Anda di halaman 1dari 27

PENDAHULUAN

Elektrokardiagram (EKG) adalah suatu alat pencatat grafis aktivitas listrik jantung. Pada
EKG terlihat bentuk gelombang khas yang disebut sebagai gelombang P, !" dan #, sesuai
dengan penyebaran eksitasi listrik dan pemulihannya melalui sistem hantaran dan miokardium.
($)

Elektrokardiogram (E%G atau EKG) adalah tes non&invasif yang digunakan untuk
mencerminkan kondisi jantung yang mendasarinya dengan mengukur aktivitas listrik jantung.
'engan posisi lead (listrik sensing perangkat) pada tubuh di lokasi standar, informasi tentang
kondisi jantung yang dapat dipelajari dengan mencari pola karakteristik pada EKG.
(()
Elektrokardiogram, EKG atau E%G) "ebuah EKG adalah bagian penting dari evaluasi a*al
pasien yang diduga memiliki masalah jantung yang terkait. Elektrokardiogram tetap merupakan
standar emas dalam mengidentifikasi adanya dan lokasi dari abnormalitas jantung itu sendiri.
+ingga saat ini belum ada pemeriksaan baru yang dapat menggantikan peran elektrokardiogram
(EKG). ,eskipun bukan sebuah pemeriksaan dengan sensitifitas dan spesifisitas tinggi,
informasi yang diperoleh bisa menjadi penentu tindakan yang akan kita ambil. Pada keadaan
tertentu, alat diagnostik ini memiliki kekuatan diagnostik yang sangat penting seperti pada infark
miokardium akut maupun bradi&takiaritmia.
($)
-ila dideteksi dini, banyak penyakit yang dapat ditolong pada *aktu yang tepat untuk
menghindari komplikasi jangka pendek maupun panjang, bahkan kematian. #entu saja
interpretasi EKG harus baik. 'itambah keterampilan mendapatkan ri*ayat penyakit (anamnesis)
yang baik, tidak diragukan lagi bah*a interpretasi EKG akurat dapat menjadi senjata ampuh
dalam diagnosis banyak penyakit.
($)
"ecara rutin jantung melakukan aktivitas kontraksi dan relaksasi untuk memenuhi
kebutuhan tubuh akan sirkulasi darah. +al ini terjadi karena adanya aktivitas listrik yang
dihasilkan secara ritmik dan kontinu oleh sel&sel spesial di jantung. "el&sel dengan kemampuan
yang sangat unik dan luar biasa. .ktivitas listrik ini menghasilkan medan listrik jantung (cardiac
electrical field) dijantung untuk kemudian diteruskan ke seluruh tubuh. ,edan listrik ini dapat
direkam dengan menaruh beberapa elektroda (sadapan) di permukaan tubuh yang dihubungkan
dengan sebuah mesin. "ebagai hasilnya tampak sebuah grafik sesuai interpretasi masing&masing
sadapan. 'engan kata lain, EKG merupakan sebuah grafik aktivitas listrik jantung yang direkam
di permukaan tubuh.
($)

$
TINJAUAN PUSTAKA
GELOMBANG, SEGMEN DAN INTERVAL PADA EKG
Gambar $. Gelombang, segmen dan interval pada EKG.
$
$.
Gelombang P merekam peristi*a depolarisasi dan kontraksi atrium bagian pertama
gelombang P menggambarkan aktivitas atrium kanan, bagian kedua mencerminkan
aktivitas atrium kiri.
($,/,$0)
(.
"e*aktu aliran listrik sampai pada nodus .1, akan timbul masa istirahat yang singkat,
dan gambaran EKG akan menghilang.
2.
Gelombang depolarisasi menyebar sepanjang sistem konduksi ventrikel dan keluar
menuju ke miokardium ventrikel. -agian ventrikel yang pertama kali terdepolarisasi
adalah septum interventrikuler dan proses depolarisasi ventrikel inilah yang menimbulkan
gelombang !".
3.
Gelombang # merekam repolarisasi ventrikel. !epolarisasi atrium tidak tampak dalam
rekaman EKG.
4.
-erbagai segmen dan interval menyatakan jarak dan *aktu antara peristi*a berikut ini )
a. 5nterval P! mengukur *aktu dari permulaan depolarisasi atrium sampai pada saat
mulainya depolarisasi ventrikel.
b. "egmen "# merekam *aktu dari akhir depolarisasi ventrikel sampai mulainya
repolarisasi ventrikel.
c. 5nterval # mengukur *aktu dari mulainya depolarisasi ventrikel sampai pada akhir
repolarisasi ventrikel.
(
NILAI NORMAL GELOMBANG EKG
1. Gelombang P P Wave!
P wave merupakan suatu gelombang kecil yang terekam se*aktu atrium mengadakan
depolarisasi.
($,/)
Karena SA node terletak pada atrium kanan maka atrium kanan akan
memulai dan mengakhiri repolarisasi lebih dulu daripada atrium kiri.
"etengah bagian pertama gelombang P me*akili depolarisasi atrium kanan dan
setengah bagian lainnya me*akili depolarisasi atrium kiri. "etelah kedua atrium mengalami
depolarisasi, pada saat tersebut tidak ada aktivitas bioelektrik di jantung dan EKG akan
mencatat sebuah garis lurus yang disebut garis isoelektrik.
"esuai dengan depolarisasi atrium. !angsangan normal untuk depolarisasi atrium
berasal dari nodus sinus. 6amun, besarnya arus listrik berhubungan dengan eksitasi nodus
sinus terlalu kecil untuk dapat terlihat pada EKG. Gelombang P dalam keadaan yang
normal berbentuk melengkung dan arahnya ke atas pada kebanyakan hantaran. Pembesaran
antrium dapat meningkatkan amplitudo atau lebar gelombang P, serta mengubah bentuk
gelombang P. 'isritmia jantung juga dapat mengubah konfigurasi gelombang P. ,isalnya,
irama yang bersal dekat perbatasan .1 dapat menimbulkan inversi gelombang P, karena
arah depolarisasi atrium terbalik
Gelombang P yang normal dapat berupa )
a. 'efleksi positif pada sadapan lateral (7$, a17, 14, 1/) dan sadapan inferior (a18)
b. 'efleksi negatif pada sadapan a1!
c. -ervariasi pada sadapan (7 555, 1(&13)
d. #ingginya kurang dari (.4 mm ( (.4 kotak kecil )
e. 7ebarnya kurang dari (.4 mm ( (.4 kotak kecil )
". INTERVAL PR
5nterval P! menggambarkan *aktu dari saat mulainya depolarisasi atrium sampai
permulaan depolarisasi ventrikel. 5nterval ini juga menggambarkan perlambatan penjalaran
yang terjadi di nodus .1. 5nterval P! ini normalnya antara 0.$( 9 0.( detik ( 2 9 4 kotak
kecil ).
(/,$$)
'iukur dari permukaan gelombang P hingga a*al kompleks !". 'alam interval
ini tercakup juga penghantaran impuls melalui antrium dan hambatan impuls pada nodus .1.
Perpanjangan interval P! yang abnormal menandai adanya gangguan hantaran impuls, yang
disebut blok jantung tingkat pertama.
#. KOMPLEKS $RS
2
Kompleks ini memiliki arti klinis yang terpenting dari seluruh gambaran EKG karena
kompleks ini me*akili depolarisasi ventrikel atau penyebaran impuls di seluruh ventrikel.
($0,$$)
.da tiga komponen yang membentuk kompleks ini)
a. Gelombang yaitu bagian defleksi negatif sebelum suatu defleksi positif
b. Gelombang ! yaitu defleksi positif yang pertama muncul, disertai atau tanpa
gelombang
c. Gelombang " yaitu defleksi negatif setelah gelombang !
Pada keadaan normal gelombang ! berdefleksi positif pada semua sadapan
ekstremitas kecuali pada a1!. Pada sadapan prekordial dikenal istilah R-wave progression
yaitu defleksi positif gelombang ! yang semakin membesar dari sadapan 1$&1/.
(2,:)
5nterval !" normalnya kurang dari 2 kotak kecil atau 0.$( detik.
5rama jantung abnormal dari ventrikel seperti takikardia ventrikel juga akan
memperlebar dan mengubah bentuk kompleks !" oleh sebab jalur khusus yang
mempercepat penyebaran impuls melaui ventrikel di pintas. +ipertropi ventrikel akan
meningkatkan amplitudo kompleks !" karena penambahan massa otot jantung.
!epolarisasi atrium terjadi selama ventrikel. #etapi besarnya kompleks !" tersebut akan
menutupi gambaran pemulihan atrium yang tercatatdi elektrokardiografi.
%. SEGMEN ST
"egmen "# normalnya pada seluruh sadapan berbentuk hori;ontal dan isoelektrik
atau sedikit menanjak landai.
(/)
"egmen ini menggambarkan *aktu antara akhir depolarisasi
ventrikel sampai pada permulaan repolarisasi ventrikel.
Penurunan abnormal segmen "# dikaitkan dengan iskemia miokardium sedangkan
penigkatan segmen "# dikaitkan dengan infark. Penggunaan digitalis akan menurungkan
segmen "#.
&. GELOMBANG T
Gelombang # merupakan gambaran fase repolarisasi ventrikel. Gelombang ini
muncul sesaat sesudah berakhirnya segmen "#.
.da dua hal yang harus diperhatikan pada gelombang # yaitu arah defleksi dan
bentuk gelombang #. Pada keadaan normal gelombang # ditemukan positif pada sadapan 5,
3
55 dan sadapan prekordial yang terletak di atas ventrikel kiri ( 12 9 1/), negatif pada
sadapan a1!, sedangkan arahnya bervariasi pada sadapan lain.
($0)
#inggi gelombang # minimum adalah $ mm, dan bila kurang dari $ mm dianggap
gelombang # tidak ada (Flat T). Gelombang # pada sadapan prekordial tidak boleh
melebihi $0 mm ($ m1), sedangkan pada ekstremitas tidak boleh melebihi 4 mm (0.4 m1).
-entuk gelombang # yang berbentuk sedikit asimetris, di mana defleksi positif terjadi
secara perlahan sampai mencapai titik puncak dan kemudian menurun secara curam.
5nterval # memanjang pada pemberian obat&obat anti disritmia seperti kunidin,
prokainamid, setalol (betapace), dan amidaron (cordarone).
($)
SISTIMATIKA INTERPRETASI EKG
IRAMA
Pertama&tama tentukan irama sinus atau bukan. .pabila setiap kompleks !"
didahului oleh gelombang P berarti irama sinus, kalau tidak berarti irama asinus.
($,/)

-ukan irama sinus dapat berupa suatu aritmia yang mungkin fibrilasi, blok .1
derajat dua atau tiga, irama jungsional, takikardia ventrikular, dan lain&lain.
LAJU $RS QRS RATE!
Pada irama sinus laju !" normal berkisar antara /0 9 $00 kali<menit, kurang
dari /0 kali disebut sinus bradikardi, sedangkan lebih dari $00 kali disebut sinus
takikardi.
($,/,$$)
REGULARITAS
EKG normal selalu regular. 5rama yang tidak reguler ditemukan pada fibrilasi
atrium atau pada keadaan banyak ditemukan ekstrasistol. !egularitas ditentukan dengan
kesamaan jarak antara puncak ! ke != gelombang selanjutnya.
AKSIS
.ksis normal selalu terdapat antara &20> sampai ?$$0>. 7ebih dari &20 disebut
deviasi aksis kiri, lebih dari ?$$0 disebut deviasi aksis kanan, dan bila lebih dari ?$:0
disebut aksis superior.
($,$$)
4
Kadang aksis tidak dapat ditentukan, maka ditulis underterminable, misalnya
pada EKG di mana defleksi porsitif dan negatif pada kompleks !" di semua sadapan
sama besarnya.
GELOMBANG P
Perhatikan apakah kontur gelombang P normal atau tidak. 6ormalnya (.4 mm @
(.4 mm ((.4 kotak kecil @ (.4 kotak kecil).
Perhatikan apakah kontur gelombang P normal atau tidak. .pakah ada P pulmonal
atau P&mitral.
INTERVAL PR
5nterval P! normal adalah kurang dari 0.( detik. 7ebih dari 0.( detik disebut .1
blok derajat satu. Kurang dari 0.$ detik disertai adanya gelombang delta menunjukkan
Wolf-Parkinson-White Sndrome!
KOMPLEKS $RS
.danya gelombang patologis menandakan old mocardial infarction!
Gelombang ! yang tinggi di sadapan 1$ dan 1( menunjukkan hipertrofi ventrikel kanan
atau infrak dinding posterior. Gelombang ! yang tinggi di sadapan 14 dan 1/ dengan
gelombang " yang dalam di sadapan 1$ dan 1( menunjukkan hipertrofi ventrikel kiri.
($,$0,$$)
5nterval !" yang lebih dari 0.$ detik harus dicari apakah adalah right branch
bundle block, left bundle branch block atau ekstrasistol ventrikel.
SEGMEN ST
Elevasi segmen "# menandakan infark miokard akut (tentukan bagian jantung
sesuai hasil bacaan tiap sadapan). 'epresi segmen "# menandakan iskemia.
GELOMBANG T
Gelombang # yang datar (Flat T" menandakan iskemia. Gelombang # terbalik (T-
inverted" menandakan iskemia atau mungkin suatu aneurisma. Gelombang # yang
runcing menandakan hiperkalemia.
(/,$$)
Gelombang U
Gelombang A yang sangat tinggi (B gel. #) menunjukkan hipokalemi. Gelombang
A yang terbalik menunjukkan iskemia miokard yang berat.
(C)
/
Kela'nan Kom(le)* (a+a Bebe,a(a Pen-a)'..
$. Kelainan gelombang P.
Kelainan penampilan (amplitudo, lamanya, bentuknya) gelombang P pada irama
dan kecepatan yang normal. ,isalnya P mitrale yang ditandai dengan gelombang P yang
tinggi, lebar dan Dnot chedE pada sandapan 5 dan 55 ) gelombang P lebar dan bifasik pada
15 dan 1(. adanya hipertrofi atrium kiri terutama pada stenosis mitralis. "edangkan P
pulmonale ditandai dengan adanya gelombang P yang tinggi, runcing pada sandapan 55 dan
555, dan mungkin disertai gelombang P tinggi dan bifasik pada sandapan 15 dan 1(.
'itemukan pada korpulmonale dan penyakit jantung kogenital.
Kelainan penampilan, irama dan kecepatan gelombang P yang dapat berupa
kelainan tunggal gelombang P misalnya Datrial premature beatE yang bisa ditemukan pada
penyakit jantung koroner (PFK), intoksikasi digitalis. "elain itu dapat ditemukan kelainan
pada semua gelombang P disertai kelainan bentuk dan iramanya misalnya fibrilasi atrium
yang dapat disebabkan oleh penyakit jantung rematik (PF!), pada infark miokard. Kelainan
gelombang P lainnya berupa tidak adanya suatu gelombang P, kompleks !"&# timbul
lebih cepat dari pada biasanya. ,isalnya D .1 nodal premature beatE pada PFK, intoksikasi
digitalis, dimanabentuk kompleks !" normal, dan terdapat masa istirahat kompensatoir.
Kelainan lain berupa ekstrasistole ventrikel pada PFK, intoksikasi digitalis.
"eluruh gelombang P tidak nampak, tetapi bentuk dan lamanya kompleks !"
adalah normal. ,isalnya irama nodal .1, takikardi nodal .1, atrial takikardi yang timbul
akibat intoksikasi digitalis, infark miokard, penyakit jantung hipertensi (PF+). Gelombang
P seluruhnya tidak tampak dengan kelainan bentuk dan lamanya kompleks !". ,isalnya
ventrikel takikardi, fibrilasi atrium yang dapat timbul pada PF!. Penyakit jantung
hipertensi (PF+).
a) +ipertrofi .trium Kanan (!.+)
Kelainan gel P akibat depolarisasi atrium kanan yang lebih besar dari normal. P yang
lancip dan tinggi, paling jelas terlihat di lead 5 dan 55 biasanya disebut P/ P0lmonal
#erdapat pada ) Penyakit pada katup #rikuspid, hipertensi pulmonal yang disertai
hipertrofi atrium kanan.
Etiologi ) setiap tekanan atau overload volume di sisi kanan jantung
C
Paling banyak disebabkan oleh )
!egurgitasi trikuspid
"tenosis trikuspid
!egurgitasi pulmonal
"tenosis pulmonal
+ipertensi pulmonal
PPGK
!1+
Kriteria EKG untuk .bnormalitas .trium Kanan
Gel P tinggi dan lancip di 55, 555 dan a18 ) tinggi B atau sama dengan (,4 mm dan
interval B atau sama dengan 0,$$ detik
'efleksi a*al di 1$ B atau H $,4 mm
P pulmonal
!asio P<segmen P! I $
Gambar (. EKG pada !.+
$
b) +ipertrofi .trium Kiri (7.+)
'itandai dengan adanya )
gelombang P yang lebar dan berlekuk
paling terlihat jelas pada lead 5 dan 55 biasa disebut gelombang P M'.,al.
:
#anda khas dari pembesaran atrium kiri . .rus depolarisasi lebih besar sehingga *aktu
depolarisasi lebih lama. "ering ditemukan pada penyakit katup mitral dan aorta ("tenosis
,itral), kmd stenosis aorta, regurgitasi aorta, 71+
Gambar 2. EKG pada 71+
$
c) +ipertrofi 1entrikel Kanan (!1+)
'itandai dengan )
a. Gelombang ! lebih besar dari gelombang " pd 7ead Prekordial Ka
b. 1.# B 0,02 detik di 15
c. Gelombang menetap di 14< 1/
d. 'epresi segmen "# dan gelombang # terbalik di 15 9 12 ("# 'epress ? #
inversi.)
e. Perubahan EKG baru tampak bila ada pembesaran yang nyata
f. Etiologi ) tekanan tinggi yang terus menerus di ventrikel kanan
g. !asio !<" yang terbalik )
h. !<" di 1$ B $
i. !<" di 1/ I $
j. Perubahan bentuk kompleks !" )
k. Gelombang ! yang besar
l. #erdapat kompleks !=
J
Gambar 3. EKG pada !1+
$
d) +ipertrofi 1entrikel Kiri (71+)
'itandai dengan )
Gelombang ! pada 14< 1/ lebih dari (C mm atau gel " di 1$ ? gel ! di 14 lebih dar
24 mm.
1.# B 0,04 detik di 14< 1/
'epresi segmen "# dan gel # terbalik di 14< 1/
7.'.
Peningkatan voltage !"
+ipertrofi ventrikel dengan dinding yang tebal serta permukaan yang lebih luas
menyebabkan potensial listrik yg lebih besar
7etak lebih dekat pada dinding dada sehingga potensial yang dicatat lebih besar
Etiologi ) pressure overload pada ventrikel kiri
Gambar 4. EKG pada 71+
$
$0
(. Kelainan interval P&!
& 5nterval P&! panjang menunjukkan adanya keterlambatan atau blok
konduksi .1. ,isalnya pada blok .1 tingkat 5 dimana tiap gelombang C P diikuti
P&! B 0,(( detik yang bersifat tetap atau sementara, ditemukan pada miokarditis,
intoksikasi digitalis, PFK, idiopatik. Pada.1 blok tingkat 55 yaitu gelombang P dalam
irama dan kecepatan normal, tetapi tidak diikuti kompleks !", dan seringkali disertai
kelainan !", " & # dan #. 5nterval P&! pada kompleks P&!"&# mungkin normal atau
memanjang, tetapi tetap jaraknya. -lok jantung .&1( ) $ atau 2 ) $., berarti terdapat ( P
dan hanya $ !" atau 2PK$!". #ipe lain dari blok jantung ini ialah fenomena
Lenkebach. Pada blok jantung tingkat 555 atau blok jantung komplit irama dan kecepatan
gelombang P normal, irama kompleks !" teratur tetapi lebih lambat ((0&30 kali
permenit) dari gelombang P. jadi terdapat disosiasi komplit antara atriumdan ventrikel.
& 5nterval P&! memendek yaitu kurang dari 0,$ detik dengan atau tanpa kelainan bentuk
!". 'itemukan pada PFK intoksikasi digitalis, sindroma LPL.
2. Kelainan gelombang .
Gelombang patologis yang lebar B $ mm atau B 0,3 detik dan dalamnya B( mm
(lebih $<2 dari amplitudo !" pada sandapan yang sama) menunjukkan adanya miokard
yang nekrosis. .danya gelombang di sandapan 555 dan a1! merupakan gambaran yang
normal.
3. Kelainan gelombang ! dan gelombang ".
'engan membandingkan gelombang ! dan " disandapan 5 dan 555 yaitu gelombang "
di 5 dan ! di 555 menunjukkan adanya Dright a@is deviationE. Kelainan ini ditemukan pada
hipertrofi ventrikel kanan, stenosis mitral, penyakit jantung ba*aan, korpulmonale.
"edangkan gelombang ! di 5 dan " di 555 menunjukkan adanya D left a@is deviati onE.
Kelainan ini ditemukan pada hipertrofi ventrikel kiri (71+). -iasanya dengan menjumlahkan
voltase (kriteria voltasi) dari gelombang " di 1$ dan ! di 14 atau " 1$ ? ! 1/ B 24 mm atau
gelombang !B(C mm di 14 atau 1/ menunjukkan adanya 71+.
4. Kelainan kompleks !"
$$
& Pada blok cabang berkas +is dapat ditemukan adanya kompleks !" lebar dan atau
DnotchedE dengan gelombang P dan interval P&! normal. 'itemukan pada PFK, PF!
(Penyakit Fantung !ematik).
& Kompleks !" berfrek*ensi lambat dengan atau tanpa kelainan bentuk tetapi iramanya
teratur yaitu pada sinus bradikardi, blok jantung ()$, 2)$, blok komplit terutama pada PFK,
PF!, penyakit jantung ba*aan.
& Kompleks !" berfrek*ensi cepat dengan atau tanpa kelainan bentuk, yaitu pada sinus
takikardi, atrial takikardi, nodal takikardi, fibrilasi atrium, takikardi ventrikel. 'itemukan
pada PFK (Penyakit Fantung Koroner), PF+ (Penyakit Fantung +ipertensi), PF! (Penyakit
Fantung !ematik), infark miokard, intoksikasi digitalis.
& 5rama !" tidak tetap.
Kadang&kadang kompleks !" timbul lebih cepat dari biasa, misalnya D .1 nodal
premature beatE, Dventricular premature beatE. 'itemukan pada PFK dan intoksikasi
digitalis. 5rama kompleks !" sama sekali tidak teratur yaitu pada fibrilasi atrium dimana
sering ditemukan pada PF+, PF!, infark miokard dan intoksikasi digitalis.

Gambar /. Gambaran EKG pada abnormalitas gel. !"
2
/. Kelainan segmen "&#.
"uatu kelainan berupa elevasi atau depresi segmen "&# yang ragu&ragu, sebaiknya
dianggap normal sampai terbukti benar&benar ada kelainan pada suatu seri perekaman.
-ukanlah suatu kelainan, apabila elevasi segmen "&# tidak melebihi $ mm atau depresi tidak
$(
melebihi 0,4 mm, paling kurang pada sandapan standar. "ecara klinik elevasi atau depresi
segmen "&# pada 2 sandapan standar, biasanya disertai deviasi yang sama pada sandapan yang
sesuai, menunjukkan adanya insufisiensi koroner. .danya elevasi segmen "&# merupakan
petunjuk adanya infark miokard akut atau perikarditis. Elevasi segmen "&# pada sandapan
prekordial menunjukkan adanya infark dinding anterior, sedangkan infark dinding inferior
dapat diketahui dengan adanya elevasi segmen "&# pada sandapan 55, 555, dan a18. Antuk
perikarditis biasanya tidak dapat dipastikan tempatnya dan akan tampak elevasi di hampir
semua sandapan. Elevasi segmen "&# pada 13! ditemukan pada infark ventrikel kanan
C. Kelainan gelombang #.
.danya kelainan gelombang # menunjukkan adanya kelainan pada ventrikel. Antuk itu
dikemukakan beberapa patokan yaitu )
& .rahnya berla*anan dengan defleksi utama !" pada setiap sandapan.
& .mplitudo gelombang # B $ mm pada sandapan 5 atau 55 dengan gelombang !
menyolok.
& Gelombang # terbalik dimana gelombang ! menyolok.
& 7ebih tinggi daripada perekaman sebelumnya atau lebih tinggi : mm pada sandapan
5,55, 555.
$2
Gleh karena begitu banyak penyebab kelainan gelombang #, maka dalam
menginterpretasi kelainan ini sebaiknya berhati&hati dan mempertimbangkan seluruh
gambaran klinik. "uatu diagnosis khusus tidak dapat dibuat atas dasar perubahan
&perubahan yang tidak khas. .danya gelombang # terbalik, simetris, runcing, disertai
segmen "&# konveks keatas, menandakan adanya iskemi miokard. Kadang&kadang
gelombang # sangat tinggi pada insufisiensi koroner. Pada keadaan dimana defleksi
!" positif pada sandapan 5, sedangkan gelombang # pada sandapan 5 terbalik atau
lebih rendah dari gelombang # di sandapan 555 menunjukkan adanya insufisiensi
koroner. Gelombang # yang tinggi dan tajam pada semua sandapan kecuali a1! dan
a17 menunjukkan adanya hiperkalemi. Gelombang # yang tinggi dan simentris
dengan depresi segmen "&# menunjukkan adanya infark dinding posterior.
$3
+5PE!K.7E,5.
- # tinggi dan lancip
- ! pendek
- !" melebar
- !" bersatu dengan # sehingga segmen "# hilang
o P mengecil akhirnya menghilang
+5PGK.7E,5.
- A menjadi Prominen
- # makin mendatar
- 'eprasi "#
- 5nterval P! memanjang
Gambar C. Gambaran EKG pada hipokalemia
$
$4
:. Kelainan gelombang A.
.danya gelombang A defleksi keatas lebih tinggi dari gelombang # pada
sandapan yang sama terutama 1$&13 menunjukkan adanya hipokalemi.
(C)
KLASI1IKASI ARITMIA
.ritmia terbagi atas )
(3,/,$()

$. Gangguan impuls
a. SA-#ode
"inus #akikardi
"inus -radikardi
"inus .ritmia
"inus Arrest
b. .trial
.trial e$tra sstole dan para sstole
.trial takikardi
.trial flutter
.trial fibrilasi
c. A% &unction
6odal e$tra sstole dan para sstole
6odal takikardi
d. 1entrikel
1entrikular e$tra sstole dan parasstole
1entrikular takikardi
1entrikular fibrilasi
1entrikular flutter
(. Gangguan "istem Konduksi ( penghantaran arus listrik)
a. -erdasarkan tempat blok
-lok SA
-lok A%
-lok fasikular
-lok 'undle 'ranch
b. -erdasarkan derajat blok
'erajat 5
'erajat 55
,obit; 5 (wanckebach)
,obit; 55
'erajat 555 ) blok total (jantung masih berdenyut)
c. .ksesori konduksi
$/
Falur Kent< "indroma Wolff Parkinson White
Falur Fames< "indroma (own )anong (evin
1. GANGGUAN IMPULS
A! SA-node
.ritmia yang terjadi pada keadaan bradikardia atau takikardi atau sinus arrest.
(/,$()
Gambar : ) "inus -radikardi.
$2
%iri&cirinya )
-
5rama teratur
-
!! interval jaraknya sama dalam $ lead panjang
-
PP interval jaraknya sama dalam $ lead panjang
-
Komplek !" harus sama dalam $ lead panjang
-
5mpuls dari ". node yang ditandai dengan adanya gel P yang mempunyai bentuk sama
dalam $ lead panjang.
-
8rek*ensi (+!) diba*ah /0@<menit
-
.danya gel P yang selalu diikuti komplek !"
-
Gel P dan komplek !" normal dan sama bentuknya dalam satu lead.

Gambar J ) "inus #akikardi.
$2

%iri&cirinya))
"ama dengan sinus bradikardia, yang membedakanya adalah frek*ensi jantung (+!)
lebih dari $00@<menit.


Gambar $0 ) "inus Arrest.
$2
%iri&cirinya)
-
Gel P dan komplek !" normal
-
.danya gap yang panjang tanpa adanya gelombang yang muncul.
$C
-
Gap ini jaraknya melebihi ( kali !! interval.
-

Gambar $$. "inus -lok
3
%iri&cirinya )
-
"ama dengan sinus arrest yaitu adanya gap tanpa adanya gelombang yang muncul,
dimana jarak gapnya ( kali dari !! interval.

Gambar $(. "inus .ritmia
3
%iri&cirinya )
"ama dengan kriteria sinus rhytme, yang membedakannya adalah pada sinus aritmia
iramanya tidak teratur karena efek inspirasi K ekspirasi.
'! 5rama .trial
'ibagi menjadi )
.trial Flutter
Gambar $2 ) .trial Flutter.
$2
5rama atrial pada .trial Flutter (jumlah gel.P banyak). Gambaran terlihat baik pada
sadapan 55, 555, dan a18 seperti gambaran gigi gergaji, kelainan ini dapat terjadi pada
kelainan katu mitral atau trikuspid, jantung pulmonal akut atau kronis, penyakit jantung
koroner dan dapat juga akibat intoksikasi digitalis.
.trial 8ibrilasi
Gambar $3 ) .trial 8ibrilasi
$2
$:
Pada EKG terlihat gelombang yang sangat tidak teratur dan cepat sekali, mencapai
200 & 400 kali permenit dan sering kali ditemukan pulsus deficit.
Pada atrial fibrilasi beberapa signal listrik yang cepat dan kacau MmenyalaM dari
daerah&daerah yang berbeda di atrium, dari pada hanya dari satu daerah pemacu jantung di
SA node. "ignal&signal ini pada gilirannya menyebabkan kontraksi ventrikel yang cepat dan
tidak beraturan. Penyebab&penyebab dari atrial fibrilasi termasuk serangan jantung, tekanan
darah tinggi, gagal jantung, penyakit katup mitral (seperti mitral valve prolapse), tiroid
yang aktif berlebihan, gumpalan darah di paru (pulmonar embolism), alkohol yang
berlebihan, emfisema, dan radang dari lapisan jantung (pericarditis".
($3)
.trial takikardi
-iasanya adalah paroksimal (P.# H paro$smal atrial tachcardia), disebut juga
takikardi supraventrikuler paroksimal, yaitu takikardi yang berasal dari atrium dan nodus
.1. Pada gambar terdapat ektrasistol yang berturut& turut
. ($3)


Gambar $4 ) .trial #akikardi
$2
.trial Ekstrasistol
'isebut juga Premature atrial beats. +al ini timbul akibat impuls yang berasal dari
atrium timbul premature. kelainan ini biasanya tidak memiliki arti klinis penting dan
biasanya tidak butuh terapi.
($()
Gambar $/) .trial Ekstasistol
$2
*! 5rama +unctional
Gambaran EKG menunjukan laju !" antara 30 &/0 permenit dengan irama biasanya
teratur, gelombang biasanya terlihat negative disadapan 55, 555, a18. Gelombang P bisa
mendahului atau tumpang tindih dengan !".
-iasanya disebabkan karena nodus SA kurang aktif sehingga diambil alih )
A% &unctional e$trasstole
$J
Gambar $C ) A% +uncitonal ,$trasstole.
$2
A% &unctional takikardi paroksimal seperti P.#
Gambar $: ) .1 Functional #akikardi Paroksimal
$2
-! 5rama 1entrikuler
$. 1entrikel Ekstra "istole (1E")
.dalah gelombang ventrikel yang muncul tiba tiba pada gelombang sinus, ini muncul
karena pace maker ventrikel tiba 9 tiba lebih kuat dari SA node dalam memproduksi listrik.
Fenis ini terdiri dari )
($3)
1E" .niform atau Anifokal
1E" yang bentuknya serupa pada lead yang sama.
1E" /ultiform
1E" -igemini
.rtinya setiap satu komplek normal diikuti oleh satu 1E".
1E" #rigemini
.rtinya setiap dua komplek normal diikuti oleh satu 1E".
1E" *ouplet
.rtinya setelah komplek normal, muncul ( 1E" sekaligus, jika muncul lebih
dari ( sekaligus disebut Run of!
(. 1entrikel #akikardi (1#)
Pelepasan impuls yg cepat oleh fokus ektopic di 1entrikel, yang ditandai oleh
sederetan denyut ventrikel. #erdapat 2 atau lebih komplek yang berasal dari ventrikel
secara berurutan dengan laju lebih dari $00@< menit. Pengaruhnya terhadap jantung adalah
ventrikel yang berdenyut sangat cepat tanpa sempat mengosongkan dan mengisi darah
secara sempurna, .kibatnya sirkulasi darah menjadi tidak cukup.
($()
(0
Gambar $J )1entrikel #akikardi.
$2
2. 1entrikel 8ibrilasi (18)
.dalah gambaran bergetarnya ventrikel, yang disebabkan karena begitu banyak
tempat yang memunculkan impuls, sehingga sel jantung tidak sempat berdepolarisasi dan
repolarisasi sempurna. 'isini sudah tidak terlihat gelombang P, !" dan #. hal ini biasa
terjadi pada iskemia akut atau infark miokard.
($3)
Gambar (0 ) 1entrikel 8ibrilasi.
$2
3. 1entrikel Flutter
%entrikel Flutter adalah gambaran getaran ventrikel yang disebabkan oleh produksi
sebuah pacemaker di ventrikel dengan frekuensi (40 9 240 kali permenit. Gambaran yang
muncul adalah gelombang berlekuk dan rapat.
($()
Gambar ($ )1entrikel Flutter.
$2

". GANGGUAN KONDUKSI

Gangguan konduksi adalah gangguan yang terjadi pada jaringan konduksi (jalur listrik
jantung) sehingga listrik jantung tidak berjalan lancar atau berhenti di tengah jalan.terdiri )
($(,$3)
A! 'lock SA node
Gangguan pada SA node menyebabkan block SA dan sinus Aresst!
Gambar (() 'lock SA node.
$2
-. Gangguan .1 -lok
$. .1 -lok derajat $
Amumnya disebabkan karena gangguan konduksi di pro$imal 0is bundle, sering
terjadi pada intoksitas digitalis, peradangan, proses degenerasi maupun varian normal .
($
Gambar yang muncul pada EKG adalah interval P! yang melebar B 0,(( detik dan interval
P! tersebut kurang lebih sama di setiap gelombang.
($3)

Gambar (2 ) .1 -lok derajat $.
$2
(. .1 -lok derajat 55
'ibagi menjadi ( tipe )
,obit; tipe $ (wenckebach block"
5nterval P! secara progresif bertambah panjang sampai suatu ketika implus dari
atrium tidak sampai ke ventrikel dan denyut ventrikel (gelombang !") tidak tampak, atau
gelombang P tidak diikuti oleh !". +al ini disebabkan karena tonus otot yang
meningkat , keracunan digitalis atau iskemik.
($3)

Gambar (3 ) .1 -lok derajat 55 tipe mobit; tipe $
$2
,obit; tipe (
5nterval P! tetap sama tetapi didapatkan denyut ventrikel yang berkurang. 'apat
terjadi pada infark miokard akut, miokarditis, dan proses degenerasi.
Gambar (4 ) .1 -lok derajat 55 tipe mobit; tipe (
$2
2. .1 -lok derajat 555
'isebut juga blok jantung komplit, dimana impuls dari atrium tidak bisa sampai pada
ventrikel, sehingga ventrikel berdenyut sendiri karena impuls yang berasal dari ventrikel
sendiri. Gambaran EKG memperlihatkan adanya gelombang P teratur dengan kecepatan /0
9 J0 kali permenit, sedangkan komplek !" hanya 30 9 /0 kali permenit. +al ini
((
disebabkan oleh infark miokard akut, peradangan, dan proses degenerasi. Fika menetap
diperlukan pemasangan pacu jantung.
($3)
Gambar (/ ) Third -egree A% 'lock 1Total A% block".
$2
%. Gangguan pada serabut +5" menyebabkan !--- dan 7---
'undle 'ranch 'lock menunjukan adanya gangguan konduksi di cabang kanan atau kiri
sistem konduksi, atau divisi anterior atau posterior cabang kiri. 'imana pada EKG ditemukan
komplek !" yang melebar lebih dari 0,$$ detik disertai perubahan bentuk komplek !" dan
aksis !". -ila cabang kiri yang terkena disebut sebagai (eft 'undle 'ranch 'lock 1('''" dan
jika kanan yang terkena disebut Right 'undle 'ranch 'lock 1R'''"!
($3)
('''
Pada EKG akan terlihat bentuk rs!= atau ! di lead 5, a17, 14 dan 1/ yang melebar.
Gangguan konduksi ini dapat menyebabkan aksis bergeser ke kiri yang ekstrim, yang
disebut sebagai left anterior hemiblock (jika gangguan dicabang anterior kiri) dan left
posterior hemiblock (jika gangguan dicabang posterior kiri ).



Gambar (C. Gambar EKG pada 7---
R'''
Pada EKG akan terlihat kompleks !" yang melebar lebih dari 0,$( detik dan akan
tampak gambaran rs!=atau !"!= di 1$, 1( , sementara itu di 5, a17, 14 didapatkan "
yang melebar karena depolarisasi ventrikel kanan yang terlambat.

Gambar (:. Gambar EKG pada !---

PATO1ISIOLOGI
,ekanisme aritmogenik dapat dibagi menjadi ) gangguan pembentukan impuls dan
gangguan konduksi )
(:,$()
$. Gangguan pembentukan impuls
a. Kelainan automatisasi
(2
Pada keadaan normal, automatisasi (depolarisasi spontan) hanya terjadi pada nodus
".. +al ini disebabkan karena impuls&impuls yang dicetuskan di nodus ". sedemikian
cepatnya sehingga menekan proses automatisasi di sel lain. .pabila terjadi perubahan tonus
susunan saraf pusat otonom atau karena suatu penyakit di nodus ". sendiri maka dapat
terjadi aritmia.

b! Trigger automatisasi
'asar mekanisme trigger automatisasi ialah adanya earl dan delaed after-
depolarisation yaitu suatu voltase kecil yang timbul sesudah sebuah potensial aksi, apabila
suatu ketika terjadi peningkatan tonus simpatis misalnya pada gagal jantung atau terjadi
penghambatan aktivitas sodium&potassium&.#P&ase misalnya pada penggunaan digitalis,
hipokalemia atau hipomagnesemia atau terjadi reperfusi jaringan miokard yang iskemik
misalnya pada pemberian trombolitik maka keadaan&keadaan tersebut akan mnegubah
voltase kecil ini mencapai nilai ambang potensial sehingga terbentuk sebuah potensial aksi
prematur yang dinamakan Dtrigger impulsE. trigger impuls yang pertama dapat
mencetuskan sebuah trigger impuls yang kedua kemudian yang ketiga dan seterusnya
sampai terjadi suatu irama takikardi.
($3)
(. Gangguan konduksi
a! re-entr
-ilamana konduksi di salah satu jalur terganggu sebagai akibat iskemia atau masa
refrakter, maka gelombang depolarisasi yang berjalan pada jalur tersebut akan berhenti,
sedangkan gelombang pada jalur - tetap berjalan seperti semula bahkan dapat berjalan
secara retrograde masuk dan terhalang di jalur .. .pabila beberapa saat kemudian terjadi
penyembuhan pada jalur . atau masa refrakter sudah le*at maka gelombang depolarisasi
dari jalur - akan menembus rintangan jalur . dan kembali mengaktifkan jalur - sehingga
terbentuk sebuah gerakan sirkuler atau re-entr loop! Gelombang depolarisasi yang
berjalan melingkar ini bertindak sebagai generator yang secara terus&menerus mencetuskan
impuls.
($3)
Re-entr loop ini dapat berupa lingkaran besar melalui jalur tambahan yang disebut
macroentrant atau microentrant.
b. *oncealed conduction (konduksi yang tersembunyi)
(3
5mpuls&impuls kecil pada jantung kadang&kadang dapat menghambat dan menganggu
konduksi impuls utama. Keadaan ini disebut concealed conduction. %ontoh concealed
conduction ini ialah pada fibrilasi atrium, pada ekstrasistol ventrikel yang dikonduksi
secara retrograde. -iasanya gangguan konduksi jantung ini tidak memiliki arti klinis yang
penting.
($2)
c. -lok
-lok dapat terjadi di berbagai tempat pada sistem konduksi sehingga dapat dibagi
menjadi blok ". (apabila hambatan konduksi pada perinodal 2one di nodus ".)N blok .1
(jika hambatan konduksi terjadi di jalur antara nodus ". sampai berkas +is)N blok cabang
berkas 1bundle branch block" yang dapat terjadi di right bundle branch block atau left
bundle branch block!
($()
KESIMPULAN
Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf, yang
merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam *aktu tertentu. Elektrokardiogram (EKG) tidak
menilai kontraktilitas jantung secara langsung, namun dapat memberikan indikasi menyeluruh
atas naik&turunya kontraktilitas jantung.
5rama jantung dipengaruhi oleh sistem elektrofisiologi jantung dan vektor sistem
kelistrikan jantung yang dimulai dari nodus ". yang terletak pada atrium kanan menuju nodus
.1 dan berakhir pada serat&serat purkinje pada bagian ventrikel. "etiap aliran listrik di jantung
dipengaruhi oleh fase depolarisasi dan repolarisasi. 8ase depolarisasi dan repolarisasi ini yang
dapat terekam oleh EKG dan yang nantinya akan dapat diinterpretasikan untuk menegakkan
diagnosa.
Pada interpretasi EKG abnormal didapatkan gelombang P, interval P!, laju !", kompleks
!", segmen "#, dan Gelombang # yang tidak sesuai denganmorfologinya dan dapat
mendeteksi kelainan atau penyakit yang berkaitan dengan morfologi abnormalitas ekg. Pada ekg
abnormal dapat mendeteksi beberapa penyakit yaitu kelainan&kelainan irama jantung (aritmia),
(4
kelainan&kelainan miokardium (infark, hipertrophy atrial dan ventrikel), pengaruh atau efek obat&
obat jantung, adanya gangguan elektrolit, adanya gangguan perikarditis
(/)
Pada umumnya pemeriksaan EKG berguna untuk mengetahui ) aritmia, fungsi alat pacu
jantung, gangguan konduksi interventrikuler, pembesaran ruang&ruang jantung, 5,., iskemik
miokard, penyakit perikard, gangguan elektrolit, pengaruh obat&obatan seperti digitalis, kinidin,
kinine, dan berbagai kelainan lain seperti penyakit jantung ba*aan, korpulmonale, emboli paru,
mi@edema.
(C)
. "alahsatunya adanya aritmia dapat terjadi akibat gangguan pada pembentukan
impuls dan gangguan pada konduksinya.
DA1TAR PUSTAKA
$. Pakpahan +.. Elektrokardiografi ilustratif. Fakarta ) -alai Penerbit 8akultas kedokteran
Aniversitas 5ndonesiaN (0$(N $&(
(. "urya '. "istematika 5nterpretasi EKG. Fakarta ) Penerbit -uku Kedokteran EG%N (0$0N 2&
4 $(&$/ $J&(4
2. #haler ,". "atu&satunya buku EKG yang anda perlukan. Fakarta ) +ipokratesN (000 N :&$4
22&2:
3. Elektrokardiografi. Ocited (0$( 6ovember (4P. .vailable from )
http)<<***.scribd.com<doc<4C$:3$J3<E7EK#!G&K.!'5GG!.85
4. Karo, "antoso, !ahajo ., dkk. -uku Panduan Kursus -antuan +idup Fantung 7anjut.
Fakarta ) Perhimpunan 'okter "pesialis Kardiovaskuler 5ndonesiaN (00:
/. .lim .,. Pocket ,*). Qogyakarta ) Penerbit 5ntan %endikia .nggota 5K.P5N (00JN /&: 4$&/( CC&$0J
C. Price, Lilson. Pathophsiolog3 *linical *oncepts of -isease Processes. Edisi Elsevier
"cienceN (00(
:. ,uchtar, "uyatna. Gbat .ntiaritmia. 5n) 8armakologi dan #erapi. Edisi 4. Fakarta ) -alai
Penerbit 8KA5N (00C
J. #he +eart. Ocited (0$( 6ovember (4P. .vailable from ) http)<<***.bem.fi<book<0/<0/.htm
(/
$0. Elektrokardiogram. Ocited (0$( 6ovember (4P. .vailable from )
http)<<id.*ikipedia.org<*iki<Elektrokardiogram
$$. EKG normal. Ocited (0$( 6ovember (4P. .vailable from )
http)<<***.ecglibrary.com<norm.html
$(. -ro*n, Kennedy. 0eart -isease and Abnormal 0eart Rhthm 1Arrhthmia" Ocited (0$(
6ovember (4P. .vailable from )
http)<<***.medicinenet.com<arrhythmiaRirregularRheartbeat<article.htm
$2. /anagement of Arrhthmias. Ocited (0$( 6ovember (4P. .vailable from )
http)<<my.clevelandclinic.org<heart<disorders<electric<arrhythmia.asp@
$3. Fones, Ed*ard. ,lectrocardiogaph Ocited (0$( 6ovember (4P. .vailable from
http)<<digilib.its.ac.id<public<5#"&Andergraduate&$2$23&.bstractRid.pdf
(C

Anda mungkin juga menyukai