Anda di halaman 1dari 22

Bahan Kuliah Semester Genap Mata kuliah : Produksi Ternak Perah 3 (2-1) sks Pokok Bahasan : Proses Produksi

Susu Jumlah pertemuan : 2 kali

1. Pendahuluan Ambing merupakan karakteristik utama pada semua Mammalia. Ambing berasal dari kelenjar kulit dan dikelompokkan sebagi kelenjar eksokrin. Ambing berfungsi mengeluarkan susu untuk makanan anaknya setelah lahir. Ambing ini tumbuh selama kebuntingan dan mulai mengeluarkan susu setelah beranak. Berbagai hormon yang menentukan reproduksi juga mengatur ambing. Karena itu, perkembangan ambing dan laktasi adalah bagian integral dari reproduksi. Tujuan mempelajari anatomi dan fisiologi ambing adalah menuraikan anatomi ambing sapi, pertumbuhan normalnya, dan perkembangan selama berbagai fase reproduksi, serta kontrol endrokin atas proses ini. 2. Gambaran Eksternal Ambing Ambing/kelenjar susu sapi terdiri dari empat (4 bagian terpisah. Bagian kiri dan kanan terpisah jelas, bagian ini dipisahkan oleh sul!us yang berjalan longitudinal yang disebut sul!us intermammaria. Kuartir depan dan belakang jarang memperlihatkan batas yang jelas. "ika dilihat dari samping, dasar ambing sebaiknya rata, membesar ke depan dan melekat kuat ke dinding tubuh perut. #ertautan pada bagian belakang sebaiknya tinggi dan lebar, dan tiap kuartir sebaiknya simetris. $ambaran eksternal ini memberi arti produkti%itas seumur hidup dan merupakan kriteria penting yang digunakan untuk menilai sapi perah pada pameran ternak dan penilaian klasifikasi bangsa. Berat ambing tergantung umur, masa laktasi, banyaknya susu di dalam ambing, dan faktor genetik. Beratnya berkisar antara &&,'( ) *+,,, kg atau lebih tidak termasuk susu. Kapasitas ambing adalah ',,( kg. Berat dan kapasitasnya naik sesuai dengan bertambahnya umur. -etelah sapi men!apai umur . tahun berat dan kapasitas ambing tidak naik lagi. Terbesar kapasitasnya pada laktasi yang kedua dan ketiga. /ormalnya, kuartir belakang lebih besar dari kuartir depan dan menghasilkan susu sekitar ., persen produksi susu sehari. -usu dari tiap kelenjar disalurkan ke luar melalui puting, puting susu berbentuk silindris atau keru!ut yang berujung tumpul. #uting susu belakang biasanya lebih pendek dibandingkan puting susu depan. Bila menggunakan mesin perah putting susu yang pendek lebih menguntungkan dibanding dengan yang panjang, karena milk-flow rate0nya lebih !epat, dengan perkataan lain sapi dengan puting panjang diperah lebih lama dari pada puting pendek. -ifat terpenting puting untuk pemerahan efisien adalah (& ukuran sedang, (* penempatan baik, dan (' !ukup tegangan pada otot spinkter sekitar lubang puting agar memudahkan pemerahan dan susu tidak menetes. Antara *( sampai (, persen sapi mempunyai puting berlebih (tambahan , keadaan ini disebut supranumerary teat. #uting berlebih ini biasanya terletak di sebelah belakang. -ebaiknya puting berlebih ini dihilangkan sebelum pedet men!apai umur satu tahun, hal ini untuk men!egah terjadinya mastitis. Gambaran Internal Kelenjar Susu/Ambing Ambing terdiri dari rangkaian sistem berbagai struktur penunjang. -truktur penunjang ini adalah darah, limfe dan pasokan syaraf, sistem saluran untuk menyimpan dan mengangkut

3.

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

susu, serta unit epitel sekretori bakal al%eoli. Tiap komponen ini berperan langsung atau tidak langsung terhadap sintesis susu, Jaringan Penunjang Kulit. 1alaupun perananan ke!il sebagai jaringan penunjang dan stabilisator ambing, namun kulit ini sangat besar peranan sebagai jaringan pelindung bagian dalam ambing dari luka dan bakteri. 2igamen suspensori lateral. 2igamen suspensori lateral merupakan salah satu jaringan penunjang utama ambing. "aringan ikat ini sangat berserabut, tidak lentur (non0elastis , dan berasal dari perluasan otot atas dan belakang ke ambing. 2igamen suspensori lateral membesar sepanjang kedua sisi ambing dan bagian ujung jaringan masuk ke dalam ambing untuk menopang bagian dalam ambing. 2igamen suspensori lateral membesar ke bagian tengah dasar ambing dimana jaringan bergabung dengan ligamen suspensori median. 2igamen suspensori median. "aringan ikat ini juga merupakan jaringan penunjang utama ambing. "aringan disusun dari jaringan lentur (elastik yang timbul dari tengah dinding perut dan membesar di tengah ambing yang menyatukan ligamen suspensori lateral di dasar ambing. Kelenturan ligamen suspensori median berguna agar ambing dapat membesar bila berisi susu. Sistem Pembuluh Darah. 3arah yang mengandun 4 * meninggalkan jantung melalui aorta dan kemudian melalui !abang0!abang arteri yang lebih ke!il darah diba5a ke ambing melalui dua buah arteri 6 arteri pudenda externa (kanan dan kiri . Kedua arteri ini menembus dinding perut melalui canalis inguinalis masing0masing kanan dan kiri masuk ke dalam ambing. #ada saat masuk ke dalam ambing keduanya berubah menjadi arteria mammaria yang segera ber!abang menjadi arteria mammaria cranialis dan caudalis. Kedua !abang ini ber!abang0!abang lagi menjadi arteria yang lebih ke!il, kemudian membentuk kapiler yang memberi darah ke sel0sel ambing. 7enula yang berasal dari kapiler0kapiler dan saling beranastomosa membentuk %ena yang menampung darah dari ambing. #ada bagian atas/pun!ak ambing %ena membentuk lingkaran %ena. #ada tempat ini darah meninggalkan ambing melalui tiga jalan, yaitu 6 &. "alan utama pertama tediri atas dua buah %ena pudenda e8terna yang sejajar dengan arteria pudenda externa berjalan melalui canalis inguinalis dan akhirnya menggabungkan diri dengan vena cava yang memba5a darah ke jantung. *. "alan utama kedua terdiri atas dua buah %ena yaitu 6 vena abdominalis atau vena mammae kanan dan kiri yang terdapat pada tepi anterior dari ambing. Kedua %ena ini berjalan di sepanjang dinding %entral perut berada langsung di ba5ah kulit. 7ena ini masuk ke dalam cavum thoracis pada sumber susu dan akhirnya menggabungkan diri dengan vena cava anterior ke dalam jantung. '. "alan ketiga yaitu vena perinealis , 5alaupun ke!il merupakan jalan masuk ke dalam tubuh dari ambing melalui %el%is. #ada saat sapi berdiri sebagian besar darah kembali ke jantung melalui %ena susu. Tetapi dalam keadaan sapi berbaring aliran darah yang melalui %ena susu terhenti. 1alaupun demikian produksi susu tidak terganggu karena adanya jalan ketiga tersebut. Terdapat kenaikan aliran darah ke ambing (9 &:, persen pada beberapa hari setelah sapi beranak. Kenaikan ini dapatlah dihubungkan dengan penurunan aliran darah uterus setelah beranak dan ini mungkin mengambil peranan penting dalam inisiasi dari sekresi susu karena lebih banyak bahan0bahan pembentuk susu serta hormon laktogenik yang terba5a bersama aliran darah tersebut ke dalam ambing. Tiap0tiap satu %olume susu yang dibentuk memerlukan (,, %olume darah yang mengalir ke dalam ambing. -e!ara singkat dikatakan Blood flow rate merupakan determinan yang penting dalam mengatur produksi susu. 2

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

Sistem im!atik 2imfe (getah bening adalah !airan kelenjar tanpa 5arna yang dialirkan dari rongga jaringan oleh pembuluh limfe berdinding tipis. 2imfe mempunyai komposisi yang sama dengan darah ke!uali limfe tidak mengandung sel darah merah. /odula limfe ambing dan nodula limfe lainnya yang tersebar di seluruh tubuh penting untuk pertahanan sapi terhadap penyakit. /odula limfe membentuk limfosit, sejenis sel darah putih yang berperan pada imunitas. /odula juga menghilangkan bakteri dan benda asing lainnya. ;espon terhadap infeksi mastitis, nodula meningkatkan hasil limfositnya ke dalam pembuluh limfe yang akhirnya menyebarkan limfosit ke dalam vena cava anterior. 2imfosit kemudian diba5a ke ambing untuk memerangi infeksi. Sistem S"ara! 2apisan dalam ambing terdiri atas dua tipe syaraf, yaitu serabut syaraf a!!erent (sensoris dan serabut syaraf e!!erent (para simphatis . <ungsi utama dari serabut syaraf simpatis pada ambing adalah untuk mengontrol penyediaan darah pada ambing dan mendinner%asi otot0otot polos yang mengelilingi saluran0saluran susu dan otot0otot spinkter dari puting susu. ;angsangan pada sapi menyebabkan sistem simpatetik menghentikan hormon syaraf epineprin, yang menge!ilkan pembuluh darah dan mengurangi produksi susu. Sistem Saluran Ambing -istem saluran ambing terdiri atas serangkaian saluran alir yang bera5al pada al%eoli dan berakhir pada saluran keluar. #uting. #uting tertutup oleh kulit tak berambut yang tidak memiliki kelenjar keringat. #ada dasar puting terdapat saluran pengeluaran tempat susu mengalir ke luar. #anjang saluran pengeluaran biasanya :0&* mm dan merupakan garis dengan sel yang membentuk serangkaian lipatan serta akan menutup saluran pengeluaran selama selang pemerahan. -isterne Kelenjar. -isterne puting terletak tepat setelah saluran pengeluaran bersatu dengan sisterne kelenjar pada dasar ambing. -isterne kelenjar berfungsi sebagai ruang penyimpanan terbatas karena menerima tetesan dari jaringan sekretori. =mumnya sisterne kelenjar berisi & pint (4+',&: !! susu yang kemampuan nyatanya berbeda pada tiap0tiap sapi. -aluran Ambing. #er!abangan sisterne ambing ada &* sampai (, atau lebih saluran, yang kembali ber!abang beberapa kali dan akhirnya membentuk duktul terminal yang mengalir ke tiap al%eolus. Al%eoli. Al%eoli dan duktul terminal terdiri dari lapisan tunggal sel epitel. <ungsi sel0sel ini memindahkan makanan dari darah dan mengubah menjadi susu serta mengeluarkan susu ini ke dalam tiap al%eolus. 3alam keadaan berkembang penuh saat laktasi, beberapa al%eoli berkelompok menjadi lobuli, dan beberapa lobuli bersatu menjadi lobus. #. Perkembangan dan Pertumbuhan Ambing $%rmal "umlah sel pembentuk susu adalah faktor utama yang membatasi tingkat produksi susu. >stimasi korelasi antara hasil susu dan jumlah sel ambing terentang antara ,,(, sampai ,,:(. #erkembangan <etal dan >mbrionik. ;udimen ambing tampak jelas dari penebalan sel ektodermal pada permukaan %entral (perut embrio di antara kaki belakang. #erkembangan ini terjadi 5aktu panjang pedet antara &,4 sampai &,+ !m (kira0kira ', hari setelah konsepsi .

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

2ahir sampai #ubertas. -ampai pedet umur tiga bulan, sistem saluran ambing belum terlihat de5asa. -istem saluran tumbuh mengelilingi lapisan lemak ambing se!ara proporsional sesuai dengan pertambahan berat badan. -etelah tiga bulan, pertumbuhan ambing kira0kira ',( kali lebih !epat dari pada pertumbuhan tubuh. Ke!epatan pertumbuhan ini berlanjut hingga umur sembilan bulan. -el0sel saluran ambing berakumulasi selama ' sampai ( siklus estrus pertama setelah pubertas. "umlah sel terlihat jelas menurun saat fase kebuntingan. Antara umur ? bulan dan konsepsi, pertumbuhan dan regresi kelenjar susu selama estrus men!apai suatu keseimbangan. #eningkatan murni jumlah sel ambing sesuai dengan peningkatan bobot badan. "umlah tebesar pertumbuhan saluran ambing sebelum konsepsi terjadi pada umur sembilan bulan. Karena itu, sebaiknya peternak memperhatikan dara tumbuh baik dan segera siap ka5in. -elama Kebuntingan. Al%eoli tidak terbentuk hingga terjadi kebuntingan pada sapi dara. Kemudian al%eoli mulai menggantikan jaringan lemak seluruh ambing. -elama 2aktasi. "umlah sel ambing terus meningkat selama laktasi a5al. #erkembangan ini mungkin berlanjut sampai pun!ak laktasi. -ebagai hasilnya, al%eoli hampir seluruhnya terbungkus pada laktasi a5al. -etelah itu, tingkat penurunan sel ambing melebihi tingkat pembelah sel. @asilnya menunjukkan se!ara nyata ambing mengandung lebih sedikit sel,pada akhir laktasi daripada a5al laktasi. Mastitis juga menyebabkan kehilangan sel ambing. -e!ara alami, kehilangan sel sekretori apakah dari fisiologis atau sebab patologis, menurunkan jumlah produksi susu. 4leh karena itu pemeliharaan jumlah maksimal sel ambing sangat dianjurkan terutama bagi sapi dengan produksi tinggi, karena jika sel ambing tidak ada susu tidak terbentuk. -elama 2aktasi dan Kebuntingan. Kebanyakan sapi dika5inkan antara 4, sampai ?, hari setelah beranak. Tingkat a5al kebuntingan relatif sedikit berpengaruh terhadap produksi susu atau jumlah sel ambing. #erkembangan kebuntingan terjadi setelah lima bulan. #erkembang0an ini menyebabkan hasil susu dan jumlah sel ambing menurun pada sapi laktasi bunting dibandingkan yang tidak bunting. -elama Masa Kering. #emerahan setiap hari biasanya dihentikan setelah sapi perah berlaktasi &, sampai &* bulan (dengan rentangan . hingga &: bulan . "ika sapi bunting, periode nonlaktasi ini (periode kering dia5ali biasanya sekitar ., hari sebelum tanggal beranak. Mengikuti penghentian pemerahan tiap hari, ambing induk tidak bunting menjadi dipenuhi dengan susu selama beberapa hari. 1alaupun begitu, akti%itas metabolik menurun !epat. Kemudian, tampak jelas degenerasi dan kehilangan sel epitelial al%eoler. -el mio0epitelial dan jaringan pengikat masih ada biarpun al%eoli menghilang. -e!ara histologis, jaringan pengikat dan sel lemak menjadi lebih menonjol selama periode ini. -etelah in%olusi lengkap ambing makan hanya terdapat sistem saluran. -istem saluran induk sapi, akan tetapi, lebih banyak dari pada sapi dara. 1alaupun penelitian pada sapi perah belum dilaporkan, in%olusi lengkap al%eoli membutuhkan +( hari pada kambing tidak bunting. -api yang bunting normal selama periode kering, dan karena kebuntingan merangsang pertumbuhan ambing, in%olusi lengkap tidak terjadi pada sapi bunting. =mur kebuntingan paling sedikit + bulan sejak a5al periode kering menyebabkan jumlah sel ambing tidak berubah terutama selama periode kering. Anduk yang tidak mendapat periode kering normal menghasilkan susu berikutnya berkurang daripada sapi yang mendapat istirahat ., hari di antara laktasi0laktasi. Karena itu, periode kering di antara laktasi0laktasi penting untuk produksi susu maksimal. Ketidakhadiran periode kering bergabung dengan peningkatan jumlah sel yang terjadi selama tingkat a5al laktasi berikutnya. @al ini terutama menjelaskan kebutuhan periode kering pada sapi.

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

&.

K%ntr%l '%rm%nal Perkembangan Ambing #erkembangan ambing nyata tidak terjadi karena ketidakhadiran hormon tertentu. -e!ara umum, hormon yang merangsang pertumbuhan ambing adalah hormon yang juga sama mengatur reproduksi. Karena itu, sebagian besar pertumbuhan ambing terjadi pada peristi5a reproduksi tertentu saja, misalnya saat pubertas, kebuntingan, dan sesaat setelah beranak. 4%ari. @ormon o%ari merangsang perkembangan ambing selama pubertas dan kebuntingan. @ormon o%ari spesifik yang berperan dalam respon pertumbuhan ambing adalah estrogen dan progesterone. >strogen merangsang pertumbuhan saluran ambing, sedangkan kombinasi estrogen dan progesterone diperlukan untuk men!apai perkembangan lobuli0al%eoler. #ituitari Anterior. @ormon dari pituitari anterior diperlukan untuk pertumbuhan ambing. Bekerjasama dengan hormon o%ari (estrogen dan progesteron untuk menghasilkan per0 kembangan ambing. 2aktogen #lasental -api. #lasenta adalah sumber estrogen dan laktogen plasental sapi. -truktur plasental sapi serupa tetapi lebih besar dari prolaktin dan hormon pertumbuhan. 2aktogen plasental sapi mungkin bekerja sama dengan pituitari anterior dan hormon o%ari untuk perkembangan ambing selama kebuntingan. Adrenal dan Tiroid. #emberian adrenal glukokortikoid dan tiroksin memulai perkembangan ambing. Tetapi pengaruh0pengaruh ini mungkin berhubungan dengan fungsi metabolik umum0 nya dan tidak dari kepentingan primer dalam menyokong pertumbuhan ambing. Anteraksi @ormon dan Keadaan /utrisi. 3ara yang diberi pakan berlebih atau kurang se!ara jelas menghasilkan susu lebih sedikit daripada dara yang tumbuh dengan Bat giBi sesuai anjuran.

(.

K%ntr%l '%rm%nal aktasi -ekresi ambing dihasilkan hanya setelah pembentukan sistem lobuli0al%eoler. Karena itu, pada dara bunting sekresi tidak tampak sampai pertengahan kebuntingan. Berbagai enBim yang diperlukan untuk sintesis susu terdapat dalam sel ambing yang dibentuk sebelum beranak. -aat beranak, hormon menyebabkan peningkatan besar produksi susu. -ekresi yang dibentuk sebelum beranak adalah kolostrum yang alami dan bukan susu murni. #ermulaan 2aktasi. -elama kebuntingan, progesteron menghalangi sekresi C0laktalbumin (salah satu protein susu . @alangan ini !ukup untuk men!egah sintesis susu selama sebagian besar periode kebuntingan dara. "uga, titer tinggi progesteron menghalangi mulainya laktasi pada induk sapi saat periode kering. #rogesteron tidak efektif menghalangi kerjasama kebuntingan dan laktasi namun sebaliknya, laktasi segera dihalangi bila sapi laktasi menjadi bunting. -egera sebelum beranak titer progesterone menurun, sedangkan estrogen, ADT@, dan le%el prolaktin meningkat. #emberian adrenal kortikoid atau estrogen menga5ali laktasi sapi perah. #emeliharaan 2aktasi. -esudah sapi beranak, produksi susu meningkat !epat dan men!apai maksimum pada * sampai . minggu. Kemudian hasil susu se!ara beraturan menurun. Batasan berikut akan digunakan untuk meguraikan laktasi. )ilk se*reti%n/sekresi susu melibatkan sintesis intraseluler susu dan laju alir susu dari sitoplasma ke dalam lumen al%eoli. )ilk rem%+al/pengeluaran susu melibatkan pengeluaran pasif susu dari puting, sisterne kelenjar, dan saluran utama serta pengeluaran aktif susu yang disebabkan oleh kontraksi sel

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

mio0epitel sekitar al%eolus sebagai respon terhadap oksitosin. 2aktasi terdiri dari sekresi susu dan pengeluaran susu.

-usu mempunyai tiga komponen karakteristik yaitu 6 laktosa, kasein, dan lemak susu, disamping itu mengandung bahan0bahan lainnya misalnya air, mineral, dan %itamin. Banyaknya tiap0 tiap bahan dalam susu berbeda0beda tergantung spesies ternak, sedangkan komposisi dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Komposisi -usu -api #erah <@ &. Air. Air yang terkandung dalam susu ber%ariasi antara :* sampai :? persen dengan kandungan rata0rata :+ persen. Air berguna sebagai medium disperse untuk total solid dan untuk fluidity. *. Material yang termasuk di dalam lipida 2emak -usu. Ber%ariasi antara ' sampai . persen. 3i dalam susu, lemak berdispersi dalam bentuk butiran0butiran (globula ke!il dan terjadi emulsi antara lemak dengan air. $lobula ini berukuran antara ,,( sampai *, mikron dengan rata0rata ' mikron. -etiap tetes susu disinyalir mengandung &,, juta globula lemak. Besarnya globula ini sangat penting pada proses pemisahan lemak dari susu pada 5aktu proses churning (pemisahan lemak dari susu pada saat pembuatan mentega . Tiap0tiap globula lemak dikelilingi oleh suatu lapisan tipis yang terdiri atas fosfolipida dan protein. 2apisan ini disebut dengan membran globula lemak susu. 2apisan ini berguna untuk melindungi lemak serta mempertahankan kestabilannya di dalam emulsi. 2emak terdiri atas trigliserida yang terbentuk dari tiga molekul asam lemak dengan satu molekul gliserol. Terdapat asam0asam lemak %olatile di dalam lemak susu antara lain 6 asam0asam butirat, kaproat, kaprilat, kaprat, dan lauratE sedangkan yang non %olatile antara lain asam0asam miristrat, palmitat, stearat, oleat, linolat, linoleat, dan ara!hidonat. Asam butirat, kaproat, dan kaprilat menghasilkan bau yang keras bila terjadi dekomposisi dari lemak susu dan merupakan penyebab bau tengik pada produk0produk susu. Asam lemak tidak jenuh yang terdapat dalam susu adalah asam linoleat, linolat, dan linoleat yang masing0masing mengandung &,*, dan ' ikatan rangkap. Asam0asam lemak lainnya terdapat dalam keadaan yang jenuh. <osfatida. -ebagian besar dari fosfatida adalah trigliserida dari asam lemak berantai panjang yang berikatan dengan asam fosfat dan senya5a yang mengandung nitrogen (/ yaitu !holine. Dholine ini merupakan bagian dari %itamin B kompleks dan sangat esensial untuk metabolisme lemak, kolesterol, dan untuk pertumbuhan. -phingomyelin ke!il jumlahnya dalam susu. 2e!ithin. 2e!ithin merupakan fosfolipida utama yang terdapat dalam susu. 2esitin ini dijumpai pula di dalam kuning telur, jaringan syaraf he5an, dan hampir semua sayuran terutama kedelai. -usu mengandung ,,,' persen fosfolipida terutama lesitin, sphigomyelin, dan !ephalin. #ada proses pemisahan lemak susu kira0kira setengah dari fosfolipida yang ada terba5a bersama lemak susu. Bagian dari lemak susu yang tidak tersabun. "ika lemak disabun dan sabun yang terjadi diekstraksi dengan ether, maka bahan yang tidak di dalam ether merupakan bagian lemak yang tidak tersabun, karena sabun itu sendiri tidak larut dalam ether. #ada lemak susu bahan0 bahan yang tidak tersabun sebagian besar terdiri atas sterol. -terol utama yang etrdapat dalam

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

"

susu adalah !holesterol. -terol ini dijumpai dalam jaringan0jaringan tubuh terutama otak dan syaraf. -usu mengandung ,,,&( persen !holesterol. 7itamin A. 7itamin A yang terdapat dalam susu berasal dari bagian yang tidak tersabun dari lemak susu. 7itamin A dan karotenoid susu nampaknya terkonsentrasi pada permukaan globula lemak dan banyaknya mempunyai hubungan dengan ukuran globula. -usu yang dihasilkan pada musim panas atau pada saat padang penggembalaan banyak mengandung rumput hijau akanlebih banyak mengandung %itamin A dibandingkan dengan susu yang dihasilkan pada musim0musim dimana hijauan kurang produksinya, karena lebih banyak karoten yang terdapat di dalam hijauan akibatnya akan lebih banyak pula kemungkinannya ditransfer menjadi %itamin A dalam susu. Banyaknya karoten di dalam susu adalah ,,,' persen. 7itamin 3. 7itamin 3 yang terdapat di dalam susu adalah %itamin 3*, yang berasal dari ergosterol dalam makanan, dan %it 3' yang merupakan deri%ate dari +0dehidrokolesterol, yang dihasilkan dari penyinaran ultra%iolet sinar matahari. Kolostrum megandung ' sampai &, kali lebih banyak %itamin 3 dibandingkan susu normal. 7itamin > dan K. 7itamin > yang terdapat pada susu dalam bentuk 0to!opherol. Kolostrum mengandung *,( sampai + kali lebih banyak to!opherol dibandingkan dengan susu normal. <ungsi yang tepat dari %itamin > dalam susu belum diketahui dengan jelas, diduga %itamin > bertindak sebagai antioksidan dalam lemak susu. -usu relatif sedikit mengandung %itamin K. Tidak seperti %itamin lainnya yang larut dalam lemak, konsentrasinya dalam susu tidak dipengaruhi oleh kandungan di dalam ransum karena sejumlah besar %itamin K dapat disintesa di dalam rumen. '. #rotein Ada tiga ma!am protein utama susu, yaitu 6 kasein, laktalbumin, dan laktoglobulin. Ketiga ma!am protein ini terdapat dalam bentuk koloid, tidak membentuk lapisan seperti pada lemak susu, tetapi se!ara seragam berdispersi dalam susu Kasein. Kasein merupakan :, persen dari protein total dalam susu. -elain mengandung asam0 asam amino, kasein mengandung pula fosfor,dan terdapat dalam susu sebagai garam0garam kalsium yang dikenal dengan Da0kaseinat. Kasein terdiri atas alpha, beta, gamma, dan kappa kasein. Bila p@ susu 4,. ) 4,+E maka kasein akan dipresipitasikan/diendapkan. Kasein dapat pula dipisahkan dari susu dengan jalan menggunakan sentrifuse berke!epatan tinggi ( high speed centrifuge . 3apat pula terjadi pengendapan karena susu menjadi asam oleh sebab bakteri. #enambahan enBim proteolitik, terutama rennin akan menyebabkan terjadinya endapan pula. >ndapan ini merupakan protein kompleks yang berbeda dengan pengendapan oleh asam yang menghasilkan protein yang tidak kompleks (tidak terikat . 3engan alkohol dan pemanasan *(, o<, akan menyebabkan kasein mengendap. 2aktalbumin. 2aktalbumin terdiri atas sekelompok protein0protein tertentu yang mempunyai sifat0sifat kimia dan fisik hampir bersaman. #rotein0protein itu adalah 0laktoglobulin, 0 laktalbumin, dan albumin serum darah. -eperti kasein, protein ini merupakan koloid dalam susu. #erbedaannya dengan kasein yaitu bah5a laktalbumin mudah mengendap bila dipanaskan, tetapi tidak menggumpal oleh rennin dan asam, juga tidak mengandung fosfor tetapi mengandung sulfur yang terdapat dalam asam amino !ystein, serta sangat banyak mengandung tryptophan. Meskipun laktalbumin terdapat dalam jumlah yang ke!il di dalam susu, tetapi laktalbumin sangat penting karena dari segi nutrisi merupakan komplemen dari kasein. "uga karena mudah menggumpal oleh panas, laktalbumin sangat penting dalam

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

stabilisasi produk0produk dari susu yang terkena panas saat prosesing. -ejumlah ke!il laktalbumin mungkin dikoagulasikan bila susu dipasteurisasikan. 2aktoglobulin. Kelompok protein ini terdiri atas euglobin dan immunoglobulin yang terdapat dalam jumlah ,,& persen dari susu normal. 2aktoglobulin terdapat dalam jumlah yang sangat besar dalam kolostrum. Ammunoglobulin berguna sebagai antibodi. 2aktoglobulin mudah dikoagulasi oleh panas dan tidak menggumpal oleh asam dan rennin. 4. Karbohidrat Karbohidrat utama dalam susu adalah laktosa yang terdapat dalam bentuk dan . Kadarnya dalam susu adalah 4,: F. 2aktosa adalah disakarida jika dihidrolisa akan menghasilkan dua buah molekul gula sederhada yaitu glukosa dan galaktosa. 2aktosa di alam hanya ditemukan dalam susu. 2aktosa larut dalam susu, karena itu mempengaruhi stabilitas dari titik beku, titik didih, dan tekanan osmosa dari susu. 3ibandingkan dengan sukrosa kemanisan laktosa hanyalah seperenam kalinya. Bakteri0bakteri tertentu mampu memfermentasikan laktosa dan menghasilkan asam laktat. <ermentasi ini menyebabkan rasa asam dari susu dan krim. 3i dalam susu terkandung pula glukosa dan galaktosa dalam jumlah yang sangat ke!il (tra!e . Mineral -usu 3ua buah mineral yang paling penting adalah Kalsium (Da sebanyak ,,&* F dan <osfor (# sebanyak ,,&, F. 7itamin yang larut dalam air yang terdapat dalam susu 7itamin0%itamin B. 7itamin0%itamin B disintesa oleh mikroflora di dalam rumen. Bakteri dipe!ah dalam usus danruminansia menggunakan %itamin0%itamin yang dibebaskan untuk kepentingan tubuhnya. 4leh karena itu, konsentrasi %itamin B di dalam susu tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan ransumnya. -usu mengandung sejumlah ke!il ribofla%in, inositol, dan asam pantotenat. 1alaupun demikian satu quart (?4.,4 !! susu dapat menyediakan ''0(, persen thiamin, :( ) &4, persen ribofla%in, *( ) ., persen %it B., '' persen asam pantotenat, paling sedikit *, persen !holin, dan *, persen biotin yang diperlukan untuk orang de5asa setiap hari. #emberian ransum rumput yang segar akan menaikkan kandungan ribofla%in *, ) (, persen. Kolostrum mengandung jauh lebih banyak thiamin, ribofla%in, B., !holin, asam folat, dan %itamin B&* dibandingkan susu normal. 7itamin D. 7itamin D dalam susu terdapat dalam dua bentuk yang aktif, yaitu asam askorbat dan asam dehidroksiaskorbat. Kandungan %itamin D dalam susu sangat sedikit sekali dipengaruhi oleh ransum dari sapi, umur, bangsa, masa laktasi. Kolostrum mengandung &,)., persen lebih banyak %itamin D dibandingkan dengan susu normal. ;uminansia dapat mensintesis %itamin D. "ika kandungan %itamin D dalam ransum diperbanyak kelebihan %itamin D akan dirusak oleh bakteri atau diekskresikan. +. /on #rotein /itrogen /on protein nitrogen (/#/ tedapat dalam jumlah yang sangat ke!il (tra!e , yang mungkin terbentuk sebagai hasil metabolisme nitrogen dalam tubuh sapi dan dalam sintesis susu yang merupakan by-product atau residu. /#/ yang dijumpai dalam susu, adalah ammonia, urea, kreatinin, metil guanidine, asam urat, adenin, guanin, hipo8antin, asam orotik, asam hipurat, dan indikan. 2ain0lain 3i dalam susu terdapat gas0gas D4 *, 4*, dan /*. Terdapat pula unidentified esters dari phosphoric acid . $

(.

..

:.

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

?.

>nBim0enBim yang terdapat dalam susu >nBim0enBim yang terdapat dalam susu antara lain katalase, peroksidase, 8anthin oksidase, fosfatase, aldolase, amilase ( dan , lipase, esterase, protease, karbonik anhidrase, dan selolase.

Ambing mengambil Bat giBi dari darah, mengubahnya menjadi komponen susu, dan melepas0 kannya ke dalam lumen al%eolar. Tingkat kejadian ini merupakan faktor fisiologis utama dalam mengatur le%el/tingkat produksi susu. 1. Sitologi Sel Sekretori Ambing (Diagram sel Ambing Laktasi) -el ambing adalah pabrik yang sangat teratur dan memiliki tingkat metabolisme tinggi. Ambing menggunakan kira0kira :, persen dari total glukosa, asam asetat, dan asam amino darah &.&. /ukleus (inti <ungsi nu!leus sel ambing adalah untuk menyebarkan informasi genetik yang terdapat dalam gena untuk sintesis protein susu dan enBim tertentu. Keadaan ini bertentangan dengan fungsi sperma dan nuklsi o%um yang menyebarkan informasi genetik ke seluruh bagian ternak. &.*. ;etikulum >ndoplasmik 4rganel ini terdiri atas sistem saluran yang terletak di dasar dua per tiga sitoplasma sel ambing. m;/A bergerak dari nu!leus ke retikulum endoplasmik dan mengerjakan gabungan asam amino menjadi proteinsusu dan enBim dalam sel ambing. #ermukaan beberapa saluran retikulum endoplasmi! bertaburkan protein0;/A yang disebut ribosom. ;ibosom merupakan bagian sintestis protein. &.'. Aparatus $olgi Aparatus $olgi berfungsi sebagai tempat membungkus protein. -abagai !ontoh, Da dan # ditambahkan ke molekul kasein dan partikel kasein (misel dibentuk dalam aparatus $olgi. -intesis laktosa juga terjadi di dalam aparatus $olgi. 7akuola sekretori yang mengandung protein susu, laktosa, dan air berasal dari apparatus $olgi dan mun!ul ke pun!ak sel tempat membran %akuola bertemu dengan membran plasma. Karena itu, membran sekretori menggembung terisi membran plasma yang berkurang dengan sekresi butiran lemak. Kandungan sekretori $olgi dilepaskan ke dalam rongga al%eolus oleh salah !erna membalik. &.4. Mitokhondria Mitokhondria sangat banyak terdapat dalam jaringan yang aktif se!ara metabolis. Karena itu, sel ambing dari sapi laktasi mengandung banyak mitokhondria, 5alaupun juga ada di sel ambing sapi non laktasi. Mitokhondria sering disebut Gsumber tenaga selG karena mitokhondria menghasilkan energi yang diperlukan untuk sintesis lemak susu, laktosa, dan protein. &.(. 2isosom #artikel ikat membran ini mengandung enBim peme!ah yang jika dikeluarkan menyebabkan peme!ahan dan kematian sel. -alah satu mekanismenya adalah karena hormon memelihara sel ambing selagi laktasi. #emeliharaan ini menstabilkan membran

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

lisosom yang men!egah kebo!oran enBim ke dalam sitopalsma. Bila sel mati, enBim ini dilepaskan dan membantu men!errna dan menghilangkan sel dari tubuh. 2isosom terutama aktif saat in%olusi jaringan ambing seperti yang terjadi pada a5al perriode kering atau selagi mastitis. &... Membran -eluler Membran membungkus seluruh organel. Membran yang disebut membran plasma membentuk batas luar seluruh sel ambing. Membran menampakkan kekhasan penting seperti perlakuan bahan kimia ke dalam berbagai bagian sel. -ebagai !ontoh, Bat giBi dari kapiler memasuki sel melalui membran plasma dengan mudah. Kenyataannya, Bat giBi dapat dikonsentrasikan berkali0kali. Hat giBi lain yang ada dalam darah tak dapat masuk. -aat susu berisotonik dengan darah, susunan indi%idual dalam susu dan darah dalam keadaan tidak berimbang. Dontoh, susu mengandung lemak ? kali lebih banyak, gula ?, kali lebih banyak, kalium ( kali lebih banyak, fosfor &, kali lebih banyak, kalsium &' kali lebih banyak, natrium &/+ bagian, dan protein &/* bagian darah. &.+. Mikrotubula Mikrotubula penting untuk pembelahan sel, membentuk sel ambing, dan membantu gerakan %akuola sekretori ke pun!ak sel. &.:. -itoplasma -itoplasma adalah matriks !airan yang mengandung banyak sel ambing. -ebagian besar material fraksi ini dapat larutE seperti enBim, Bat giBi, dan produk makro molekuler. #eme!ahan anaerobik glukosa, sintesis asam lemak, dan pengakti%an asam amino untuk sintesis protein terjadi dalam sitoplasma terlarut. #eme!ahan anaerobik glukosa penting terjadi sebelum glukosa dapat dipe!ah di dalam mitokhondria untuk menghasilkan energi. 2. Pelepasan Susu Ke dalam Lumen Alveoler #elepasan susu ke dalam lumen al%eolus terjadi tanpa menampakkan bagian dalam sel. Komponen indi%idual susu disimpan terpisah di dalam sel ambing. Karena itu, susu sebenarnya belum terbentuk sampai komponen susu masuk ke lumen al%eoler tempat komponen0 komponen ini ber!ampur. Butir lemak terbentuk di sebagian ke!il sel. Kemudian, ukurannya membesar dan bergerak perlahan ke lumen al%eoler. Membran sel membungkus butir lemak saat butir lemak menekan ke luar sel. Kemudian, butir lemak dijepit oleh membran luar permukaan sel dan menjadi bebas di dalam al%eolus. -ebaliknya, protein susu dibungkus di dalam sel ambing seperti butiran asing di dalam %akuola. 2alu, protein susu dilepaskan ke dalam lumen al%eoli tanpa melepaskan penutup membran sel. 2aktosa terdapat dalam %akuola sekretori dan dilepaskan ke lumen al%eoler bersama dengan protein. -ejumlah air dialirkan ke susu melalui %akuola. Mekanisme yang menyebabkan sisa komponen kimia susu memasuki lumen al%eoli belum diketahui. !iosintesis Protein Susu -ebagian besar protein makanan manusia disusun dari asam amino esensial dan nonesensial. Asam amino esensial harus dipasok dalam makanan, sedangkan asam amino nonesensial dibentuk di dalam tubuh dari asam amino esensial atau karbohidrat. #rotein susu mengandung lebih banyak asam amino esensial dari makanan alami lainnya. 3engan demikian, kandungan protein susu terutama menyebabkan ungkapan Gsusu adalah makanan alami yang hampir mendekati sempurnaG. .1. Prekursor #rotein primer susu adalah 0kasein, 0kasein, 0kasein, 0kasein, 0laktal0bumin, dan 0laktoglobulin. #rotein0protein men!akup lebih dari ?, F protein total susu dan

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

1&

hanya ditemukan di dalam susu serta tidak terdapat di tempat lain dalam alam. -eluruh protein disintesis dalam sel sekretori ambing dari sumber bersama asam amino bebas. -el ambing berlaktasi mengambil beberapa asam amino esensial dari darah. #engambilan ini melebihi hasil asam amino di dalam usus. Kelebihan asam amino digunakan sebagai sumber energi dan membentuk asam amino nonesensial. 3i dalam susu, kasein menjadi terkumpul ke dalam struktur seperti benang yang disebut misel. <ungsi utama kasein adalah memberi asam amino untuk pedet. <ungsi lainnya juga sudah diketahui. -ebagai !ontoh, 0kasein menstabilkan misel kasein. "ika tidak, dadih akan terbentuk di dalam susu. 0laktoglobulin menyebabkan sifat aroma matang pada susu yang dipanasi. #anas mendenaturasi 0laktoglobulin sehinggs formasi dadih terbentuk. Keadaan ini penting pada pembuatan keju se!ara ke!il0ke!ilan. Amunoglobulin dan albumin serum darah memasuki sel ambing dari darah dan tidak berubah di dalam susu. -intesis protein ini dari asam amino dalam sel ambing tidak dibutuhkan. .2. "eaksi !iokimia "umlah total protein susu relatif sedikit. #rotein hasil selalu disusun dari jumlah sama asam amino yang disiapkan dalam rangkaian yang sama. 2ebih lanjut, tiap indi%idu sapi selalu menghasilkan protein susu yang sama, tetapi mungkin berbeda dari sapi lainnya. -edikit protein susu asing ditemukan hanya pada sapi, keluarga sapi, atau bangsa tertentu. -intesis protein susu dengan rangkaian asam amino khasnya adalah proses yang terkontrol se!ara ketat. $ena atau 3/A mengontrol langsung sintesis protein. #enyelesaian sintesis protein terjadi sebagai berikut. #esan genetik 3/A dalam nukleus disampaikan ke m;/A yang bergerak ke ribosom. 3i sana m;/A menerjemahkan pesan yang mengkhususkan rangkaian asam amino protein susu. -intesis protein memerlukan energi. >nergi berasal dari peme!ahan adenosin trifosfat (AT# menjadi adenosin monofosfat (AM# . #ada ruminan, AT# berasal dari oksidasi karbohidrat terutama glukosa, dari asetat, dan dari lemak. Karena itu, sintesis protein susu optimal tidak terjadi jika ransum tidak memasok energi yang berimbang. ;angkaian langkah yang diperlukan untuk menyusun protein susu. A5alnya, ada pengakti%an asam amino di sitoplasma sel ambing sekretori oleh enBim AT# (2angkah & . Asama amino terakti%asi bersatu dengan ;/A lainnya yang disebut ;/A peubah atau t;/A (2angkah * . Tiap &: asam amino umum yang ditemukan di dalam protein susu mempunyai enBim pengakti%nya sendiri dan t;/A. $abungan asam amino0t;/A bergerak dari sitoplasma ke ribosom yang mengandung pesan genetik dalam bentuk m;/A. Tipe ketiga ;/A disebut ribosom atau r;/A yang menyatukan t;/A dengan m;/A (2angkah ' . 3engan demikian, asam amino indi%idu terikat satu setiap 5aktu dan membentuk rantai panjang asam amino. Akhirnya, terbentuk protein susu di ribosom sel sekretori ambing. ;antai asam amino berasal dari saluran di dalam ribosom dan masuk ke lumen saluran retikulum endoplasmik. ;antai asam amino diperpendek saat rantai mele5ati membran retikulum endoplasma. #emotongan rantai ini merupakan !iri khas protein susu. #rotein bergerak melalui lumen retikulum endoplasma ke aparatus $olgi dan %akuola sekretori serta melepaskan isinya. #. $etabolisme Karbo%idrat Karbohidrat utama dalam darah sapi yaitu glukosa. -ebagian besar karbohidrat ransum difermentasi menjadi asam lemak terbang di dalam rumen sapi perah. -alah satu asam lemak ini adalah propionat. #ropionat diubah menjadi glukosa di dalam hati. -umber penting lainnya

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

11

dari glukosa darah ruminan berasal dari peme!ahan protein (glukoneogenesis di perifer jaringan ambing. 2e%el glukosa darah ruminan hanya setengah dari yang ditemui dalam he5an nonruminan. #engambilan ambing terhadap glukosa merupakan faktor pembatas utama untuk sekresi susu maksimal sapi perah. #.1. Penggunaan &lukosa $lukosa darah sapi digunakan oleh sel ambing dalam berbagai !ara dan tiap alur penting untuk membentuk susu. Dontoh memperlihatkan keadaan seperti berikut. (& $lukosa digunakan untuk mensintesis gula utama susu berupa laktosa. (* $lukosa adalah sumber utama energi yang berbentuk AT#. (' $lukosa dapat digunakan untuk menyusun gliserol dari trigliserida susu. 3an (4 , glukosa digunakan dalam sintesis ;/A. Tanpa glukosa, sintesis susu hanya berlanjut dalam beberapa menit. #.2. !iosintesis Laktosa $ula utama susu adalah disakarida yang berbentuk laktosa. 2aktosa disusun oleh satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. 2aktosa bertanggung ja5ab langsung terhadap rasa manis susu. 2aktosa juga merangsang pertumbuhan bakteri tertentu yang membentuk asam laktat di dalam usus halus pedet. 3an, asam laktat diper!aya membantu penyerapan Da dan # untuk pembentukan tulang pedet muda. $lukosa merupakan prekursor laktosa. 3ua molekul glukosa memasuki sel ambing untuk tiap molekul laktosa yang dibentuk. Kondensasi molekul glukosa kedua terjadi di dalam aparatus $olgi dan dikatalis oleh enBim yang disebut laktosa sintetase. >nBim ini disusun oleh dua subunit. -alah satu sub unit ini adalah 0laktalbumin yang menjadi komponen protein utama dalam susu. Karena itu, 0laktalbumin berfungsi sebagai enBim dan protein untuk pakan pedet.

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

12

'.

!iosintesis Lemak Susu 2emak dalam susu sapi bersifat sebagai trigliserida !ampuran ($ambar . dengan proporsi agak tinggi (kira0kira (, F asam lemak rantai pendek (D 4 0 D&. . -etengahnya lagi lemak susu dibentuk dari asam lemak rantai panjang (D &: 0 D*, . -usu sapi memiliki karakteristik lain berupa proporsi tinggi asam lemak jenuh. Kandungan lemak susu mendasari kepentingan tambahan karena merupakan faktor utama dalam penentuan harga susu. '.1. Prekursor asam lemak rantai(pan)ang Asam lemak dalam ransum sapi membentuk langsung kira0kira setengah asam lemak yang terdapat dalam susu. Asam0asam lemak ini hampir seluruhnya berupa rantai panjang. Kebanyakan asam lemak tanaman dalam ransum sapi adalah asam lemak rantai0panjang dan tidak jenuh, karena banyak mengandung ikatan rangkap di antara atom0atom karbon. Kebanyakan asam lemak tidak jenuh ransum menjadi tidak terhidrogenasi (jenuh di dalam rumen. #erubahan ini menyebabkan sejumlah besar asam lemak jenuh di dalam susu sapi. -etelah mele5ati rumen, asam lemak rantai0panjang diserap dari usus halus masuk ke dalam sistem limfe, dalam hal ini lakteal. 2alu, asam lemak ini terikat ke protein dan masuk ke dalam darah. -elanjutnya, ikatan ini diserap dari darah oleh sel sekretori ambing. Ma!am ransum mempengaruhi panjang rantai lemak yang disekresikan ke dalam susu. 3erajat kejenuhan sedikit lebih rendah karena rumen tidak &,, F efisien dalam menjenuhkan seluruh asam lemak dalam ransum. Kandungan tinggi asam lemak jenuh dari susu sapi menimbulkan anjuran untuk mengurangi konsumsi lemak susu dalam pangan manusia. Beberapa ahli berteori bah5a lemak he5an jenuh dibandingkan lemak nabati tidak jenuh. 2emak jenuh akan mempertinggi kholesterol dan menumpuk dalam arteri manusia sehingga disebut arterosklerosis. Bukti yang ada hingga kini menduga bah5a jumlah total kalori yang masuk relatif berlebih dari pada pengeluaran energi ditambah faktor0faktor lainnya menyebabkan seseorang menderita arterosklerosis. Keadaan ini lebih penting dari ma!am lemak yang terdapat dalam makanan itu sendiri. '.2. Prekursor asam lemak rantai(pendek Asam lemak rantai0pendek yang men!akup (, F lemak susu tidak berasal langsung dari asam lemak ransum disintesis di dalam sel sekretori ambing dari asetat dan badan keton yang berupa 0hidroksibutirat. Asetat adalah unit *0karbon sedangkan 0 hidroksibutirat molekul 40karbon. Keduanya berasal dari fermentasi karbohidrat tanaman menjadi asam lemak terbang di dalam rumen. Asam lemak rantai0pendek sangat berbau dan sangat mempengaruhi aroma dan rasa keju. Asam lemak rantai0pendek disintesis oleh jalur *0karbon asal asetat yang berupa asetil0koenBim A (DoA . A5alnya, D4 * bergabung dengan asetil0DoA membentuk '0 karbon intermediet yang berbentuk malonil0DoA. Kemudian, molekul tambahan asetil0DoA bersatu dengan malonil0DoA. -atu molekul D4 * dilepaskan. Kemudian, asam lemak 40 karbon dihasilkan. Keberhasilan pengulangan proses ini menyebabkan berbagai ukuran panjang dibentuk. -el sekretori ambing juga mampu mensintesis asam lemak rantai0 pendek dengan mengubah 0hidroksibutirat menjadi butirat setelah penambahan DoA yang membentuk butiril0DoA. Bentuk antara yang sama juga terjadi pada penggunaan asetat. "alur sekunder terdapat untuk penggunaan 0hidroksibutirat. 3alam jalur ini, asam lemak 40karbon dipe!ah menjadi unit *0karbon dan digunakan sebagai asetat. Asetat lebih banyak digunakan daripada 0hidroksibutirat untuk sintesis lemak susu, selein itu setat memberi tambahan energi untuk sel ambing. Karena sumbangannya yang

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

13

besar terhadap sintesis susu, produksi assetat di dalam rumen sapi perah penting untuk produksi susu optimal. *. +itamin, $ineral, dan Air -el sekretori ambing tidak dapat mensintesis %itamin atau mineral. Karena itu, seluruh %itamin dan mineral susu dipasok dari darah. Kalsium, fosfor, kalium, khlor, natrium, dan magnesium adalah mineral utama susu. 1alupun mineral susu berasal dari darah, tetapi belum diketahui apakah jumlah yang diserap sebanding dengan konsentrasinya dalam darah. "uga belum diketahui mekanisme pengambilan terpilih. Ada bukti bah5a sel epitel dapat melepaskan mineral ke dalam darah seperti ke dalam usus. Keadaan ini disebut metabolisme aktif. Biasanya di dalam susu terdapat persentase laktosa, natrium, dan kalium dalam jumlah konstan. Mineral0mineral ini ditambah dengan khlor mengatur keseimbangan osmotik susu. Terdapat hubungan terbalik antara konsentrasi dalam susu. @ubungan serupa terjadi antara laktosa dan kalium saja. Air terutama berasal dari !airan intrasseluler kaya0kalium dari sel al%eoler dan terutama adanya aliran darah ke dalam sel untuk memelihara keseimbangan osmotik sebagai hasil sintesis laktosa, protein, dan lemak. -usu berada dalam keseimbangan osmotik dengan darah. 2aktosa mengatur hampir (, F dari tekanan osmotik susu. Karena itu, peningkatan konsentrasi laktosa menyebabkan air mengalir ke dalam dan kandungan natrium dan khlor susu menurun. #roses ini lebih lanjut mempengaruhi produksi susu, terutama karena air memenuhi sebanyak :+ F dari susu. -api dengan mastitis atau mendekati akhir laktasi hampir se!ara tidak ber%ariasi memiliki produksi susu menurun dengan kandungan laktosa dan kalium rendah serta kandungan natrium dan khlor naik. Keadaan ini menyebabkan rasa asin susu sapi saat laktasi berkembang. Tabel &. #rekursor 3arah Kandungan -usu -o 1. Protein
0kasein 0kasein 0kasein 0kasein 0laktalbumin 0laktoglobulin Amuno globulin Albumin serum susu Asam amino bebas Asam amino bebas Asam amino bebas Asam amino bebas Asam amino bebas Asam amino bebas Amuno globulin Albumin serum darah $lukosa Asam lemak rantai panjang Asetat dan 0hidroksibutirat

Kandungan susu

Prekursor dalam dara%

2. .

Karbo%idrat
2aktosa

Lemak
Asam lemak rantai panjang Asam lemak rantai pendek

..

#. +itamin 7itamin '. $ineral Mineral *. Air Air /aktor(0aktor 1ang $empengaru%i Komposisi dan 2umla% Susu Beberapa bagian susu hampir selalu dijumpai dalam jumlah yang sama sedangkan komponen lainnya diketahui sangat ber%ariasi. <aktor utama yang menggantikan komposisi

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

susu adalah jumlah total susu yang dihasilkan pada tiap pemerahan. Karena itu, banyak faktor mempengaruhi komposisi susu. Tetapi, mekanisme yang mempengaruhi komposisi susu terjadi tidak langsung dengan mekanisme langsung terhadap jumlah produksi susu. -ebagai tambahan, perubahan komposisi susu dari pemerahan ke pemerahan berikut tidak dapat diuraikan se!ara rin!i. -ebagai !ontoh, persentase lemak susu ber%ariasi sebanyak ', F dengan penyebab yang tidak diketahui. Banyak elemen dalam tubuh sapi dan lingkungan luarnya mempengaruhi produksi dan komposisi susu. -eperti yang didiskusikan pada subbab berikut, peternak dapat menghilangkan faktor0faktor ini untuk men!apai produksi susu tinggi dan meningkatkan keuntungan. ..1. &enetik dan -utrisi $enetik dan nutrisi sangat mempengaruhi hasil dan komposisi susu. ..2. 3ingkat Laktasi dan Persistensi -ekresi yang dihasilkan ambing saat baru selesai beranak dikenal sebagai kolostrum. Komposisi kolostrum berbeda dari komposisi susu normal. Biasanya diperlukan 5aktu ' sampai ( hari setelah beranak agar komposisi susu menjadi normal. -elama periode ini bahan padat terutama fraksi globulin atau protein meningkat. -e!ara praktis pedet yang baru lahir tidak memiliki gama globulin. $ama globulin adalah bagian darah yang mengandung antibodi untuk mela5an berbagai organisme penyakit. Karena itu, pedet harus tidak men!erna gama globulin dari kolostrum untuk mendapat imunitas pasif mela5an penyakit umum pedet. #emberian kolostrum terutama kritis pada 5aktu &* sampai *4 jam pertama hidup pedet. -etelah 5aktu ini, enBim dalam saluran pen!ernaan meme!ah antibodi dan permiabilitas usus menurunkan antibodi. 3engan demikian, antibodi kehilangan keefekti%annya sesuai dengan umur setelah lahir. Dekaman panas atau dingin mengurangi transfer imunoglobulin ke serum darah pedet baru lahir. #edet baru lahir memiliki mekanisme termoregulator rendah sehingga harus mendapat perlindungan dari !ua!a ekstrim. Kandungan laktosa menurun sedangkan persentase kasein dan lemak kolostrum ber%ariasi. #akan mengandung laktosa tinggi dapat menyebabkan pedet men!ret. Mengurangi kandungan laktosa kolostrum menolong men!egah terjadinya penyakit ini. Kalsium, magnesium, fosfor, dan khlor terdapat banyak dalam kolostrum sedangkan kalium sedikit. Besi terdapat &, sampai &+ kali lebih banyak dalam kolostrum daripada susu normal. 2e%el tinggi besi ini diperlukan untuk peningkatan dengan !epat hemoglobin sel darah merah pedet baru lahir. Kolostrum mengandung lebih banyak &, kali %itamin A dan ' kali %itamin 3 daripada susu normal. #edet baru lahir juga se!ara praktis kekurangan %itamin A. 7itamin A diperlukan untuk mela5an berbagai penyakit sehingga pedet harus memperoleh kolostrum. -aat beranak, produksi susu berada pada tingkat relatif tinggi. "umlah yang disekresikan terus meningkat selama ' hingga . minggu. -api penghasil tinggi biasanya memerlukan 5aktu lebih lama daripada sapi penghasil rendah untuk men!apai produksi pun!ak. -etelah pun!ak di!apai, produksi susu menurun se!ara beraturan. Tingkat penurunan biasa dianggap sebagai persistensi. -etelah men!apai produksi pun!ak, sapi tidak bunting menghasilkan susu sebanyak ?4 sampai ?. F dari hasil bulan sebelumnya. Banyak sapi tidak bunting melanjutkan menghasilkan susu sampai 5aktu tidak terbatas tetapi pada tingkat rendah. Menjaga produksi susu pun!ak tertinggi sebaiknya merupakan tujuan peternak. Keadaan ini tidak akan pernah ter!apai. Kenyataannya, ada ke!enderungan kuat sapi yang mempunyai produksi a5al tinggi kurang mampu mempertahankan persistensi. -elama tingkat a5al laktasi, rangsangan untuk

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

1!

menghasilkan susu mengatasi berbagai masalah lingkungan atau manajemen, misalnya prosedur pemerahan buruk atau pemberian pakan jelek. Tetapi, pada laktasi selanjutnya penurunan produksi susu lebih besar daripada laktasi a5al. #ersentase lemak susu menurun jelas selama * sampai ' bulan bulan pertama laktasi, kemudian meningkat sejalan dengan penurunan produksi total perkembangan laktasi. Kandungan protein susu se!ara beraturan meningkat sesuai dengan perkembangan laktasi. 2aktosa menurun sedangkan konsentrasi mineral meningkat pada masa ini. #erubahan ini digambarkan pada $ambar *. Kebanyakan peningkatan komponen -/< susu dihubungkan dengan tingkat kebuntingan yang terjadi daripada tingkat laktasi itu sendiri. Ke arah akhir laktasi komposisi susu !enderung men!apai komposisi darah. .. . 3ingkat Sekresi Susu Tingkat sekresi susu berlangsung !epat dan relatif konstan selama : hingga &, jam setelah pemerahan dan rendah sebelum dan selama pemerahan. -usu mengumpul selama selang pemerahan. Tekanan intramamari meningkatkan sekresi susu dan tingkat sekresi susu menurun tiap jam. =mumnya peningkatan tekanan intramamari pada sapi produksi tinggi terlihat lebih ke!il daripada sapi produksi rendah untuk menghasilkan jumlah susu yang sama. Kapasitas ambing menahan dan melepaskan susu sangat berperan terhadap tingkat sekresi susu. Biasanya ambing besar menghasilkan susu banyak daripada ambing ke!il. #enelitian pada sapi "ersey menunjukkan bah5a jumlah maksimal laktasi pun!ak yang dapat disekresikan atau disimpan pada saat yang sama adalah (4 lb. Keadaan ini di!apai selama hampir '( jam setelah pemerahan terakhir. <rekuensi pengeluaran susu merangsang meningkatkan sekresi susu dan menurunkan tekanan intramamari. Telah banyak ditulis bah5a peningkatan tekanan intramamari mengurangi tingkat sekresi susu. #enelitian ini menggunakan akumulasi susu untuk membentuk tekanan intramamari. Karena itu, ada kemungkinan yang timbul bah5a komponen spesifik susu berperan dalam sel ambing untuk menghalangi sekresinya ssendiri, bebas dari tekanan intramamari. ..#. 3indakan Pemera%an -api biasanya diperah dua kali setiap hari. #eningkatan frekuensi pemerahan menjadi tiga kali sehari menaikkan produksi susu sebanyak &, hingga *( F dan pemerahan empat kali sehari menambah lagi produksi sebanyak ( sampai &( F. #eningkatan produksi susu ini bernilai atau tidak dihubungkan dengan penambahan biaya tenaga kerja, pakan, dan peralatan yang tergantung pada keadaan peternakan tersebut. Kerja bernilai ekonomis bila frekuensi pemerahan lebih dari dua kali sehari terhadap sapi yang diperah pada tempat dengan pelepas !angkir otomatik. @asil susu menjadi tiga kali lebih besar dibandingkan tingkat a5al laktasi. Kebutuhan pakan meningkat sesuai dengan jumlah hasil susu. -usu yang pertama kali dikeluarkan dari ambing mengandung lemak lebih sedikit (turun & sampai * F dibandingkan akhir proses pemerahan (naik + hingga ? F . Alasan untuk pembagian globuli lemak ini belum diketahui. Telah dibuktikan bah5a globuli lemak menggumpal di dalam al%eoli. $umpalan globuli lemak tertahan saat le5at ke arah puting. Bagian !airan lebih mudah mele5ati gumpalan globuli lemak ke arah dasar ambing dan puting. Karena itu, pemerahan pendahuluan !epat menyebabkan susu dalam saluran besar kelenjar mempunyai lemak lebih sedikit dibandingkan di dalam al%eoli. -api yang diperah dua kali sehari dengan selang &, dan &4 jam menghasilkan susu kira0kira & F, lebih sedikit daripada rata0rata sapi yang diperah pada selang &* dan &*

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

1"

jam. -api penghasil tinggi dapat memperlihatkan halangan lebih besar dalam menghasilkan susu. -api penghasil rendah yang diperah pada selang &. dan : jam menghasilkan hanya &,' F lebih sedikit susu daripada sapi yang sama diperah dengan selang &* dan &* jam. -elang &. dan : jam mengurangi produksi susu sebanyak 4 sampai + F pada sapi penghasil tinggi dan dara. #eternak yang memerah :, hingga *,, sapi tidak berkelompok di ruang perah mungkin memerah indi%idu sapi dengan selang tidak sama setiap hari. #engelompokan sapi berdasarkan hasil susu atau tingkat fisiologis menyebabkan sapi penghasil tinggi dan dara dapat diperah dengan selang &* dan &* jam. -api yang diperah selama 4 menit sepanjang laktasi menghasilkan lebih sedikit susu, terutama pada laktasi a5al, daripada sapi yang sama diperah : menit. Kelompok 4 menit diperah tidak lengkap sedangkan kelompok : menit diperah berlebih. 1aktu pemerahan kebanyakan sapi biasanya sedikit di atas ( menit agar pengeluaran susu maksimal. #enyisaan 4 lb susu dalam ambing setelah pemerahan selama &, hari berurutan se!ara permanen mengurangi hasil susu satu masa laktasi. -api yang diperah dengan mesin menurut metode setrip se!ara nyata menghasilkan susu lebih sedikit daripada sapi yang diperah tanpa tanpa metode setrip. #emerahan mesin metode setrip membutuhkan 5aktu lebih lama. Karena itu, mesin setrip tidak dianjurkan. "ika dilakukan, pemerahan mesin setrip sebaiknya berlangsung singkat. ..'. 4mur dan 4kuran Sapi #ertambahan hasil susu semakin berkurang hingga kira0kira umur : tahun, tergantung pada bangsa, kemudian menurun !epat. #enurunan setelah : tahun lebih lambat daripada peningkatan sebelum umur ini. -api de5asa menghasilkan susu *( F lebih banyak daripada sapi dara umur * tahun. #eningkatan berat tubuh menaikkan hasil susu sebanyak ( F sedangkan sisanya yang *, F karena perkembangan ambing selama kebuntingan. 2emak susu dan -/< masing0masing menurun ,,* dan ,,4 F antara laktasi pertama dan kelima. #erubahan yang terjadi sedikit. 2aktosa menurun sesuai dengan -/<. 3ara sebaiknya dika5inkan agar beranak pada umur *4 bulan atau kurang jika tubuhnya !ukup baik untuk menghasilkan anak. -api dara akan menghasilkan susu lebih banyak pada laktasi pertama jika perka5inan ditunda sampai pada satu titik hingga dara beranak pada umur ', bulan. Iang menjadi masalah adalah masa produksi menjadi berkurang. =mumnya, sapi besar menghasilkan susu lebih banyak daripada sapi ke!il. 1alaupun begitu, hasil susu tidak berhubungan langsung dengan berat badan. @asil susu berkisar sebanyak ,,+ kali dari berat tubuh yang kira0kira mendekati luas permukaan tubuh sapi. Karena itu, sapi yang memiliki tubuh dua kali lebih besar dari sapi lainnya biasanya menghasilkan susu sebanyak +, F sedangkan sapi ke!il mampu memproduksi susu &,, F. >strus se!ara temporer menekan produksi susu, 5alau bukti penelitian tidak menunjukkan hal yang konstan. -api penghasil susu tinggi sering menunda estrusnya setelah beranak. -api dengan siste folikel di o%ari menghasilkan susu lebih banyak sesuai dengan hari tidak buntingnya dibandingkan sapi ka5in normal. -api ini menghasilkan jumlah susu yang sama sebelum sistik o%ari mun!ul. Keadaan ini menyimpulkan bah5a sistik o%ari meningkatkan produksi susu dan produksi tinggi susu tidak menyebabkan timbulnya sistik o%ari. #roduksi susu sapi sistik lebih persisten daripada produksi susu sapi ka5in normal. -api sistik anestrus menghasilkan susu lebih banyak daripada sapi sistik nimpomaniak. Kebuntingan mengurangi produksi susu laktasi berjalan. -ebagai !ontoh, sapi yang dika5inkan pada ?, hari setelah beranak menghasilkan susu +(, sampai :,, lb lebih

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

1#

sedikit selama ',( hari daripada sapi yang dika5inkan pada *4, hari setelah beranak. Kebanyakan hasil yang direduksi ini terjadi pada bulan kelima kebuntingan. #ada bulan kebuntingan kedelapan produksi susu berkurang sebanyak *, F dibandingkan dengan sapi tidak bunting dan panjang 5aktu yang sama. 1alaupun begitu, selang beranak teratur adalah rangsang utama untuk produksi tinggi susu. <aktor0faktor seperti pakan, tenaga kerja, keuntungan gagal beranak, nilai periode patokan, dan efisiensi reproduktif sebaiknya die%aluasi sebelum keputusan diambil terhadap selang beranak. @ampir pada seluruh keadaan peternakan sebaiknya sapi dika5inkan kembali pada estrus pertama yang terjadi 4( sampai (, hari setelah beranak. ..*. Siklus 5strus dan Kebuntingan .... Periode Kering -ebaiknya sapi mendapat periode istirahat selama . sampai : minggu di antara laktasi0laktasi. #eriode kering lebih panjang atau lebih pendek akan mengurangi produksi susu yang akan datang. Akan tetapi, untuk memaksimalkan masa 5aktu produksi susu harus ada keseimbangan antara produksi susu yang hilang saat periode kering dan pertambahan produksi pada laktasi berikutnya. Antara dua laktasi berurutan, periode kering optimum menurun dari .' sampai *' hari pada peningkatan umur beranak dari *4 menjadi :' bulan. -api yang beranak dengan selang beranak kurang dari '4, hari memerlukan periode kering paling sedikit (( hari. #rosedur terbaik untuk mengeringkan sapi adalah dengan menghilangkan seluruh butiran dan mengurangi pasokan air beberapa hari sebelum periode kering mulai. Kemudian, tiba0tiba pemerahan sapi dihentikan. -etelah pemerahan dihentikan, tekanan intramamari meningkat dan menghalangi produksi susu selanjutnya. -ebaiknya sapi diperah jika ambing terlihat sangat penuh. Tetapi, usaha ini menyebabkan rangsangan sintesis susu berikutnya karena tekanan intramamari berkurang dan hormon dilepaskan. Mungkin pemerahan kembali lebih penting untuk mengeluarkan leukosit dari ambing pada 5aktu tertentu bila diperlukan untuk mengurangi infeksi. Biasanya tidak perlu untuk memerah kembali jika produksi susu men!apai *, lb sehari sebelum pemerahan dihentikan. Bukti menunjukkan bah5a bila pengeringan sapi untuk terapi mastitis tidak dapat dilakukan maka pemerahan berselang selama beberapa hari untuk mengeringkan sapi menyebabkan mastitis berikutnya berkurang. ..6. Lingkungan @ubungan umum antara temperatur lingkungan, produksi susu, dan konsumsi pakan digambarkan pada $ambar ?. #eningkatan temperatur lingkungan meniaikkan tingkat pernapasan. ;eaksi ini merupakan mekanisme primer bangsa sapi perah >ropa untuk membuang panas. -ebagai !ontoh, tingkat pernapasan meningkat kira0kira ( kali lipat bila temperatur naik dari (, menjadi &,( o<. #roduksi susu dan konsumsi pakan berkurang se!ara otomatis dalam usaha mengurangi produksi panas tubuh bila temperatur naik. Kenyataannya, penurunan nafsu makan merupakan penyebab utama prosuksi susu turun saat !ekaman panas. Dekaman panas lebih mempengaruhi sapi penghasil tinggi daripada penghasil rendah. Dekaman panas terutama berbahaya saat pun!ak laktasi. #roduksi susu menurun bila temperatur melebihi :, o< bagi sapi @olstein dan Bro5n -5iss, :( o< untuk "ersey, dan ?, hingga ?( o< untuk Brahman. Temperatur optimal untuk bangsa sapi >ropa kira0kira (, o<. Kelembaban tinggi berpengaruh merugikan bila temperatur melebihi +( o<. =mumnya, persentase -/< dan lemak susu terbesar pada musim dingin dan terendah pada musim panas. -api yang beranak pada musim gugur atau dingin

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

1$

menghasilkan lemak dan -/< lebih banyak daripada sapi yang beranak di musim semi dan panas. #ada temperatur tinggi (di atas :( o< produksi susu lebih sering menurun daripada produksi lemak. #enurunan produksi hanya sedikit menaikkan persentase lemak. #ada temperatur tinggi ada peningkatan khlor dan penurunan kandungan laktosa dan protein susu. #enurunan temperatur di ba5ah +( o< menaikkan persen lemak dan -/<. #enggunaan naungan, kipas angin, penyiraman, atau udara dingin menghilangkan !ekaman panas. #engaturan udara sapi di <lorida merangsang hasil susu hampir &, F. @anya, biaya penggunaan sistem ini menghalangi manfaat komersialnya. Mungkin lebih penting memilih ma!am pakan yang tepat dan menentukan memelihara sapi yang tidak berkurang makan saat kena !ekaman panas. =dara yang disemprotkan ke atas air dan masuk ke dalam naungan dingin penguap murah dapat mengurangi temperatur udara sebanyak &* o<. 3ari sapi perah yang mendapat naungan menghasilkan susu lebih banyak dari yang tidak mendapat naungan. 3i daerah iklim lembab subtropis naungan atap bersekat dipasang tempat pakan dan minum diba5ahnya sehingga sapi tidak perlu meninggalkan naungan saat panas. #ada keadaan ini sapi yang mendapat naungan berproduksi && F lebih banyak dari yang tidak mendapat naungan. -pesifikasi naungan dapat dilihat pada Tabel *. @asil susu seluruh laktasi biasanya lebih besar bila sapi beranak pada musim gugur atau a5al musim dingin. #roduksi jelas menurun jika sapi beranak pada musim dingin, bunga, dan panas. -api menghasilkan lebih banyak susu saat beranak di musim gugur mungkin karena temperatur optimal, tidak ada lalat, dan pakan lebih mudah di!erna saat musim gugur, dingin, dan a5al bunga dibandingkan saat musim panas. Karena itu, sapi yang beranak pada musim gugur berada pada tahap akhir produksi atau kering saat musim panas yang merugikan. >fek musim beranak se!ara praktis dapat diabaikan bila sapi mendapat ransum kering terlindung sepanjang tahun seperti di Dalifornia. Dekaman panas selama &/' kebuntingan terakhir mengurangi berat lahir pedet, mengganti fungsi endokrin selama kebuntingan, dan mengurangi hasil susu yang akan datang. #enggunaan naungan selama kebuntingan mengurangi pengaruh !ekaman panas yang merugikan. $erak olah yang !ukup merangsang produksi susu tinggi, tetapi terlalu sedikit atau banyak akan merugikan. Karena itu, sapi yang ditambatkan sebaiknya dikeluarkan dua kali sehari untuk gerak olah dan deteksi berahi. -api di padang rumput membutuhkan energi lebih banyak daripada sapi yang mendapat pakan di kandang. <akta menunjukkan bah5a energi yang diperlukan untuk merumput di padang rumput jelek musim panas sebanyak dua kali kebutuhan hidup pokok.

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

1%

..7. Pen1akit dan 8bat Banyak penyakit berpengaruh merugikan terhadap produksi susu dan mengubah komposisi susu. #enyakit tersebut misalnya mastitis, ketosis, demam susu, dan salah !erna. Berbagai obat termasuk pestisida yang digunakan pada perlakuan ternak disekresikan ke dalam susu. -usu seperti itu sebaiknya dibuang untuk men!egah obat masuk ke dalam pasokan pangan manusia. Antibiotik dan pestisida tidak dibenarkan berada dalam susu. -usu seperti itu dilarang dijual. #eternak sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis tentang berapa lama 5aktu dibutuhkan untuk tidak menjual susu setelah sapi menerima obat. 6. "ingkasan -el ambing laktasi adalah struktur sangat teratur yang dapat menggunakan :, F Bat giBi tersedia dalam darah untuk membentuk susu. -ebagian besar protein susu dan laktosa hanya dijumpai di dalam susu. 2emak susu sapi mempunyai banyak asam lemak rantai0pendek yang jenuh. Asam amino bebas, glukosa, asetat, dan asam lemak rantai0panjang adalah prekursor darah utama dari masing0masing protein susu, laktosa, serta asam lemak rantai0panjang dan pendek. #embatasan prekursor ini mengurangi produksi dan mengubah komposisi susu. =mumnya, produksi susu dan persen lemak susu berhubungan negatif. $enetik, le%el nutrisi, tingkat laktasi, dan temperatur lingkungan mempengaruhi hasil dan komposisi susu. Ambing kapasitas besar yang sering diperah dan lengkap sedikitnya dua kali sehari dengan bantuan tekanan ambing minimal baik untuk tingkat sekresi susu tinggi. -elang beranak teratur, terutama pada musim gugur, periode kering atau laktasi .0: minggu, sapi umur tua dan besar, dan temperatur dingin menyenangkan, mempengaruhi produksi susu. Program Pemera%an 7.1. Penda%uluan Ambalan usaha sapi perah adalah memanen hasil susu. -ekresi susu adalah proses yang berkesinambungan, sedangkan panen biasanya terjadi dua kali sehari. Karakteristik pemerahan yang baik meliputi pemerahan pada inter%al teraturE pemerahan !epat, lengkap, dan tidak kasarE menggunakan prosedur saniterE dan efisien meng0gunakan tenaga kerja. #enggunaan prosedur ini se!ara tetap akan memberi hasil susu banyak dan berkualitas tinggi, mastitis kurang, masa produksi lebih panjang, dan keuntungan lebih tinggi per sapi. #emerahan membutuhkan banyak tenaga kerja (kira0kira (( F dibandingkan kerja lain di peternakan sapi perah. #erkembangan peralatan pemerahan dan ran!angan fasilitas pemerahan telah berkembang !epat, tetapi jumlah sapi yang diperah di =-A tidak juga berubah sejak pengenalan ruang perah merusuk. Akan tetapi, penemuan terakhir alat pen!u!i ambing otomatik dan mesin perah otomatik menjanjikan peningkatan efisiensi pemerahan. 7.2. "e0leks Pengeluaran(susu -ejunlah ke!il susu yang terdapat di dalam sisterne dan pembuluh besar ambing dapat keluar setelah mele5ati daya tahan otot spinkter yang mengelilingi saluran keluar puting. Akan tetapi, sebagian besar susu yang terdapat dalam ambing harus dipaksa keluar dari al%eoli dan pembuluh ke!il susu dengan pengakti%an refleks neoro0hormonal yang disebut pelepasan/pengeluaran susu ( milk ejection) atau penurunan susu ( milk let down).

7.

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

2&

;efleks pengeluaran susu meliputi akti%asi syaraf di kulit puting yang sensitif terhadap sentuhan atau temperatur. ;angsangan syaraf melalui sumsum tulang belakang sampai ke nuklei para%entrikuler dari hipotalamus dan kemudian berjalan ke pituitari posterior tempat dilepaskannya oksitosin ke dalam aliran darah. 4ksitosin menyebar di kapiler dan menyebabkan kontraksi sel myo0epitelial yang mengelilingi al%eoli dan pembuluh0pembuluh lebih ke!il. Aksi pemerahan ini meningkatkan tekanan intramamari dan memaksa susu melalui pembuluh pergi ke sisterne puting dan ambing. Kontraksi sel myo0epitelial terjadi dalam *,0., detik setelah perangsangan puting. #elepasan kedua oksitosin dapat terjadi, tetapi lebih sukar dari pelepasan pertama, dan biasanya respon tidak terjadi se!ara penuh. -etelah pelepasan oksitosin aliran susu berkurang sesuai dengan 5aktu, tanpa memperhatikan jumlah susu dalam ambing. @al ini mungkin karena kelelahan sel myo0epitelial atau ketidakakti%an oksitosin. <akta menunjukkan bah5a 5aktu yang dibutuhkan untuk setengah akti%itas oksitosin di dalam darah sapi menghilang hanya dalam &0* menit, dan le%el efektif berakhir dalam .0: menit. Karena itu, merupakan hal yang penting mengeluarkan susu dengan !epat saat oksitosin menyebabkan kontraksi sel myo0epitelial. Ada bukti bah5a sebelum oksitosin dilepaskan, rangsangan syaraf berjalan langsung dari puting melalui sumsum tulang belakang ke otot halus di pembuluh besar ambing. 4tot0otot halus ini kemudian berkontraksi. Keadaan ini menyebabkan pembuluh ambing memendek dan membesar serta membantu mengalirkan susu melalui sistem pembuluh ke arah sisterne. -el myo0epitel berkontraksi sebagai respon terhadap rangsangan mekanis langsung. Karena itu, pemijatan ambing sebelum pemerahan menyebabkan tambahan sejumlah susu dari al%eoli. ;angsangan luar selain pen!u!ian akan menga5ali refleks pengeluaran0susu. ;angsangan terkuat untuk melepaskan oksitosin adalah kehadiran pedet. ;angsangan lain yang berhubungan dengan pemerahan adalah suara ribut, pemberian pakan, keberadaan pemerah, dan koitus. ;efleks pengeluaran0susu dapat dihambat juga. Bila hal ini terjadi, hanya sejumlah ke!il susu yang dapat dikeluarkan dari ambing. Keadaan lingkungan yang tidak menyenangkan saat pemerahan akan menyebabkan sistem syaraf simpatetik membebaskan epineprin syaraf0hormon dari medula adrenal ke dalam darah. >pineprin adalah %asokonstriktor kuat yang mampu mengurangi pasokan darah ke ambing dan karena itu menghalangi oksitosin sampai ke sel myo0epitelial dalam jumlah yang !ukup untuk menghasilkan kontraksi. Anjeksi oksitosin pada saat ini tidak efektif. Beberapa bukti juga menunjukkan bah5a epineprin dapat langsung menghambat sel myo0epitelial merespon oksitosin. @ambatan refleks juga terjadi bila ambing berisi penuh susu. #ada kasus ini, aliran darah kapiler berkurang sangat banyak sehingga oksitosin tidak bertahan lama di myo0epitelium. "ika peternak tenang maka peternak akan menguasai sebagian besar sapi. Beberapa sapi tidak merespon kebaikan, dan sapi seperti ini sebaiknya diapkir karena dapat menyebabkan sapi lain terganggu. $angguan emosional yang terjadi sebelum pengakti%an refleks pengeluaran0susu dapat men!egah pelepasan oksitosin dari pituitari posterior. #ada keadaan ini, injeksi oksitosin akan menyebabkan sel myo0epitelial berkontraksi sehingga %asokonstriksi tidak terjadi. Ani adalah !ontoh penghambatan refleks pada taraf sistem syaraf pusat. Tipe penghambatan tersebut paling sering ditemui pada dara yang beranak pertama kali dan kemudian masuk ke masa produksi. Anjeksi oksitosin pada beberapa kali pemerahan dapat mengatasi hal ini. @al penting yang harus diingat adalah produksi seluruh laktasi berkurang karena pemerahan tak lengkap.

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

21

7. . $engeluarkan Susu dari Ambing -aluran susu sapi harus terbuka agar mendapat susu, dan tidak ada bukti bah5a otot spinkter mengendur selama pemerahan. Karena itu, beberapa mekanisme eksternal harus digunakan untuk mengalahkan daya tahan (ketahanan otot ini. 7. .1. Pen1usuan -elama menyusui, pedet menekan lidahnya ke sekitar puting dan ke arah langit0langit dan menghasilkan tekanan negatif karena rahang terpisah atau penarikan ulang/lagi lidah. Tekanan positif terjadi di sekitar puting saat pedet menelan. -iklus menelan dan menghisap terjadi sebanyak :,0&*, kali se!ara bergantian setiap menit. Berdasarkan per!obaan, pedet menghasilkan perbedaan tekanan di depan puting susu sebesar ('( mm @g sedangkan pemerahan mesin dan tangan hampir menghasilkan perbedaan tekanan sebesar '&, dan '(* mm @g. Asapan pedet juga adalah metode ter!epat untuk memindahkan susu dari ambing. 7. .2. Pemera%an 3angan Dara ini masih banyak dilakukan di berbagai negara. #emerahan tangan pun masih dilaksanakan di Amerika pada 5aktu dan kasus khusus, biasanya dihubungkan dengan penyakit dan luka, yang mungkin pemerahan dengan tangan lebih baik dari mesin. #emerahan dengan tangan se!ara hati0hati menjepit puting di antara jari telunjuk dan ibu jari. Kemudian, susu di dalam puting ditekan ke luar oleh tekanan jari0jari lain pada puting. Berikutnya jari telunjuk dan ibu jari mengendor sehingga puting terisi kembali, dan siklus diulang. #emerahan tangan yang baik dapat mengeluarkan susu lebih banyak dari mesin perah. 7. . . Pemera%an dengan $esin Mulai digunakan tahun &:?(. Mesin perah mutakhir menggunakan !ara tekanan negatif dan atmosfir se!ara bergantian, disini diperlukan mangkok puting kamar ganda tempat puting berada. ;uangan dimana puting ada terus menerus kosong untuk membuka lubang puting dan menahan mangkok puting tetap pada puting.

DA/3A" P4S3AKA Bath, 3. 2., <. /. 3i!kinson, @. A. Tu!ker, and ;. 3. Appleman. &?:(. Dair" ,attle - Prin*i.les/ Pra*ti*es/ Pr%blems/ Pr%!its. 'rd >dition. 2ea J <ebiger, #hiladelphia. *?&0',(. <oley, ;. D., 3. 2. Bath, <. /. 3i!kinson, @. A. Tu!ker, and ;. 3. Appleman. &?+'. Dair" ,attle Prin*i.les/ Pra*ti*es/ Pr%blems/ Pr%!its . ;eprinted. 2ea J <ebiger, #hiladelphia. '?,04,.. 1ikantadi, B. &?+:. 0i%l%gi aktasi. Bagian Ternak #erah, <akultas #eternakan =ni%ersitas $adjah Mada. Iogyakarta.

PTP_03_Anatomi dan Fisiologi Ambing

22

Anda mungkin juga menyukai