Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Allah telah mengistimewakan bani Adam dari yang lainnya yaitu dengan syariat penyelenggaraan jenazah berupa upacara pemakaman jasad mereka. Maka setelah mayit muslim dimandikan, ia wajib dikafani dengan sesuatu yang menutupi seluruh jasadnya. Dengan demikian hukum mengkafani mayit adalah fardhu kifayah bagi kaum muslimin yang ditinggalkan. Mengkafani jenazah adalah menutupi atau membungkus jenazah dengan sesuatu yang dapat menutupi tubuhnya walau hanya sehelai kain. Hukum mengkafani jenazah muslim dan bukan mati syahid adalah fardhu kifayah. B. Masalah 1. Apakah pengertian mengkafani ? . Apakah hukum mengkafani jenazah ? !. Apa sajakah ketentuan dalam mengkafani jenazah ? ". Apa sajakah persiapan dan perlengkapan mengkafani jenazah ? #. $agaimanakah pr%ses mengkafani jenazah ? C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian mengkafani . Mengetahui hukum mengkafani jenazah !. Mengetahui ketentuan dalam mengkafani jenazah ". Mengetahui persiapan dan perlengkapan mengkafani jenazah #. Mengetahui pr%ses mengkafani jenazah

BAB II TINJAUAN TEORI 1. De !n!s! Jena"ah &ata jenazah diambil dari bahasa Arab '*+ (), yang berarti tubuh mayat dan kata () + yang berarti menutupi. -adi, secara umum kata jenazah memiliki arti tubuh mayat yang tertutup. #. Mengka an! Jena"ah Mengkafani jenazah adalah menutupi atau membungkus jenazah dengan sesuatu yang dapat menutupi tubuhnya walau hanya sehelai kain. Hukum mengkafani jenazah muslim dan bukan mati syahid adalah fardhu kifayah. Dalam sebuah hadist diriwayatkan sebagai berikut. / 0) 1 (2 34 56 78 9 :2 (2 :;<= >1 ?@A :B0) 1 CD E= > 1 F) G H<I@4 7@J G FK@A > 1 ?@L > 1 M EJ N CJ :B 0) :O 1+ 1 G ,/ P) N QR) 0RS FRJ T N :RUV :R;KWX 1+ 1 ,Y Z 0RV [ 1 FR;\]8 :R2 ^R_B 7@= ^` 1 a E6 3ID 0K<A (V 1 bcd2 7U;2 5e + [ 1 (2 FK@) N ?@A 3c_B f 1 G FJ T N gWhB f 1 7@J G FK@A > 1 ?@L gi;8 1 :B 02 5= FJ T N j 0` FK@) N :UV :;KWX 'k N :li8 1 /1GN, 0S Artinya. Kami hijrah bersama Rasulullah SAW dengan mengharapkan keridhaan Allah SWT, maka tentulah akan kami terima pahalanya dari Allah, karena diantara kami ada yang meninggal sebelum memperoleh hasil duniawi sedikit pun juga. Misalnya, Mash ab bin !mair dia tewas terbunuh diperang !hud dan tidak ada buat kain ka"annya ke#uali selembar kain burdah. $ika kepalanya ditutup, akan terbukalah kakinya dan jika kakinya tertutup, maka tersembul kepalanya. Maka %abi SAW menyuruh kami untuk menutupi kepalanya dan menaruh rumput i&hir pada kedua kakinya.' 'H.m $ukhari, Halnhal yang disunnahkan dalam mengkafani jenazah adalah. 1. . !. ". #. &ain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan yang bagus, bersih dan menutupi seluruh tubuh mayat. &ain kafan hendaknya berwarna putih. -umlah kain kafan untuk mayat lakinlaki hendaknya ! lapis, sedangkan bagi mayat perempuan # lapis. oebelum kain kafan digunakan untuk membungkus atau mengkafani jenazah, kain kafan hendaknya diberi wanginwangian terlebih dahulu. pidak berlebihnlebihan dalam mengkafani jenazah.

$. Huku% Mengka an! Ma&!t. Allah telah mengistimewakan bani Adam dari yang lainnya yaitu dengan syariat penyelenggaraan jenazah berupa upacara pemakaman jasad mereka. Maka setelah mayit muslim dimandikan, ia wajib dikafani dengan sesuatu yang menutupi seluruh jasadnya. Dengan demikian hukum mengkafani mayit adalah fardhu kifayah bagi kaum muslimin yang ditinggalkan. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Mushqab bin rmair salah se%rang syuhada pada perang uhud, dikafani dengan kain kafan pendek, kemudian masulullah memerintahkan para sahabat menutup kepala, badan , dan kedua kakinya dengan tumbuhn tumbuhan idzkhir. 'Diriwayatkan Aln$aihasi, Adn Darusuthni, dan tmam oyafiqi. oanad hadits ini baik,. '. (etentuan Dala% Mengka an! )* +,+- .+/01 234 56/73- 89: ;5/< 07=> ?=@ 07=> A .BCD ED7F G HICD ;J* 07=> G K)* 07L6363: H: HDMN73O )3CD EP3Q KR HPDS- G H=3> K5=T Dari hadits diatas bahwasanya dapat diketahui kain kafan untuk mayat lakinlaki adalah terdiri dari ! lapis, karena masulullah dikafani dangan ! lapis kain putih terbuat dari kapas dan tanpa ada baju gamis, atau s%rban di dalamnya. &ecuali %rang yang sedang ihram, ia dikafani dangan pakaian ihramnya, tidak diberi wanginwangian, dan kepalanya tidak ditutup, agar ia tetap dalam keadaan ihram, karena masulullah bersabda tentang %rang yang jatuh dari hewan kendaraannya pada hari Arafah kemudian meninggal dunia uMandikanlah dia dengan air dan kapur barus, kafani dengan kedua pakaiannya, jangan tutup kepalanya karena ia dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan bertalbiyah.v 'Muttafasun Alaih, oedangkan kain kafan untuk mayat wanita terdiri dari # lapis, karna pada masa hidupnya wanita lebih banyak membutuhkan kain untuk menutup auratnya maka begitu juga ketika matinya. U. PerlengkaVan Wan Pers!aVan werlengkapan yang diperlukan untuk mengafani jenazah adalah sebagai berikut. a. b. 1, , &ain untuk mengafani secukupnya, diutamakan yang berwarna putih &ain kafan untuk jenazah lakinlaki terdiri dari ! 'tiga, lembar, sedangkan kain kafan untuk jenazah perempuan terdiri dari # 'lima, lembar kain, terdiri dari. &ain basahan $aju kurung
3

!, ", 1, , !,

&erudung Dua lembar kain penutup. pali sejumlah !, #,x atau y, antara lain untuk . rjung kepala zeher winggang { pada lengan tangan werut zutut wergelangan khaki rjung kaki &apas secukupnya &apur barus atau pewangi secukupnya. d. Meletakkan kain memanjang searah tubuhnya, di atas talintali yang telah disediakan e. rntuk jenazah perempuan, aturlah mukena, baju dan kain basahan sesuai dengan letaknya.

c. oebaiknya disediakan perlengkapan sebagai berikut.

X. PrYses Pengka anan a. pata cara Mengkafani oetelah selesai memandikan, kita persiapkan peralatan untuk megkafani jenazah. weralatan tersebut di antaranya kain kafan yang putih bersih, untuk lakinlaki tiga lembar kain dan untuk wanita lima lembar. oelain itu kita siapkan juga kapas, kapur barus halus, minyak wangi, dan keperluan lainnya. wertama, kita p%t%ng kain kafan sesuai dengan panjang jenazah ditambah sekitar tiga jengkal atau x| cm untuk tempat mengikat. rntuk jenazah lakinlaki, tiga lembar sama panjang sedangkan untuk wanita dua lembar sama panjang, satu lembar kain panjang 'bawahan,, satu lembar baju, dan satu lembar kerudung. Atau tiga lembar sama panjang, satu lembar baju panjang{ gamis dan satu lembar kerudung 'semuanya lima lembar,. oelanjutnya kita sediakan lima helai atau lebih 'yang penting ganjil, tali pengikat yang dibuat atau dip%t%ng dari setiap sisi kain kafan. oetelah itu lalu kita bentangkan kain kafan satu per satu di atas dipan{ keranda{tikar dengal tempat untuk p%sisi kepala
4

mengarah kiblat. -angan lupa, di bawah kainnkain tersebut sudah diletakkan tali pengikatnya. zalu kita taruh kapas di atas kafan terutama untuk bagian dubur dan taburi kain kafan itu dengan kapur barus halus dan minyak wangi secukupnya. oetelah semua siap, kita pun bisa mengangkat jenazah dan meletakkan di atasnya. &ita lapisi bagian subul, seluruh persendian, lukanluka 'kalau ada, dengan kapas yang sudah ditaburi kapur barus halus, lalu lipat selembar demi selembar, dimulai dapi bagian kanan jenazah. zalu kita ikat jenazah dengan ikatan yang mudah dibuka di bagian sebelah kiri dengan tujuan agar pengubur mudah melepaskan ikatan tersebut di dalam liang lahat. b. }ara mengikat talintali pengikat pada kain kafan. 1. Mulailah dengan mengikat tali bagian atas kepala mayyit dan sisa kain bagian atas yang lebih itu dilipat kewajahnya lalu diikat dengan sisa tali itu sendiri. . &emudian ikatlah tali bagian bawah kaki dan sisa kain kafan bagian bawah yang lebih itu dilipat kekakinya lalu diikat dengan sisa tali itu sendiri. !. oetelah itu ikatlah kelima tali yang lain dengan jarak yang sama rata. werlu diperhatikan, mengikat tali tersebut jangan terlalu kencang dan usahakan ikatannya terletak disisi sebelah kiri tubuh, agar mudah dibuka ketika jenazah dibaringkan kesisi sebelah kanan dalam kubur. Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa tali pengikat kain kafan itu di buka saat jenazah sudah dimasukan kedalam liang lahat. Hal ini sesuai dengan keterangan dari ulamamdalam kitab ~ishus sunnah %leh oyaikh oayyid oabis, beliau menyebutkan. vDianjurkan ketika menguburkan jenazah, menumpukan jasadnya pada bagian tubuh sebelah kanan dan menghadapkan wajahnya kearah kiblat. zalu bagi yang meletakkan jenazah keliang lahat hendaklah sambil berd%qa. NJEM 18@F TG GA@? V7 18@F GA@? 2@ NJEM 18@F J; dan melepas tali pengikat kain kafan. v Adapun tata cara mengkafani jenazah adalah sebagai berikut. 1. a. b. rntuk mayat lakinlaki $entangkan kain kafan sehelai demi sehelai, yang paling bawah lebih lebar dan luas serta setiap lapisan diberi kapur barus. Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan diatas kain kafan memanjang lalu ditaburi wanginwangian.
5

c. d.

putuplah lubangnlubang 'hidung, telinga, mulut, kubul dan dubur, yang mungkin masih mengeluarkan k%t%ran dengan kapas. oelimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemudian ujung lembar sebelah kiri. oelanjutnya, lakukan seperti ini selembar demi selembar dengan cara yang lembut.

e. f.

tkatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan tiga atau lima ikatan. -ika kain kafan tidak cukup untuk menutupi seluruh badan mayat maka bagian kepalanya dan bagian kakinya yang terbuka b%leh ditutup dengan daun kayu, rumput atau kertas. -ika seandainya tidak ada kain kafan kecuali sekedar menutup auratnya saja, maka tutuplah dengan apa saja yang ada.

. a. b. c. d. e.

rntuk mayat perempuan &ain kafan untuk mayat perempuan terdiri dari # lemabar kain putih, yang terdiri dari. zembar pertama berfungsi untuk menutupi seluruh badan. zembar kedua berfungsi sebagai kerudung kepala. zembar ketiga berfungsi sebagai baju kurung. zembar keempat berfungsi untuk menutup pinggang hingga kaki. zembar kelima berfungsi untuk menutup pinggul dan paha.

Adapun tata cara mengkafani mayat perempuan yaitu. a. ousunlah kain kafan yang sudah dip%t%ngnp%t%ng untuk masingnmasing bagian dengan tertib. &emudian, angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan diatas kain kafan sejajar, serta taburi dengan wanginwangian atau dengan kapur barus. b. putuplah lubangnlubang yang mungkin masih mengeluarkan k%t%ran dengan kapas. c. e. g. putupkan kain pembungkus pada kedua pahanya. wakaikan baju kurung. wakaikan kerudung. kain kiri dan kanan lalu digulungkan kedalam. i. tkat dengan tali pengikat yang telah disiapkan.
6

d. wakaikan sarung. f. Dandani rambutnya dengan tiga dandanan, lalu julurkan kebelakang. h. Membungkus dengan lembar kain terakhir dengan cara menemukan kedua ujung

Z. (es!%Vulan Dari keterangan diatas maka dapat kita jadikan bantahan terhadap syubhat yang menyebutkan bahwa jenazah sese%rang yang tidak dibuka tali kafannya akan menyebabkan jasadnya tidak tenang di alam kubur dan menyebabkan bangkitnya arwah kembali ke dunia untuk meminta t%l%ng kepada %rang yang ditinggalkannya untuk membuka ikatan tali kafannya. -elas hal tersebut merupakan sebuah khurafat yang tidak ada landasannya dalam urqan dan ounnah. zalu bagaimanakah tanggapan kita atas permasalahan seputar kain kafan yakni, b%lehkah kain kafan berjahit?, dan apa h%kum dari melepas tali pengikat kain kafan saat penguburan jenazah? $isa ditarik kesimpulan, bahwa kain kafan itu tidak berjahit, dan terdapat pengecualian dalam hal ini yaitu pada %rang yang terbunuh dimedan peperangan, mereka tidak dikafani sebagaimana %rang biasa, mereka dikafani dengan pakaian yang mereka kenakan, Adapun tali pengikat pada mayit, dari kesimpulan diatas, hendaklah ketika mayit itu dikafani, lalu diikat pada bagiann bagiannya, hendaklah tidak mengikatnya terlalu kencang dan usahakan ikatannya terletak disisi sebelah kiri tubuh, agar mudah dibuka ketika jenazah dibaringkan kesisi sebelah kanan dalam kubur ketika wajah mayit dihadapkan ke arah kiblat

BAB III PENUTUP A. (es!%Vulan Mengkafani jenazah adalah menutupi atau membungkus jenazah dengan sesuatu yang dapat menutupi tubuhnya walau hanya sehelai kain. Hukum mengkafani jenazah muslim dan bukan mati syahid adalah fardhu kifayah. B. [aran oem%ga makalah inidapat menjadi bahan acuan mahasiswwa dalam belajar.

DA\TAR PU[TA(A Abd. h%ni Asyukur. 1yy. Shalat (an Merawat $ena&ah. $andung. oayyidah. Minhajul Muslim . Abu $akar Aln-azair. $imbingan wraktis wenyelenggaraan dan ~ishu ounnah . oayyid oabis dan -enazah . Abdurrahman bin Abdullah bin Aln haits. M. mizal asim. |||. )engamalan *ikih +. -akarta . piga oerangkai.

Anda mungkin juga menyukai