Anda di halaman 1dari 34

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS)


Bahan Pembelajaran Diklat Penyiapan Calon Kepala Sekolah

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN 2011

Bahan Ajar Penyusunan Rencana Kerja Sekolah Tim Pengembang Bahan Ajar Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)
Pengarah Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Dr. Abi Sujak Prof. Dr, Siswandari, M.Stats Dr. Abdul Kamil Marisi Medira Ferayanti, S.S, M.A Kepala BPSDMP-PMP Kepala Pusbangtendik Kepala LPPKS

Penanggung Jawab Tim Penulis

Drs. Joko Wardjojo, MT


Joko Priyadi, S.Pd

Tim Produksi

Ady Saefudin, S.Pd Ghandi Kusuma Jaya, S.T Indah Mustika Rini, S.Pd Siti Budiyah, S.Si

Diterbitkan Oleh LPPKS, Karanganyar @2011

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopy, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari LPPKS.

KATA PENGANTAR
Dalam rangka peningkatan mutu kepala sekolah/madrasah pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah. Permendiknas ini memuat tentang sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, proses pengangkatan kepala sekolah/madrasah, masa tugas, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah, mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai kepala sekolah/madrasah Dalam sistem penyiapan calon kepala sekolah/madrasah, peserta yang telah lulus seleksi administrasi dan seleksi akademik, mengikuti Pendidikan dan Latihan Calon Kepala Sekolah/madrasah (Diklat Cakep). Dalam Diklat Calon Kepala sekolah tersebut, peserta mendapat materi-materi yang berkaitan dengan tugas, pokok dan fungsi kepala sekolah baik bersifat manajerial sekolah maupun kepemimpinan sekolah.

Berkaitan dengan hal tersebut, LPPKS menyiapkan bahan pembelajaran sesuai dengan materi yang dibutuhkan calon kepala sekolah. Materi ini dirancang untuk pembelajaran mandiri, sehingga calon kepala sekolah dapat menggunakan bahan pembelajaran ini secara aktif. Dengan harapan pada akhir kegiatan pembelajaran, pengetahuan dan keterampilan peserta dalam mempersiapkan diri menjadi kepala sekolah menujukkan peningkatan yang signiikan dan pada gilirannya akan dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengembangan keprofesian mereka secara berkelanjutan. Kemudian dari semua yang diperolehnya itu, diharapkan akan berdampak pada semakin banyaknya pemimpin-pemimpin baru yang amanah, berjiwa wirausaha, dan profesional. Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan bahan pembelajaran ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita semua. Surakarta, Juni 2011 Kepala LPPKS

Prof. Dr. Siswandari, M.Stats

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

ii

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Tentang Bahan Ajar Ini Kompetensi yang Diharapkan Ruang Lingkup Materi Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran 1 MENGENAL EVALUASI DIRI SEKOLAH Materi Penugasan Kegiatan Pembelajaran 2 INSTRUMEN EDS Bentuk instrumen Bukti Fisik Deskripsi Indikator Tahapan Pengembangan Rekomendasi Studi Kasus Penugasan Releksi Kegiatan Pembelajaran 3 PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS) Penugasan Materi Latihan

i iii 1 2 3 4 6 6 7 8 11 11 11 11 11 12 13 14 15 16 17 17 18 21 23

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

iii

iv

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

Tentang Bahan Ajar Ini


Di dalam lingkungan sekolah/ madrasah, perencanaan sebagai salah satu fungsi manajemen memegang peran penting untuk sebuah upaya kemajuan sekolah. Rencana diibaratkan seperti suatu peta. Ketika rencana telah dibuat, anda dapat selalu melihat sejauh mana kemajuan yang telah dibuat, dan seberapa jauh posisi anda dari tujuan yang telah dicanangkan. Dengan mengetahui dimana posisi anda sekarang, anda dapat mengambil keputusan kemana akan pergi atau apa yang akan anda lakukan berikutnya. Mengingat betapa pentingnya perencanaan ini, setiap sekolah/ madrasah membutuhkan perencanaan yang terprogram dan terarah, yang meliputi rencana jangka menengah dan pendek. Hal ini diperkuat dengan diterbitkannya Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan yang menyatakan bahwa sekolah harus membuat Rencana Kerja Sekolah yang terdiri dari Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT). RKJM menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun, sedangkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dicapai dalam kurun waktu tahunan. Permendiknas tersebut juga menyatakan bahwa RKT adalah rencana kerja tahunan sekolah/madrasah yang berdasar pada rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) sebagai istilah lain dari Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah/Madrasah (RAPB-S/M).

Peraturan lain yang mendukung perencanaan program sekolah ini adalah Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

Penyelenggaraan Pendidikan pasal 51 menyatakan, bahwa satuan pendidikan harus membuat kebijakan tentang perencanaan program dan pelaksanaannya secara transparan dan akuntabel. Kebijakan pendidikan sebagaimana dimaksud pada pasal 51, oleh satuan pendidikan anak usia dini, satuan pendidikan dasar, dan satuan pendidikan menengah dituangkan dalam : 1). rencana kerja tahunan satuan pendidikan; 2). anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan pendidikan; dan 3). peraturan satuan atau program pendidikan.

Seorang calon kepala sekolah/ madrasah diharapkan memahami cara penyusunan rencana jangka menengah dan pendek. Dengan memiliki pemahaman terhadap aspek ini, diharapkan calon kepala sekolah/ madrasah ini dapat mengurutkan program prioritas dan dapat memastikan kemajuan implementasi rencana tersebut. Nah, apakah anda siap untuk belajar lebih banyak tentang materi dalam modul ini? Saya harap iya, karena mempelajari penyusunan RKJM dan RKAS ini merupakan salah satu bekal anda untuk menjadi kepala sekolah/ madrasah yang mampu berkontribusi untuk peningkatan mutu sekolah melalui perencanaan program sesuai dengan kebutuhan/ kondisi nyata sekolah/ madrasah.

Kompetensi yang Diharapkan


Pada akhir pembelajaran modular ini, anda akan mendapatkan pengetahuan tentang penyusunan rencana jangka menengah dan jangka pendek.

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

Secara spesiik, anda akan dapat melakukan hal-hal

di bawah ini setelah menyelesaikan modul ini:

1. Menjelaskan konsep EDS. 2. Mengisi instrumen EDS dengan baik. 3. Menyusun RKJM berdasarkan rekomendasi pada instrumen EDS. 4. Menyusun RKAS dengan mengutamakan program-program prioritas Target pencapaian di atas sangat bermanfaat untuk membantu anda : a) menilai penguasaan anda terhadap materi di atas, b) membuat rencana individu untuk meningkatkan kompetensi anda dalam penyusunan RKS (RKJM dan RKAS)

Ruang Lingkup Materi


Untuk membekali calon kepala sekolah/ madrasah ini tentang perencanaan jangka menengah dan pendek ini, tiga unit kegiatan pembelajaran akan disajikan dalam modul ini, yaitu: - Kegiatan belajar 1 : Evaluasi Diri Sekolah (EDS) - Kegiatan belajar 2 : Penyusunan Rencana Kerja sekolah (RKS) Nomor dalam kegiatan pembelajaran ini mewakilkan urutan prasyarat materi dalam modul ini. Pada kegiatan pembelajaran 1, peserta akan diminta untuk belajar cara mengisi instrumen EDS serta membuat rekomendasi perbaikan dan pengembangan sekolah/madrasah. Hasil pengisian instrumen ini akan menjadi dasar dalam penyusunan RKS (kegiatan pembelajaran 2).

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mempelajari materi ini mencakup aktivitas individual dan kelompok.

Di dalam In Service Learning I, aktivitas individual meliputi: 1. merenungkan/ menjawab pertanyaan (apersepsi) 2. melakukan latihan/tugas/memecahkan kasus 3. membaca materi 4. melakukan releksi 5. membaca referensi lainnya Sedangkan aktivitas kelompok meliputi: 1. mendiskusikan materi dan tugas, 2. sharing pengalaman dalam melakukan latihan dan memecahkan kasus, 3. role play

Aktivitas individu adalah hal yang utama. Sedangkan aktivitas kelompok lebih merupakan forum untuk berbagi, memberikan pengayaan dan penguatan terhadap kegiatan yang telah dilakukan masingmasing individu. Dengan mengikuti langkah-langkah belajar di atas, diharapkan para calon kepala sekolah/ madrasah dapat secara individu dan bersama-sama meningkatkan kompetensinya untuk menyiapkan diri mereka sebagai kepala sekolah/ madrasah.

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

Untuk On the Job Learning, peserta akan diminta untuk menyusun rencana tindak kepemimpinan. Rencana tindak ini akan disesuaikan dengan hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) calon. Setiap calon akan membuat rencana tindakan yang berbeda sesuai dengan hasil AKPK mereka. Akan tetapi, setiap calon mestinya akan membuat RKS yang akan mewadahi program/

kegiatan mata diklat lainnya peningkatan kompetensi calon.

Dalam kegiatan In Service Learning 2, peserta diminta untuk memaparkan hasil On the Job Learning di atas, dengan melampirkan semua bukti dan dokumen dalam portofolio peserta.

dalam

rangka

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

Kegiatan Pembelajaran 1

MENGENAL EVALUASI DIRI SEKOLAH

Seorang kepala sekolah/ madrasah memiliki peranan yang sangat penting dalam memajukan sekolah/ madrasah. Kepala sekolah/madrasah diharapkan dapat menjadi lokomotif dan kekuatan untuk membimbing, menjadi contoh, serta menggerakkan para pendidik dan tenaga kependidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan. Pencapaian tujuan pendidikan ini harus didukung oleh penyusunan dan implementasi programprogram yang terarah, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan nyata sekolah/ madrasah. Untuk itu, diperlukan data dan informasi yang relevan. Dengan menggunakan instrumen Evaluasi Diri Sekolah, data dan informasi ini dapat dikumpulkan. Bahan pembelajaran ini akan membahas bagaimana sekolah/ madrasah melaksanakan EDS dalam mengevaluasi pelaksanaan kinerja sekolah dipandang berdasar SPM dan SNP. Untuk membahas hal ini dengan jelas perlu dibarengi dengan mempelajari Instrumen EDS itu sendiri dan mempraktekkannya.

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

Materi
Evaluasi Diri Sekolah dan Madrasah adalah EDS/M adalah proses Evaluasi Diri Sekolah dan Madrasah yang bersifat internal untuk melihat kinerja sekolah berdasarkan SPM dan SNP yang hasilnya dipakai sebagai dasar Penyusunan Rencana Kerja Sekolah/ Madrasah dan sebagai masukan bagi perencanaan investasi pendidikan tingkat kab/kota.

Proses Evaluasi Diri Sekolah dan Madrasah merupakan siklus, yang dimulai dengan pembentukan Tim Pengembang Sekolah (TPS), pelatihan penggunaan instrumen, pelaksanaan EDS di sekolah dan penggunaan hasilnya sebagai dasar penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS. Sekolah melakukan proses EDS setiap tahun sekali. EDS/M dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang terdiri atas: Kepala Sekolah, wakil unsur guru, wakil Komite Sekolah, wakil orang tua siswa, dan pengawas. Proses EDS ini secara mendasar menjawab 3 (tiga) pertanyaan kunci di bawah ini, yaitu: 1. Seberapa baikkah kinerja sekolah kita? Hal ini terkait dengan posisi pencapaian kinerja untuk masing-masing indikator SPM dan SNP. 2. Bagaimana kita dapat mengetahui kinerja sekolah? Hal ini terkait dengan bukti apa yang dimiliki sekolah untuk menunjukkan pencapaiannya. 3. Bagaimana kita dapat meningkatkan kinerja? Dalam hal ini sekolah melaporkan dan menindaklanjuti apa yang telah ditemukan sesuai pertanyaan di nomor 2 dan nomor 3 sebelumnya. EDS amat diperlukan oleh sekolah karena evaluasi ini adalah evaluasi internal yang dilakukan oleh dan

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

untuk sekolah sendiri guna mengetahui kekuatan dan kelemahannya sendiri , semacam cermin muka yang dapat dipakai dalam melihat kekuatan dan kelemahannya sendiri untuk selanjutnya dipakai dasar dalam upaya memperbaiki kinerjanya.

Penugasan
Evaluasilah diri anda, apakah anda sudah menjadi orang tua yang baik? Kemukakan alasan anda ! .................................................................................................... .................................................................................................... .................................................................................................... .................................................................................................... .

Sebelum mengenal instrumen EDS, anda akan diajak untuk mengenal bagian-bagian dalam instrumen EDS dengan cara melakukan kegiatan berikut ini.

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

1. Lakukan brainstorming tentang indikator apa sajakah yang menunjukkan bahwa anda sudah atau belum menjadi orang tua yang baik (fasilitator akan membimbing anda untuk melakukan brainstorming). 2. Instrumen evaluasi diri anda ada pada halaman 4. Adapun yang dimuat dalam instrumen tersebut adalah hal-hal sebagai berikut: a. Standar : Menjadi orang baik. b. Komponen : Menjadi orang tua yang baik. c. Indikator umum: (hasil brainstorming) d. Indikator khusus/ rinci: (hasil brainstorming) e. Bukti isik (bukti isik yang dapat anda tunjukkan jika anda telah memenuhi indikatorindikator tersebut) :

Isilah setiap komponen di atas (a-h) pada instrumen evaluasi diri yang telah disediakan pada halaman 4.

f. Deskripsi komponen sesuai dengan bukti isik dan indikator (uraikan komponen di atas sesuai dengan kondisi nyata sekolah dengan mengacu kepada bukti isik dan indikator rinci): g. Tahap pengembangan (1, 2, 3 atau 4) (Dari indikator rinci, susunlah tahap pengembangan 1, 2, 3 dan 4, dengan acuan tahap pengembangan 1 adalah tahap terendah yang merupakan tahap dimana anda belum memenuhi satupun indikator yang telah dirinci. Tahap 2, adalah tahapan dimana anda baru memenuhi sedikit dari indikator yang telah dirinci. Tahap 3 adalah tahapan dimana anda sudah memenuhi sebagian atau sebagian besar dari indikator tersebut. Sedangkan, tahap 4 adalah tahapan dimana anda telah memenuhi semua indikator untuk menjadi orang tua yang baik : h. Rekomendasi untuk peningkatan dan pengembangan (Setelah anda mengidentiikasi dimana tahap pengembangan anda sekarang, susunlah rekomendasi untuk meningkatkan atau mengembangan tahap pengembangan anda. Rekomendasi yang disusun hendaklah rekomendasi yang praktis/ operasional, dan tidak normatif atau hanya sekedar wacana).

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH 1. STANDAR : MENJADI ORANG BAIK Komponen Indikator (UMUM)

1.1. PERAN SAYA SEBAGAI ORANG TUA SUDAH 1.1.1. SESUAI DENGAN NORMA Dstnya. 1. MENJADI ORANG BAIK (STANDAR) 1.

1.1. SEBAGAI ORANG TUA, PERAN SAYA SUDAH SESUAI DENGAN NORMA (KOMPONEN) Bukti-bukti Fisik Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik TOR)

Tahap ke-4

Tahap ke-3

Tahap Pengembangan

Tahap ke -2

Tahap ke-1

Rekomendasi

Dengan melakukan tugas di atas, diharapkan anda sudah tidak asing lagi dengan bagian-bagian dalam instrumen EDS, dan sudah mengerti konsep serta bagian-bagian instrumen EDS. Dengan melakukan kegiatan ini, diharapkan anda dapat mengisi instrumen EDS dengan baik.

10

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

Kegiatan Pembelajaran 2

INSTRUMEN EDS

Bentuk instrumen Instrumen EDS/M terdiri dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan yang dijabarkan ke dalam 26 komponen dan 60 indikator. Setiap standar terdiri atas sejumlah komponen yang mengacu pada masing-masing standar nasional pendidikan sebagai dasar bagi sekolah dalam memperoleh informasi kinerjanya yang bersifat kualitatif. Setiap komponen terdiri dari beberapa indikator yang memberikan gambaran lebih menyeluruh dari komponen yang dimaksudkan.

Bukti Fisik

Bukti fisik yang tersedia digunakan sebagai bahan dasar untuk menggambarkan kondisi sekolah terkait dengan indikator yang dinilai. Bukti fisik tersebut misalnya catatan kajian, hasil observasi, dan hasil wawancara/konsultasi dengan pemangku kepentingan seperti komite sekolah, orangtua, guru-guru, siswa, dan unsur lain yang terkait. Deskripsi Indikator Kolom ringkasan deskripsi indikator berdasarkan bukti fisik pada instrumen EDS/M diisi uraian singkat yang menjelaskan situasi nyata yang terjadi di sekolah sesuai dengan indikator pada setiap komponen yang mengacu kepada Standar Pelayanan Minimal dan Standar Nasional Pendidikan.

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

11

1.

1.1.

ISI

1.1.1

Kurikulum sudah sesuai dan relevan panduan disusun BSNP Bukti-Bukti Fisik

Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan

KOMPONEN

STANDAR

INDIKATOR

Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik Check list pada tahapan pengembangan yang sesuai dengan kondisi sekolah Tahapan Pengembangan sekolah Kurikulum disusun masih

Tahap Ke-4 Kurikulum kami sesuai dissun sekolah dengan dan kami

Tahap Ke-3 Kurikulum dengan BSNP disusun

Tahap Ke-2 sekolah namun yang

Tahap Ke-1 K u r i k u l u m sekolah belum mengikuti kami

dikembangkan panduan BSNP dan menjadi kurikulum sama rujukan sekolah yang

dikembangkan sesuai panduan panduan

dan kami disusun mengikuti BSNP

sepenuhnya panduan

bagi pengembangan lainnya yang memiliki karakteristik Rekomendasi

pengembangan

memerlukan

yang disusun BSNP

Tahapan Pengembangan Deskripsi indikator berdasarkan bukti isik menjadi rujukan bagi anggota TPS untuk menentukan posisi tahapan pengembangan sekolah.

Sekolah kemudian membandingkan deskripsi setiap indikator dengan rubrik yang ada dibawahnya untuk melihat posisi tahapan pencapaian. Sekolah kemudian memilih rubrik yang lebih mendekati atau sama dengan deskripsi sekolah untuk kemudian memberi tanda centang () pada tahapan pengembangan yang sesuai. Tahapan pengembangan ini memiliki makna sebagai berikut: 1. Tahap ke-1, belum memenuhi SPM. Pada tahap ini, kinerja sekolah mempunyai banyak kelemahan dan membutuhkan banyak perbaikan.

12

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

Tahapan pengembangan bisa berbeda dalam indikator yang berbeda pula. Hal ini penting sebab sekolah harus menilai kinerja apa adanya. Dalam pelaksanaan EDS/M yang dilakukan setiap tahun, sekolah mempunyai dasar nyata indikator atau komponen atau standar mana yang memerlukan perbaikan secara terus-menerus. Rekomendasi Setelah menentukan tahapan pengembangan, sekolah kemudian menyusun rekomendasi berdasarkan bukti isik, deskripsi, dan tahapan pengembangan untuk setiap indikator. Rekomendasi tidak hanya difokuskan pada indikator yang dianggap lemah namun juga disusun untuk setiap indikator yang telah mencapai standar nasional pendidikan. Sehingga rekomendasi ini dapat digolongkan dengan rekomendasi perbaikan/ peningkatan dan rekomendasi pengembangan. Rekomendasi ini kemudian direkap sebagai dasar masukan dalam penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS).

2. Tahap ke-2, memenuhi SPM. Pada tahap ini, terdapat beberapa kekuatan dan kelemahan tetapi masih sangat butuh perbaikan. 3. Tahap ke-3, memenuhi SNP. Pada tahap ini, kinerja sekolah baik, namun masih perlu peningkatan. 4. Tahap ke-4, melampaui SNP. Pada tahap ini, kinerja sekolah sangat baik, melampaui standar yang telah ditetapkan.

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

13

Studi Kasus
Sebelum mengisi instrumen EDS, mari lakukan halhal berikut terlebih dahulu.

1. Pelajari studi kasus dari SMAN Senyum Merona, Kota Yahya. 2. Setelah mempelajari studi kasus tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan di bawah studi kasus tersebut! Sekolah Senyum Merona, Sekolah Senyum Merona berdiri sejak tahun 1955. Sekolah ini memiliki Visi Karya bagi pendidikan yang berprestasi, berdisiplin dan berwawasan lingkungan serta Misi Menyelenggarakan pendidikan bermutu dan terjangkau dalam mencapai 8 Standar Nasional Pendidikan. Dari data yang ada di sekolah, diketahui bahwa:
No 1 2 3 Tahun Bahasa Indonesia TT 9,40 9,00 9,00 TR 4,60 4,13 4,60 Matematika TT 9,00 9,33 9,33

Pelajaran

Rata-rata Nilai Ujian Nasional 3 Tahun Terakhir


RT 7,01 6,11 6,11 TR 4,33 5,00 5,00 RT Bahasa Inggris TT 8,40 8,13 8,80 TR 5,00 5,60 5,60 6,03 7,88 7,88 RT 6,02 7,05 7,05 TT -

2005/2006 2006/2007 2007/2008

TR -

IPA

RT 6,23 6,80

9,66 8,50

6,00 5,00

Hasil Wawancara:

Pelaksanaan pembelajaran di sekolah ini cukup baik sebab disamping sebagian besar para gurunya memenuhi kualiikasi (sudah berijazah S1), mereka juga selalu mencoba untuk memenuhi stndar untuk setiap mata pelajaran. Para guru melaksanakan tugasnya dengan serius dan mereka juga mencoba mengembangkan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan. Ada beberapa guru yang telah memakai pendekatan PAKEM/CTL. Para guru yang telah melaksanakan PAKEM/CTL ini cukup inovatif,

14

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

mereka menggunakan sumber belajar yang tidak terbatas hanya pada buku pelajaran/buku paket saja semua bisa dijadikan sebagai sumber belajar. Belajar dapat dilakukan di luar gedung kelas seperti di kebon, pekarangan, sawah, pasar dll. Guru juga banyak memakai alat bantu dan pajangan dalam pembelajaran. Para guru juga telah mengembangkan silabus dan RPP, hanya saja sebagian besar lebih banyak mengambil dari pihak lain (cut and paste). Ini disadari Kepala sekolah sehingga dia sudah merencanakan memberikan pemantapan para guru dalam membuat silabus dan RPP dengan mendatangkan guru yang handal dari sekolah lain untuk melakukan pendampingan dan on the job training.

Penugasan

Kerjakan latihan berikut secara berkelompok!

1. Identiikasi masalah yang terkait dengan standar proses pada studi kasus di atas ! 2. Setelah SNP diidentiikasi, pilihlah komponen yang ada pada SNP tersebut. 3. Setelah itu, tulislah bukti-bukti isik yang anda temukan pada kasus di atas. 4. Bandingkan bukti-bukti isik tersebut, dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan SNP. 5. Uraikan deskripsi/ gambaran dari bukti isik tersebut sesuai dengan kondisi nyata sekolah yang ada pada kasus di atas, pada kolom Ringkasan Deskripsi Indikator Berdasarkan Bukti Fisik. 6. Selanjutnya, pilihlah tahap pengembangan tingkat pencapaian sekolah tersebut yang sesuai dengan bukti isik dan uraiannya! 7. Susunlah rekomendasi untuk meningkatkan tahap pengembangan sekolah tersebut!

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

15

Reeksi
1. Apakah ada hal-hal yang menurut anda penting, tetapi belum anda dapatkan pada pembelajaran EDS ini? Apa alasannya? 2. Setelah anda mempelajari materi EDS ini, apa tindakan yang akan anda lakukan di sekolah tempat anda bertugas agar sekolah anda dapat memenuhi standar nasional pendidikan? 3. Apa rencana tindak anda ke depan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anda, terkait dengan EDS?

16

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

Kegiatan Pembelajaran 3

PENYUSUNAN RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)

Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), menggerakkan atau memimpin (actuating atau leading), dan pengendalian (controlling) merupakan fungsi-fungsi yang harus dijalankan dalam proses manajemen. Jika digambarkan dalam sebuah siklus, perencanaan merupakan langkah pertama dari keseluruhan proses manajemen tersebut. Perencanaan dapat dikatakan sebagai fungsi terpenting diantara fungsifungsi manajemen lainnya. Apapun yang dilakukan berikutnya dalam proses manajemen bermula dari perencanaan. Daft (1988:100) menyatakan: When planning is done well, the other management functions can be done well. Perencanaan pada intinya merupakan upaya penentuan kemana sebuah organisasi akan menuju di masa depan dan bagaimana sampai pada tujuan itu. Di dalam lingkungan sekolah/ madrasah, sekolah diharuskan untuk membuat Rencana Kerja Jangka Menengah (4 tahun) dan Rencana Kerja Tahunan. Oleh karena itu, Kepala sekolah/madrasah adalah sosok kunci yang menentukan terwujudnya berbagai standar pengelolaan satuan pendidikan, khususnya di bidang perencanaan dan pengambilan berbagai keputusan strategis yang menjadi prasyarat keberhasilan pengembangan sekolah. Di dalam penyusunan RKAS akan didiskusikan bagaimana calon kepala sekolah/ madrasah memilih rencana prioritas yang akan ditingkatkan dari rencana-rencana yang ada pada RKJM untuk

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

17

menyusun rencana tahunan sekolah/madrasah. Penyusunan RKJM dan RKAS ini dipermudah dengan adanya EDS. Pada akhir pembelajaran, setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan ini para peserta akan memiliki kompetensi sebagai berikut:

1. Menyusun RKJM berdasarkan rekomendasi pada instrumen EDS. 2. Menyusun RKAS dengan mengutamakan program-program prioritas.

Penugasan
The Secret of getting ahead is getting started. The secret of getting started is breaking your complex overwhelming tasks into small manageable ones then starting on the rst one. Mark Twain Apakah maksud dari ungkapan di atas? Jawablah pertanyaan tersebut secara individu, kemudian diskusikan dengan rekan di sebelah anda.

18

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

Role Play
Bentuklah kelompok yang terdiri dari 7 orang yang terdiri dari kepala sekolah/ madrasah, perwakilan guru, wakasek, siswa, orang tua dan komite sekolah, dan tokoh masyarakat. Pahami skenario di bawah ini, dan lakukan simulasi pembelajaran melalui role play! SKENARIO ROLE PLAY

Pak Yanto baru tiga bulan ditunjuk sebagai kepala sekolah di SMP X yang berstatus calon RSBI karena kepala sekolah yang lama menjalani masa pensiun. Untuk melaksanakan salah satu tugas kepala sekolah, yaitu menyusun RKJM dan RKAS sekolah tersebut, Pak Yanto belum memiliki pengetahuan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan, sedangkan 1 bulan lagi akan diadakan monitoring persiapan calon RSBI. Atas saran dari pengawas sekolah, Pak Yanto mengadakan rapat dengan perwakilan guru, wakil kepala sekolah, siswa, orang tua, komite sekolah, dan tokoh masyarakat untuk menyusun RKJM dan RKAS. Dan rapatpun dimulai...

Proses rapat diawali dengan pengantar dari kepala sekolah sebagai pemimpin rapat tentang rencana penyusunan RKJM dan RKAS. Setelah itu, beliau memaparkan dan membagikan hasil EDS kepada peserta rapat. Berdasarkan kajian EDS tersebut, setiap perwakilan menyampaikan saran atau pendapatnya, sampai tersusunnya rencana 4 tahunan pada RKJM dan rencana prioritas pada RKAS. Di akhir rapat, kepala sekolah membentuk tim penyusun RKJM dan

Selamat Bermain Peran

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

19

Setelah menyimak permainan peran tersebut, jawablah pertanyaan berikut secara berkelompok!

1. Apakah hasil EDS tersebut dimanfaatkan secara maksimal untuk menentukan rencana 4 tahunan (RKJM) di dalam rapat tersebut? 2. Bagaimanakah proses penentuan prioritas rencana yang akan dituangkan ke dalam Rencana tahunan? 3. Apakah tujuan rapat tersebut dapat tercapai dengan baik? 4. Apakah anda setuju dengan tindakan, hasil dan proses penyusunan RKJM dan RKAS dalam rapat tersebut? Apabila setuju, uraikan alasan anda. Sebaliknya, jika anda tidak setuju, bagaimana seharusnya tindakan, hasil dan proses rapat tersebut? 5. Apakah kepala sekolah sebagai pemimpin rapat tersebut telah memainkan peranan yang maksimal (efektif) dalam pelibatan tokok-tokoh dalam rapat tersebut untuk menyusun RKJM dan RKAS tersebut.

20

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

Materi
PENYUSUNAN RKJM DAN RKAS Ada beberapa alternatif tahapan penyusunan Rencana Kerja Jangka Menengah. Adapun tahapan yang digunakan di dalam modul ini adalah:

1. Telaah hasil EDS, khususnya pada rekomendasi yang telah dirumuskan. Dari rekomendasi tercermin komponen apa sajakah di dalam 8 SNP tersebut yang masih perlu ditingkatkan. 2. Pemanfaatan hasil EDS untuk menyusun RKJM. 3. Penentuan rencana prioritas dalam RKJM ke dalam RKAS. PEMILIHAN RENCANA PRIORITAS Penentuan prioritas harus dilakukan melalui diskusi bersama stakeholder pendidikan di sekolah dan bukan oleh Kepala Sekolah ataupun oleh Komite Sekolah saja. Penentuan prioritas ini harus berdasarkan atas kriteria-kriteria yang disetujui bersama, meliputi: a) Kepentingannya: Relevansinya terhadap misi, visi, dan tujuan strategis sekolah. Pentingnya pengembangan sekolah dalam kaitannya dengan semua faktor konteks.

b) Keterlaksanaan (Visibilitas): Kemampuan sekolah yang ada sekarang untuk memberikan dukungan sumber daya manusia, keahlian, energi, waktu dan dana untuk mewujudkannya. c) Akseptabilitas: Komitmen sekolah saat sekarang untuk mewujudkannya.

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

21

Secara umum pemilihan prioritas ditentukan oleh: Pentingnya satu kegiatan dan dampaknya bagi peningkatan mutu dan kinerja; urgensinya, ketersediaan SDM dan pelaksananya dan tersedianya waktu serta sumber daya dan dana pendukungnya.

RKS sebaiknya dibuat bersama secara partisipatif antara pihak sekolah (KS dan guru), bersama dengan stakeholder (pihak yang berkepentingan lainnya), misalnya: Komite sekolah, tokoh masyarakat, dan pihak lain yang peduli pendidikan di sekitar sekolah. Dengan melibatkan mereka, sekolah telah menunjukkan sikap terbuka dan siap bekerjasama. Hal tersebut akan meningkatkan rasa memiliki,serta dapat mengundang simpati sehingga masyarakat akan merasa senang memberikan dukungan atau bantuan yang diperlukan sekolah. Untuk bahan bacaan selengkapnya, silahkan buka bahan bacaan KB I hal. yang telah disediakan.

22

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

Latihan
PRAKTIK PENYUSUNAN RKJM DAN RKAS Sekolah Z berdiri sejak tahun 1990, dan tahun ini mendapatkan akreditasi B. Sekolah ini didirikan di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas nelayan dan buruh bangunan. Dari hasil pengisian instrumen EDS ditemukan bahwa sekolah tersebut tidak memiliki dokumen I dan hanya memiliki dokumen II KTSP yang belum menggunakan acuan permendiknas terbaru. Selain itu mayoritas guru masih menggunakan model pembelajaran tradisional dalam memfasilitasi pembelajaran peserta didiknya. Fasilitas sekolah juga sangat minim, MCK sangat memprihatinkan, kursi dan meja sudah cukup tua, cat sekolah sudah buram, perpustakaan tidak ada, serta media pembelajaran kurang. Dari hasil EDS, dirumuskanlah beberapa rekomendasi untuk peningkatan atau pengembangan sekolah Z, yaitu:

MARI KERJAKAN HAL BERIKUT INI! 1. Berdasarkan rekomendasi pada kasus di atas, jika anda adalah kepala sekolah Z, apakah anda akan memasukkan semua program di atas dalam RKJM sekolah anda? Kemukakan alasan anda! 2. Tuliskan kegiatan/ program 4 tahunan tersebut ke dalam format RKJM yang telah disediakan di bawah ini!

1. Workshop penyusunan dokumen I dan revisi dokumen II KTSP 2. Diklat model pembelajaran 3. Pembangunan perpustakaan 4. Perbaikan MCK sekolah yang kondisinya memprihatinkan. 5. Pembelian media pembelajaran 6. Pembelian meja dan kursi untuk peserta didik 7. Studi banding ke sekolah Y untuk mempelajari best practices yang ada di sekolah tersebut.

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

23

RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH (RKJM) PERIODE TAHUN 2010-2013 SEKOLAH ..................................... KAB./KOTA .................................... PROVINSI .......................................
NO. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan Standar Proses Standar Penilaian Standar Prasarana Dst. Sarana KOMPONEN KEGIATAN URAIAN KEGIATAN (DISESUAIKAN DENGAN HASIL ANALISIS KESENJANGAN) SASARAN

1.

2011

2012

Tahun

2013

2014

2. 3. 4.

24

5.

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

Dari program 4 tahunan tersebut, pilihlah 2 kegiatan yang paling penting (prioritas) dan tuliskan ke dalam format RAKS di bawah ini!
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) TAHUN 2011/2012 SEKOLAH ..................................... KAB./KOTA .................................... PROVINSI .......................................
SEKOLAH (Rp) JUMLAH

NO JABATAN PERAN URAIAN OUTPUT

1.

Standar isi dan kompetensi lulusan

KOMPONEN DAN ASPEK KEGIATAN TUJUAN KEGIATAN

TANGGAL PELAKSANAAN

UNSUR TERLIBAT

HASIL KEGIATAN

SUMBER DANA BLOCK GRAND (Rp)

LAINNYA (Rp)

1.1

1.2

Penysunan Rencana Kerja Sekolah

2.

S t a n d a r Kompetensi

2.1

dst

2.2

25

Anda mungkin juga menyukai