Siahaan
NPM : 110510695
SEJARAH HUKUM INVESTASI DI INDONESIA
Sejarah hukum investasi di Indonesia pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua
kurun waktu, pertama ialah pada kurun waktu pra kemerdekaan, yang dimulai pada
abad ke-17, yang seiring dengan adanya revolusi industri di Eropa maka dalam masa
tersebut berdatangan investor Eropa di Indonesia meskipun sifatnya mendekati
penjajahan daripada investasi yang sebenarnya, karena mereka memerlukan kolonikoloni untuk memperoleh bahan mentah bagi industrinya yang sekaligus untuk
memasarkan hasil produksinya. Adapun sektor yang dimasuki modal asing ( Belanda)
ialah perkebunan kelapa sawit, teh, karet dan seterusnya juga mulai digarap sektor
pertambangan. Menyusul kemudian adanya hak atas tanah yang diberikan oleh
Belanda kepada Negara Eropa lain, sehingga muncul perkebunan Inggris, Amerika,
yang kemudian juga berinvestasi di bidang otomotiv (General Motor). Dengan adanya
pendudukan Jepang th.1942 investasi terhenti sama sekali dan
telah terjadi
Rencana Urgensi
Perekonomian (RUP) 1949, Undang Undang No. 78 Tahun 1958 Tentang Penanaman
Modal Asing yang berhasil sedikit demi sedikit menarik investor asing baik dari
Amerika maupun Jepang , namun dengan tindakan nasionalisasi sepihak UU
no.78/1958 tersebut tidak berarti lagi. Kemandegan investasi terjadi lagi, sampai
dikeluarkannya UU no.1/1967 UUPMA dan UU. No 7/1968 UUPMDN
Sejarah perkembangan investasi dan peraturan perundang undangan tentang
investasi
A. Pra Kemerdekaan
Sejak diambil alihnya VOC oleh pemerintah Belanda pada tahun 1799,
investasi
pada tahun
terhenti.
Pada
periode
penghancuran
penjajahan
Jepang
perekonomian
tersebut
Indonesia
1942-1945,
terutama
mulai
disektor
terasa
industri
penanaman
modalnya.
Namun kondisi politik dan perekonomiannya, serta berbagai permasalahan
kenegaraan yang harus dihadapi masih belum memungkinkan untuk secara
serius memfokuskan perhatian kepada penanaman modal.
Rencana Urgensi Perekonomian ( RUP )
Sampai pada th. 1949, pada saat kemerdekaan / kedaulatan Indonesia
mendapat pengakuan dari Belanda, keadaan penaman modal asing masih
stagnan. Yang ada hanyalah sisa sisa PMA warisan kolonial Belanda. Namun
pada tahun itu telah digagas suatu upaya untuk melaksanakan pembangunan
ekonomi nasional
memungkinkan untuk
Indonesia -
dinasionalisasi.
- Pada tahun 1965, dilakukan nasionalisasi pada perusahaan perusahaan
Amerika
Sebagai akibatnya, karena ternyata pemerintah Indonesia / swasta nasional
belum siap untuk menjalankan perusahaan sendiri, maka berdampak pula
pada stagnasi perekonomian nasional, dan dari sisi lain menyebabkan tidak
ada modal asing yang bersedia berinvestasi di Indonesia. POKOK POKOK
Undang Undang No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing
Pada tahun 1966, berdasarkan pendapat dari Prof Muhammad
Sadli,
- Kebijakan PMA yang bersifat overall dirasa lebih baik daripada unilateral
deals yang bersifat adhoc dalam mempertimbangkan permintaan investor
PMA.
- Perlu ada jaminan terhadap perubahan yang sewenang wenang dalam
ketentuan perundang undangan, utamanya bagi bahan produksi import.
- Persyaratan yang diberlakukanm terhadap
kemerosotan ekonomi
serta
penting dan mendesak, maka UUPMDN baru diundangkan pada than 1968
ialah UU no. 6 Tahun 1968 Tentang Penanaman Modal Dalam Negeri.
Sementara itu Sumantoro , Hukum Ekonomi, UI-Press, Jakarta , 1986, hal.104
menyebutkan
- Bahwa kebijakan pemerintah untuk menerbitkan UU PMA tersebut disertai
pertimbangan agar dalam pembangunan sumber sumber dari luar negeri dapat
dimanfaatkan untuk menutup kekurangan