Laut memiliki batas atas laut (permukaan laut) dan batas bawah laut (dasar laut) yang merupakan medium untuk propagasi (pengiriman/perambatan) suara yang kompleks. Batas-batas laut tersebut memberikan banyak pengaruh bagi suara yang diemisikan dari proyektor bawah air. Permukaan laut merupakan reflektor yang bervariasi dari sangat halus sampai sangat kasar (permukaan turbulen) dimana dapat memantulkan suara secara acak. Beragamnya karakteristik tersebut, memungkinkan untuk memperkirakan pola yang
berhubungan dengan kondisi lingkungan dan lokasi geografi. Data acoustic loss untuk batas-batas laut ditentukan berdasarkan pengalaman dan teori, dan dinyatakan oleh kecepatan angin, grazing angle, karakteristik dasar laut dan frekuensi. Oleh karena itu dalam perjalanannya melewati laut, sebuah sinyal suara bawah air akan menjadi lambat dan lemah. Pengurangan energi transmisi (transmission loss) merupakan salah satu fenomena yang menyertai propagasi suara di laut. Bagaimana kecepatan suara dapat berbeda dalam lautan? Kecepatan suara bervariasi berdasarkan suhu, tekanan dan kadar garam. Terdapat perbedaan kecepatan suara secara geografi (perbedaan
kedalaman) maupun secara musim/harian. Variasi kecepatan suara secara horizaontal sangat kecil kemungkinan terjadi disebabkan kecilnya perubahan/perbedaan suhu, kadar garam dan tekanan. Pengecualian dapat terjadi di daerah estuari atau di sekitar tepi-tepi sistem laut. Semakin besar perbedaan suhu, kadar garam dan tekanan yang terjadi maka akan semakin besar perbedaan kecepatan suara yang terjadi.
11 | T h e r m o c l i n e
Contoh skema diatas menunjukan kondisi ideal profil suhu dan kecepatan suara secara vertikal. Contoh tersebut dapat kita bagi dalam tiga zona. Dekat dengan permukaan, kita sebut sebagai zona 1, terdapat lapisan isothermal (lapisan dengan sebaran suhu yang hampir seragam). Lapisan ini terjadi karena pengadukan yang dilakukan oleh angin dan gelombang. Lapisan ini dapat mencapai kedalaman 200 m, kecepatan suara akan bertambah secara perlahan seiring dengan bertambahnya tekanan.
Lapisan kedua, tertulis zona 2, adalah lapisan thermocline (lapisan dengan gradient penurunan suhu yang sangat besar). Pada lapisan ini kecepatan suara akan berkurang secara cepat sesuai dengan kedalaman dan turunnya suhu.
12 | T h e r m o c l i n e
kedalaman yang bervariasi tergantung pada lintang, tetapi seringkali dijumpai pada kedalaman 1000 m.
Daerah
paling
dalam,
zona
3,
dibawah
permanent
thermocline
ini
perubahan/penurunan suhu tidak terlalu besar sehingga kecepatan suara akan meningkat sesuai dengan bertambahnya tekanan seperti halnya pada lapisan zona 1 di dekat permukaan.
Gbr 2. Sound Fixing And Ranging (SOFAR) Channels Bentuk profile vertikal kecepatan suara sangat penting dalam propagasi suara di laut. Seperti yang kita lihat pada pembelokan energi suara akan tertekan memfokus kepada kecepatan suara yang rendah. Dua kecepatan suara yang lebih rendah tampak pada gambar diatas, satu dipermukaan dan yang lainnya
berada diantara zona 1 dan zona 2. Area ini digambarkan pada diagram dibawah ini. Area ini secara efektif akan menjebak gelombang suara dan disebut dengan sound channels. Suara dapat bergerak sangat efisien dalam sound channel dan karena alasan ini maka seringkali di gunakan untuk kepentingan komunikasi.
13 | T h e r m o c l i n e
Sound channel yang dalam seringkali disebut dengan Sound Fixing And Ranging (SOFAR) channel. Kedalaman sofar channel bervariasi tergantung
pada kondisi geografisnya. Seringkali dijumpai pada kedalaman 1500 m di lintang-lintang menengah, pada kedalaman 500m pada 50 s.d. 60 utara (dekat Inggris). Dan mencapai permukaan di daerah kutub. Rata-rata kedalaman sofar channel adalah 1000 m. Kedalaman sofar channel juga dipengaruhi oleh bentuk topografi, karena dapat terjadi pencampuran air antara air pada kedalaman dengan yang terdapat di permukaan, yang akan merubah profil suhu dan kecepatan suara di daerah tersebut. Untuk informasi lebih lanjut tentang variasi geografi dan pengaruhnya terhadap sound channel. Hal-Hal Lain yang Mempengaruhi Kecepatan Bunyi di laut Temperatur Menaikkan temperatur air laut akan menurunkan densitasnya sehingga kita dapat memperkirakan kecepatan bunyi, untuk menaikan laju bunyi dengan menaikan temperatur air. Salinitas Laju bunyi harusnya menurun dengan kenaikan salinitas karena densitas meningkat. Tetapi Karena pertambahan salinitas turut meningkatkan axial modulus (larutan menjadi kurang kompres), sehingga setiap kenaikan salinitas akan meningkatkan kecepatan bunyi Kedalaman Setiap penambahan kedalaman maka tekanan akan semakin besar, sehingga pengaruhnya akan lebih besar dari pengaruh suhu dan salinitas, di lapisan dalam kecepatan bunyi meningkat seiring dengan tekanan bertambah
14 | T h e r m o c l i n e
Gbr. Profil Kecepatan Bunyi di Laut diberbagai Garis Lintang dan Bujur
Pada surface layer kecepatan bunyi cenderung meningkat karena T dan S relatif konstan dan kecepatan suara hanya dipengaruhi oleh tekanan yang meningkat
Pada lapisan Termoklin dimana terjadi perubahan T dan S yang lebih dominan daripada perubahan tekanan, maka kecepatan bunyi mengalami penurunan
Pada lapisan dalam, T dan S kembali konstan dan terjadi perubahan tekanan tehadap kedalaman, sehingga kecepatan bunyi relatif meningkat
15 | T h e r m o c l i n e