melakukan penanganan bayi baru lahir, pastikan untuk melakukan tindakan pencegahan infeksi, yaitu pemberian tetes mata atau salep mata pasca 1 jam pertama setelah kelahiran.

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan BBL Normal 2.4.1 Definisi Asuhan kebidanan adalah aktifitas atau intervensi yang dilakukan bidan kepada klien yang mempunyai masalah kebidanan dengan managemen kebidanan (Depkes,1996) Managemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang diguanakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori alamiah, penemuan, ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis. Untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus kepada klien (Hellen Varney,1997) menggunakan

2.4.2 Langkah-langkah Asuhan Kebidanan Langkah-langkah asuhan kebidanan pada BBL Normal menggunakan 7 langkah yaitu : I. Pengkajian Data Pada langkah ini dilakukan dengan pengumpulan data baik subyektif maupun obyektif secara lengkap. Data Subyektif : a. Identitas Umum, meliputi : Identitas harus ditulis lengkap dan benar untuk menghindari terjadinya kesalahan pada pengkajian dan tindakan perawatan di dalam biodata

meliputi : Tanggal masuk BPS, No. Register, nama bayi, tanggal lahir, umur, jenis kelamin, suku/bangsa, anak ke, nama kedua orangtua, umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, agama, alamat orang tua, status perkawinan. b. Keluhan utama : Pada bayi baru lahir normal keadaan umum baik, tangisan kuat, pergerakan aktif, warna kulit merah. c. Riwayat Kesehatan Sekarang Bayi baru lahir dalam keadaan sehat, lahir spontan belakang kepala, bernafas spontan, langsung menangis, warna kulit kemerahan. d. Riwayat Yang Lalu Bagaimana keadaan ibu sebelum hamil, saat hamil apakah ada penyakit yang berpengaruh terhadap kesehatan bayi, seperti penyakit menular (TBC, Hepatitis, Sypilis ) atau penyakit menurun ( DM, HT, Jantung) e. Riwayat Kesehatan Keluarga Ada atau tidak penyakit keluarga yang berpengaruh pada kesehatan bayi seperti penyakit menular (TBC, Hepatitis) atau penyakit menurun (DM, HT, Jantung). f. Riwayat Neonatal 1. Riwayat Prenatal Anak ke berapa, umur ibu waktu hamil, keluhan ibu waktu hamil, penambahan BB selama hamil, frekwensi ANC, dimana ibu memeriksakan kehamilannya, keluhan selama hamil, suntikan TT selama hamil, kebiasaan ibu mengkonsumsi jamu, rokok, alkohol,

penyakit yang diderita ibu saat hamil serta tanggal hari pertama haid terakhir. 2. Riwayat Natal Berapa umur kehamilan, waktu dan jam persalinan, jenis persalinan spontan atau tindakan, presentasi, letak bagaimana dan ditolong siapa, bagaimana keadaan ketubannya (warna, bau, jumlah), lama kala I sekitar 13 jam, lama kala II sekitar 1 jam, bagaimana keadaan bayi saat lahir : bernafas spontan, langsung menangis, warna kulit kemerahan, A-S : 7-10. 3. Riwayat Post Natal Bagaimana keadaan bayi setelah lahir? Ada kelainan atau tidak, sudah diberi ASI atau belum setelah lahir, kalo iya berapa menit sejak kelahiran, ada/ tidak infeksi pada tali pusat, cyanosi atau tidak, ikhterus atau tidak, sudah BAK atau belum, sudah BAB atau belum dalam 24 jam setelah kelahiran, sudah dilakukan rawat gabung atau belum. Kebutuhan dan pemeriksaan fisik ynag perlu si observasi pada bayi baru lahir. a. Kebutuhan Dasar 1. Pola Nutrisi Data yang ditanyakan pada pola nutrisi pada bayi baru lahir normal, apakah bayi diberi ASI? Jika iya berapa menit/jam sejak kelahiran, apakah bayi bisa menghisap dan menelan dengan baik, kebutuhan minum bayi untuk hari pertama 60 cc per kg BB.

2. Pola Aktifitas Data yang ditanyakan pada pola aktifitas bayi baru lahir seperti menangis keras bila lapar, BAK, BAB, paergerakan aktif atau lemah dan lethargis. 3. Pola Istirahat atau tidur Data yang perlu dikaji pada pola istirahat/ tidur bayi baru lahir dalam 24 jam, kebutuhan tidur normal 16-20 jam/ hari, terbangunbila lapar buang air besar dan BAK. 4. Pola Eliminasi Data yang ditanyakan pada pola eliminasi apakah dalam 24 jam sudah BAB dan BAK. BAB warna hitam kehijauan? Bau khas, konsistensi lembek, sedangkan BAK warna kunuing. Bau khas frekwensinya berapa kali sehari. 5. Pola Personal hygiene Data yang ditanyakan adalah perawatan tali pusat denagn kasa steril 2x/hari atau jika tali pusat terkena kotoran, jika popok basah atau kotor diganti. 6. Riwayat Psikososial Data yang ditanyakan pada riwayat psikososial adalah kesanggupan keluarga menerima anggota baru dan kesanggupaan ibu menerima dan merawat bayinya ( fase taking-in) b. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan umum : Baik

Kulit hangat, kemerahan. Tanda-tanda vital : Nadi Suhu RR : 120-160x/menit : 36,5-37,5 / menit : 40-60x/ menit

Inspeksi Kepala : Simetris atau tidak, bagaimana warna rambut, tebal atau tipis, terdapat molase atau tidak, ada kaput succedanum atau tidak, ada cepal hematum atau tidak, UUB normal datar, sudah menutup atau belum. Muka : Simetris atau tidak, bagaimanan warna kulitnya merah atau pucat, adakah verniks kaseosa, lanugo. Mata : Simetris atau tidak, bagaimana posisi dan ukurannya, bagaimana penampilan pupil conjungtiva, bagaimana sklera ichterus atau tidak. Hidung : Simetris atau tidak, bagaimana kebersihannya adakah polip, ada pernafasan cuping hidung atau tidak, apakah ada kelainan bentuk hidung, ada pengeluaran sekret atau tidak, ada miliaria. Telinga : Simetris atau tidak, bagaimana kebersihannya adakah serumen,

adakah kelainan bentuk telinga. Mulut dan gigi : Simetris atau tidak, bagaimana reflek menghisap lemah atau kering, adakah kelainan bentuk mulut ( labioskisis) Leher : Adakah bendungan vena jugularis, apakah reflek tonik neck kuat atau lemah. Dada : Simetris atau tidak, terdapat retraksi dada atau tidak. Payudara : Simetris atau tidak, apakah ada pembengkakan, apakah keluar cairan. Abdomen :

Ada lesi atau tidak, tali pusat bersih / tidak, ada perdarahan tali pusat atau tidak. Pungggung : Adakah kelainan bentuk seperti skoliosis,kifosis. Adakah spina Bifida. Genetalia : Pada wanita apakah labia mayora sudah menutupi labia minora, pada laki-laki testis sudah turun atau belum, apakah ada fimosis ?. Anus : Ada/ tidak lubang anus, bersih atau kotor.

Extremitas atas

Simetris atau tidak, adakah fraktur, kelumpuhan/paralisis, kelainan jumlah jari seperti polidaktili, sindaktili. Bagaimana akralnya hangat atau dingin. Extremitas bawah : Simetris atau tidak, adakah fraktur, oedem, kelumpuhan/paralisis,kelainan jumlah jari seperti polidaktili, sindaktili. Bagaimana akralnya hangat atau dingin.

Palpasi Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan vena Jugularis. Abdomen : ada atau tidak pembesaran hepar, tumor. Auskultasi Dada : adakah ronchi atau wheezing.

Abdomen : Bagaimana bising ususnya Perkusi Abdomen : kembung atau tidak

2. Pemeriksaan Antropometri Berat Badan Panjang Badan : 2500-400 gram : 48-55 cm

Ukuran kepala bayi : Ukuran muka belakang :

Diameter suboccipito bregmatica Diameter Sub occipito frontalis Diameter fronto occipito Diameter mento occipitalis Diameter submento-bregmatika

: 9,5 cm : 11 cm : 12 cm : 13.5 cm : 9,5 cm

2. Ukuran Melintang Diameter biparietalis Diameter bitemporalis : 9 cm : 8 cm 3. Ukuran Lingkaran Circumferentia SOB Circumferentia FO Circumferentia MO : 33 cm : 34 cm : 35 cm Lingkar lengan atas Lingkar Dada Lingkar Perut : 11 cm : 32-36 cm : 32 36 cm

3. Reflek dan indera khusus Reflek Pelindung : Reflek moro : Rangsangan mendadak yang menyebabkan lengan terdapat keatas dan kebawah, terkejut dan rileksasi dengan lambat. Tonick neck reflek : kepala, lengan dan tungkai mengarah ke salah satu sisi, relaksasi dengan lambat. Stapping reflek : Reflek kaki secara spontan apabila bayi

diangkat dalam posisi berdiri, maka bayi akan mengangkat kakinya. Grasp reflek : bayi menggenggam setiap benda yang diletakkan ke dalam tangannya se hingga dapat menyebabkan tubuhnya terangkat. Babinsky reflek : semacam reflek genggam kaki bila ada rangsangan pada telapak kaki ibu jari akan bergerak ke atas dan jari lain membuka. Mata berkedip : kelopak mata menutup dan membuka ketika dirangsang dengan cahaya atau sentuhan. Menangis : Bayi akan menangis juka sakit mendadak, dingi atau lapar. Reflek Makan : Rooting reflek (mencari puting susu), suckling reflek ( menghisap) ,swallowing reflek (menelan). Reflek bernafas : Gerakan pernafasan, otot-otot dada dan abdomen menyebabkan gerakan otot inspirasi dan ekspirasi. Bersin, batuk. Indra khusus (panca indera bayi sudah berfungsi sejak BBL) Perasa, penciuman, pengecap, pendengaran, penglihatan. II. Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan Diagnosa : bayi baru lahir normal DS : Ibu mengatakan baru saja melahirkan secara normal dan

bayinya dalam kondisi sehat. DO : Bayi lahir keadaan umum baik, menangis keras, nafas spontan, warna kulit kemerahan. Masalah : 1. Penilaian awal

Kebutuhan :

Bebaskan/ bersihkan jalan lahir Mencegah pelepasan panas yang berlebihan Rangsangan taktil Pemotongan tali pusat Laktasi Pemberian profilaksis mata. III. Antisipasi Masalah Potensial Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagosa, langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, maka antisipasi masalah potensial pada bayi baru lahir normal adalah : hipotermi, asfiksi, hipoglikemi IV. Identifikasi Kebutuhan Segera Merupakan kesinambungan antara proses pelaksanaan dengan waktu yang digunakan atau kebutuhan data-data yang baru yang senantiasa dikumpulkan jika ada sesuatu yang membahayakan segera diupayakan penanganannya. V. Intervensi Merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi.

Diagnosa : bayi baru lahir normal DS : Ibu mengatakan baru saja melahirkan secara normal dan bayinya dalam kondisi sehat. DO : Bayi lahir keadaan umum baik, menangis keras, nafas spontan, warna kulit kemerahan. Tujuan : Jangka pendek = setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1x30 menit sejak proses kelahiran diharapkan bayi dapat melewati masa reaktivitas tanpa komplikasi. Kriteria hasil : 1. Bayi terjaga dengan mata terbuka 2. memberikan respons terhadap stimulus 3. Menghisap dengan penuh semangat dan menangis 4. Kecepatan pernafasan sampai 82 x/ menit 5. Denyut jantung sampai 180 x/menit 6. Bising usus aktif 7. AS : 7-10 Intervensi : 1. Saat kepala lahir, usap mulut dan hidung bayi dengan kain kassa yang kering. Rasional : usapan kain kasa kering bermanfaat untuk membantu menghilangkan akumulasi cairan, memudahkan upaya pernafasan dan membantu mencegah aspirasi. 2. Saat kepala sudah lahir, segera cek leher bayi dengan jari tangan untuk

periksa adanya lilitan tali pusat. Rasional : tali pusat yang ketat bisa menyebabkan terjadinya hipoksia 3. Pada saat badan bayi dilahirkan, nilai bayi dengan (jika perlu skor APGAR), lalu letakkan bayi diatas perut ibu dengan posisi Trendelendburg ( bila tali pusat terlalu pendek letakkan bayi ditempat yang memungkinkan) Rasional : a) Penilaian secara cepat membantu menentukan kebutuhan terhadap intervensi segera. b) kontak kulit bayi dengan sudut 10 dapat mengeluarkan drainase mukus dari nasofaring dan trakea dengan gravitasi. 4. Bersihkan jalan nafas; hisap nasofaring denganperlahan, sesuai kebutuhan sambil pantau nadi apikal selama penghisapan. Rasional : membantu menghilangkan akumulasi cairan memudahkan upaya pernafasan dan membantu mencegah aspirasi, penghisapan orofaring menyebabkan rangsangan vagal yang menimbulkan bradikardi. 5. Segera berikan rangsangan taktil dan sensori yang tepat. Rasional : merangsang upaya pernafasan dan dapat meningkatkan inspirasi oksigen. 6. Keringkan bayi dan bungkus kepala dan badan dengan selimut hangat dan kering kecuali tali pusat. Rasional : a) mengeringkan bayi mencegah proses kehilangan panas, b) membungkus kepala dan badan bayi mencegah hipotermi. 7. Segera potong tali pusat dengan gunting steril dan lindungi bayi dari

gunting dan klem dengan umbilkal klem. Rasional : pemotongan pengikatan tali pusat untuk memfungsikan sistem pernafasan dan kardiopulmonar serta mencegah polisitemia, gunting steril untuk mencegah tetanus neonaturum. 8. Lakukan pemeriksaan fisik pada bayi dengan cermat, setelah keadaan stabil. Rasional : menemukan kelainan sehingga dapat dilakukan intervensi sedini mungkin. 9. Ganti handuk dan selimut bayi yang basah dengan kain yang bersih dan kering serta rawat tali pusat de ngan kain kasa steril dan kering. Rasional : Mengganti handuk yang basah dapat mencegah kehilangan panas secara konduksi, kassa kering dan steril mempercepat lepasnya tali pusat. 10. Beri Identitas Bayi Rasional : identitas bayi penting untuk menghindari bayi tertukar dengan bayi lain. 11. Berikan bayi pada ibunya untuk memeulai pemberian ASI Rasional : Pemberian ASI segera mungkin dapat melatih reflek makan secara dini serta untuk pemenuhan kebutuhan psikologis.

VI. Implementasi Pada langkah ini merupakan pelaksanaan dari langkah kelima secra efisien dan aman. Pelaksanaan yang komprehensif merupakan perwujudan dari rencana yang telah disusun pada tahap-tahap perencanaan. Pelaksanaan

dapat terealisasi dengan baik apabila ditetapkan berdasarkan masalah, jenis tindakan atau pelaksanaan oleh bidan, klien serta tim kesehatan lain. Managemen yang efisien dapat menyangkut waktu. Biaya serta tenaga untuk meningkatkan mutu asuhan kebidanan.

VII. Evaluasi Pada langkah terakhir seperangkat tindakan yang saling berhubungan untuk mengukur pelaksanaan serta dilaksanakan atas tujuan dan kriteria guna mengevaluasi. Hasil dari evaluasi ini dipergunakan sebagai umpan balik untuk memperbaiki, menyusun langkah baru dalam asuhan kebidanan, menunjang tanggung jawab dan tanggung gugat dalam format SOAP yaitu: S : Data yang diungkapkan langsung oleh klien/keluarga O : Data yang diperoleh dari hasil observasi dan pemeriksaan A : Kesimpulan atas data subyektif dan obyektif. P : Perencanaan yang ditentukan sesuai dengan masalah

Anda mungkin juga menyukai