1. Model proses pengambilan keputusan Teori manajemen mengenal perbedaan antara dua model utama dalam pembuatan keputuan. Kedua model tersebut adalah model klasik dan model perilaku. I. Model Keputusan Klasik Model keputusan klasik (classical dicision) berpandangan bahwa manager bertindak dalam kepastian. Pendekatan klasik ini merupakan model yang Sangat rasional utuk pembuatan keputusan manajerial. II. Model keputusan Administratif Menurut Herbrt Simon, manager dalam pengambilan keputusan menghadapi 3 kondisi : a. Informasi tidak sempurna dan tidak lengkap, b. Rasionalitas yang terbatas (bounded rasionality), c. Cepat puas (satisfice). d. 2. Tipe-tipe proses pengambilan keputusan I. Keputusan yang diprogramkan. Keputusan yang diprogramkan merupakan keputusan yang direncanakan sesuai dengan kebiasaan, aturan, atau prosedur yang berlaku. Biasanya hasil atau dampak dari keputusan ini tidak mengejutkan karena cenderung berulang-ulang dan lebih bersifat rutinitas. Kehadiran keputusan ini sering dengan mudah dapat diantisipasi sebelumnya oleh karyawan. Untuk lebih jelasnya dapat diberikan contoh dari tipe keputusan ini, Kegiatan audit mutu internal, Rapat tinjauan manajemen, Pemeliharaan rutin, Pemeliharaan suku cadang secara rutin, Mengikuti pelatihan yang direncanakan. II. Keputusan yang tidak diprogramkan Keputusan yang tidak diprogramkan merupakan keputusan yang tidak direncanakan sebelumnya. Biasanya berkenaan dengan masalah-masalah baru dan bersifat khusus. Dalam menangani tipe keputusan ini, pimpinan cenderung menggunakan pertimbangan, intuisi, dan kreativitas. Tipe keputusan ini relatif lebih sulit dibandingkan dengan keputusan yang diprogramkan. Waktunya sering tidak bisa diduga, bersifat darurat dan segera sehingga cukup menyulitkan pimpinan dalam mengambil keputusan. Untuk lebih jelasnya dapat diberikan contoh dari tipe keputusan ini: Keluhan dari pelanggan, Keterlambatan distribusi ke pelanggan, Kerusakan mesin yang berakibat fatal, Pengunduran diri personel inti, Unjuk rasa dan pemogokan karyawan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah Konsumen menggunakan pemecahan masalah yang terbatas ketika mereka melakukan sedikit usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini sering dilakukan oleh konsumen ketika membeli suatu produk yang telah mereka gunakan sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi jangkauan pemecahan masalah : a. Alternatif-alternatif dibedakan dengan cara yang relevan, misalnya pembelian rumah. b. Tersedianya waktu yang memadai untuk pertimbangan yang mendalam untuk membeli produk. c. Terdapat tingkat keterlibatan yang tinggi dalam menyertai pembelian. Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian : a. Motivasi merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu. b. Persepsi merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut. c. Pembentukan sikap merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atau tidak suka seseorang akan suatu hal. d. Integrasi merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. e. Pembelajaran merupakan proses belajar yang dilakukan seseorang setelah membeli produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut memiliki kegunaan dan akan dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian selanjutnya.
4. Pembelian
Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa dan perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebut pengadaan barang. Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan. Pembelian adalah salah satu fungsi yang penting dalam berhasilnya operasi suatu perusahaan. permintaan pembelian adalah contoh suatu aktivitas yang merupakan satuan pekerjaan yang ditujukan untuk memicu bagian pembelian melakukan pengadaan barang sesuai dengan spesifikasi dan jadwal sebagaimana yang dibutuhkan oleh pemakai barang. Fungsi pembelian sering dianggap sebagai bagian yang paling penting dan berpengaruh, bahkan bisa dikatakan sebagian besar proses bisnis berasal dari kegiatan pembelian. Alasan yang sangat fundamental untuk membahas fungsi pembelian ialah karena dalam bidang ini pemborosan mudah terjadi, baik karena perilaku yang disfungsional maupun karena kurangnya pengetahuan dalam berbagai aspek pembelian bahan, sarana, prasarana dan suku cadang yang diperlukan perusahaan.
5. Diagnosa perilaku konsumen Terdapat 3 pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen, yaitu : I. Pendekatan inperatif. Pendekatan ini mengggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarnya. II. Pendekatan tradisonal Pendekatan yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi dan kognitif, sosial, dan berhevorial serta dari ilu sosilogi. III. Sains marketing Pendekatan yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.
Pengambilan keputusan dalam 4 langkah: Strategi dan langkah operasional untuk pengambilan keputusan dan pilihan yang efektif dalam konteks yang tidak pasti
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional