Anda di halaman 1dari 5

Lecture 2

Accelerated Learning
Pengantar Belajar (learning) sebagai sebuah proses pencerdasan sudah berlangsung sejak peradaban manusia muncul di muka bumi ini. Namun, membentuk dan mengembangkan kecerdasan/ intelektualitas yang optimal diperlukan langkah cerdas dan strategis yang harus diketahui setiap mahasiswa. Di antaranya adalah teknik dan strategi pembelajaran yang dipercepat (accelerated) agar proses pembelajaran menjadi lebih efisien dan efektif. Hasil yang diharapkan

Mahasiswa mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang pengertian learning, terutama accelerated learning. Mampu merubah sikap diri dan cara belajar yang menjadi lebih efisien dan efektif,

Mahasiswa mampu menyebutkan strategi dan kiat penting dalam accelerated

learning

Mahasiswa mampu menyebutkan faktor-faktor yang membuat accelerated learning menjadi pilihan metode pembelajaran

Mahasiswa mampu menyebutkan cara/ teknik-teknik cerdas dalam accelerated

learning untuk mendukung proses pembelajaran tingkat tinggi


Lingkup pokok bahasan 'Learning' sebagai suatu proses yang harus dijalani, 'Accelerated Learning sebagai cara cerdas dalam pembelajaran, Hubungan antara accelerated learning dan penguasaan informasi dalam

pembelajaran.

Materi Accelerated Learning (AL) : Pembelajaran yang dipercepat hasil yang dicapai, bukan metode yang digunakan. Jadi, metode apapun yang dapat mempercepat dan meningkatkan pembelajaran = metode AL.

Sebaliknya, metode apapun yang tidak mendorong pembelajaran yang cepat dan meningkat BUKAN metode AL (meskipun metode itu dianggap cerdik dan kreatif atau

menyenangkan).

Goal dari AL : menggugah (encouraging/ promoting) seluruh kemampuan belajar, membuat belajar menjadi menyenangkan dan memuaskan bagi pembelajar (=mahasiswa)

Prinsip-prinsip AL : 1. Melibatkan seluruh pikiran dan tubuh "otak" (sadar, rasional, otak kiri, dan verbal) juga melibatkan seluruh tubuh/pikiran (emosi, indra, dan saraf-sarafnya). 2. Berkreasi, bukan mengkonsumsi

Pengetahuan (knowledge) + Ketrampilan (Skill)


menciptakan makna baru, jaringan saraf baru, dan pola interaksi elektrokimia baru dalam sistem otak/tubuh secara menyeluruh.

3. Kerjasama belajar menjadi cepat & meningkat.


Mandiri sendirisendiri 4. Bertingkat dan simultan
Persaingan di antara pembelajar justru akan memperlambat pembelajaran

5. Belajar dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri (dengan feed back)


- belajar cara berenang 'berenang' - belajar cara bernyanyi 'bernyanyi' - belajar cara menjual 'menjual' belajar cara mendiagnosis pasien 'mendiagnosis pasien'
PBL (Problem Based Learning)

6. Emosi positif

Perasaan negatif (cemas, takut, khawatir, ragu-ragu, dll) akan menghalangi 'belajar'

7. Otak 'visual' menyerap informasi secara langsung dan otomatis belajar


jadi lebih cepat, mudah dan meningkat.

Ringkasan "Penyakit" Pendidikan Kebudayaan Barat Abad 19 (Dave Maier, 2004)


Penyakit Gejala Solusi

Puritanisme Individualisme

Kaku, suram, kering, 'teacher center' Persaingan di antara student. Keterasingan (alienasi) dan putusnya hubungan. Belajar jalur perakitan satu ukuran untuk semua. Berdasar waktu dan sesuai dengan petunjuk. Pendekatan belajarnya 'linear'. Belajar yang kognitif, verbal, menekankan otak kiri, dan pasif secara fisik. Fokus pada kontrol, kecerdasan rasional, dan proses berurutan. Landasan belajarnya: kata-kata dan konsep abstrak.

Menggembirakan, membimbing, 'student center'. Kerjasama di antara student dalam komunitas belajar. 'Prasmanan' sebagai pilihan. Berdasar hasil dan kreatif.

Model Pabrik

Pemikiran Ilmiah Barat Pemisahan Pikiran dan Tubuh

Pendekatan belajar 'holistik'. Belajar yang memanfaatkan seluruh kemampuan otak, multi indra, dan aktif secara fisik. Fokus pada pengasuhan, kecerdasan seluruh otak, dan proses simultan. Landasan belajarnya: gambar dan pengalaman kongkret.

Dominasi Pria

Media Cetak

Pendekatan

SAVI untuk belajar:


: Belajar dengan cara bergerak dan berbuat.

1.

S omatis

Jika tubuhmu tidak bergerak maka otakmu pun tidak beranjak

2. 3.

A uditori V isual

: Belajar dengan berbicara dan mendengar. : Belajar dengan mengamati dan menggambarkan.

Kita bisa mengamati banyak hal hanya dengan memperhatikan 4.

I ntelektual : Belajar dengan memecahkan masalah (problem solving) dan


merenung

Memecahkan masalah Menganalisis pengalaman Perencanaan strategis Gagasan kreatif

Mencari dan memilah info Merumuskan pertanyaan Memprediksi implikasi

Integrasi

S-A-V-I belajar optimal

Misal: Orang dapat belajar sedikit dengan menghadiri/ menyaksikan presentasi (V ). Namun, akan lebih banyak bila melakukukan sesuatu saat presentasi berlangsung ( S ), aktif membicarakan/ mendiskusikan tentang yang sedang dipelajari (A ), dan berusaha berfikir/ memikirkan cara menerapkan informasi yang diperoleh dari presentasi tersebut (I ). Atau, mencoba meningkatkan kemampuan memecahkan masalah (I ) dengan

menggerakkan

sesuatu secara simultan (S ) misalnya untuk menghasilkan piktogram

atau gambar 3 dimensi (V ) sambil membicarakan apa yangsedang dikerjakan bersama.

tahap siklus pembelajaran

1. Persiapan (preparation)
Menimbulkan minat

2. Penyampaian (presentation)
Perjumpaan pertama dengan pengetahuan atau skil baru

3. Pelatihan (practice)
Integrasi pengetahuan atau/ dan skil baru

4. Penampilan hasil (performance)


Aplikasi/ implementasi/ penerapan pengetahuan dan skil baru pada alam nyata Apakah teknologi dapat dimanfaatkan ????

" Teknologi bisa menjadi pelayan yang hebat, namun juga majikan yang mengerikan .."
Cara memanfaatkan jasa komputer secara efektif: 1. Kolaboratif 2. Iseng-iseng 3. Banyak pilihan

4. Berdasar aktivitas (activity based) 5. Berpusat pada masalah (problem center)


6. Kreatif

Tujuan pendidikan seharusnya mengubah pikiran menjadi SUMBER AIR yang terus mengalir, dan bukannya WADUK AIR. (John Mason)
Referensi:
De Porter B, et al. 2000. Quantum Teaching. Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Kaifa. Bandung. De Porter B & Hernaki, M. 1999. Quantum Learning. Membiasakan delajar nyaman dan menyenangkan. Kaifa. Bandung. Rose, C & Nicholl, M. 2001. Accelerated Learning for the 21
st

Century. Kaifa. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai