Anda di halaman 1dari 25

Forensik Psychiatri

Aspek Mediko Legal Pelaku Tindak Kriminal yang Mengalami Gangguan Jiwa atau Fungsi Luhur
Dr. Binsar Silalahi Sp.F, SH

Forensik Psychiatri
Adalah ilmu kedokteran jiwa yang digunakan psikiater dalam proses penegakan hukum demi keadilan Kegunaannya diperlukan di pengadilan dalam kesaksian sebagai dokter ahli (expert witness) Objek yang diperiksa adalah pelaku tindak kriminal Berlainan dengan forensik medicine biasa, yang diperlukan adalah korban kriminal

Criminal Law : Pinel law


Adalah undang-undang yang mengatur berkaitan dengan kepentingan publik atau umum - penganiayaan - pembunuhan - perkosaan - dll

Private Law : Hukum perdata


Adalah undang-undang yang mengatur berkaitan dengan personal atau pribadi - hutang piutang - warisan - perdagangan

Mediko Legal
Adalah masalah hukum yang berkaitan dengan kegiatan kedokteran - pasien tidak puas dengan pengobatan dokter atau rumah sakit - bagi tuntutan, perlu tes paternity - penelitian yang menggunakan mahluk hidup - bakteri / virus - penganiayaan atau pembunuhan - dll

Gangguan Jiwa Mental Disorder Mental Disease


- neurosis - psychosis / schyzophrenia

Personality Disorder
- psychopat

Fungsi Luhur
bicara emosi berpikir daya ingat bahasa

KUHP pasal 44 :
(1) Tiada dapat dipidana barangsiapa mengerjakan suatu perbuatan yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan kepadanya, sebab kurang sempurna akalnya atau sakit berubah akal

Penjelasan Kurang Sempurna Akal


- kekuatan pikiran, daya pikir, kecerdasan (idiot, buta, tuli, bisu, IQ < 70, mental retardation, MCI / Minimal Cognitif Impairment)

Penjelasan Sakit Berubah Akal


Gangguan jiwa : - schyzophrenia - depresi

(psychosis) (neurosis)

KUHP pasal 45 :
Jika orang yang di bawah umur dituntut karena melakukan tindak pidana ketika umurnya belum cukup enam belas tahun, dapatlah hakim : memerintahkan, supaya anak yang bersalah itu dikembalikan kepada orang tuanya atau walinya atau pemeliharanya dengan tidak dijatuhkan sesuatu pidana

Penjelasan :
Anak yang berusia < 16 tahun, - andaikan diberikan hukuman, dimasukkan dalam rehabilitasi sampai usia 18 tahun - atau hukuman dikurangi 1/3

Unconciusness
adalah tidak sadar dalam arti di luar kontrol (out of control) - Bukan dalam arti penurunan sensorium (apatis, somnolens, coma) - Seperti : mabuk alkohol night terrors (somnambulistic) idiophatic epilepsi amnesia sleep walking
-

Pelaku kriminal unconciusness : tetap mendapat hukuman, tidak termasuk dalam pengurungan atau penghapusan

Postpartum Syndrom
Postpartum syndrom adalah kumpulan gejala yang timbul pada wanita yang baru saja melahirkan

Gejala-gejala postpartum yang timbul dapat ringan, sedang maupun berat. a. Baby blues (insiden 85%) : timbul 3-14 hari ciri-ciri: - mudah marah - tertekan - bersalah - bingung - was-was - kesal - murung - khawatir - takut memberikan susu pada anaknya - waktu menggendong diberikan kepada orang lain karena takut jatuh

b. Postpartum depression (10-15%) :dilakukan 2 minggu 1 tahun postpartum pro-kontra (Forensik Psychiatrist) c. Postpartum psychosis (1-2%) tidak dihukum

Psycopath : Antisocial Personality Disorder (APD)


Adalah gangguan kepribadian (Personality disorder) ciri-ciri: - pembunuhan berantai - kebal terhadap hukuman orang tua - tidak peka terhadap rasa sakit - tidak ada kerja selain yang disukainya - orang tua menyerah - suka menyiksa binatang - suasananya menjadi buruk - pelaku tindak pidana - masih dalam pro-kontra (Forensic Psychiatrist)

Schizophrenia
tidak dihukum pidana (dihapuskan)

Infanticide
KUHP pasal 340, 341, dan 342 KUHP pasal 341: Seorang ibu yang takut diketahui ia sudah melahiran anak, pada ketika anak itu dilahirkan atau tidak berapa lama sesudah dilahirkan, dengan sengaja menghilangkan nyawa anak itu, dipidana karena bersalah melakukan pembunuhan anak, dengan pidana penjara selama-lamanya tujuh tahun dihukum

Expert Witnes (Forensic Psychiatrist)


Peran forensic psychiatrist sangat penting - Psychiater yang menjelaskan perihal mental disease / disorder pelaku kriminal di pengadilan - Merupakan salah satu bukti sah KUHAP pasal 184 keterangan ahli
-

Proses Penegakan Hukum


Fisik (Visum et Repertum) - penyelidik / penyidik (polisi) penuntut (jaksa) pengadilan / court (hakim) - yang diperiksa korban

Tata Cara Permintaan Visum et Repertum Psychiatricum


- Diminta hakim - Yang diperiksa adalah pelaku - Pada waktu persidangan

Hakim dalam Menentukan Perkara:


- 2 alat bukti sah - keyakinan para hakim yang mengadili

Anda mungkin juga menyukai