Anda di halaman 1dari 27

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI STRATEGI LIPIRTUP PADA SISWA KELAS V DI SDN BANJAREJO KECAMATAN TAMAN

KOTA MADIUN 2012/2013 PROPOSAL

OLEH: SRI RAHAYU NPM.09.141.206 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN IKIP PGRI MADIUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia pada semua jenjang pendidikan memiliki tujuan ialah membimbing anak didik agar mampu memfungsikan atau menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasi karena diharapkan supaya kita mampu menguasai keterampilan berbahasa dengan baik. Keterampilan berbahasa itu meliputi empat hal yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan itu saling berkaitan satu dengan lainnya. Salah satu dari keterampilan berbahasa tersebut, yaitu keterampilan manulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis ini tidak akan secara otomatis,

melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur (Tarigan, 1982: 3-4). Hasil dari ketrampilan menulis salah satunya adalah puisi, yang mana merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.kompetensi tersebut termuat dalam silabus pembelajaran sastra kelas V SD, materinya berupa menulis puisi bebas dengan kalimat yang tepat. Pembelajaran menulis puisi ini diharapkan agar siswa dapat mengekpresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman melalui menulis puisi bebas. Agar tujuan pembelajaran tersebut tercapai, salah satu faktor yang menentukan adalah penggunaan strategi yang tepat. Strategi LIPIRTUP dirancang untuk menumbuhkan kebiasaan berfikir produktif dengan banyak memberikan kesempatan dan pengalaman belajar melalui kegiatan yang bersifat apresiatif, ekspresif, dan rekreatif.

Dalam kenyataannya pada pembelajaran menulis puisi yang terjadi di siswa kelas V SDN Banjarejo sering mengalami kendala, diantaranya siswa mengalami kesulitan menentukan langkah awal dalam membuat puisi. Bahkan dalam kenyataannya guru kelas V SDN Banjarejo menerapkan pembelajaran yang konvensional serta guru tidak mampu untuk membimbing siswa mengarahkan dalam menulis puisi, sehingga siswa tidak merasa tertarik mengikuti pembelajaran menulis puisi. Melihat kenyataan itu, guru harus mencari solusi dari masalah yang timbul. Guru harus memilih strategi pembelajaran yang menyenangkan, sehingga siswa tidak merasa terpaksa ataupun jenuh dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi. Dan kondisi seperti itu dapat membuat siswa lebih mudah untuk menulis puisi karena siswa senang dalam mengikuti menulis puisi. Strategi LIPIRTUP merupakan slah satu strategi pembelajaran yang inovatif. Strategi ini dirancang untuk memudahkan siswa menulis puisi melalui tahap-tahap yang berjalan secara sistematis. Melalui strategi pembelajaran ini, siswa memperoleh kesempatan dan keleluasaan belajar melaui tahap-tahap menulis puisi. B. Identifikasi Masalah Dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis pengalaman pribadi sangat diperlukan adanya sistem pembelajaran yang efektif guna mencapai hasil yang maksimal, upaya tersebut tentunya memunculkan banyak masalah sehingga perlu diidentifikasikan, antara lain: 1. Siswa Kelas V SDN Banjarejo kurang terampil dalam menulis puisi. 2. Pemberian strategi yang sesuai digunakan dalam rangka memotivasi dan memacu kreatifitas siswa untuk dapat menulis puisi sederhana. 3. Upaya peneliti untuk meningkatkan kemampuan menulis pada siswa Kelas V SDN Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun Tahun 2012.

4. Peningkatan kemampuan menulis puisi pada siswa Kelas V SDN Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012 masih kurang. 5. peningkatan kemampuan menulis pengalaman pribadi dengan strategi LIPIRTUP pada siswa Kelas V SDN Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012. 6. Adanya peningkatan kemampuan menulis pengalaman pribadi dengan strategi LIPIRTUP siswa Kelas V SDN Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012. C. Batasan Masalah Dari uraian di atas banyak masalah yang peneliti temukan, masalah tersebut sangat luas, maka dari itu peneliti membatasi pokok permasalahan hanya pada: 1. Apakah pengertian ketrampilan menulis? 2. Apakah hakekat, tujuan, manfaat dan kegunaan menulis? 3. Apakah pengertian puisi? 4. Apakah penjabaran strategi LIPIRTUP? 5. Bagaimanakah penerapan strategi LIPIRTUP dalam KD menulis puisi? D. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari permasalahan yang akan dikaji, yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan Strategi LIPIRTUP terhadap kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun? E. Tujuan Penelitian Berangkat latar belakang masalah yang dipaparkan dan masalah yang telah dirumuskan pada uraian diatas tujuan penelitian ini ada dua. 1. Tujuan Umum

Penelitian yang penulis bahas sesuai dengan judulnya maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang peningkatan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012. 2. Tujuan Khusus

Peneliti yang penulis bahas selain mempunyai tujuan umum terdapat pula tujuan khusus. Tujuan khusus ini sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi LIPIRTUP terhadap peningkatan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SDN Banjarejo Kecamatan Taman Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2012/2013

F.

Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diberikan dalam penelitian ini dapat dilihat dari dua segi,

yaitu segi teori dan segi praktis. 1. Segi Teori Secara teori penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar terhadap pengembangan ilmu bahasa, khususnya mengenai keterampilan berbahasa yang berupa keterampilan menulis. 2. Segi Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa dan guru MTS Munirul Wathon khususnya dan peneliti lain. a. Bagi siswa, dengan adanya penelitian ini siswa mendapat pengalaman belajar yang bermakna dengan strategi LIPIRTUP dalam meningkatkan ketrampilan menulis puisi b. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis puisi bagi siswanya.

c.

Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan pembanding terutama dalam hal bagaimana cara meningkatkan keterampilan menulis puisi melalui penggunaan strategi LIPIRTUP.

BAB II LANDASAN TEORI A. Ketrampilan Menulis Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang paling sulit. Semua orang bisa memiliki keterampilan menulis ini melalui latihan yang terus-menerus dan tidak bisa secara otomatis. Tarigan (182: 3-4) menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis harus terampil memanfaatkan struktur kata dan kosa kata. Lado dalam Suriamiharja, dkk. (1996: 1) mengungkapkan bahwa menulis adalah kegiatan menempatkan simbol-simbol grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dimengerti oleh orang lain. Sehingga orang lain dapat membaca dan memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol grafisnya. Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan untuk menyampaikan suatu pesan kepada orang lain dengan medium bahasa yang telah disepakati bersama dan tidak secara tatap muka. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif, oleh karena itu, keterampilan ini harus selalu dilatih dan disertai dengan praktik yang teratur. Dengan demikian, karangan atau tulisan menjadi baik dan benar. B. Hakekat Menulis Hakim (2004: 1.5) menjelaskan bahwa menulis pada hakikatnya adalah upaya mengeskpresikan apa yang dilihat, dialami, dirasakan, dan dipikirkan ke dalam bahasa tulisan. Hampir tiap orang agaknya pernah melakukan aktifitas menulis. Misalnya menulis pesan, memo, surat, buku harian, laporan, opini, naskah, buku dan lain-lain. 6

Mengutip pendapat dari Morsey (dalam Tarigan, 1994: 4) yang mengatakan menulis dipergunakan oleh orang terpelajar untuk mencatat atau merekam, meyakinkan, melaporkan/ memberitahukan dan mempengaruhi, dan maksud serta tujuan seperti ini hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini tergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata dan struktur kalimat. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain ke dalam bahasa tulisan. C. Tujuan Menulis Tujuan menulis yaitu memproyeksikan sesuatu mengenai diri seseorang. Tulisan mengandung nada yang serasi dengan maksud dan tujuannya. Menulis tidak mengharuskan memilih suatu pokok pembicaraan yang cocok dan sesuai, tetapi juga harus menentukan siapa yang akan membaca tulisan tersebut. Sehubungan dengan tujuan menulis, Semi (1989: 100) berpendapat bahwa menulis bertujuan untuk (a) menyusun buah pikiran, perasaan, dan pengalaman ke dalam susunan atau komposisi yang baik, (b) merangsang daya pikir dan imajinasi, (c) mampu menggunakan kaidah menulis dan menggunakan kaidah kebahasaan sewaktu menulis, (d) menyusun berbagai bentuk karangan, (e) mengembangkan kebiasaan menulis yang akurat, singkat dan jelas, serta menarik. Hugo Hartig (dalam Tarigan, 1982: 24-25) juga mengungkapkan bahwa tujuan menulis (a) untuk penugasan bukan karena kemauan sendiri, (b) altruistik, yaitu untuk

menyenangkan pembaca, (c) persuasif, yaitu untuk meyakinkan para pembaca dan kebenaran gagasan yang diutamakan, (d) informasional, yaitu untuk memberi informasi, (e) pernyataan diri, yaitu untuk memperkenalkan diri sebagai pengarang pada pembaca, (f) pemecahan masalah, yaitu untuk mencerminkan atau menjelajahi pikiran-pikiran agar dapat dimengerti

oleh pengarang, dan (g) kreatif, yaitu untuk mencapai nilai-nilai artistik dan nilai-nilai kesenian. Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis bertujuan untuk mengungkapkan buah pikiran, gagasan, dan imajinasi seseorang serta sesuai dengan menggunakan bahasa yang tertib dan teratur serta sesuai dengan kaidah kebahasaan. Dengan bahasa yang tertib dan teratur serta sesuai dengan kaidah kebahasaan, maka tulisan itu akan menjadi menarik dan dapat dipahami oleh orang lain yang membacanya. D. Manfaat Menulis Kegiatan menulis memerlukan kecermatan tersendiri dari pelakunya karena ketika seseorang menuangkan ide, gagasan, dan pendapat perlu memperhatikan hal-hal yang terdapat dalam tulisannya. Seorang penulis perlu memperhatikan aturan penulisan yang ada, bentuk tulisannya, keinginan pembacanya, dan isi tulisannya. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab kurang minatnya seseorang untuk menulis. Menulis merupakan sesuatu yang kompleks. Kekompleksitasan menulis terletak pada tuntutan kemampuan menyelaraskan beberapa aspek yaitu kemampuan menuangkan ide, gagasan pendapat yang diramu dengan aturan yang ada, serta keinginan pembaca. Seorang penulis perlu memiliki kemampuan mengungkapkan sesuatu dari tahap prapenulisan sampai dengan perevisian, karena menulis selain untuk dibaca diri sendiri juga dibaca orang lain. Orang lain akan merasa tertarik untuk membaca tulisan seseorang, kalau tulisan itu dikemas sesuai dengan keadaan pembacanya. Dengan demikian, maka tidak mau penulis harus memiliki nalar, menghubung-hubungkan, serta membanding-bandingkan fakta untuk mengembangkan gagasannya. Dalam menulis, penulis juga tidak cukup untuk menyampaikan ide, gagasan dan pendapat kepada pembaca. Menyerap, mencari serta menguasai informasi yang berhubungan dengan topik tulisan, merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang

penulis, sehingga dengan wawasan itu pembaca menjadi ketagihan membaca tulisannya karena pembaca merasa puashal itulah yang menyebabkan kegiatan menulis merupakan sesuatu yang sangat sulit, sehingga orang atau siswa enggan atau kurang berminat untuk menulis mempunyai manfaat bagi penulis itu sendiri yang di antaranya adalah (a) dengan menulis, penulis dapat mengetahui kemampuan dan potensi dirinya, (b) penulis dapat

mengembangkan berbagai gagasan, (c) penulis dapat lebih banyak menyerap, mencari, serta menginformasikan sehubungan dengan topik yang ditulis, (d) penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan secara sistematis serta mengekspresikan secara tersurat, (e) penulis mudah memecahkan masalah, (f) penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif, dan (g) penulis menjadi terbiasa berpikir serta berbahasa secara tertib dan teratur. E. Kegunaan Menulis Banyak keuntungan yang didapat dan diperoleh dari kegiatan menulis. Menurut Akhadiah, dkk, (1991: 1-2) ada tujuh kegunaan menulis yaitu sebagai a. menulis dapat memperluas wawasan penulis secara teoritis mengenai fakta-fakta yang berhubungan. b. Penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkannya secara tersurat. Dengan demikian, penulis dapat menjelaskan permasalahan yang semula masih samar. c. d. Penulis akan dapat meninjau serta menilai gagasannya sendiri secara lebih objektif. Dengan menulis sesuatu di atas kertas, penulis akan lebih mudah memecahkan permasalahan, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat dalam konteks yang lebih kongkret. e. Dengan menulis, penulis terdorong untuk terus belajar secara aktif. Penulis menjadi penemu sekaligus pemecah masalah, bukan sekedar menjadi penyadap informasi dari orang lain.

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Menulis Seseorang dapat dikatakan telah mampu menulis dengan baik jika dia dapat mengungkapkan maksudnya dengan jelas sehingga orang lain dapat memahami apa yang diungkapkannya. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Morsey melalui Tarigan (Depdikbud 1997: 3) Untuk menjadi seorang penulis yang baik sekurang-kurangnya harus memiliki kepekaan terhadap keadaan sekitarnya agar tujuan penulisannya dapat dipahami oleh pembaca. Tarigan (1983: 22) mengatakan : Penulis yang ulung adalah penulis yang dapat memanfaatkan situasi dengan tepat. Dalam hal ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi cara penulisan seseorang. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penulisan tersebut menurut D. Angelo melalui Tarigan (Depdikbud, 1997: 3) antara lain : a. maksud dan tujuan penulis; b. pembaca atau pemirsa, dan c. waktu atau kesempatan. Untuk menjadi seorang penulis yang baik, terlebih dahulu penulis harus menentukan maksud dan tujuan penulisannya, agar pembaca memahami ke mana arah tujuan penulisan itu sendiri. Kemudian harus dilihat juga kondisi pembaca, artinya tulisan ini ditunjukkan kepada pembaca yang bagaimana (dalam hal usia, pengetahuan, minat). Sehingga, tulisan yang dibuat menjadi suatu karya yang berguna. Faktor terakhir yang harus diperhatikan adalah waktu dan kesempatan; artinya apakah tulisan yang dibuatnya sesuai dengan berlangsungnya suatu kejadian, sehingga menarik untuk dibaca.

G. Puisi Laurence Perrine (via Huck dkk, 1987:393) memaknai puisi sebagai suatu bentuk pengekspresian kebahasaan yang mengungkapkan suatu secara lebih dan

mengungkapkan nya lewat berbagai bentuk kebahasaan yang lebih intensif daripada ungkapan kebahasaan yang biasanya. Jadi, puisi memiliki nilai lebih dimana mampu mengungkapkan secara lebih banyak daripada sekedar apa yang tertulis dan sekaligus ditulis dan diekspresikan lewat bahasa yag khas puisi yang lain daripada bahasa keseharian.

H. Strategi LIPIRTUP Strategi LIPIRTUP merupakan salah satumodel pembelajaran inovatif. Strategi ini dirancang untuk memudahkan siswa dalam belajar melalui tahapan kegiatan. Sesuai dengan namanya, LIPIRTUP merupakan akronim dari LI adalah Lihat. PI adalah Pilih, R adalah Renungkan, TU adalah Tuangkan, dan P adalah Publikasikan.

I.

Penerapan LIPIRTUP dalam Menulis Puisi LIPIRTUP merupakan langkah-langkah dalam pembelajaran menulis puisi bagi

siswa. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah langkah-langkah penerapan LIPIRTUP dalam mateteri menulis puisi. 1. LI (Lihat) Tahap pertama dalam pembelajaran menulis puisi ini adalah siswa mengamati (melihat) berbagai ragam objek. Objek yang diperlihatkan tentu saja disesuaikan dengan konteks kehidupan. Dengan demikian, materi pembelajaran dikaitkan dengan konteks kehidupan, sehingga pembelajaran dirasakan bermanfaat bagi siswa. 2. PI (Pilih) Dari berbagai objek yang diamati, siswa dissuruh untuk memilih objek yang nantinya akan digunakan sebagai bahan penulisan puisi. Dengan begitu materi pembelajaran disesuaikan dengan minat dan kebutuhan para siswa.

3. R (Renungkan)w Setelah memilih objek yang menarik untuk dijadikan bahan penulisan puisi, siswa merenungkan diksi, kalimat, gaya bahasa yang sederhana. 4. TU (Tuangkan) Setelah menemukan diksi, gaya bahasa, dan kalimat yang sederhana tuangkan dalam larik-larik dan bait-bait puisi. 5. P (Publikasikan) Setelah menuangkan ke dalam bentuk puisi , publikasikan puisi-puisi yang telah dibuat, baik di kalangan kelas sendiri, majalah dinding, majalah sekolah. J. Hipotesis Tindakan Apabila pembelajaran menulis puisi di kelas V SDN Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun dengan penerapan strategi LIPIRTUP keterampilan menulis puisi siswa kelas V SDN Banjarejo Kecamatan Taman Kota Madiun meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN

A.

Metode Penelitian Dalam kegiatan penelitian, metode merupakan bagian yang sangat penting karena keberadaan sebuah metode dalam penelitian tidak dapat dielakkan lagi. Tanpa kehadiran suatu metode dalam penelitian, kegiatan yang kita laksanakan tidak akan memperoleh hasil yang memuaskan dan sesuai dengan yang kita harapkan. Metode dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegiatan tertentu (Sugiyono, 2010: 23). Selain itu metode merupakan seperangkat komponen yang telah dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran (Riyanto, 2002 :23). Jadi dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan suatu uraian tentang tata cara mengenai seperangkat komponen dalam penelitian yang dapat dikombinasikan untuk menghasilkan data dalam penelitian serta untuk menguji keefektifan produk tersebut. Metode Penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Jadi penelitian merupakan bagian dari usaha pemecahan masalah. Fungsi penelitian adalah mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan. Serta memberikan arernatif bagi kemungkinan yang dapat di gunakan untuk memecahkan masalah. Hasil dari sebuah penelitian biasanya tidak langsung memberikan informasi yang siap pakai untuk menyelesaikan permasalahan, akan tetapi lebih menekankan bagi pengembangan teori yang menunjukkan hubungan semua variabal baik variabel bebas maupun variabel 13

terikat. Oleh karena itu tidak jarang pemecahan permasalahan baru dapat dicapai lewat pemaduan dari beberapa hasil penelitian yang berkait.

B.

Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis Peneliti Tindakan Kelas (PTK), karena penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki praktek-praktek pembelajaran di dalam kelas agar proses pembelajaran lebih terarah dan mudah ditangkap atau dipahami oleh siswa. Pada dasarnya jenis penelitian ini, jenis penelitian dapat dibagi menjadi dua jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif. Jenis penelitian kuantitatif data yang diperoleh diolah dalam bentuk angka dan di analisa menggunakan statistik, sedangkan jenis penelitian kualitatif data yang diperoleh dianalisa menggunakan uraian-uraian dan dijabarkan dalam kalimat. Dari uraian di atas, dalam penelitian ini peneliti memakai keduanya karena jenis penelitian kualitatif digunakan untuk menganalisa data hasil penelitian dari analisis deskriptif kemampuan menulis puisi dengan strategi LIPIRTUP, sedangkan jenis penelitian kuantitatif digunakan untuk mengolah data hasil penelitian dengan menghitung kemampuan menulis puisi dengan strategi LIPIRTUP. 2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang meneliti tentang perkembangan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan berbagai macam kegiatan penting yang harus dilalui mulai dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, obersvasi atau pengamatan sampai pada

refleksi. Langkah tersebut sangat penting karena dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan dalam suatu penelitian . Tahap pertama adalah tahap perencanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti harus mempersiapkan secara baik dan sistematis agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan berhasil memecahkan masalah langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan skenario pembelajaran yang berkaitan dengan menulis puisi (Rpp lampiran 1 pra siklus). 2. Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti perangkat mengajar soal-soal tes dan membuat catatan awal. Tahap yang kedua adalah tahap pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini langkah yang peneliti tempuh antara lain: 1. Aktivitas siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung.

2. Aktivitas siswa pada waktu menjawab pertanyaan. 3. Aktivitas siswa mengerjakan tugas yang diberikan. 4. Aktivitas siswa dengan guru ketika siswa diminta untuk bertanya. Tahap ketiga adalah tahap observasi atau pengamatan, pada tahap ini langkah yang peneliti tempuh antara lain: 1. Melakukan observasi yang telah peneliti sesuaikan dan mengacu pada rencana

pembelajaran yang telah dibuat. 2. Mengamati perilaku siswa ketika belajar. 3. Mengadakan evaluasi di akhir pembelajaran. 4. Melaksanakan analisa hasil evaluasi. Tahap yang terakhir adalah tahap refleksi dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Kegiatan refleksi di awali dengan memeriksa catatan hasil observasi.

2. Merevisi soal-soal yang dianggap sulit oleh siswa.

3. Memberi solusi untuk mengatasi masalah. Proses mulai dari merencanakan tindakan, pelaksanaan observasi atau pengamatan, dan refleksi seperti pada tampilan berikut ini:

Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan Kelas

C.

Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini selama kegiatan pembelajaran menulis puisi dengan strategi LIPIRTUP berlangsung peneliti menggunakan dua siklus yaitu pra siklus, siklus pertama dan siklus kedua. 1. Proses Tindakan Pra Siklus Pada tahap ini proses pembelajaran dipersiapkan seperti biasa yaitu dengan menjelaskan materi menulis puisi dan peneliti belum menggunakan tindakan atau penerapan. Di sini peneliti melakukan pengamatan mulai kesalahan siswa dalam menulis puisi sampai pada kesulitan yang dihadapi selama proses belajar mengajar berlangsung untuk kemudian dicari solusi pemecahannya. 2. Proses Tindakan pada Siklus Satu Pada tahap ini untuk mengolah dan menganalisa data yang sudah peneliti dapat pada pra siklus dan untuk dijadikan perbaikan, ada empat tahap yang peneliti tempuh antara lain tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Untuk mencapai proses pembelajaran sesuai dengan yang peneliti harapkan, maka tahapan di atas akan peneliti uraikan sebagai berikut: 1. Tahap perencanaan 1) Mempersiapkan rencana pembelajaran tentang menulis puisi (Rpp lampiran siklus 1). 2) Peneliti mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti soal-soal tes dan membuat catatan awal. 3) Mempersiapkan alat bantu mengajar. 2. Tahap pelaksanaan tindakan 1) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa.

2) Peneliti menyajikan informasi kepada siswa untuk mengingat kembali apa yang mereka ketahui tentang menulis puisi dan menjelaskan materi yang akan dipelajari. 3) Peneliti membantu siswa membuat kesimpulan. 4) Peneliti melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. 5) Peneliti memberikan penilaian dan penghargaan. 3. Tahap observasi 1) Peneliti mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 2) Mengadakan evaluasi diakhir pembelajaran. 3) Melaksanakan analisa evaluasi. 4. Refleksi terhadap tindakan 1) Mengoreksi pekerjaan siswa dan menganalisisnya. 2) Menganalisis lembar pengamatan untuk dijadikan acuan pada siklus kedua. 3) Mengelompokkan dan memecahkan selama masalah yang terjadi. 3. Proses Tindakan pada Siklus Dua

Proses tindakan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I. Siklus II ini dilakukan sebagai usaha untuk mengetahui serta meningkatkan kemampuan siswa selama mengikuti proses pembelajaran menulis puisi. Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan pada siklus II sebagai berikut: 1. Tahap perencanaan 1) Mempersiapkan rencana pembelajaran tentang menulis puisi (Rpp lampiran siklus 2). 2) Peneliti mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan seperti soal-soal tes dan membuat catatan awal. 3) Mempersiapkan alat bantu mengajar. 2. Tahap pelaksanaan tindakan

langkah awal pada siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I. Setelah peneliti mengetahui kekurangan pada siklus I peneliti akan mencoba memperbaikinya pada siklus II agar kesalahan yang sama tidak terulang lagi dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Peneliti melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. 2) Peneliti menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kegiatan

pembelajaran menulis puisi. 3) Peneliti memberikan kesempatan untuk berpikir, menganalisis, dan menyelesaikan tugas yang diberikan. 4) Peneliti memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. 3. Tahap observasi 1) Peneliti mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 2) Mengadakan evaluasi diakhir pembelajaran. 3) Melaksanakan analisa evaluasi. 4. Refleksi terhadap tindakan pada siklus II ini peneliti menganalisis hasil pengamatan terhadap kinerja siswa setelah proses pembelajaran pada siklus II selesai. Kemudian peneliti membandingkan dengan siklus I dan siklus II. Dengan demikian permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran terutama yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan menulis puisi dengan strategi LIPIRTUP siswa kelas V SDN Banjarejo kecamatan Taman Kota Madiun dapat diketahui. D. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Banjarejo kecamatan Taman Kota Madiun, peneliti memilih tempat ini karena peneliti selain itu peneliti memilih tempat ini karena mudah dalam pengambilan datanya. 2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul Peningkatan kemampuan menulis puisi melalui strategi LIPIRTUP pada siswa kelas V SDN Banjarejo kecamatan Taman Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012. Ini dilakukan di SDN Banjarejo kecamatan Taman Kota Madiun rencananya pada tanggal 21-26 Januari 2013. Penelitian pada pra siklus dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2013, sedangkan penelitian pada siklus I dilakukan pada tanggal 23 Januari 2013, dan penelitian pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2013. E. Subyek Penelitian Subyek yang diambil dalam penelitian ini adalah data Siswa Kelas V SDN Banjarejo kecamatan Taman Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan jumlah sebanyak 36 siswa. Dan untuk mendapatkan data mengenai kemampuan menulis puisi dengan strategi LIPIRTUP peneliti terjun langsung ke SDN Banjarejo kecamatan Taman Kota Madiun.

F.

Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data

Jenis daya yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantatif dan data kualitatif. Data tersebut diambil dari data tes yang hasilnya nanti digunakan untuk mengetahui hasil dari pekerjaan siswa apakah pekerjaan siswa itu baik atau buruk sehingga peneliti dapat memberikan nilai yang sesuai dengan hasil pekerjaan siswa tentang kemampuan menulis puisi dengan strategi LIPIRTUP.

2.

Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Banjarejo kecamatan Taman Kota Madiun dengan jumlah sebanyak 36 siswa. Selain itu untuk menambah data dalam penelitian ini, peneliti membaginya dalam dua sumber yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer peneliti peroleh langsung dari sumbernya, data ini merupakan data yang peneliti ambil dan catat pada saat pembelajaran berlangsung untuk pertama kalinya. Sedangkan data sekunder peneliti peroleh bukan dari sumbernya, data ini diambil dari guru dengan tujuan untuk menambah kelengkapan data.

G.

Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data kemampuan siswa dalam menulis puisi melalui strategi LIPIRTUP, peneliti dalam mengumpulkan data menggunakan berbagai teknik yaitu teknik tes dan non tes. Teknis tes peneliti peroleh dari pemberian soal berupa tes essay, sedangkan teknik non tes peneliti peroleh melalui wawancara, angket, observasi, dan dokumentasi tentang kendala yang dialami siswa dalam pembelajaran. 1. Teknik Tes

Dalam penelitian ini teknik tes yang digunakan berbentuk tes essay. Alasan digunakannya tes ini antara lain: 1. Tes essay memaksa siswa untuk membaca soal yang peneliti berikan dengan mengemukakan jawabannya dalam bahasa yang runtut sesuai dengan bahasanya sendiri. 2. Tes essay tidak hanya mengingat dan memahami konsep atau fakta semata, tetapi juga menilai proses berpikir pada siswa.

3. Tes essay memaksa siswa untuk mempergunakan pikirannya sendiri dan jawaban yang diberikan bukan untung-untungan. 4. Tes essay mudah disusun dan tidak menghabiskan waktu. Selain memiliki kelebihan di atas, jenis tes ini juga mempunyai kelemahan antara lain: 1. Kadar reabilitas dan validitas tes essay rendah. 2. Akibat terbatasnya bahan yang diteskan hasil penilain yang diperoleh bisa bersifat kebetulan. 3. Penilaian yang dilakukan terhadap jawaban siswa tidak mudah ditentukan. 4. Waktu yang dibutuhkan untuk memeriksa pekerjaan siswa relatif lama. berikut: P=

Keterangan : P = Persentase n = jumlah siswa yang memilih jawaban N = Jumlah keseluruhan siswa Lain halnya dengan kedua teknik di atas, teknik observasi peneliti gunakan untuk mengamati perilaku belajar siswa sampai pada interaksi antara peneliti dengan siswa selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan tersebut peneliti catat pada lembar kosong yang telah disediakan sebelumnya. Dan teknik dokumentasi atau foto diambil pada awal pembelajaran hingga akhir pembelajaran menulis puisi melalui strategi LIPIRTUP mulai dari pra siklus, siklus pertama, dan siklus ke dua. Dokumentasi ini berwujud gambar visual yang memuat perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran. Pengambilan gambar dilakukan dengan cara meminta bantuan teman untuk melakukan pemotretan.

H.

Instrumen Penelitian 1. Instrumen Tes

Instrumen tes yang diberikan berupa perintah kepada siswa untuk mengerjakan soal tes yang diberikan dengan waktu yang telah ditentukan yaitu 70 menit. Pada saat tes berlangsung peneliti mengamati peserta tes untuk melihat secara langsung tentang peningkatan kemampuan menulis puisi melalui strategi LIPIRTUP. Secara operasional pembagian waktu tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Alokasi Waktu Pelaksanaan Instrumen No 1. 2. 3. 4. 5. Jenis Kegiatan Persiapan Pembagian soal dan lembar jawaban Membaca petunjuk soal Mengerjakan soal Pengumpulan hasil pekerjaan Jumlah Alokasi Waktu 5 Menit 7 Menit 3 Menit 50 Menit 5 Menit 70 Menit

Aspek penilaian tes kemampuan menulis puisi dalam tabel di atas dipakai sebagai pedoman penilaian dalam tes sebelum penggunaan strategi LIPIRTUP dan setelah menggunakan strategi LIPIRTUP. Dari pedoman tersebut peneliti dapat mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi pada siswa yang berhasil mencapai kategori sangat baik, cukup dan kurang. Tabel 2 Pedoman Penilaian Kemampuan Menulis Puisi No 1. 2. 3. 4. Kategori Penilaian Sangat baik Baik Cukup Kurang Interval Nilai Rata-Rata 85 100 % 71 84 % 56 70 % < 55 %

Peneliti dapat menilai dan mengetahui hasil tes kemampuan menulis puisi melalui strategi LIPIRTUP menggunakan pedoman penilaian tersebut. Siswa dikatakan mencapai kategori sangat baik jika mendapat rata-rata nilai antara 85-100%, sementara untuk kategori baik rata-rata nilai yang dicapai siswa antara 71-84%, sedangkan untuk kategori cukup jika siswa mendapat rata-rata nilai 56-70%, dan siswa dikatakan mencapai kategori kurang jika nilai rata-rata yang dapat < 55%. Instrumen penelitian yang berupa tes perintah kepada siswa untuk menulis puisi kriteria penilaiannya dibagi menjadi dua segi yaitu dari segi penyusunan penulisan dan dari segi isi pengalaman pribadi, seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 3 Dari Segi Penyusunan Penulisan No 1. Kriteria Kepaduan antar kalimat 2. Sangat padu Kurang padu 15 10 5 5 3 1 10 7 5 Tabel 4 Dari Segi Isi Puisi No 1. Kriteria Kesesuaian isi dengan gambar ang dipilih Skor Skor

- Tidak padu Kesesuaian penentuan judul Sangat sesuai Kurang sesuai

3.

- Tidak sesuai Penguasaan bahasa Sangat baik Baik Kurang

2.

Sangat sesuai Kurang sesuai

25 10 10 20 10 5 10 7 5 15 10 5

- Tidak sesuai Penggunaan pilihan kata yang tepat Sangat tepat Kurang tepat

3.

- Tidak tepat Penggunaan EYD Sangat baik Baik

4.

- Kurang baik Penulisan Puisi Sangat baik Baik Kurang baik

I.

Teknik Analisis Data Yang dimaksud dengan teknik analisis data adalah cara-cara mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian. Setelah data terkumpul secara lengkap maka langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisa data tersebut. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu kemampuan menulis puisi melalui strategi LIPIRTUP siswa kelas V SDN Banjarejo kecamatan Taman Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012/2013. Agar keterangan atau data tersebut menjadi jelas dan nyata berdasarkan hasil pengolahan data, maka akan peneliti akan mengambil kesimpulan dari landasan untuk membuktikan suatu teori dalam mencari kebenaran. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus: Tingkat penguasaan = Jumlah skor penyusunan puisi + jumlah skor isi puisi.

Hasil perhitungan persentase menulis puisi siswa dari hasil tes siklus I dan siklus II dibandingkan. Hasil dari perbandingan tersebut akan diketahui persentase mengenai peningkatan kemampuan menulis puisi melalui strategi LIPIRTUP pada siswa kelas V SDN Banjarejo kecamatan Taman Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012/2013. Sedangkan teknik analisis data kualitatif utnuk memberi gambaran pembelajaran. perubahan perilaku siswa dalam

Anda mungkin juga menyukai