Oleh: Eko Saputro, S. Pt (Widyaiswara Pertama BBPP Batu) Menurut Judkins (1996), tahap-tahap proses pembuatan susu bubuk adalah perlakuan pendahuluan, pemanasan pendahuluan dan pengeringan. Perlakuan pendahuluan antara lain penyaringan atau klarifkasi, separasi dan standardisasi. Pemanasan pendahuluan adalah menguapkan sebagian air yang terkandung oleh susu, sampai menapai kadar kurang lebih !"-"#$ menggunakan e%aporator. Menurut &uharto (1991), pengeringan pada dasarnya adalah suatu proses pemindahan atau pengeluaran kandungan air bahan pangan hingga menapai kandungan tertentu agar keepatan kerusakan bahan pangan dapat diperlambat. Menurut &uyitno et al. (19'9), pengeringan merupakan usaha yang dilakukan untuk mengurangi air yang ada dalam bahan pangan sampai kadar air seimbang dengan kelembaban relati( sekitarnya. Proses pengurangan air atau pengeringan pada susu dapat dilakukan dengan berbagai alat baik dengan spray dryer dan drum atau roller dryer (suhu tinggi) maupun freeze dryer (suhu rendah). )iagram alir pembuatan susu bubuk dapat dilihat pada *ambar 1. *ambar 1. )iagram +lir Proses Produksi &usu ,ubuk &umber - .adi/iyoto, 19'0 Spray Drying Spray dryin atau pengeringan semprot merupakan salah satu bentuk pengeringan yang sudah banyak diaplikasikan di industri pengolahan susu (1idodo, 2##0). Spray dryin merupakan proses penampuran dan pengeringan suatu larutan men3adi suatu bubuk yang homogen (.arris dan 4armas, 195"). Menurut .adi/iyoto (19'0), prinsip pengeringannya adalah menyemprotkan susu ke dalam ruangan yang panas melalui alat penyemprot yang disebut nozzel. +pabila susu yang telah sedikit kental disemprotkan akan membentuk kabut dan akan kering oleh udara panas dalam ruangan tersebut. Mul3ohard3o, (199#), menyatakan pengeringan dengan menggunakan metode spray dryin biasanya menggunakan udara ,ahan baku (&usu segar) Pemanasan &uhu 5#-5" # 6 Penampuran 7 8 ,ahan tambahan Penyaringan Pemanasan 5#-5" # 6 .omogenisasi Pengeringan 16#-15# # 6 Pemisahan ,ubuk &usu (Penyaringan) Produk 3adi (&usu bubuk) 3 pengering atau panas yang akan mengalami kontak dengan bahan pangan yang dimasukkan ke dalam spray dryer dan biasanya kandungan air yang dihasilkan antara 2-0 $. Menurut Mul3ohard3o (199#), proses pengeringan semprot ini menakup tiga tahapan proses, yaitu proses atomisasi airan, proses penampuran udara panas dengan tetes-tetes air dan proses pengeringan. Moster (1959) menyatakan, bah/a pengeringan semprot merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang mengubah bentuk suatu produk dari bentuk airan, bubur atau pasta ke bentuk kering berupa tepung, butiran atau gumpalan. Pengeringan terdiri atas empat tahap, yaitu 1) penyemprotan bahan melalui alat pentemprot atau atomisasi, 2) kontak antar partikel hasil atomisasi dengan udara pengering, 0) penguapan air dari bahan dan !) pemisahan bubuk kering dengan aliran udara yang memba/anya. ,ylund (199"), menyatakan bah/a proses pembuatan dengan spray dryer melalui 2 (ase, yaitu e%aporasi dan pengeringan melalui spray tower. Menurut .arris dan 4armas (195"), e%aporasi a/al pada pembuatan susu bubuk dilakukan hingga total solid sebanyak "#$. 1idodo (2##0) menyatakan, bah/a pengeringan dengan menggunakan metode spray dryin akan memberikan pengaruh terhadap total bahan padat yang dihasilkan dari susu bubuk. &uhu pengeringan yang tinggi akan menghasilkan susu bubuk dengan kadar air rendah dan total bahan padat yang tinggi. Menurut Maree (2##0), keuntungan dari susu bubuk dengan metode spray dryin adalah lebih mudah dierna dan lebih aman karena tidak menyebabkan alergi. Drum Drying !rum dryin atau pengeringan rol atau silinder merupakan salah satu bentuk pengeringan yang menggunakan satu atau dua drum besar berongga dengan permukaan yang liin dan halus yang dapat berputar pada sumbunya (Priyanto, 19'5). Pengeringan dengan metode ini, biasanya bahan pangan yang akan dikeringkan berada di bagian permukaan drum pengering dan di dalam drum terdapat media pemanas. (1idodo, 2##0). !rum dryin ini berbentuk silinder yang u3ung-u3ungnya tertutup. Pengeringan ini menggunakan suhu 9#-1"# # 6, /aktu yang diperlukan sangat pendek yaitu 6-0# detik. &usu dituangkan dalam dua silinder yang saling memutar. &usu akan men3adi kering menempel pada permukaan silinder (.adi/iyoto, 19'0). &usu kering akan terbentuk pada dinding drum dan disisir oleh pisau sehingga bubuk terkelupas dari dinding drum (.arris dan 4armas, 195"). Pembuatan susu bubuk menggunakan metode drum dryin merupakan metode yang paling hemat energi dan /aktu tetapi nilai nutrisi susu akan turun (,ylund, 199"). 9ilai nutrisi susu turun karena proses karamelisasi karena penggunaan panas yang sangat tinggi (.arris dan 4armas, 195"). Freeze Drying. "reeze dryin adalah suatu alat pengering dengan bahan yang dikeringkan dalam keadaan telah dibekukan (Mul3ohard3o, 199#). Prinsip freeze dryin menurut 1idodo (2##0) 3 adalah penguapan yang dilakukan dengan kondisi %akum, yaitu uap air disublimasikan keluar dari bahan pangan beku dan struktur bahan pangan tetap dipertahankan dengan baik dengan metode ini. Menurut Priyanto (19'5), pada freeze dryin (pengeringan beku) ter3adi dua proses yaitu pembekuan dan pengeringan dengan sublimasi. ,ahan pangan umumnya akan mendapat perlakuan pembekuan terlebih dahulu dan setelah itu pengeringan dengan sublimasi. 4adar air yang dihasilkan dari pengeringan beku berkisar antara 2-! $. Market :esearh (2##") memberikan petun3uk, bah/a (aktor utama yang mempengaruhi kesuksesan proses pengeringan menggunakan metode freeze dryin adalah (aktor alat, kehampaan udara, konsentrasi produk, suhu kondensor, luas area produk, karakter produk, ketebalan produk, air bebas, /aktu retensi produk, bahaya kimia, bahaya fsik dan bahaya mekanik. DAFTAR PUSTAKA +dnan, M. 19'!. 4imia dan ;eknologi Pengolahan +ir &usu. +ndi <=set, >ogyakarta. ,adan &tandarisasi 9asional ?ndonesia. 1999. &9? #1-295#-1999- &usu ,ubuk. ,alai ,esar ?ndustri 4imia )epartemen Perindustrian dan Perdagangan, Jakarta. ,ylund, *. 199". )airy Proessing. ;etra Pak Proessing &ystem, &/eden. 6ode@ +limentarius 6ommission. 19'1. 6ode@ Auropean :egional &tandard (or .oney. .adi/iyoto, &. 199!. ;eori dan Prosedur Pengu3ian Mutu &usu dan .asil <lahannya. Biberty, >ogyakarta. Mahes/ari, :.:.+. 2##2. Penanganan dan Pengolahan .asil ;ernak Perah. Cakultas Peternakan. ?stitut Pertanian ,ogor, ,ogor. Market :esearh. 2##". CreeDe )rying AEuipment. *lobal ?ndustry +nalysis, 1ashington. Miller *., J. Jar%is and B.M. ,ean. 1999. .andbook o( )airy Coods and 9utrition. Adisi ke-2. 9ational )airy 6ounil 6:6 Press, 9e/ >ork. Moster, 4. 1995. &pray dryers. In- ,aker, 6.*.J. (edition). ?ndustrial )rying o( Cood. ,lakie +ademi and Pro(essional an +imprint o( 6hapman and .all, 9e/ >ork. Mul3ohard3o, M. 199#. +lat dan Mesin Pengolahan .asil Pertanian. Pusat +ntar Fni%ersitas (P+F) Pangan dan *iDi Fni%ersitas *ad3ah Mada, >ogyakarta. Piseky, J. 1995. .andbook o( Milk Po/der Manu(ature. +ssoiation o( ,ritish Preser%ed Milk Manu(ature, Bondon. Priyanto, *. 19'5. ;eknik Penga/etan Pangan. Pusat +ntar Fni%ersitas (P+F) Pangan dan *iDi Fni%ersitas *ad3ah Mada, >ogyakarta. :utgers, 4. dan P. Abing. 1992. Penyediaan Produk &usu ,erskala 4eil. ;er3emahan- &. ?dris dan ?. ;ohari. Penerbit Fni%ersitas ,ra/i3aya, Malang. &oeparno. 1992. Prinsip 4imia dan ;eknologi &usu. Pusat +ntar Fni%ersitas Pangan dan *iDi Fni%ersitas *ad3ah Mada, >ogyakarta. &uharto. 1991. ;eknologi Penga/etan Pangan. P; :ineka 6ipta, Jakarta. Garnam, +... dan P. &utherland. 199!. Milk and Milk Produts, ;ehnology 6hemistry and Mirobiology. 6hapman and .all. 9e/ >ork. 1idodo. 2##0. ;eknologi Proses &usu ,ubuk 6etakan 1. Batiia Press, >ogyakarta. 1inarno, C.*. 1992. 4imia Pangan dan *iDi. P; *ramedia Pustaka Ftama, Jakarta.