Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOLOGI PENENTUAN JUMLAH SEL LEUKOSIT

OLEH : NUR ALIMIN [0901037] KELOMPOK V-A/ GANJIL TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS, 6 DESEM ER !01! DOSEN PEM IM ING: ADRIANI SUSANT", M#$%&'#,A()# ASISTEN : AL$IONITA SERAGIH ONA SIS*ANOVA SEKOLAH TINGGI ILMU $ARMASI RIAU PEKAN ARU !01!

PENENTUAN JUMLAH SEL LEUKOSIT 1# TUJUAN PER*O AAN Menghitung jumlah sel leukosit pada mencit dengan pewarnaan giemsa !# TINJAUAN PUSTAKA 1# L+,-./0) Leukosit merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan tubuh. Leukosit ini sebagaian besar diproduksi di sumsum tulang (granulosit, monosit dan sedikit limfosit) dan sebagian lagi di jaringan limfe (limfosit dan sel-sel plasma). Setelah dibentuk, sel-sel ini diangkut dalam darah menuju berbagai bagian tubuh untuk digunakan. Manfaat sesungguhnya dari sel darah putih ialah kebanyakan ditranport ke daerah yang terinfeksi dan mengalami peradangan serius, jadi, sel-sel tersebut dapat menyediakan pertahanan terhadap semua hal yang infeksius. erdapat enam macam sel darah putih yang secara normal ditemukan di dalam darah. !eenam sel tersebut adalah netrofil polimorfonuklear, basofil polimorfonuklear, eosinofil polimorfonuklear, monosit, limfosit dan terkadang sel plasma. !etiga tipe pertama dari sel yaitu sel-sel polimorfonuklear, seluruhnya memiliki gambaran granular, sehingga sel-sel tersebut disebut granulosit. "ada manusia dewasa, leukosit dapat dijumpai sekitar #$$$ sel per mikroliter darah. "resentasi normal dari sel darah putih kira-kira sebagai berikut% abel presentasi normal sel leukosit pada manusia dewasa &ama Sel Leukosit &etrofil polimorfonuklear *osinofil polimorfonuklear ,asofil polimorfonuklear Monosit Limfosit "resentasi '(,$) (,+) $,-) .,+) +$,$)

"embentukan sel darah putih dimilai dari diferensiasi dini dari sel stem hemopoietik pluripoten menjadi berbagai tipe sel stem committed. Selain sel-sel committed tersebut, untuk membentuk eritrosit dan membentuk leukosit. /alam pembentukan leukosit terdapat dua tipe yaitu mielositik dan limfositik. "embentukan leukosit tipe mielositik dimulai dengan sel muda yang berupa mieloblas sedangkan pembentukan leukosit tipe limfositik dimulai dengan sel muda yang berupa limfoblas. 0ranulosit dan monosit banyak ditemukan di sumsum tulang. Limfosit dan sel plasma diproduksi terutama dalam organ-organ limfogen, seperti kelenjar limfe, limpa, timus, tonsil dan berbagai kantong jaringan limfoid dalam sumsum tulang dan plaque payeri. Leukosit yang dibentuk di dalam sumsum tulang, terutama granulosit, disimpan dalam sumsum sampai sel-sel tersebut diperlukan dalam sirkulasi. !emudian, bila kebutuhannya meningkat, beberapa faktor seperti sitokin-sitokin akan dilepaskan. /alam keadaan normal, granulosit yang bersirkulasi dalam seluruh darah kira-kira tiga kali jumlah yang disimpan dalam sumsum. 1umlah ini sesuai dengan persediaan granulosit selama enam hari. Sedangkan limfosit sebagian besar akan disimpan dalam berbagai area limfoid kecuali pada sedikit limfosit yang secara temporer diangkut dalam darah. Masa hidup granulosit setelah dilepaskan dari sumsum tulang normalnya --2 jam dalam sirkulasi darah, dan --. jam berikutnya dalam jaringan. "ada keadaan infeksi jaringan yang berat, masa hidup keseluruhan sering kali berkurang. 3al ini dikarenakan granulosit dengan cepat menuju jaringan yang terinfeksi, melakukan fungsinya, dan masuk dalam proses dimana sel-sel itu sendiri harus dimusnahkan. Monosit memiliki masa edar yang singkat, yaitu 4$-($ jam, berada di dalam darah sebelum berada dalam jaringan. ,egitu masuk ke dalam jaringan, sel-sel ini membengkak sampai ukurannya yang sangat besar untuk menjadi makrofag jaringan. /alam bentuk ini, sel-sel tersebut dapat hidup hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Makrofag jaringan ini akan menjadi

dasar bagi sistem makrofag jaringan yang merupakan sistem pertahanan lanjutan dalam jaringan untuk melawan infeksi. Limfosit terus menerus memasuki sistem sirkulasi bersama dengan pengaliran limfe dari nodus limfe dan jaringan limfe lain. !emudian, setelah beberapa jam, limfosit berjalan kembali ke jaringan dengan cara diapedesis dan selanjutnya kembali memasuki limfe dan kembali ke jaringan limfoid atau ke darah lagi demikian seterusnya. Limfosit memiliki masa hidup berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, tetapi hal ini tergantung pada kebutuhan tubuh akan sel-sel tersebut. !# !#1# J+10/ 2+10/ L+,-./0) G&%1,3./0) 0ranulosit memiliki granula kecil di dalam protoplasmanya, memiliki diameter sekitar 4$ -4( mikron. ,erdasarkan pewarnaan granula, granulosit dibagi menjadi tiga kelompok berikut % !#1#1# N+,)&.403 &eutrofil memiliki granula yang tidak bewarna, mempunyai inti sel yang terangkai, kadang seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak berbintik-bintik halus atau granula, serta banyaknya sekitar '$ -#$ ) (3andayani, ($$2).

G%'5%& &eutrofil (3offbrand, ($$') &eutrofil merupakan leukosit darah perifer yang paling banyak. Sel ini memiliki masa hidup singkat, sekitar 4$ jam dalam sirkulasi. Sekitar .$ ) neutrofil dalam darah perifer menempel pada dinding pembuluh darah. &eutrofil

memasuki jaringan dengan cara bermigrasi sebagai respon terhadap kemotaktik (3offbrand, ($$'). &eutrofil pada manusia dan hewan menunjukkan perbedaan berdasarkan sintesis protein, ekspresi receptor, metabolisme oksidatif, fungsi dan pewarnaan sitokimia. &eutrofil yang cacat dapat dilihat dari jumlah maupun bentuknya. ,entuk maupun jumlahnya berpotensi untuk menjelaskan tingkat infeksi. 1umlah neutrofil pada mencit yaitu $,+- (,. 4$+5 6l. &eutrofilia merupakan peningkatan jumlah neutrofil. "enurunan jumlah sel neutrofil di dalam sirkulasi (neutropenia) pada hewan domestik dapat terjadi karena adanya peningkatan destruksi sel neutrofil di dalam peredaran darah, peningkatan pengeluaran neutrofil ke dalam jaringan tanpa diimbangi oleh pemasukan ke dalam sirkulasi darah dan penurunan produksi sel neutrofil di sumsum tulang ( 7eldman, ($$$). !#1#!# E./01.403 *osinofil memiliki granula bewarna merah dengan pewarnaan asam, ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil, tetapi granula dalam sitoplasmanya lebih besar, banyaknya kira-kira (- ) (3andayani, ($$2).

G%'5%& *osinofil (3offbrand, ($$') Sel ini sangat penting dalam respon terhadap penyakit parasitik dan alergi. pelepasan isi granulnya ke patogen yang lebih besar membantu dekstruksinya dan fagositosis berikutnya (3offbrand, ($$'). 7ungsi utama eosinofil adalah detoksifikasi baik terhadap protein asing yang masuk ke dalam tubuh melalui paru-paru ataupun saluran cerna maupun racun yang dihasilkan oleh bakteri dan

parasit. *osinofilia pada hewan domestik merupakan peningkatan jumlah eosinofil dalam darah. *osinofilia dapat terjadi karena infeksi parasit, reaksi alergi dan kompleks antigen-antibodi setelah proses imun (7randson, 488(). !#1#3# %/.403 ,asofil memiliki granula bewarna biru dengan pewarnaan basa, sel ini lebih kecil daripada eosinofil, tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya terdapat granula-granula yang besar, banyaknya kira-kira $,. ) di sumsum merah (3andayani, ($$2).

G%'5%& ,asofil (3offbrand, ($$') 1umlah basofil di dalam sirkulasi darah relatif sedikit. /i dalam sel basofil terkandung 9at heparin (antikoagulan). 3eparin ini dilepaskan di daerah peradangan guna mencegah timbulnya pembekuan serta statis darah dan limfe, sehingga sel basofil diduga merupakan prekursor bagi mast cell. ,asofilia meupakan peningkatan jumlah basofil dalam sirkulasi. basofilia pada hewan domestik dapat terjadi karena hipotirodismus ataupun suntikan estrogen. "enurunan jumlah sel basofil dalam sirkulasi darah atau basopenia dapat terjadi karena suntikan corticosteroid pada stadium kebuntingan (7randson, 488(). !#!# A6&%1,3./0)

!#!#1# L0'4./0) Limfosit memiliki nucleus besar bulat dengan menempati sebagian besar sel limfosit berkembang dalam jaringan limfe. :kuran ber;ariasi dari # sampai dengan 4. mikron. ,anyaknya ($-(.) dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri masuk ke dalam jaringan tubuh. Limfosit ada ( macam, yaitu limfosit dan limfosit , (3andayani, ($$2).

G%'5%& Limfosit (3offbrand, ($$') Sistem imun tubuh terdiri atas dua komponen utama, yaitu limfosit , dan limfosit . Sel , bertanggung jawab atas sintesis antibodi humoral yang terlibat dalam bersirkulasi yang dikenal dengan nama imunoglobulin. Sel

berbagai proses imunologik yang diperantarai oleh sel. <munoglobulin plasma merupakan imunoglobulin yang disintesis di dalam sel plasma. Sel plasma merupakan sel khusus turunan sel , yang menyintesis dan menyekresikan imonoglo-bulin ke dalam plasma sebagai respon terhadap pajanan berbagai macam antigen (Murray, ($$+). Semua sel darah (limfosit, granulosit,eritrosit dan megakariosit) berasal dari sejenis sel (stem cell) dalam sumsum tulang. Sebagian dari sel-sel limfosit yang baru terbentuk dari =stem cells= akan mengalir menuju kelenjar thymus. /alam thymus sel-sel limfosit ini akan mengalami semacam proses pematangan menjadi sel limfosit yang nantinya akan berfungsi dalam reaksi imunitas seluler (cellular immunity). Sel limfosit yang telah diproses dalam kelenjar thymus ini dinamakan sel limfosit . Sel limfosit yang tidak mengalami proses pematangan dalam kelenjar thymus, mengalami proses pematangan dalam sumsum tulang dan mungkin dalam kelenjar getah bening. Sel-sel yang disebut terakhir ini setelah mengalami proses pematangan akan mempunyai kemampuan untuk membentuk antibodi dalam reaksi imunitas. Sel ini dinamakan sel limfosit ,. Sel lomfosit dan limfosit , yang baru terbentuk akan mengalir dalam pembuluh darah dan pembuluh limfe seperti terlihat dalam gambar di bawah ini (3arryadi, 482$).

G%'5%&# ,agian sirkulasi limfosit (3arryadi, 482$) Limfosit merupakan komponen yang beradaptasi dengan sistem imun. ,eberapa bagian limfosit telah dijelaskan dan sel-sel tersebut mengatur pembentukan antibodi (7eldman, ($$$). Sebagian besar dari sel limfosit ( dan ,) akan masuk ke dalam kelenjar getah bening dan menetap sementara di dalamnya, sedang sebagian lain akan meninggalkan kelenjar getah bening dan masuk kembali dalam sirkulasi. ,egitu masuk ke dalam kelenjar getah bening sel limfosit ini akan langsung menempati tempat-tempat yang telah ditentukan untuk masing-masing sel Limfosit , akan masuk ke dalam folikel sedang limfosit para-corte> dan medulla (3arryadi,482$). 1ika ada antigen masuk ke dalam tubuh kita maka limfosit juga akan dan sel ,. menempati daerah

bertransformasi menjadi imunoblast. Sedangkan pada limfosit ,, rangsangan antigen menyebabkan transformasi sel yang akhirnya menghasilkan sel-sel plasma. Sel plasma inilah yang membentuk antibodi (=reaksi immunitas humoral=). Sel plasma yang merupakan produk akhir dari limfosit , tidak lagi memiliki imunoglobulin pada permukaan selnya. Sel-sel ini juga tidak memiliki reseptor terhadap komplemen, namun sebaliknya ia memiliki imunoglobulin intraseluler (intracytoplasmic immunoglobulin). L0'4./0) T :

Limfosit

merupakan ekspresi dari

?@ ( -cell @eceptor) yang memberikan

antigen yang unik dan spesifik pada sel. Sel limfosit yang belum dewasa dikeluarkan dari sumsum sehingga mengalami perkembangan dan maturasi dalam timus. Sel limfosit ?/-A atau ?/2A yang telah dewasa meninggalkan timus dan menyebar ke jaringan peripheral limfoid, bagian tertentu lymph node paracorte>, splenic periarteriolar lymphoid sheath atau daerah perrifolicular dari hubungan antara jaringan mukosa dan limfosit. Limfosit memiliki kebutuhan untuk akti;asi. Bntigen utuh secara umum tidak mampu merangsang sel . Bkti;asi sel membutuhkan pengiriman sinyal intrasitoplasmik setelahnya% "engenalan peptide antigen dan residu M3? dari ?@ <nteraksi seluruh B"? dan sel pada permukaan molekul yang lain

melepaskan costimulatory cytokines B"? yang mengikat reseptor cytokine pada sel Limfosit meninggalkan sumsum tulang dan berkembang lama, kemudian

bermigrasi menuju ke timus. Setelah meninggalkan timus, sel-sel ini beredar dalam darah sampai mereka bertemu dengan antigen-antigen dimana mereka telah diprogram untuk mengenalinya. Setelah dirangsang oleh antigennya, sel-sel ini menghasilkan bahan-bahan kimia yang menghancurkan mikroorganisme dan memberitahu sel-sel darah putih lainnya bahwa telah terjadi infeksi (3andayani, ($$2). L0'4./0) :

Limfosit , terbentuk di sumsum tulang lalu bersirkulasi dalam darah sampai menjumpai antigen dimana mereka telah diprogram untuk mengenalinya. "ada tahap ini, limfosit , mengalami pematangan lebih lanjut menjadi sel plasma serta menghasilkan antibodi (3andayani, ($$2). Setiap antibodi bersifat spesifik untuk antigen tertentu. 3al ini disebabkan oleh struktur unik antibodi yang tersusun atas asam-asam amino pada bagian yang dapat berubah dari kedua rantai ringan dan berat. Susunan asam amino tersebut memiliki bentuk yang berbeda untuk setiap spesifisitas antigen (0uyton, 482+).

!#!#!# M.1./0) Monosit memiliki ukuran yang lebih besar daripada limfosit,

protoplasmanya besar, warna biru sedikit abu-abu, serta mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. <nti selnya bulat atau panjang. Monosit dibentuk di dalam sumsum tulang, masuk ke dalam sirkulasi dalam bentuk imatur dan mengalami proses pematangan menjadi makrofag setelah masuk ke jaringan. 7ungsiya sebagai fagosit. 1umlahnya +-) dari total komponen yang ada di sel darah putih (3andayani, ($$2).

G%'5%& Monosit (3andayani, ($$2) Monosit adalah leukosit terbesar yang berdiameter 4. sampai ($ 6m dan berjumlah + sampai 8) dari seluruh sel darah putih. erdapat kesulitan dalam identifikasi monosit dengan adanya bentuk transisi antara limposit kecil dan besar, karena terdapat kemiripan satu sama lain. keadaan ini jelas bila mempelajari sediaan ulas darah sapi. :raian tentang bentuk transisi akan diberikan pada pembahasan tiap spesies yang berbeda. Sitoplasma monosit lebih banyak dari limfosit, dan berwarna biru abu-abu pucat. Sering tampak adanya butir a9urofil halus seperti debu. <nti berbentuk lonjong , seperti ginjal atau mirip tapal kuda, jelasnya memiliki lekuk cukup dalam. !romatin inti mengambil warna lebih pucat dari limfosit. <nti memiliki satu sampai tiga nukleus, tetapi tidak tampak pada sediaan ulas yang diwarnai. Monosit darah tidak pernah mencapai dewasa penuh sampai bermigrasi ke luar pembuluh darah masuk jaringan. Selanjutnya dalam jaringan menjadi makrofag tetap, seperti pada sinusoid hati, sumsum tulang,

al;eoli paru-paru, dan jaringan limfoid. Sering terletak berdekatan dengan endotel pembuluh darah. /alam jaringan limfoid sumsum tulang dan sinusoid hati, makrofag tetap la9imnya melekat pada penjuluran dendritik dari sel retikuler (Bnonim, ($$8). Monoblas adalah sel progenitor yang hampir identik dengan mieloblas, dilhat dari ciri morfologinya. /iferensiasi selanjutnya menghasilkan promonosit, yakni suatu sel besar (berdiameter sampai 42 6m) dengan sitoplasma basofilik dengan sebuah inti besar yang sedikit berlekuk. !romatinnya jarang dan anak intinya jelas. "romonosit membelah dua kali dalam perkembangannya menjadi monosit. Monosit matang memasuki alitran darah, beredar sekitar 2 jam dan kemudian memasuki jaringan ikat, tempat sel ini mengalami pematangan menjadi makrofag (1unCueira, ($$#). Makrofag terutama berasal dari sel precursor dari sum-sum tulang, dari promonosit yang akan membelah menghasilkan monosit yang beredar dalam darah. "ada tahap kedua monosit berimigrasi kedalam jaringan ikat tempat mereka menjadi matang dan inilah yang disebut makrofag. /i dalam jaringan makrofag dapat berproliferasi secara lokal menghasilkan sel sejenis lebih banyak (*ffendi, ($$+). Sel-sel sistem makrofag terdapat pada% 4. 1aringan ikat <nggar berupa makrofag atau histiosit (. /idalam darah berupa monosit +. /idalam hati melapisi sinusoid dikenal sebagai sel !upffer -. Makrofag peri;askuler sinusod limpa, limfonodus, dan sum-sum tulang. .. "ada susunan syaraf pusat berupa mikroglia yang berasal dari mesoderm. (*ffendi, ($$+).

3# ALAT 7 AHAN %# A3%) objek gelas pipet tetes silet mikroskop cahaya

5# %8%1 pewarna giemsa methanol alkohol #$) air suling larutan &a?l fisiologis buffer posfat p3 '.2-#.2 oil emersi darah mencit putih jantan 9# *ARA KERJA bersihkan ekor mencit dengan kapas yang dibasahi dengan alkohol #$) potong ekor mencit sepanjang 4 cm, darah tetesan pertama dibuang dan satu tetes berikutnya diteteskan pada salah satu ujung dari objek gelas ratakan dengan ujung objek gelas yang lain dengan membentuk sudut +$D, lalu tarik dengan cepat dan tekan sama, sehingga diperoleh lapisan darah yang rata (metoda hapus darah) biarkan kering tetesi dengan methanol sehingga membasahi seluruh permukaan darah pada objek gelas, biarkan . menit tambahkan satu tetes larutan giemsa % buffer posfat p3 '.2-#.2 (4%48), biarkan ($ menit

cuci dengan air suling, keringkan, teteskan 4 emersi oil dan lihat di bawah mikroskop. Sel yang akan terlihat adalah sel neutrofil batang, neutrofil sekmen, monosit, limfosit dan eusinofil hitung sel fagosit dengan total 4$$ sel, sehingga masing-masing jenis sel leukosit dapat ditentukan secara persentase :# H%/03 7 P+'5%8%/%1 A# H%/03 (+16%'%)%1 abel pengamatan semua kelompok praktikum kelas B 1enis Sel Leukosit !el. &eutrofil 4 ( + . ?atatan % ~ = jumlah sel tak hingga = sel tidak terlihat # P+'5%8%/%1 Limfosit berbentuk seperti bola dengan ukuran diameter '-2 m yang berfungsi membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jaringan tubuh. ~ ~ ~ ~ ~ 0ranulosit *usinofil ,asofil + 44 ' Bgranulosit Limfosit -$ '$ .+ .. -. Monosit + #

0ambar sel darah 1umlah limfosit ditentukan dengan menghitung limfosit yang dapat dilihat pada setiap 4$$ sel leukosit . Sehingga sel limfosit total pada pengamatan kelompok E-B5 0anjil (ditandai dengan high light abu-abu pada tabel pengamatan) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan di bawah ini % Limfosit Total = Limfosit Total = Jumlah Sel Leukosit Sel Limfosit Terhitung Persentasi Limfosit 100 sel 45 Sel 20

Limfosit Total =225 Sel 3asil dari limfosit total yang didapat, akan digunakan sebagai pembanding karena pada pengamatan jumlah sel neutrofil (jenis sel leukosit granulosit) jumlahnya tak hingga. 1adi pembandingnya sebanyak ((. sel limfosit. Persen Limfosit = Persen Limfosit = Sel Limfosit Terhitung 100 persen Limfosit Total 45 Sel 100 persen 225 Sel

Persen Limfosit =20 Persen &eutrofil memiliki nukleus yang terdiri dari tiga samapi lima lobus. Sel-sel ini berukuran sekitar 2 m dalam keadaan segar. &eutrofil bersifat fagosit dengan cara masuk ke jaringan yang terinfeksi. /alam diktat penuntun praktikum Sekolah inggi <lmu 7armasi @iau, range5 jarak persentasi untuk sel neutrofil sebesar '$-#$). "ada perhitungan dibawah ini

menggunakan batas maksimum neutrofil dengan menggunakan persamaan dibawah ini. Neutrofil Total= Persen Neutrofil Sel Limfosit Total Neutrofil Total= 70 225 Sel 100

Neutrofil Total=157.5 Sel dianggap menjadi 157 Sel Sel neutrofil total dalam perhitungan didapat sebanyak 4.#,. sel. /isederhanakan menjadi 4.# sel karena dihitung sel yang bulat (keadaan sempurna) bukan dalam kondisi separoh5 setengah. !emudian untuk menentukan persen neutrofil dihitung menggunakan persamaan dibawah ini. Persen Neutrofil= Persen Neutrofil= Sel Neutrofil Terhitung 100 persen Limfosit Total Sel 100 persen 225 Sel

Persen Neutrofil= "ersen neutrofil tidak didapatkan karena dalam pengamatan jumlah sel neutrofil terhitung terlalu banyak5 sulit dihitung (jumlahnya tak hingga) sehingga dalam perhitungan kali ini besar persentasi didapat tidak bisa ditafsirkan. Monosit memiliki satu nukleus besar dan berbentuk bulat telur atau seperti ginjal. /iameter monosit berukuran 8-4( m. Monosit dapat berpindah dari aliran darah ke jaringan . /i dalam jaringan, monosit membesar dan bersifat fagosit menjadi makrofag. Makrofag ini bersama neutrofil merupakan leukosit fagosit utama, paling efektif, dan berumur panjang. Sel monosit merupakan jenis leukosit agranulosit. "erhitungan monosit total menggunakan persamaan di bawah ini dengan persentasi +-). Monosit Total =Persen Monosit Sel Limfosit Total Monosit Total = 34 225 Sel 100

Monosit Total =76.5 Sel dianggapmenjadi 76 Sel Sel monosit total dalam perhitungan didapat sebanyak #',. sel. /isederhanakan

menjadi #' sel karena dihitung sel yang bulat (keadaan sempurna) bukan dalam kondisi separoh5 setengah. !emudian untuk menentukan persen neutrofil dihitung menggunakan persamaan dibawah ini. Persen Monosit = Persen Monosit = Sel Monosit Terhitung 100 persen Limfosit Total 7 Sel 100 persen 225 Sel

Persen Monosit =3.11 Persen "ersen didapatkan pada percobaan kali ini sebesar +.44 ) masuk pada range normal. abel batas normal hitung jenis sel leukosit (3ari Saktiningsih, S."d.,io 1uni ($4( diposkan di http%55aaknasional.wordpress.com) 1enis ,asofil *osinofil &eutrofil batang &eutrofil segmen Limfosit Monosit 6# KESIMPULAN /ari pengamatan yang dilakukan perhitungan jumlah sel limfosit total, neutrofil total, sel monosit total dan persen sel monosit berturut-turut sebesar ((. sel, 4.# sel, #' sel dan +.44 ) (normal). &ilai normal $-4 ) 4-+) 4-. ) .$-#$ ) ($--$) (-2)

DA$TAR PUSTAKA 0uyton B?, 3all 1*. 488#. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-9. 1akarta% *0?% .-+--.F 4('.-'8. Bryulina, "h./, /iah dkk. ($$-. Biologi SMA. 1akarta% esis, 44(-44+. 7arhana, &ur. ($$4. 3ubungan "emberian ,eras Bngkak Merah (Monascus purpureus) erhadap 3itung Limfosit "ada M*&?< ,alb5? Model Sepsis. Skripsi FK Uni ersitas Se!elas Maret .Surakarta. /ian &atalia *ka Saputri, Bwik "uji /yah &, S.si, M.si, /ra. &urlita Bbdulgani, M.si. ($44. 1:MLB3 L*:!GS< M*&?< G BL /B& /<7*@*&S<BL (Mus Musculus) "B/B *EBL:BS< <& E<EG

B& <!B&!*@ *!S @B! S"G&S LB: Baptos Suberitoides ."rogram Studi ,iologi 7akultas Matematika dan <lmu "engetahuan Blam <nstitut eknologi Sepuluh &opember !ampus < S !eputih Sukolilo% Surabaya. http%55aaknasional.wordpress.com5($4(5$'5$85leukosit5

Anda mungkin juga menyukai