Anda di halaman 1dari 2

Tahapan dalam Membaca Seperti telah kita ketahui bersama, dalam berbahasa terdapat empat tahap yang berurutan.

Tahapan tersebut dimulai dari mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Dua tahap yang pertama berkaitan dengan bahasa lisan dan dua tahap yang berikutnya berkaitan dengan bahasa tulis. Tahapan tersebut memiliki landasan psikolinguistik yang kuat. Hal tersebut dikaitkan dengan komperhensi yang selalu mendahului produksi. Ada anggapan membaca dan menulis bukanlah merupakan persyaratan hidup. Namun, dalam masyarakat modern membaca dan menulis merupakan bagian yang tak bisa dikesampingkan. Tenpa memiliki kemampuan membaca dan menulis, seseorang akan tertutup dari dunia dan terbatas pada apa yang ada disekitarnya. Tahap Pemula Pada tahap ini, manusia diubah dari tidak dapat membaca menjadi dapat membaca. Seorang anak perlu memperhatikan dua hal: (1) keteraturan bentuk dan (2) pola penggabungan huruf. Kemampuan seorang anak dalam memahami keteraturan bentuk huruf mempunyai dua prasyarat, yakni: 1. Dari segi psikologi, anak harus terlebih dahulu telah mengembangkan kemampuan kognitifnya sehingga dia telah mampu membedakan suatu bentuk dengan bentuk yang lain. Prasyarat kognitif juga menyangkut ataensi, motivasi dan asosiasi. 2. Dari segi neurologis, anak tidak mungkin dapat membaca sebelum neuro-biologisnya memungkinkan. Dengan kata lain, anak dapat membaca setelah ia memiliki prasayarat-prasyarat tertentu untuk berbicara (fonologi, sintaksis, dan semantik). Penerapan landasan berbagai disiplin ilmu seperti linguistik, psikologi dan pendidikan dapat mendorong peroses mental anak dalam belajar membaca. Dari segi ilmu linguistik, misalnya, bahan ajar harus memperhatikan keteraturan bentuk huruf dan pola kombinasi huruf akan mempercepat proses belajar membaca. Dari segi ilmu psikologi dan pendidikan, orang akan menyerap sesuatu lebih mudah apabila orang itu senang melakukannya. Tahap Lanjut Proses membaca tahap lanjut menekankan pemahaman makna dari bahan yang dibaca meskipun ini tidak berarti pada tahap pemula tidak ada makna yang terkait. Pada tahap ini membaca dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk menganalisis input yang berupa bahan tertulis dan menghasilkan output yang berupa pemahaman atas bahan tersebut (Ram dan Moorman 1999: 1). Pada tahan ini terdapat empat macam prasyarat, yakni: 1. Kemampuan pemrosesan kata dan kalimat.

2. Kemampuan untuk memahami apa yang tersirat dalam bacaan. 3. Kemampuan untuk memahami ihwal yang baru. 4. Kemampuan untuk memilih.

Anda mungkin juga menyukai