Presented By: Eka Kurniati Ana fatonah Maya Puspita Rini Ai Astuti
PENGERTIAN
Merupakan inovasi pendekatan dalam pendidikan sains yang menitikberatkan pada pengintegrasian antara sains, lingkungan, teknologi dan menyiapkan siswa menjadi anggota masyarakat yang mumpuni.
Tradisional
SETS
Membahas konsep-konsep yang Mengidentifikasi masalahada dalam buku-buku paket masalah lingkungan siswa yag relevan dengan materi pelajaran Penggunaan laboratorium dalam Pemanfaatan sumber-sumber pelaksanaan kegiatan yang setempat guna memperoleh dianjurkan oleh buku informasi untuk memecahkan masalah Sasarannya tertuju penyampaian informasi buku untuk di pelajari pada Sasarannya pada dampak dalam perorangan atau kelompok yang memungkinkan siswa memenuhi rasa keingintahuan dan minatnya
Keterlibatan aktif anak terbatas dalam kelas Keterlibatan aktif siswa dapat menjangkau dan sekolah kondisi di luar sekolahnya.
Konteks pelajaran difokuskan pada penjelasan dan pemahaman masa sekarang (saat siswa belajar)
MANFAAT SETS
Manfaat bagi siswa
Siswa mampu memandang sesuatu, berfikir, dan bertindak secara keseluruhan dengan memperhatikan keempat unsur SETS. Dengan Model pembelajaran berpendekatan SETS diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan Keterampilan (teknologi) dan berupaya menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Integrasi
Penerapan
Perangkuman
4.
Strategi SETS
Mengajak anak untuk berpikir dan menemukan aplikasi konsep sains dalam industri atau produk teknologi yang ada di masyarakat di sela -sela kegiatan belajar berlangsung.
Ex: Memberikan isu yg ada di masyarakat,aplikasi sains, melalui eksperiment dan diskusi kelompok.
Pembelajaran diawali dengan mengangkat permasalahan keseharian yang sedang terjadi. Informasi tentang masalah ini bisa diperoleh melalui media cetak maupun elektronik, atau bahkan yang sedang dialami siswa. Secara berkelompok atau individu, siswa melakukan analisis terhadap masalah yang sedang dibahas, jika kemungkinan, siswa datang ke lokasi terjadinya masalah.
Berdasarkan hasil analisa atau observasi, siswa melakukan diskusi. Diskusi diarahkan hingga menentukan langkahlangkah pemecahan masalah yang sedang dibahas. Guru membimbing siswa diskusi sekaligus menjadi narasumber selama terjadi diskusi. Guru memotivasi siswa untuk mampu melakukan take action (langkah yata) yang dapat dilakukan untuk berperan dalam pemecahan masalah.