Sejak ada praktik kedokteran masyarakat mengetahui dan mengakui adanya beberapa sifat mendasar yang melekat secara mutlak pada diri seorang dokter yang baik dan bijaksana, yaitu : kemurnian niat, kesungguhan kerja, kerendahan hati, serta integritas ilmiah dan moral
SEJARAH
Pelopor kedokteran kuno : - Imhotep dari Mesir - Hippocrates dari Yunani - Galenus dari Roma telah meletakkan dasar dan sendi awal tradisi kedokteran yang luhur dan mulia
(International Code of Medical Ethics) World Medical Association (WMA) SU ke 3 di London 1949.
Kode Etik Kedokteran Internasional yang disempurnakan SU ke-22 WMA 1968 di Sydney
Kode Etik Kedokteran Internasional yang disempurnakan SU ke-22 WMA 1968 di Sydney
Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) Musyawarah Kerja Susila Kedokteran 1969 di Jakarta KODEKI disempurnakan Musyawarah Kerja Nasional Etik Kedokteran ke-2 1981 di Jakarta
berlaku bagi semua dokter di Indonesia melalui SK Menkes tanggal 28 Oktober 1983 no.434/MENKES/SK/X/1983.
ETIK PROFESI
Etik merupakan norma, nilai, pola tingkah laku kelompok profesi tertentu dalam masyarakat Kelompok profesi antara lain : dokter, dokter gigi, apoteker, sarjana kesehatan masyarakat, sarjana keperawatan, wartawan, pengacara, hakim, akuntan.
Etik profesi tertua adalah etik kedokteran, yang merupakan prinsip moral yang harus diterapkan dokter dalam hubungannya dengan pasien, teman sejawat, dan masyarakat.
Landasan etik kedokteran adalah : - Sumpah Hippocrates (460-377 SM), - International Code of Medical Ethics (1949), - Lafal Sumpah Dokter Indonesia (1960), - Kode Etik Kedokteran Indonesia (1983), - deklarasi Ikatan Dokter Sedunia (World Medical Association), antara lain : deklarasi Geneva (1948) tentang Lafal Sumpah Dokter, deklarasi Helsinki (1964) tentang Penelitian Klinik, deklarasi Sydney (1968) tentang kriteria Mati, deklarasi Oslo (1970) tentang Abortus atas Indikasi Medik, deklarasi Brussel (1985) tentang Bayi Tabung, deklarasi Madrid (1987) tentang Euthanasia dan Rekayasa Genetika.
Etik merupakan norma, nilai, pola tingkah laku kelompok profesi tertentu dalam masyarakat Hukum adalah peraturan perundangan yang dibuat oleh penguasa
Perbedaan Etik dan Hukum. Etik berlaku untuk lingkungan profesi, Hukum untuk umum Etik disusun atas kesepakatan anggota, Hukum oleh pemerintah Etik tidak seluruhnya tertulis, Hukum terinci dalam kitab Undang-2 Sanksi pelanggaran etik adalah tuntunan, Sanksi pelanggaran Hukum berupa tuntutan Penyelesaian pelanggaran etik tidak selalu disertai bukti fisik, Penyelesaian Hukum memerlukan bukti fisik.