Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila sebagai landasan fundamental ideology Bangsa Indonesia
yang pada rezim orde baru telah diubah menjadi Dasar Falsafah Negara dan
merupakan satu-satunya sumber dari segala sumber hukum diIdonesia,
ternyata mempunyai sejarah panjang dan dijadikan pijakan atas pembenaran
kebijakan politik bagi para penguasa
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang dipaparkan adapun rumusan masalah yang
didapatkan antara lain!
" Bagaimana pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa#
$ %pa saja nilai yang terkandung pada tiap sila dalam Pancasila#
& %pakah pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa dapat di jalankan
sebagai mana mestinya#
1.3 Tujuan
'erujuk dari rumusan masalah yang ada, adapun tujuan dari
pembuatan karya tulis ini antara lain!
" 'engetahui fungsi dari Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa
$ 'engetahui nilai yang terkandung pada tiap sila dalam Pancasila
& 'engetahui peranan Pancasila sebagai symbol dari suatu perjanjian
luhur suatu negara yang tidak hanya sebagai simbolis yang terpajang
tanpa arti
1. Man!aat
'elihat tujuan dari penulisan karya tulis ini, maka manfaat yang
dapat dipaparkan antara lain!
" 'emberikan informasi kepada masyarakat dan pembaca mengenai
fungsi dari Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa
$ 'emberikan informasi kepada masyarakat dan pembaca mengenai
nilai-nilai yang terkandung pada tiap sila dalam Pancasila
& 'emberikan informasi kepada masyarakat dan pembaca bah(a
Pancasila merupakan symbol dari suatu perjanjian luhur suatu negara
yang tidak hanya sebagai simbolis yang terpajang tanpa arti
1." Ruang L#ngku$ %an Batasan Masalah
Pengimplementasian pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa,
adapun masalah yang diangkat adalah!
" 'akalah ini hanya membahas tentang pancasila sebagai perjanjian luhur
bangsa serta fungsi pancasila serta aspek ) aspek yang terkandung
didalamnya
Batasan masalah yang timbul dari makalah ini adalah!
" *idak membahas tentang pancasila dalam kontek ketatanegaraan +I
$ *idak membahas tentang pancasila dan masa depan bangsa
& *idak membahas tentang tantangan nasional dalam ,ra +eformasi yang
dapat mengancam integritas N-+I
. *idak membahas tentang pancasila 'enja(ab /lobalisasi
1.& '#stemat#ka Penul#san
B%B I ! P,ND%0121%N
'enjelaskan mengenai latar belakang permasalahan,
rumusan masalah, tujuan, manfaat, ruang lingkup dan
batasan masalah, serta sistematika penulisan
B%B II ! *IN3%1%N P14*%-%
'enjelaskan teori dasar yang dapat menunjang dan
mendukung dalam pembahasan antara lain! *injauan
Pancasila Dari Berbagai 4egi, *injauan 0istoris, *injauan
5uridis--onstitusional, serta *injauan *entang 4ifat Dasar
Pancasila
B%B III ! '%*,+I D%N ',*6D,
'embahas mengenai tempat dan (aktu penelitian, jenis dan
sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data serta
alur analisis
B%B I7 ! 0%4I2 D%N P,'B%0%4%N
'enguraikan dan menjelaskan mengenai Pancasila sebagai
perjanjian luhur bangsa, nilai-nilai yang terkandung pada
tiap sila dalam Pancasila, serta peranan Pancasila sebagai
symbol dari suatu perjanjian luhur suatu negara yang tidak
hanya sebagai simbolis yang terpajang tanpa arti
B%B 7 ! P,N1*1P
'erupakan penutup dari penulisan makalah ini, yang berisi
simpulan beserta saran-saran yang dapat diberikan oleh
penulis
BAB II
TIN(AUAN PU'TA)A
2.1 T#njauan Pan*as#la Dar# Ber+aga# 'eg#
'empelajari Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, ajaran tentang
nilai-nilai budaya dan pandangan hidup bangsa Indonesia adalah ke(ajiban
moral seluruh (arga negara Indonesia Pancasila yang benar dan sah
8otentik9 adalah yang tercantum dalam alinea keempat Pembukaan 1ndang-
1ndang Dasar ":.; 0al itu ditegaskan melalui Instruksi Presiden +I No"$
*ahun ":<=, tanggal "& %pril ":<= Penegasan tersebut diperlukan untuk
menghindari tata urutan atau rumusan sistematik yang berbeda, yang dapat
menimbulkan kerancuan pendapat dalam memberikan isi Pancasila yang
benar dan sesungguhnya
Dalam rangka mempelajari Pancasila, 2aboratorium Pancasila I-IP
'alang 8":=<!:-".9 menyarankan dua pendekatan yang semestinya
dilakukan untuk memperoleh pemahaman secara utuh dan menyeluruh
mengenai Pancasila Pendekatan tersebut adalah pendekatan yuridis-
konstitusional dan pendekatan komprehensif
Pendekatan yuridis-konstitusional diperlukan guna meningkatkan
kesadaran akan peranan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber
hukum, dan karenanya mengikat seluruh bangsa dan negara Indonesia untuk
melaksanakannya Pelaksanaan Pancasila mengandaikan tumbuh dan
berkembangnya pengertian, penghayatan dan pengamalannya dalam
keseharian hidup kita secara indi>idual maupun sosial selaku (arga negara
Indonesia
Pendekatan komprehensif diperlukan untuk memahami aneka fungsi
dan kedudukan Pancasila yang didasarkan pada nilai historis dan yuridis-
konstitusional Pancasila! sebagai dasar negara, ideologi, ajaran tentang nilai-
nilai budaya dan pandangan hidup bangsa Indonesia *elaah tersebut
dilakukan dengan pertimbangan bah(a selain merupakan philosphische
grondslaag 8Bld9, dasar filsafat negara +epublik Indonesia, Pancasila pun
merupakan satu kesatuan sistem filsafat bangsa atau pandangan hidup
bangsa 8Ing! (ay of life? 3er! (eltanschauung9 'aka tinjauan historis dan
filosofis juga dipilih untuk memperoleh pemahaman yang mengarah pada
hakikat nilai-nilai budaya bangsa yang dikandung Pancasila sebagai suatu
sistem filsafat Pancasila adalah keniscayaan sejarah yang dinamis dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara -endati demikian,
tinjauan filosofis tidak hendak mengabaikan sumbangan budi-nurani
terhadap aspek-aspek religius dalam Pancasila 82apasila, ":=<!"&-".9!
Dengan tercantumnya -etuhanan yang mahaesa sebagai sila pertama dalam
Pancasila, Pancasila sebenarnya telah membentuk dirinya sendiri sebagai
suatu ruang lingkup filsafat dan religi -arena hanya sistem filsafat dan
religi yang mempunyai ruang lingkup pembahasan tentang -etuhanan yang
mahaesa Dengan demikian secara inheren Pancasila mengandung (atak
filosofis dan aspek-aspek religius, sehingga pendekatan filosofis dan religius
adalah konsekuensi dari essensia Pancasila sendiri yang mengandung unsur
filsafat dan aspek religius -arenanya, cara pembahasan yang terbatas pada
bidang ilmiah semata-mata belum rele>an dengan Pancasila
2.2 T#njauan H#st,r#s
Pembahasan historis Pancasila dibatasi pada tinjauan terhadap
perkembangan rumusan Pancasila sejak tanggal $: 'ei ":.; sampai dengan
keluarnya Instruksi Presiden +I No"$ *ahun ":<= Pembatasan ini
didasarkan pada dua pengandaian, yakni!
"9 *elah tentang dasar negara Indonesia merdeka baru dimulai pada
tanggal $: 'ei ":.;, saat dilaksanakan sidang Badan Penyelidik
1saha-usaha Persiapan -emerdekaan Indonesia 8BP1P-I9?
$9 4esudah Instruksi Presiden No"$ *ahun ":<= tersebut, kerancuan
pendapat tentang rumusan Pancasila dapat dianggap tidak ada lagi
Permasalahan Pancasila yang masih terasa mengganjal adalah
tentang penghayatan dan pengamalannya saja 0al ini tampaknya belum
terselesaikan oleh berbagai peraturan operasional tentangnya Dalam hal ini,
pencabutan -etetapan 'P+ NoII@'P+@":A= 8,kaprasetia Pancakarsa9
tampaknya juga belum diikuti upaya penghayatan dan pengamalan Pancasila
secara lebih alamiah *entu kita menyadari juga bah(a upaya pelestarian
dan pe(arisan Pancasila tidak serta merta mengikuti 0ukum 'endel
*injauan historis Pancasila dalam kurun (aktu tersebut kiranya
cukup untuk memperoleh gambaran yang memadai tentang proses dan
dinamika Pancasila hingga menjadi Pancasila otentik 0al itu perlu
dilakukan mengingat bah(a dalam membahas Pancasila, kita terikat pada
rumusan Pancasila yang otentik dan pola hubungan sila-silanya yang selalu
merupakan satu kebulatan yang utuh
2.2.1 '#%ang BPUP)I 2- Me# 1-" %an 1 (un# 1-"
Dalam sidang BP1P-I tanggal $: 'ei ":.;, 'r 'uhammad 5amin
menyampaikan telaah pertama tentang dasar negara Indonesia merdeka
sebagai berikut! "9 Peri -ebangsaan? $9 Peri -emanusiaan? &9 Peri
-etuhanan? .9 Peri -erakyatan? ;9 -esejahteraan +akyat -etika itu ia tidak
memberikan nama terhadap lima 8;9 azas yang diusulkannya sebagai dasar
negara
Pada tanggal " 3uni ":.;, dalam sidang yang sama, Ir 4oekarno juga
mengusulkan lima 8;9 dasar negara sebagai berikut! "9 -ebangsaan
Indonesia? $9 Internasionalisme? &9 'ufakat atau Demokrasi? .9
-esejahteraan 4osial? ;9 -etuhanan 5ang Berkebudayaan Dan dalam pidato
yang disambut gegap gempita itu, ia mengatakan! saja namakan ini dengan
petundjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanja ialah Pantja 4ila 8%njar
%ny, ":=$!$<9
2.2.2 P#agam (akarta 22 (un# 1-"
+umusan lima dasar negara 8Pancasila9 tersebut kemudian
dikembangkan oleh Panitia : yang lazim disebut demikian karena
beranggotakan sembilan orang tokoh nasional, yakni para (akil dari
golongan Islam dan Nasionalisme 'ereka adalah! Ir 4oekarno, Drs
'ohammad 0atta, 'r %% 'aramis, %bikusno *jokrosoejoso, %bdulkahar
'uzakir, 0% 4alim, 'r %chmad 4ubardjo, -0 Bachid 0asjim, 'r
'uhammad 5amin +umusan sistematis dasar negara oleh Panitia : itu
tercantum dalam suatu naskah 'ukadimah yang kemudian dikenal sebagai
Piagam 3akarta, yaitu! "9 -e-*uhanan dengan ke(ajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemelukknya? $9 'enurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab? &9 Persatuan Indonesia? .9 -erakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusya(aratan per(akilan? ;9
'e(ujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dalam sidang BP1P-I tanggal ". 3uli ":.;, Piagam 3akarta diterima
sebagai rancangan 'ukadimah hukum dasar 8konstitusi9 Negara +epublik
Indonesia +ancangan tersebut khususnya sistematika dasar negara
8Pancasila9 pada tanggal "= %gustus disempurnakan dan disahkan oleh
Panitia Persiapan -emerdekaan Indonesia 8PP-I9 menjadi! "9 -etuhanan
5ang 'aha ,sa? $9 -emanusiaan yang adil dan beradab? &9 Persatuan
Indonesia? .9 -erakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusya(aratan@ per(akilan? ;9 -eadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia? sebagaimana tercantum dalam alinea keempat Pembukaan 11D
":.;
2.2.3 ),nst#tus# RI' .1--/ %an UUD 'ementara .1-"0/
Dalam kedua konstitusi yang pernah menggantikan 11D ":.;
tersebut, Pancasila dirumuskan secara lebih singkat menjadi! "9 Pengakuan
-etuhanan 5ang 'aha ,sa? $9 Perikemanusiaan? &9 -ebangsaan? .9
-erakyatan? ;9 -eadilan sosial
4ementara itu di kalangan masyarakat pun terjadi kecenderungan
menyingkat rumusan Pancasila dengan alasan praktis@ pragmatis atau untuk
lebih mengingatnya dengan >ariasi sebagai berikut! "9 -etuhanan? $9
-emanusiaan? &9 -ebangsaan? .9 -erakyatan atau -edaulatan +akyat? ;9
-eadilan sosial -eanekaragaman rumusan dan atau sistematika Pancasila
itu bahkan tetap berlangsung sesudah Dekrit Presiden ; 3uli ":;: yang
secara implisit tentu mengandung pula pengertian bah(a rumusan Pancasila
harus sesuai dengan yang tercantum dalam Pembukaan 11D ":.;
2.2. Instruks# Pres#%en RI N,.12 Tahun 1-&1
+umusan yang beraneka ragam itu selain membuktikan bah(a ji(a
Pancasila tetap terkandung dalam setiap konstitusi yang pernah berlaku di
Indonesia, juga memungkinkan terjadinya penafsiran indi>idual yang
membahayakan kelestariannya sebagai dasar negara, ideologi, ajaran tentang
nilai-nilai budaya dan pandangan hidup bangsa Indonesia 'enyadari
bahaya tersebut, pada tanggal "& %pril ":<=, pemerintah mengeluarkan
Instruksi Presiden +I No"$ *ahun ":<= yang menyeragamkan tata urutan
Pancasila seperti yang tercantum dalam Pembukaan 11D ":.;
2.3 T#njauan 2ur#%#s3),nst#tus#,nal
'eskipun nama Pancasila tidak secara eksplisit disebutkan dalam
11D ":.; sebagai dasar negara, tetapi pada alinea keempat Pembukaan
11D ":.; itu secara jelas disebutkan bah(a dasar negara Indonesia adalah
keseluruhan nilai yang dikandung Pancasila
Dengan demikian tepatlah pernyataan Darji Darmodihardjo 8":=.9
bah(a secara yuridis-konstitusional, Pancasila adalah Dasar Negara yang
dipergunakan sebagai dasar mengatur-menyelenggarakan pemerintahan
negara 'engingat bah(a Pancasila adalah Dasar Negara, maka
mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai Dasar Negara
mempunyai sifat imperatif@ memaksa, artinya setiap (arga negara Indonesia
harus tunduk-taat kepadanya 4iapa saja yang melanggar Pancasila sebagai
Dasar Negara, ia harus ditindak menurut hukum, yakni hukum yang berlaku
di Negara Indonesia
Pernyataan tersebut sesuai dengan posisi Pancasila sebagai sumber
tertinggi tertib hukum atau sumber dari segala sumber hukum Dengan
demikian, segala hukum di Indonesia harus bersumber pada Pancasila,
sehingga dalam konteks sebagai negara yang berdasarkan hukum
8+echtsstaat9, Negara dan Pemerintah Indonesia tunduk kepada Pancasila
sebagai kekuasaan tertinggi
Dalam kedudukan tersebut, Pancasila juga menjadi pedoman untuk
menafsirkan 11D ":.; dan atau penjabarannya melalui peraturan-peraturan
operasional lain di ba(ahnya, termasuk kebijaksanaan-kebijaksanaan dan
tindakan-tindakan pemerintah di bidang pembangunan, dengan peran serta
aktif seluruh (arga negara
6leh karena itu dapatlah dimengerti bah(a seluruh undang-undang,
peraturan-peraturan operasional dan atau hukum lain yang mengikutinya
bukan hanya tidak boleh bertentangan dengan Pancasila, sebagaimana
dimaksudkan oleh -irdi Dipoyudo 8":A:!"CA9! tetapi sejauh mungkin juga
selaras dengan Pancasila dan diji(ai olehnya sedemikian rupa sehingga
seluruh hukum itu merupakan jaminan terhadap penjabaran, pelaksanaan,
penerapan Pancasila
Demikianlah tinjauan historis dan yuridis-konstitusional secara
singkat yang memberikan pengertian bah(a Pancasila yang otentik 8resmi@
sah9 adalah Pancasila sebagaimana tercantum dalam alinea keempat
Pembukaan 11D ":.; Pelaksanaan dan pengamanannya sebagai dasar
negara bersifat imperatif@ memaksa, karena pelanggaran terhadapnya dapt
dikenai tindakan berdasarkan hukum positif yang pada dasarnya merupakan
jaminan penjabaran, pelaksanaan dan penerapan Pancasila
Pemilihan Pancasila sebagai dasar negara oleh the founding fathers
+epublik Indonesia patut disyukuri oleh segenap rakyat Indonesia karena ia
bersumber pada nilai-nilai budaya dan pandangan hidup bangsa Indonesia
sendiri atau yang dengan terminologi >on 4a>igny disebut sebagai ji(a
bangsa 8>olkgeist9 Namun hal itu tidak akan berarti apa-apa bila Pancasila
tidak dilaksanakan dalam keseharian hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sedemkian rupa dengan meletakkan Pancasila secara proporsional
sebagai dasar negara, ideologi, ajaran tentang nilai-nilai budaya bangsa dan
pandangan hidup bangsa
2. T#njauan Tentang '#!at Dasar Pan*as#la
4ecara yuridis-konstitusional, Pancasila adalah dasar negara Namun
secara multidimensional, ia memiliki berbagai sebutan 8fungsi@ posisi9 yang
sesuai pula dengan esensi dan eksistensinya sebagai -ristalisasi nilai-nilai
budaya dan pandangan hidup bangsa Indonesia -arena itu Pancasila sering
disebut dan dipahami sebagai! " 9 3i(a Bangsa Indonesia? $ 9 -epribadian
Bangsa Indonesia? & 9 Pandangan 0idup Bangsa Indonesia? . 9 Dasar Negara
+epublik Indonesia? ; 9 4umber 0ukum atau 4umber *ertib 0ukum bagi
Negara +epublik Indonesia? < 9 Perjanjian 2uhur Bangsa Indonesia pada
(aktu mendirikan Negara? A 9 Dita-cita dan *ujuan Bangsa Indonesia? = 9
Filsafat 0idup yang mempersatukan Bangsa Indonesia
4ebutan yang beraneka ragam itu mencerminkan kenyataan bah(a
Pancasila adalah dasar negara yang bersifat terbuka Pancasila tidak bersifat
kaku 8rigid9, melainkan lu(es karena mengandung nilai-nilai uni>ersal yang
praktis 8tidak utopis9 serta bersumber pada nilai-nilai budaya dan pandangan
hidup bangsa Indonesia 'aka keanekaragaman fungsi Pancasila tersebut
merupakan konsekuensi logis dari esensinya sebagai satu kesatuan sistem
filsafat 8philosophical (ay of thinking9 milik sendiri yang dipilih oleh
bangsa Indonesia untuk dijadikan dasar negara 8dasar filsafat negara atau
philosophische gronslaag negara dan atau ideologi negara@ staatside9
'eskipun demikian, dalam tugas dan ke(ajiban luhur melaksanakan
serta mengamankan Pancasila sebagai dasar negara itu, kita perlu
me(aspadai kemungkinan berjangkitnya pengertian yang sesat mengenai
Pancasila yang direkayasa demi kepentingan pribadi dan atau golongan
tertentu yang justru dapat mengaburkan fungsi pokok Pancasila sebagai
dasar negara -arena itu tepatlah yang dianjurkan Darji Darmodihardjo
berdasarkan pengalaman sejarah bangsa dan negara kita, yaitu bah(a dalam
mencari kebenaran Pancasila sebagai philosophical (ay of thinking atau
philosophical system tidaklah perlu sampai menimbulkan pertentangan dan
persengketaan apalagi perpecahan
Pancasila diharapkan tidak dimengerti melulu sebagai indoktrinasi
yang bersifat imperatif karena fungsi pokoknya, tetapi yang juga perlu
diintenalisasi ke dalam batin setiap dan seluruh (arga negara Indonesia
karena fungsi penyertanya yang justru merupakan sumber Pancasila sebagai
dasar negara
Dipandang dari segi hukum, kedudukan dan fungsi dasar negara dalam
pengertian yuridis-ketatanegaraan sebenarnya sudah sangat kuat karena
pelaksanaan dan pengamalannya sudah terkandung pula di dalamnya *etapi
tidak demikian halnya dengan Pancasila secara multidimensional
4ebagaimana kita ketahui dari sejarah kelahirannya, Pancasila digali
dari sosio-budaya Indonesia, baik secara perorangan maupun kolektif,
kemudian ditetapkan secara implisit sebagai dasar negara pada tanggal "=
%gustus ":.; 'engenai kekokohan Pancasila yang bersifat kekal-abadi
8Pancasila dalam arti statis sebagai dasar negara9, Ir 4oekarno mengatakan!
4udah jelas, kalau kita mau mencari suatu dasar yang statis, maka dasar yang
statis itu haruslah terdiri dari elemen-elemen yang ada ji(a Indonesia
Namun Pancasila bukanlah dasar negara yang hanya bersifat statis,
melainkan dinamis karena ia pun menjadi pandangan hidup, filsafat bangsa,
ideologi nasional, kepribadian bangsa, sumber dari segala sumber tertib
hukum, tujuan negara, perjanjian luhur bangsa Indonesia, yang menuntut
pelaksanaan dan pengamanannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara Dalam praksis kehidupan masyarakat, bangsa dan
negara Indonesia, peranan atau implementasi Pancasila secara
multidimensional itu dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut!
4ebagai dasar negara, Pancasila menjadi dasar@ tumpuan dan tata cara
penyelenggaraan negara dalam usaha mencapai cita-cita kemerdekaan
Indonesia
4ebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila menghidupi dan dihidupi oleh
bangsa Indonesia dalam seluruh rangkaian yang bulat dan utuh tentang
segala pola pikir, karsa dan karyanya terhadap ada dan keberadaan sebagai
manusia Indonesia, baik secara indi>idual maupun sosial Pancasila
merupakan pegangan hidup yang memberikan arah sekaligus isi dan
landasan yang kokoh untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia
4ebagai filsafat bangsa, Pancasila merupakan hasil proses berpikir
yang menyeluruh dan mendalam mengenai hakikat diri bangsa Indonesia,
sehingga merupakan pilihan yang tepat dan satu-satunya untuk bertingkah
laku sebagai manusia Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara Nilai-nilai budaya bangsa yang terkandung dalam Pancasila
telah menjadi etika normatif, berlaku umum, azasi dan fundamental, yang
senantiasa ditumbuhkembangkan dalam proses mengada dan menjadi
manusia Indonesia seutuhnya
4ebagai ideologi nasional, Pancasila tidak hanya mengatur hubungan
antarmanusia Indonesia, namun telah menjadi cita-cita politik dalam dan luar
negeri serta pedoman pencapaian tujuan nasional yang diyakini oleh seluruh
bangsa Indonesia
4ebagai kepribadian bangsa, Pancasila merupakan pilihan unik yang
paling tepat bagi bangsa Indonesia, karena merupakan cermin sosio-budaya
bangsa Indonesia sendiri sejak adanya di bumi Nusantara 4ecara integral,
Pancasila adalah meterai yang khas Indonesia
4ebagai sumber dari segala sumber tertib hukum, Pancasila
menempati kedudukan tertinggi dalam tata perundang-undangan negara
+epublik Indonesia 4egala peraturan, undang-undang, hukum positif harus
bersumber dan ditujukan demi terlaksananya 8sekaligus pengamanan9
Pancasila
4ebagai tujuan negara, Pancasila nyata perannya, karena pemenuhan
nilai-nilai Pancasila itu melekat erat dengan perjuangan bangsa dan negara
Indonesia sejak Proklamasi -emerdekaan "A %gustus ":.; hingga kini dan
di masa depan Pola pembangunan nasional semestinya menunjukkan tekad
bangsa dan negara Indonesia untuk mencapai masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila
4ebagai perjanjian luhur, karena Pancasila digali dari sosio-budaya
bangsa Indonesia sendiri, disepakati bersama oleh seluruh rakyat Indonesia
sebagai milik yang harus diamankan dan dilestarikan Pe(arisan nilai-nilai
Pancasila kepada generasi penerus adalah ke(ajiban moral seluruh bangsa
Indonesia 'elalaikannya berarti mengingkari perjanjian luhur itu dan
dengan demikian juga mengingkari hakikat dan harkat diri kita sebagai
manusia
BAB III
MATERI DAN MET4DE
Bab metode dan materi ini memaparkan tempat dan (aktu penelitian,
analis data, alur analisis, sumber data
3.1 Tem$at %an 5aktu Penel#t#an
Dalam tugas akhir ini penulisannya dilakukan melalui studi literarur
yang dimulai pada $C 'ei $C". hingga $< 'ei $C".
3.2 Data
3.2.1 'um+er Data
Data diperoleh dari buku-buku, e-book dan artikel-artikel dari
internet yang berhubungan dengan Pancasila sebagai masa depan bangsa,
baik itu sejarah Pancasila maupun nilai-nilai dan hukum Pancasila di
Indonesia
3.2.2 Bentuk Data
Bentuk data untuk analis ini menggunakan data skunder. Data
Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari
berbagai sumber yang telah ada 8peneliti sebagai tangan kedua9 Data
sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat 4tatistik
8BP49, buku, laporan, jurnal *entunya yang berhubungan dengan
pembahasan mengenai pancasila sebagai masadepan bangsa
3.2.3 Tekn#k Pengum$ulan Data
Dalam analisis yang dilakukan, pengumpulan data diperoleh dengan
metode kepustakaan Pengumpulan data ini dilakukan dengan membaca
buku-buku literature, e-book dan artikel-artikel dari internet yang berkaitan
dengan teori sejarah pancasila Pancasila dan Pancasila sebagai masa depan
bangsa
3.3 Anal#s#s Data
Pada pembahasan akan dilakukan analisis dengan langkah-langkah
sebagai berikut!
" 'engkaji secara teoritis mengenai Pancasila sebagai masa depan
bangsa
$ 'engkaji secara teoritis nilai-nilai yang terkandung pada tiap sila
dalam Pancasila
& 'engnalisis sifat dasar Pancasila dalam kaitannya dengan Pancasila
sebagai masa depan bangsa
. 'enarik kesimpulan
3. Alur Anal#s#s
MULAI
Sejarah Pancasila
Sifat dasar Pancasila
Nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila
Memaparkan kajian Pancasila sebagai
masa depan bangsa
Memaparkan kajian nilai-nilai yang
terkndung dalam Pancasila
Mengnalisis sifat dasar
Pancasila dalam
kaitannya dengan
Pancasila sebagai
perjanjian luhur bangsa
Telah berjalannya
Pancasila sebagai
perjanjian luhur bangsa
sesuai dengan sifat
dasar Pancasila
SLS
AI
BAB I6
ANALI'I' DATA
.1 Anal#s#s Permasalahan
sebelum Pancasila yang di ikrarkan oleh Presiden 4oekarno pada
pidato spontannya pada tanggal " 3uni ":.;, yang kemudian digunakan
sebagai ideologi dasar negara Indonesia pada tanggal "= %gustus ":.;
Beberapa benih atau bibit butir dari Pancasila sudah diikrarkan oleh isi
4umpah Pemuda yang kala itu lahir pada tanggal $= 6ktober ":$= Dan
bahkan 4umpah Pemuda pun juga memiliki keterkaitan dari ikrar, serta
kebiasaan yang telah dilaksanakan, dilakukan, juga diterapkan oleh
pendahulu alias nenek moyang bangsa Indonesia 3adi intinya adalah,
4umpah Pemuda adalah ibarat Ibu -andung dari Pancasila, yang saling
terkait dan memiliki keterikatan satu sama lain -arena seluruh ikrar yang
pernah didengung-dengungkan oleh seluruh pahla(an@orang-orang
Indonesia di masa lalu, tidak hanya 4umpah Pemuda dan Pancasila,
memiliki keterkaitan satu sama lain %rtinya, sejarah panjang itu tercipta
secara garis besarnya ingin memiliki Indonesia yang utuh dan sepenuhnya,
dengan seluruh (arga negara yang saling bahu-membahu atau gotong
royong satu sama lain demi tegaknya Indonesia di masa depan
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan
politik ketika negara Indonesia didirikan,dan hingga sekarang di era
globalisasi,Negara Indonesia tetap berpegang teguh kepada pancasila
sebagai dasar negara4ebagai dasar negara tentulah pancasila harus menjadi
acuan Negara dalam menghadapi tantangan global dunia yang terus
berkembang
Di era globalisasi ini peran pancasila tentulah sangat penting untuk tetap
menjaga eksistensi kepribadian bangsa indonesia,karena dengan adanya
globalisasi batasan batasan diantara negara seakan tak terlihat,sehingga
berbagai kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke masyarakat
0al ini dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi bangsa
indonesia,jika kita dapat memfilter dengan baik berbagai hal yang timbul
dari dampak globalisasi tentunya globalisasi itu akan menjadi hal yang
positif karena dapat menambah (a(asan dan mempererat hubungan antar
bangsa dan negara di dunia*api jika kita tidak dapat memfilter dengan baik
sehingga hal-hal negatif dari dampak globalisasi dapat merusak moral
bangsa dan eksistensi kebudayaan indonesia
Dari faktor-faktor tersebutlah di butuhkan peranan pancasila sebagai
dasar dan pedoman negara dalam menghadapi tantangan global yang terus
meningkat dan sebagai tombak pegangan untuk menjadi masa depan bangsa
.2 Ukuran nas#,nal 7arga #n%,nes#a
rasa kesetiaaan, rasa nasionalisme, dan patriotisme (arga negara
kepada bangsa dan negaranya dapat diukur dari sikap, tindakan, menghayati,
mengamalkan Pancasila yang mana sebagai sendi, azas, serta dasar ideologi
negara ini yang juga mengatur pola perilaku dan tingkah laku (arga
negaranya ke arah yang baik Dalam artian baik disini ialah, seluruh insan
manusia dalam satu ikatan negara, negara Indonesia, bersama-sama mampu
untuk menciptakan sikap yang menjunjung tinggi butir-butir amalan
Pancasila -arena dengan berpegang teguh kepada Pancasila diharapkan,
apapun itu pengaruh yang datangnya dari luar Dalam kata lain, pengaruh
budaya negara lain berupa kebiasaan atau tren kekinian yang tengah populer
atau digandrungi masyarakat internasional yang berpotensi untuk merusak
amalan Pancasila, tidak akan pernah mampu menggoyahkan semangat
Pancasila di dalam hati sanubari kita
.3 N#la# 3 N#la# Pan*as#la
Bukti dari ikrar yang pernah didengungkan oleh seluruh
pahla(an@orang-orang Indonesia di masa lalu dan memiliki
keterkaitan hubungan satu sama lain, salah satunya adalah Pancasila
Istilah Pancasila itu sendiri telah dikenal sejak zaman kerajaan
'ajapahit berkuasa pada abad EI7 yang terdapat dalam buku
Nagara -ertagama karangan Prapanca dan buku 4utasoma karangan
*antular Dikutip dari buku 4utasoma, Pancasila selain mempunyai
arti FBerbatu sendi yang limaG 84ansekerta9 Pancasila juga memiliki
arti FPelaksanaan kesusilaan yang
limaG +umusannya ialah!
" *idak boleh melakukan kekerasan
$ *idak boleh mencuri
& *idak boleh berji(a dengki
. *idak boleh berbohong
; *idak boleh mabuk minuman keras @ obat-obatan terlarang
. Pengert#an Pan*as#la
Pancasila yang juga mengatur kehidupan bernegara dan
pemerintahan, yang ditetapkan pada tanggal "= %gustus ":.;,
sesungguhnya telah dipraktekkan oleh nenek moyang bangsa
Indonesia di masa lalu +umusan Pancasila seperti tercantum dalam
paragraf ke-. preambule11D ":.;!
" )etuhanan 2ang Maha Esa
Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketak(aannya terhadap *uhan 5ang 'aha ,sa sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing
$ )emanus#aan 8ang a%#l %an +era%a+
'engakui harkat martabat, persamaan derajat, persamaan
hak, dan ke(ajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan
suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, (arna kulit dan sebagainya
& Persatuan In%,nes#a
'ampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan
. )erak8atan 8ang %#$#m$#n ,leh h#kmat ke+#jaksanaan %alam
$ermus8a7aratan 9 $er7ak#lan
4ebagai (arga negara Indonesia mempunyai kedudukan, hak,
dan ke(ajiban yang sama, serta tidak boleh memaksakan kehendak
kepada orang lain, dan mengutamakan musya(arah dalam
mengambil keputusan
; )ea%#lan s,s#al +ag# seluruh Rak8at In%,nes#a
'engembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan 'engembangkan
sikap adil terhadap sesama
." Pengaruh Luar9:l,+al#sas# %an Peran Pan*as#la 'e+aga#
I%ent#tas Bangsa
0idup di zaman sekarang ini setelah masa kemerdekaan,
menuntut kita untuk menjaga amalan Pancasila dari ancaman
degradasi yang disebabkan pengaruh globalisasi 4ehingga dalam
prosesnya, bak H>irus penyakitI yang nampak tak berbahaya, namun
akan mampu menghancurkan secara perlahan-lahan Pancasila yang
telah dipegang teguh serta dilaksanakan oleh seluruh
pahla(an@orang-orang Indonesia di masa lalu, hingga orang-orang
Indonesia di masa kini Dan kemudian H>irus penyakitI itu akan
menghilangkan amalan Pancasila, sehingga identitas bangsa akan
koma dengan sendirinya
Di zaman ini, teknologi informasi dan komunikasi adalah big
factor 8faktor terbesar9, atau main factor 8faktor utama9 dalam
pengaruh globalisasi -arena di zaman ini, tren teknologi semakin
meningkat secara pesat atau berada pada titik maksimal, sehingga
segala macam informasi dapat diakses melalui media komputer yang
terhubung dengan jaringan internet, yang dapat kita baca dan
temukan di banyak portal@(ebsite berita, lalu social media
online 8jaringan sosial9 seperti Facebook, *(itter dan lainnya 'aka
setelah berkaca akan hal itu, pengaruh globalisasi tidak akan dapat
dihindari Namun kita bisa memproteksi ancaman pengaruh
globalisasi yang juga mengancam amalan Pancasila dengan cara
mengambil sikap atas sisi positif yang ada dengan menyerapnya, dan
membuang jauh sisi negatif yang mampu mengancam kita menjauh
dari amalan Pancasila
.& A%a$un s#s# $,s#t#! $engaruh era gl,+al#sas# antara la#n m#saln8a
;
" Dengan dimulainya pasar internasional, maka itu secara langsung
dapat membuka lahan pekerjaan atau kesempatan kerja, serta
meningkatkan de>isa negara
$ Dengan beragamnya informasi yang kita serap melalui banyak
media, kita dapat meniru pola berpikir yang baik dari kebiasaan
masyarakat internasional 4eperti ! harus memiliki sikap etos kerja
dan displin yang tinggi
& Belajar mengikuti Dengan cara belajar Ilmu Pengetahuan dan
*eknologi 8Iptek9 yang sudah diaplikasikan ke dalam bentuk yang
nyata oleh suatu negaraJyang terbukti dapat meningkatkan suatu
urusan@masalah ke arah yang lebih baik
.< A%a$un s#s# negat#! $engaruh era gl,+al#sas# antara la#n
m#saln8a ;
" 0ilangnya amalan Pancasila karena mempercayai suatu paham
seperti 2iberalisme, atau -omunisme, atau lainnya
$ 4elalu menggunakan produk luar atau dari negara lain 4ehingga
dengan ini akan mematikan pasar lokal, dan juga menghilangkan
rasa kecintaan kita terhadap produksi dalam negeri@buatan asli
Indonesia
& -arena akibat terlalu banyak menyerap dan meniru budaya,
kebiasaan, atau tren kekinian yang diciptakan oleh budaya luar,
sehingga kita kebablasan
. *imbulnya kesenjangan sosial yang dalam antara si kaya dan si
miskin, sehingga sila ke-; yaitu F-eadilan sosial bagi seluruh
+akyat IndonesiaG hanya tinggal kata-kata yang tak mempunyai
arti
; 'unculnya sikap indi>idualistis dalam banyak hal, sehingga
banyak dari butir-butir sila Pancasila yang menekankan pada
kebersamaan dan gotong royong akan koma dengan sendirinya
.1 Pem+ahasan
Negara kebangsaan Indonesia terbentuk dengan ciri yang amat unik
dan spesifik Berbeda dengan 3erman, Inggris, Perancis, Italia, 5unani, yang
menjadi suatu negara bangsa karena kesamaan bahasa %tau %ustralia, India,
4ri 2anka, 4ingapura, yang menjadi satu bangsa karena kesamaan daratan
%tau 3epang, -orea, dan negara-negara di *imur *engah, yang menjadi satu
negara karena kesamaan ras Indonesia menjadi satu negara bangsa meski
terdiri dari banyak bahasa, etnik, ras, dan kepulauan 0al itu ter(ujud karena
kesamaan sejarah masa lalu ? nyaris kesamaan (ilayah selama ;CC tahun
-erajaan 4ri(ijaya dan &CC tahun -erajaan 'ajapahit dan sama-sama &;C
tahun dijajah Belanda serta &,; tahun oleh 3epang Negara kebangsaan kita
juga terbentuk atas upaya besar founding fathers, yang tanpa kenal lelah
keluar masuk penjara memantapkan rasa kebangsaan Indonesia yang
resminya lahir pada 4umpah Pemuda $= 6ktober ":$= Negara kebangsaan
Indonesia lahir melalui proklamasi kemerdekaan "A %gustus ":.; dan 11D
":.; yang ditetapkan oleh PP-I pada "= %gustus ":.;, yang pada bagian
pembukaannya memuat Pancasila sebagai dasar negara Pancasila
merupakan sublimasi dari pandangan hidup dan nilai-nilai budaya yang
menyatukan masyarakat kita yang beragam suku, ras, bahasa, agama, pulau,
menjadi bangsa yang satu, Indonesia Dengan hal tersebut dimaksudkan
dapat mengartikulasikan sebagai Negara@bangsa yang merdeka, yaitu !
berdaulat dibidang politik, berdikari dibidang ekonomi, dan berkepribadian
dalam hal budaya oleh karena itu pada era saat ini sangatlah penting untuk
melakukan re>italisasi terhadap Pancasila yang bertujuan guna me(ujudkan
kemandirian bangsa
" Paradigma fungsi
4osiolog *alcott Parsons dalam buku 4ocial 4ystem menyatakan,
jika suatu masyarakat ingin tetap eksis dan lestari, ada empat paradigma
fungsi 8function paradigm9 yang harus terus dilaksanakan oleh
masyarakat bersangkutan !
Pertama, pattern maintenance, yaitu kemampuan memelihara
sistem nilai budaya yang dianut karena budaya adalah endapan
perilaku manusia Budaya masyarakat itu akan berubah karena
terjadi transformasi nilai dari masyarakat terdahulu ke
masyarakat kemudian, tetapi dengan tetap memelihara nilai-nilai
yang dianggapnya luhur, karena tanpa hal itu akan terbentuk
masyarakat baru yang lain
-edua, kemampuan masyarakat beradaptasi, karena dunia yang
kerapa berubah dengan cepat 4ejarah membuktikan banyak
peradaban masyarakat yang telah hilang karena tidak mampu
beradaptasi dengan perubahan dunia 'asyarakat yang mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan serta memanfaatkan
peluang yang timbul akan unggul
-etiga, adanya fungsi integrasi dari unsur-unsur masyarakat yang
beraneka ragam secara terus-menerus sehingga terbentuk
kekuatan sentripetal yang kian menyatukan masyarakat itu setiap
masyarakat bangsa, lebih-lebih yang sangat hydrogen seperti
bangsa kita, senantiasa memiliki entropi bangsa, yaitu unsur-
unsur dalam Negara yang oleh dinamika internalnya berkembang
secara desduktrif, menghancurkan negaranya sendiri sama
seperti sel-sel yang membentuk tubuh kita yang dapat berubah
menjadi kanker yang dapat membinasakan tubuhnya sendiri
berkembangnya secara ekstrim dan sempit etnosentrisme,
primordialisme dan fanatisme golongan, merosotnya pluralisme
dan toleransi, serta merosotnya kemampuan masyarakat untuk
menyelesaikan berbagai friksi secara santun adalah bentuk-
bentuk entropi bangsa yang dapat mencerai-berraikan bangsa
yang hydrogen ini Dari sanalah kemudian memacu kaum
Pancasilasi untuk mencegah entropi didalam bangsa kita
-eempat, masyarakat perlu memiliki goal attainment atau tujuan
bersama yang dari masa ke masa bertransformasi karena terus
diperbaiki oleh dinamika masyarakatnya dan oleh para
pemimpinnya 3ika negara kebangsaan Indonesia terbentuk oleh
kesamaan sejarah masa lalu, maka ke depan perlu dimantapkan
oleh kesamaan cita-cita, pandangan, harapan, dan tujuan tentang
masa depannya
$ Pudarnya ideologi Pancasila
4ebuah negara bangsa membutuhkan Beltanschauung atau
landasan filosofis %tas dasar Beltanschauung itu, disusunlah >isi,
misi, dan tujuan negara *anpa itu, negara bergerak seperti layangan
putus, tanpa pedoman Dalam perspektif negara bangsa, four function
paradigm yang harus terus dilaksanakan masyarakat Indonesia agar
dapat hidup dan berkembang, kerangka sistemiknya
termanifestasikan dalam Pancasila yang merupakan Beltanschauung
bangsa Indonesia %khir-akhir ini, terasa pamor Pancasila sedang
menurun Pancasila juga dapat dipandang sebagai ideologi negara
kebangsaan Indonesia 'ustafa +ejai dalam buku Political Ideologies
menyatakan, ideologi itu tidak pernah mati, yang terjadi adalah
emergence 8kemunculan9, decline 8kemunduran9, dan resurgence of
ideologies 8kebangkitan kembali suatu ideologi9
*ampaknya, sejak a(al orde baru hingga reformasi saat ini sedang
terjadi declining 8kemunduran9 pamor ideologi Pancasila seiring
meningkatnya liberalisasi dan demokratisasi dunia salah satu
penyebabnya adalah sosialisasi Pancasila di masa lalu yang
difungsikan hanya untuk memperoleh sertifikat dan kemudian
menjadi persyaratan dalam promosi jabatan ? telah menjadikan
Pancasila hafalan ? dan tidak me(ujud secara substansial pada
perikehidupan sehari-hari masyarakatnya
& 'embangkitkan kembali ideologi Pancasila
Dalam buku *he 'eaning of *he $Cth Dentury, -enneth ,
Boulding menyatakan, F-ebenaran yang diakui benar oleh semua
orang bukan ideologi yang patut diperjuangkan -ebenaran yang
diakui benar oleh sebagian orang adalah ideologi yang patut
diperjuangkanG %gar Pancasila sebagai ideologi bangsa tetap
mempunyai semangat untuk diperjuangkan, kita perlu menerima
kenyataan belum diterimanya Pancasila oleh semua pihak Dunia
juga tampak belum yakin pada kelangsungan dan kemajuan sebuah
negara bangsa bernama Indonesia Pancasila perlu disosialisasikan
agar dipahami oleh dunia sebagai landasan filosofis bangsa Indonesia
dalam mempertahankan eksistensi dan mengembangkan dirinya
menjadi bangsa yang sejahtera dan modern
4ebagai ideologi nasional, ia harus diperjuangkan untuk
diterima kebenarannya mele(ati batas-batas negara bangsa kita
sendiri *entu bentuk perjuangan ideologi pada (aktu ini berbeda
dengan zaman berbenturannya nasionalisme dengan imperialisme,
sosialisme dengan kapitalisme, dan antara demokrasi dengan
totaliterianisme -eberhasilan Pancasila sebagai suatu ideologi akan
diukur dari ter(ujudnya kemajuan yang pesat, kesejahteraan yang
tinggi, dan persatuan yang mantap dari seluruh rakyat Indonesia
Pada prinsip yang paling sederhana, bangsa kita harus berani seperti
%merika 4erikat yang menyebarkan idiologi HdemokrasiI nasionalnya
yang berintikan liberty 8kebebasan9, fraternity 8persaudaraan9, dan
egality 8kesetaraan9 yang telah menempatkan %4 sebagai Negara
terkemuka di dunia, karena bukan saja sebagai legalisasi posisinya
sebagai Negara yang dirujuk dan dihormati, tetapi juga
menempatkannya sebagai sumber inspirasi banyak bangsa
-edepan dengan mencapai kondisi bangsa yang maju,
sejahtera, dan bersatu sajalah Indonesia dapat menjadi salah satu
rujukan dunia 4aat itulah Pancasila berpotensi untuk diterima oleh
bangsa-bangsa lain di dunia -ondisi itu adalah hal yang mungkin
terjadi yang perlu di(ujudkan ? menjadi mission sacre 8tugas suci9
kita sebagai suatu bangsa Dan tugas kita semua untuk
mengartikulasikan keinginan rakyat untuk maju dengan me(arnai
Pancasila yang memiliki rumusan tajam di segala bidang untuk
menja(ab tantangan yang sedang dihadapi bangsa dan negara kita
-onsepsi dan praktik kehidupan yang Pancasilais terutama harus
di(ujudkan dalam keseharian kaum elite, para pemimpin, para
penguasa, para pengusaha, dan kaum terpelajar Indonesia untuk
menjadi pelajaran masyarakat luas
. Pancasila sebagai pandangan hidup
Persaingan idiologis dalam dimensi global telah mengalami
perubahan bentuk berkali-kali, dalam prosesnya dunia sering diisi
oleh siasat mensiasati, dan makin lama upaya mensiasati bangsa yang
lemah semakin canggih, hal ini dibuktikan dengan kerapnya
eKploitation de lIhomme par lIhomme dus eKploitation de nation par
nation dari sana maka kita bisa berkaca bah(a letak geografis dan
kekayaan alam Negara kita amatlah memikat untuk dikuasai bangsa-
bangsa lain, belum lagi secara analisa ekonomi-politik bah(a
kelompok kuat berusaha mengatur ekonomi kelompok berkembang,
sehingga dapat menjadikan ekonominya tergantung dan mudah
dikuasai, belum lagi dalam konteks kebangsaan bah(a persolan
tersebut juga melibatkan lembaga-lembaga internasional yang
dipercaya selama ini akan membantu dari krisis yang
berkepanjangan
Dalam pemahaman a(al 8yang akan dikupas dalam
pertemuan selanjutnya9 bah(a pandangan hidup diartikan dan
difungsikan untuk 'embangun Bacana dan Paradigma berpikir
masyarakat, agar Negara bisa berhasil membangun kemandiriannya
dalam menumbuhkan kebanggaan pada (arganya dan mendorong
untuk berprestasi secara maksimal bagi kemajuan dalam membentuk
konstruksi sumber daya manusia Indonesia, baik bangsa maupun
bernegara karena dengan kemandirian itulah sama dengan
meningkatkan itegritas dan kapabilitas bangsa untuk dapat secara
cerdas menentukan pilihan dan me(ujudkan cita-cita membangun
Negara modern yang bertumpu pada kemampuannya sendiri, seraya
me(ujudkan dirinya sebagai (arga dunia yang terhormat dalam
pergaulan internasional Bung -arno, bapak bangsa dan tokoh politik
dunia, tidak mengajarkan kita untuk menjadi nasionalis yang sempit,
chau>inist, tetapi nasionalis yang Pancasilais karena
internasionalisme tidak dapat hidup subur jika tidak berakar
dibuminya nasionalisme, dan nasionalisme juga tidak dapat hidup
subur jika tidak hidup dalam taman-sarinya internasional, karena
dengan -etuhanan 5ang 'aha ,sa dan Perikemanusiaan menjadikan
Pancasila sebagai paham yang anthropocosmic 8memandang
kehidupan secara menyeluruh9, jadi tidak anthroposentric
8memandang kehidupan secara sempit9
BAB I6
PENUTUP
".1 )es#m$ulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bah(a untuk
mengantisipasi serta memproteksi kita dari pengaruh globalisasi yang
dapat mengancam eksistensi nilai-nilai Pancasila ialah!
'elaksanakan ajaran agama yang dipercayai dengan sebaik-
baiknya
4elalu berpedoman teguh terhadap Pancasila, dengan cara
mengamalkannya
4elalu menggunakan produk lokal, sehingga menumbuhkan
semangat mencintai produk dalam negeri
'enegakkan hukum dengan seadil-adilnya
'embuang jauh sisi negatif pengaruh globalisasi, dan menyerap
sisi positifnya untuk kemajuan bangsa
Dengan itu, akan ada benteng tangguh yang dapat menghalau
pengaruh globalisasi yang dapat menghinggapi siapapun, sehingga
akan mencederai Pancasila dalam prosesnya
".2 'aran
1ntuk menjaga agar Pancasila tetap terjaga dan lestari, maka harus
dilakukan peningkatan pemahaman pada semua lapisan masyarakat 5ang
lebih penting lagi, para pemimpin harus menjadi teladan dalam pengamalan
Pancasila Pancasila akan menjadi ideologi yang kuat serta luhur apabila
diamalkan dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, menuju negara aman, damai, tentram, adil, makmur dan sejahtera
dalam semua aspek kehidupan terutama dalam penegakan hukum di Negara
-esatuan +epublik Indonesia 8N-+I9

Anda mungkin juga menyukai