Anda di halaman 1dari 4

Bab 3.

Proses Pengambilan Keputusan oleh Konsumen


1. Model proses pengambilan keputusan
Teori manajemen mengenal perbedaan antara dua model utama dalam pembuatan
keputuan. Kedua model tersebut adalah model klasik dan model perilaku.
I. Model Keputusan Klasik
Model keputusan klasik (classical dicision) berpandangan bahwa manager bertindak
dalam kepastian. Pendekatan klasik ini merupakan model yang Sangat rasional utuk
pembuatan keputusan manajerial.
II. Model keputusan Administratif
Menurut Herbrt Simon, manager dalam pengambilan keputusan menghadapi 3 kondisi :
a. Informasi tidak sempurna dan tidak lengkap,
b. Rasionalitas yang terbatas (bounded rasionality),
c. Cepat puas (satisfice).
d.
2. Tipe-tipe proses pengambilan keputusan
I. Keputusan yang diprogramkan.
Keputusan yang diprogramkan merupakan keputusan yang direncanakan sesuai
dengan kebiasaan, aturan, atau prosedur yang berlaku. Biasanya hasil atau dampak dari
keputusan ini tidak mengejutkan karena cenderung berulang-ulang dan lebih bersifat
rutinitas. Kehadiran keputusan ini sering dengan mudah dapat diantisipasi sebelumnya
oleh karyawan. Untuk lebih jelasnya dapat diberikan contoh dari tipe keputusan ini,
Kegiatan audit mutu internal, Rapat tinjauan manajemen, Pemeliharaan rutin,
Pemeliharaan suku cadang secara rutin, Mengikuti pelatihan yang direncanakan.
II. Keputusan yang tidak diprogramkan
Keputusan yang tidak diprogramkan merupakan keputusan yang tidak
direncanakan sebelumnya. Biasanya berkenaan dengan masalah-masalah baru dan
bersifat khusus. Dalam menangani tipe keputusan ini, pimpinan cenderung menggunakan
pertimbangan, intuisi, dan kreativitas. Tipe keputusan ini relatif lebih sulit dibandingkan
dengan keputusan yang diprogramkan. Waktunya sering tidak bisa diduga, bersifat
darurat dan segera sehingga cukup menyulitkan pimpinan dalam mengambil keputusan.
Untuk lebih jelasnya dapat diberikan contoh dari tipe keputusan ini: Keluhan dari
pelanggan, Keterlambatan distribusi ke pelanggan, Kerusakan mesin yang berakibat fatal,
Pengunduran diri personel inti, Unjuk rasa dan pemogokan karyawan.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah
Konsumen menggunakan pemecahan masalah yang terbatas ketika mereka
melakukan sedikit usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini sering dilakukan oleh
konsumen ketika membeli suatu produk yang telah mereka gunakan sebelumnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jangkauan pemecahan masalah :
a. Alternatif-alternatif dibedakan dengan cara yang relevan, misalnya pembelian
rumah.
b. Tersedianya waktu yang memadai untuk pertimbangan yang mendalam untuk
membeli produk.
c. Terdapat tingkat keterlibatan yang tinggi dalam menyertai pembelian.
Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan
pembelian :
a. Motivasi merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk
mencapai tujuan tertentu.
b. Persepsi merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau
kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya
terhadap rangsangan tersebut.
c. Pembentukan sikap merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang
mencerminkan sikap suka atau tidak suka seseorang akan suatu hal.
d. Integrasi merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.
e. Pembelajaran merupakan proses belajar yang dilakukan seseorang setelah
membeli produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut memiliki
kegunaan dan akan dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian selanjutnya.




4. Pembelian

Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa dan
perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebut pengadaan barang. Tujuan utamanya
adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas
dan jasa yang dipersyaratkan.
Pembelian adalah salah satu fungsi yang penting dalam berhasilnya operasi suatu
perusahaan. permintaan pembelian adalah contoh suatu aktivitas yang merupakan satuan
pekerjaan yang ditujukan untuk memicu bagian pembelian melakukan pengadaan barang
sesuai dengan spesifikasi dan jadwal sebagaimana yang dibutuhkan oleh pemakai barang.
Fungsi pembelian sering dianggap sebagai bagian yang paling penting dan
berpengaruh, bahkan bisa dikatakan sebagian besar proses bisnis berasal dari kegiatan
pembelian. Alasan yang sangat fundamental untuk membahas fungsi pembelian ialah karena
dalam bidang ini pemborosan mudah terjadi, baik karena perilaku yang disfungsional
maupun karena kurangnya pengetahuan dalam berbagai aspek pembelian bahan, sarana,
prasarana dan suku cadang yang diperlukan perusahaan.

5. Diagnosa perilaku konsumen
Terdapat 3 pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen, yaitu :
I. Pendekatan inperatif.
Pendekatan ini mengggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang
mendasarnya.
II. Pendekatan tradisonal
Pendekatan yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi dan kognitif, sosial,
dan berhevorial serta dari ilu sosilogi.
III. Sains marketing
Pendekatan yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.




DAFTAR PUSTAKA
[1] http://noviananuryan.wordpress.com/2012/10/12/model-proses-pengambilan-keputusan-
dengan-contoh-kasus/
[2] http://nuugraahaailsa.blogspot.com/2012/10/tipe-tipe-pengambilan-keputusan.html
[3] http://rizkyzaki08.blogspot.com/2013/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
[4] http://retno9293.blogspot.com/2013/01/pembelian.html
[5] http://agung-24.blogspot.com/2012/10/proses-pengambilan-keputusan-oleh.html

Anda mungkin juga menyukai