Anda di halaman 1dari 19

PSIKIATRI

FORENSIK
B O N D A N S AT R I O U / 1 1 7 1 1 1 5 2
H E N D RA R O H M A N A / 1 1 7 1 1 0 2 3
C I T RA S E P T I YA N A K P / 1 1 7 1 1 0 6 8
M . FA U Z A N R I F FA N Y / 1 1 7 1 1 1 5 5
M A I S YA R R O H / 0 8 7 1 1 0 2 4

ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL


RSUD Dr. MOEWARDI
PENDAHULUAN
Indonesia negara hukum
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang mempunyai tujuan untuk mencari dan mendekati kebenaran materiil yaitu kebenaran
yang selengkap-lengkapnya dari suatu perkara pidana sehingga suatu tindak pidana dapat terungkap dan pelakunya dijatuhi putusan yang
seadil-adilnya.
Pasal 183 KUHAP: Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang, kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah,
ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya.
(1) Alat bukti yang sah ialah:
a. keterangan saksi;
b. keterangan ahli;
c. surat;
d. petunjuk;
e. keterangan terdakwa.
(2) Hal yang secara umum sudah diketahui tidak perlu dibuktikan
Pasal 1 butir 28 KUHAP menjelaskan, bahwa yang dimaksud dengan keterangan saksi ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seseorang
yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan.
Pasal 44 Ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHAP) tidak dikenakan hukuman terhadap barang siapa yang melakukan suatu
perbuatan pidana, yang tidak dapat dipertanggungkan kepadanya, disebabkan karena kurang sempurnanya kemampuan berfikir atau karena
sakit ingatannya
Definisi
Psikiatri = Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan
pemeriksaan, pengobatan, dan pencegahan gangguan jiwa
Forensik
Asal dari kata Foro = forum, berarti pasar, pada zaman Romawi pasar
disamping tempat untuk jual-beli juga sebagai tempat aktivitas peradilan
Dalam bahasa Yunani forensis berarti debat atau perdebatan
Psikiatri Forensik
Cabang ilmu psikiatri yang berhubungan dengan evaluasi gangguan jiwa
untuk keperluan hukum; membebaskan seseorang dari tanggung jawab
perbuatan kejahatan, proses peradilan kejahatan, hukuman yang terus
menerus, membatalkan kesaksian, transaksi, aktivitas lain dan mendorong
seseorangg untuk medapatkan berbagai bentuk pengobatan
Hubungan antara Konsep
Psikiatri Dengan Konsep Hukum
Psikiatri dan hukum merupakan dua hal yang penting dalam hal eksistensi
yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia
pasien gangguan jiwa sering menunjukkan penyimpangan yang harus
diarahkan kembali ke keadaan sosial yang konstruktif sesuai dengan
kebutuhan masyarakat memberikan pencegahan, pengobatan, dan
rehabilitasi
Bidang hukum melakukan perubahan terhadap eksistensi yang
berpengaruh jelek terhadap masyarakat, lebih mengadakan kontrol sosial
pemberian sangsi
Pedoman Psikiatri dan Hukum: KUHAP Pasal 44

Barang siapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungkan


kepadanya karena daya akalnya (zijner verstandelijke vermogens) cacat
dalam pertumbuhan atau terganggu karena penyakit, tidak dipidana
Jika ternyata perbuatan itu tidak dapat dipertanggungkan kepada pelakunya
karena pertumbuhan jiwanya cacat atau terganggu karena penyakit, maka
hakim dapat memerintahkan supaya orang itu dimasukkan dalam rumah
sakit jiwa, paling lama satu tahun sebagai waktu percobaan
Ketentuan dalam ayat 2 hanya berlaku bagi Mahkamah Agung , Pengadilan
Tinggi, dan Pengadilan Negeri
Sebelum Pemeriksaan
Psikiatrik

Mempelajari kasus yang dihadapi


Yakin mengenai: Mengapa diminta untuk memeriksa, laporan apa yang
diharapkan untuk ditulis, untuk keperluan apa hal ini digunakan
Mencari keterangan apakah dokter akan tampil sebagai saksi ahli
Melakukan Pemeriksaan
Psikiatrik

Melakukan pemeriksaan psikiatrik baku


Melakukan pemeriksaan dengan teliti
Membuat catatan penting yang lengkap
Melakukan pemeriksaan lebih dari satu kali
Bahan saat melakukan pemeriksaan psikiatrik
yang penting dalam proses peradilan dan
dipertanyakan
Apakah yang diperiksa ada dibawah pengaruh bahan racun, dan sampai taraf
mana?
Apakah orang tersebut seorang dengan defek mental
Apakah orang tersebut punya sejarah epilepsy (ayan,tdk sadar), fugue
histerik atau amnesia lain?
Apakah pernah mengalami cidera kepala
Bagaimana pengobatan dan prognosisnya?
Apakah orang tersebut berpura-pura?
Bagaimana kemampuan fungsi maksimal orang tersebut sebelumnya?
Kesalahan dalam evaluasi psikiatrik forensik

Berusaha mengevaluasi seseorang tanpa tahu persis kegunaan dari hasil


pemeriksaan yang kita lakukan sebelumnya
Membuat pendapat yang terlalu dini
Beberapa kasus yang memerlukan pemeriksaan
pendahuluan karena mempunyai kecenderungan
adanya kelainan jiwa
kita ragukan kesehatan jiwa pelanggar pernah mengalami mental break
down (Tanya riwayat ggn mental, jiwa)
pelanggaran menjurus ke tindakan dimana faktor kejiwaan mengambil
peranan penting (cth: apakah membunuh karena benci/balas dendam pada
seseorang dgn kesadaran atau ada halusinasi)
Pelanggaran bersifat seksual
Usia 17-20 tahun (labil, mudah mengalami ggn psikiatri)
Beberapa kasus yang memerlukan observasi
selanjutnya setelah pemeriksaan pendahuluan
Kerusuhan yang sifatnya jahat (Tawuran)
Pembakaran
Perilaku yang sangat dipengaruhi oleh perasaan hati sukar menerangkan
sebab musabab
Pencurian tidak berarti oleh orang yang pantas dihormati
Mengganggu orang tertentu terus menerus terutama lawan jenis
Penyerangan yang tanpa provokasi
Melarikan diri dari rumah
Pelanggaran seksual (kecuali prostitusi )
Setelah Pemeriksaan
Psikiatrik

Direncanakan apakah perlu pemeriksaan khusus yang bisa lebih


memperjelas keadaan pasien (contoh: untuk epilepsy diperiksa EEG)
persiapan diri apabila ada sanggahan dari pengacara tentang apa yang
sudah dilakukan
Data dikumpulkan Tulis laporan singkat dengan masukan bahan yang
relevan Berikan pendapat dan alasannya
Saat Menjadi Saksi Ahli Di
Pengadilan

profesional
percaya diri
tenang
tidak memihak (sikap empati)
Membantu hakim dan juri untuk mencari keadilan *KUHAP pasal 184&186
KUHAP pasal 184
Keterangan ahli merupakan alat bukti yang sah selain keterangan saksi, surat, petunjuk, dan
keterangan terdakwa (artinya: dengan keterangan dokter itu dokter bisa membebaskan atau
bisa menyebabkan ia dihukum)
KUHAP pasal 186
Keterangan ahli sendiri adalah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan (semua
dokter bisa memberi keterangan ahli)
Persoalan Hukum yang Menyangkut Kesaksian
Psikiatrik

Tindakan biasa yang menyangkut kemampuan : Kontrak, Surat Wasiat,


Kemampuan untuk Jadi Saksi di Pengadilan, Kemampuan untuk Menjalankan Suatu
Urusan, Hendaya Psikiatrik
Tindakan kejahatan yang menyangkut kemampuan: Kesanggupan untuk jadi
terdakwa dalam pemeriksaan pengadilan, Kesanggupan untuk menjalani hukuman
atau hukuman mati, Kesanggupan untuk melakukan kejahatan dengan niat
Tindakan Kejahatan yang Menyangkut Tanggung Jawab: Tidak bersalah dengan
alasan sakit jiwa, Keringanan hukuman sesudah diputuskan bersalah
Gangguan Jiwa yang Penting
pada Psikiatri Forensik
Psikosis manik-depresif (=gangguan
bipolar)
Episode Manik
Hiperaktif, euphoria, logorrhoe, flight of idea Psikosis skizofrenik (=Skizofrenia)
Kejahatan yang dilakukan akibat aktivitas impulsif Ketidakharmonisan antara isi pikir dengan
jarang kejahatan berat hubungan dunia luar kecenderungan secara
Episode Depresif mendadak bertingakah laku yang tidak sesuai
dengan keadaaan sekitarnya
Hipoaktif, remming, sedih
Gejala waham dan halusinasi menyerang orang
Kejahatan berbahaya bunuh diri dan
lain atau percobaan bunuh diri
membunuh orang lain extended suicide
Pasien skizofrenia penanganan medik
Bila melanggar hukum
Episode manik atau depresi tidak bersalah
Remisi bersalah
Paranoia (=gangguan Paranoid) Psikoneurosis (neurosis)
Waham sistematis tanpa halusinasi perbuatan kejahatan Histeria tindakan aneh keterangan palsu
dituda beberapa tahun waham curiga menyiksa orang menutupi perbuatannya yang salah
lain ada kecurigaan tanpa bisa membuktikan secara realitas
Psikopat (Gangguan Kepribadian Antisosial)
Putusan pengadilan bersalah, tetapi dalam kenyataan
Pelanggaran bertingkat pencurian kecil
kemampuan intelektual pasien tidak cocok
penyerangan suicide homocide
Psikosis organik (Gangguan Mental Organik)
Terutama yang ada hubungan dengan penyakit sifilis, zat
Intelegensi normal di pengadilan menyulitkan
adiktif, kehamilan, dan trauma kelahiran Psikosis Purpueralis depresi saat masa kehamilan
Demensia Paralitika infeksi sifilif menyerang otak dulu suicide
sehat dan di hormati sekarang kehilangan segala interesnya Psikosis postraumatika benturan kepala sakit
kasus: pemborosan, pengrusakan kepala minum alkohol
Demensia Senilis kemunduran akibat penuaan membuat
Defek Mental (retardasi mental)
kekacauan, pelanggaran seksual
Idiot: tidak bisa menjaga diri terhadap bahaya fisik
Zat adiktif sampai pada tingkat dianggap gila Suicide,
homocide, pelanggaran seksual yang biasa banyak kesukaran
Epilepsi Imbisil: tidak menunjukkan kemampuan untuk
Pelanggaran hukum : kekerasan dan pembunuhan mengatur dirinya jarang kenakalan
Epilepsi ekuivalen tidak bermotif dilakukan dalam Debil: tidak menunjukkan diri untuk menerima
kesadaran menurun perintah yang biasa sering kenakalan
Epilepsi diluar serangan menyadari perbuatan memenuhi Moral defektif: kecenderungan perbuatan kejahatan
tuntutan hukum bimbingan untuk melindungi orang lain
Penerapan

Ditujukan terhadap pelaku kejahatan, khususnya untuk mengungkapkan


motif kejahatan
Bisa dilakukan oleh psikiater, bisa oleh dokter umum
Indikasi pemeriksaan
psikiatri forensik

Pada delik pidana (pelaku):


- Menganiaya berat korbannya disertai kejahatan seksual berat
- Ada kesan terganggu jiwanya
- Residivis kronis yang tidak bisa diterangkan
- Beberapa orang pelaku yang sepintas abnormal
Visum Et Repertum Psikiatri
Forensik
Dasar hukumnya adalah pasal 44 (1) KUHP, yang berbunyi : Barang siapa
melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kepadanya
disebabkan karena jiwanya cacat dalam tubuhnya (gebrekkige ontwikkeling)
atau terganggu karena penyakit (ziekelijke storing) tidak dipidana.
Visum et Repertum psikiatri diperuntukkan bagi tersangka bukan bagi korban
Visum et Repertum psikiatri dibuat oleh dokter spesialis kedokteran jiwa.

Anda mungkin juga menyukai