Anda di halaman 1dari 5

KRITERIA REMISI PADA SLE

Selama beberapa tahun terakhir, banyak upaya yang telah dilakukan untuk mengembangkan dan memvalidasi indeks untuk menilai aktivitas, kerusakan, dan kualitas hidup pada pasien SLE. Namun, pengembangan indeks komprehensif yang dapat digunakan untuk menilai pasien SLE masih dalam pengembangan (Karassa et al.,2003). Penilaian remisi SLE berdasarkan berbagai indeks yang ada saat ini belum sesuai dengan harapan. Apakah remisi harus didefinisikan atas dasar aktivitas penyakit secara global atau harus berorientasi organ masih belum jelas. Selain itu, belum ada informasi yang tersedia mengenai peran kerusakan dan penilaian kualitas hidup dalam pendefinisian remisi atau respon (Mosca & Bombardieri, 2006). Dalam beberapa tahun terakhir, banyak berkembang indeks aktivitas penyakit untuk mengukur peradangan reversibel pada SLE (Lam & Petri, 2005). Termasuk diantaranya adalah British Isles Lupus Assessment Group (BILAG), the European Consensus LupusActivity Measurement (ECLAM), the Systemic Lupus Activity Measure (SLAM) dan the SLE Disease Activity Index (SLEDAI), dan versi revisi SLEDAI-2K dan Safety of Estrogen in Lupus Erythematosus National Assessment (SELENA) SLEDAI (Tabel I). Masing-masing indeks dirancang terutama untuk studi observasional longitudinal dan bukan untuk pemeriksaan klinis (Alarcon-Segovia, 2003; Houssiau et al., 2002; Ong et al., 2005; Petri et al., 2005).

Berikut ini adalah kriteria Systemic Lupus Erythematosus Diseases Activity Index
(SLEDAI) (American College of Rheumatology, 2000). Nilai 8 8 Deskripsi Kejang Psikosis Onset baru. Kemampuan hidup normal berubah akibat gangguan persepsi yang berat terhadap realitas. Termasuk halusinasi, inkoheren, asosiasi longgar, impoveerished thought content, berpikir tidak logis, bbingung, disorganized atau perilaku kataton. 8 8
Organic brain syndrome

Definisi

Gangguan visual

Perubahan retina.

8 8

Gangguan SSP Lupus headache

Onset baru neuropati sensoris dan motorik Berat, sakit kepala persisten, migren yang tidak responsif terhadap obat analgesik narkotik Onset baru cerebrovascular accident. Tidak termasuk arterosklerosis

CVA

Vaskulitis

Ulkus,

gangren,

nodul

jari

yang

keras,

infark

periungual, perdarahan splinter, atau bukti adanya

vaskulitis pada hasil biopsi atau angiogram 4 Artritis Artritis > 2 sendi, nyeri, dan ada tanda inflamasi (nyeri tekan, bengkak efusi) 4 Miositis Otot proksimal nyeri/lemah, meningkat karena atau kreatin perubahan

fosfokinase/aldolase

elektromiogram, atau pada biopsi terbukti miositis 4 4 Urinary cast Hematuria Heme-granular atau silinder eritrosit > 5 eritrosit/LPB. Telah disingkirkan penyebab batu, infeksi, atau penyebab lain 4 4 2 2 Proteinuria Piuria Ras baru Alopesia > 0,5g/24 jam. Onset baru atau > 0,5g/24 jam > 5 leukosit/LPB. Telah disingkirkan penyebab infeksi Ras inflamasi onset baru atau rekurens Hilangnya rambut abnormal yang difus, atau patchy onset baru atau rekurens 2 2 Ulkus mukosa Pleuritis Ulkus oral dan onset nasal baru atau rekurens Nyeri dada pada pleuritis dengan pleural rub atau efusi, atau penebalan pleura 2 Perikarditis Nyeri perikardial dengan konfirmasi 1 rub, efusi, bukti EKG 2 Kadar komplemen darah 2 DNA binding Menurut far assay DNA binding meningkat > 380C. Telah disingkirkan penyebab infeksi
< 100.000/mm3 < 3000/mm3 Telah disingkirkan penyebab obat

Kadar CH50, C3 atau C4 dibawah normal

meningkat 1 1 Panas
Trombositopenia Leukopenia

Interpretasi dari skor SLEDAI adalah sebagai berikut (American College of Rheumatology, 2000).
Mild/moderate flare
Perubahan nilai SLEDAI > 3 Timbulnya/memburuk diskoid, fotosensitif, profundus,vaskulitis kutaneus, lupus bulosa Ulkus nasofaring Pleuritis Perikarditis Artritis Demam (LES) dosis prednison, tetapi tidak >0,5mg/kgBB/hr AINS/plaquenil PGA 1,0 tetapi tidak 2,5

Severe flare
Perubahan nilai SLEDAI > 12 Timbulnya/memburuk gejala SSP-LES Vaskulitis Nefritis Miositis Pk < 60.000 Hb < 7g/dl atau Hb > 3g/dl Memerlukan dosis prednison 2x lipat Prednison > 0,5mg/kgBB/hr Sitoksan baru, azatioprin, MTX, rawat inap (LES) PGA 2,5

Definisi flare atau responterhadap terapi berdasarkan indeks aktivitas penyakit telah ditetapkan, definisi remisi penyakit belum jelas untuk indeks ini, terkecuali SLEDAI. Petri et al. telah menyarankan definisi berikut berdasarkan perubahan pada indeks SLEDAI (Petri et al., 1991): Perbaikan Merupakan penurunan SLEDAI > 3 Penyakit Aktif Persisten Yaitu 3 perubahan dalam SLEDAI , Remisi SLEDAI 0 Kategori aktivitas penyakit yang telah ditetapkan berdasarkan nilai SLEDAI antara lain: tidak ada kegiatan (SLEDAI = 0), aktivitas ringan (SLEDAI = 1-5),

aktivitas moderat (SLEDAI = 6-10), aktivitas yang tinggi (SLEDAI = 11-19), aktivitas sangat tinggi (SLEDAI 20) (21). Flare SLE didefinisikan sebagai peningkatan SLEDAI > 3, dan skor

SLEDAI> 5 dikaitkan dengan probabilitas untuk melaksanakan inisiasi atau mengubah terapi pada lebih dari 50% kasus (Mosca & Bombardieri, 2006).

DAFTAR PUSTAKA Alarcon-Segovia D, Tumlin JA, Furie RA et al. 2003. LJP394 for the prevention of renal flare in patients with systemic lupus erythematosus. Arthritis Rheum. 48: 442-54. American College of Rheumatology. 2000. Systemic Lupus Erythematosus Disease Activity Index SELENA Modification. https://www.rheumatology.org/practice/clinical/indexes/sledai.asp [Diakses pada 7 Februari 2013]. Houssiau FA, Vasconcelos C, Dcruz D et al. 2002 Immunosuppressive therapy in lupus nephritis. The Euro-Lupus Nephritis Trial, a randomized trial of low-dose versus high-dose intravenous cyclophosphamide. Arthritis Rheum. 46: 2121-31. Karassa FB, Tatsioni A, Ioannidis JP. 2003. Design, quality and bias in randomized controlled trials of systemic lupus erythematosus. J Rheumatol 2003; 30: 979-84. Mosca M, Bombardieri S. 2006. Assessing remission in systemic lupus erythematosus. Clin Exp Rheumatol. 24 (Suppl. 43): S100-S104. Ong LM, Hooi LS, Lim TO et al. 2005 Randomized controlled trial of pulse intravenous cyclophosphamide versus mycophenolate mofetil in the induction therapy of proliferative lupus nephritis. Nephrology. 10: 504-10. Petri MA, Mease PJ, Merrill JT et al. 2004 Effects of prasterone on disease activity and symptoms in women with active systemic lupus erythematosus. Arthritis Rheum. 50: 2858-68.

Anda mungkin juga menyukai