Anda di halaman 1dari 13

ABSTRAK

Percobaan pengubahan asam maleat menjadi asam fumarat ini bertujuan untuk
memahami prinsip dasar isomer ruang khususnya isomer geometri serta memahami
perbedaan sifat fisik antara senyawa yang berisomer cis dan trans. alam hal ini senyawa
yang berisomer cis dan trans adalah asam maleat dan asam fumarat. Prinsip dari
percobaan ini adalah reaksi adisi!eliminsi" yaitu memutuskan ikatan phi dengan reaksi
adisi dan kemudian membentuk kembali dengan menggunakan reaksi eliminasi. #etode
yang digunakan yaitu metode refluks" selain itu juga menggunakan metode kristalisasi"
dan metode rekristalisasi $pemurnian Kristal dari larutan pengotor%.
Asam maleat dan asam fumarat dapat dibedakan sifat fisiknya berdasarkan perbedaan
titik lelehnya. Titik leleh asam maleat lebih rendah dari pada asam fumarat. Titik leleh
asam maleat adalah sedangkan titik leleh asam fumarat adalah
P&R'(BAA) *
P&)+,BA-A) ASA# #A.&AT #&)/A0 ASA# 1,#ARAT
0. T,/,A) P&R'(BAA)
0.2. #emahami prinsip dasar isomer ruang khususnya isomer geometri
0.3. #engetahui perbedaan sifat fisik antara senyawa yang berisomer cis dan trans
00. T0)/A,A) P,STAKA
00.2. 0somer geometri dalam Alkena
0somer geometri adalah isomer yang diakibatkan oleh ketegaran dalam molekul dan
hanya dijumpai dalam dua kelas senyawa" yaitu alkena dan senyaw siklik. Atom dan
gugus yang terikat hanya oleh ikatan dapat berputar sedemikian sehingga bentuk
keseluruhan sebuah molekul selalu berubah berkesinambungan" tetapi gugus yang terikat
oleh oleh ikatan rangkap tak dapat berputar dengan ikatan rangkap itu sebagai sumbu"
tanpa mematahkan ikatn phi itu. ua gugus yang terletak pada satu titik ikatan phi
disebut 'is" sedangkan gugus yang terletak pada sisi yang berlawanan disebut trans.
$1essenden" 2443%
00.3. Perbedaan sifat fisis senyawa cis dan trans
Sifat!sifat fisik" seperti titik didih senyawa berisomer cis dan trans berbeda. 'is dan trans
bukan isomer structural" karena urutan ikatan atom!atom dan lokasi ikatan rangkapnya
sama. Pasangan isomer ini masuk dalam kategoristereoisomer. 0somer cis dan trans pada
suatu senyawa dapat mempengaruhi titik didihnya" sehingga senyawa berisomer cis dan
transdapat dipisahkan dengan destilasi.
$1essenden" 2443%
00.5. Reaksi Adisi
Reaksi adisi hanya dapat terjadi pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap dua atau
rangkap tiga. Suatu pereaksi di adisikan kepada alkena tanpa terlepasnya atom!atom lain.
Karakteristik utama senyaw tak jenuh adalah adisi pereaksi kepada ikatan phi.
Senyawa yang mengandung ikatan phi biasanya berenergi lebih tinggi daripada senyawa
yang mengandung hanya ikatan sigma" sehingga suatu reaksi adisi biasanya eksoterm.
$1essenden" 2443%
00.6. /enis!jenis reaksi adisi
a. Adisi marko7niko7
/ika suatu alkena tak simetris $gugus yang terikat pada kedua karbon SP
3
tidak sama%"
akan terdapat kemungkinn diperoleh dua produk yang berlainan.
b. Adisi antimarko7niko7
Adisi -Br terhadap alkena kadang!kadang berjalan mematuhi aturan marko7niko7"
tetapi kadang!kadang tidak.
Adisi Br kepada Alkena 8
'-5'- 9 '-3 : Br '-5'-'-3 bukan '-5'-'-3
Br Br
$1essenden" 2443%
00.;. Reaksi &liminasi
Reaksi eliminasi adalah reaksi dimana terjadi pelepasan gugus!gugus tertentu dari sutu
senyawa. Raksi ini terjadi pada senyawa!senyawa yang jenuh. Produk organic suatu
reaksi eliminasi suatu alkil halide adalah suatu lkena.
/enis!jenis reaksi eliminasi 8
a. Reaksi eliminasi 0 $&2%
Suatu karbokation adalah suatu <at antara yang tidak stabil dan berenergi tinggi. Salah
satu cara karbokation mencapai produk yng stabil adalah dengan bereaksi dengan
sebuah nukleofil" namun terdpat sutu alternati7e" yaitu karbokation itu dapat
memberikan sebuah proton kepada suatu basa dalam suatu reaksi eliminasi" dalam hal
ini reaksi &2 menjadi sebuah alkena" contoh 8
b. Reaksi &liminasi 00 $&3%
Reaksi &3 berjalan tidak lewat suatu karbokation sebagai <at antara melainkan berupa
reaksi serempak" yakni terjadi pada suatu tahap" mekanismenya 8
2. Basa membentuk ikatan dengan hydrogen
3. &lectron '!- membentuk ikatan phi
5. Br bersama sepasang elektronnya meninggalkan ikatan sigma '!Br
alam reaksi &3 alkil halide tersier bereaksi palinh cepat dan alkil halide primer paling
lambat.
$1essenden" 2443%
00.=. Alkena
+olongan senyawa ini mempunyai sifat!sifat fisika yang hampir sama dengan alkana"
tetapi sifat!sifat kimianya sangat berbeda . alkena mempunyai 3 atom - lebih sedikit
daripada alkana dan dan merupakan senyawa tidak jenuh. Rumus untrue alkana 'n-3n.
isomer pada alkena di tentukan oleh susunan rantai karbonnya juga ditentukan oleh
kedudukan dari ikatan rangkapnya 8
'ontoh 8 '-5
'-39'->'-3>'-5 '-5>'-9'->'-5 '-39'>'-5
2!butena 3!butena metil propena
$Respati" 24?=%
00.@. Asam dikarboksilat
,ntuk asam!asam alifatik yang penting ialah asam!asam yang mempunyai gugus >'((-
yang terletak diujung rantai. Rumus untuk -(('!$'-3%n!'((-. Asam diksrboksilat
pada keadaan normal berupa <at padat" makin jauh letak gugus >'((- $makin besar n%
sifat asamnya makin lemah.
$Respati" 24?=%
00.?. Kristalisasi
#erupakan metode pemisahan dengan cara pembentukan Kristal sehingga campuran
dapat dipisahkan.
Prinsip dasar kristalisasi adalah perbedaan kelarutan antara <at yang akan dimurnikan
dengan kelarutan <at!<at yang tidak diinginkan $<at pengotor%. 'ammpuran senyawa yang
akan dimurnikan dilarutkan dalam pelarut yang cocok untrue krustalisasi 8
a. #emiliki tittik didih rendah agar mempermudah proses penyaringan
b. Titik didih pelarut lebih rendah dari titik didih <at padatnya agar tidak terurai saat
penguapan
c. -anya melarutkan <at!<at yang ingin dimurnikan
d. Pelarut harus inert" artinya tidak bereaksi dengan <at yang akan dimurnikan.
$'ahyono" 2442%
00.4. Proses!proses dalam kristalisasi
2. Kristalisasi dengan penguapan
Kelarutan sutu bahan yang berkurang sedikit demi sedikit dengan menurunnya suhu.
Kondisi lewat jenuhnya dapat dipakai dengan penguapan sebagian pelarut $yang
artinya pemikatan larutan%.
3. Kristalisasi dengan pendinginan
,ntuk bahan!bahan yang kelarutannya berkurang drastis dengan menurunnya
temperature" kondisi lewat jenuh dicapai dengan pendinginan larutan panas yang
jenuh. ,ntuk mengkristalisasi dari lelehan" dapat juga dilkukan.
5. Kristalisasi dengan salting out
Pemisahan bahan organic dari larutan akuatik dapat dilakukan dengan penambahan
suatu garam yang harganya murah. +aram ini larut lebih baik dari pada bahan yang
diinginkan. Sehingga terjadi penambahan bahan padat terkristalisasi. -al ini
merupakan proses fisika.
6. Kristalisasi secara adiabatik
#etode ini sering disebut metode 7akum" merupakan gabungn antara kristalisasi
dengan pendinginan dan penguapan. Pendinginan bertujuan untuk memperkecil daya
larut" sedangkan maksud dari penguapan adalah untuk membuat tekanan total dengan
permukaan lebih kecil dari tekanan uap pada suhu tersebut. Sehingga perubahan ini
secara adiabatic karena pendinginan yang terjadi pada system penguapan itu sendiri.
$'ahyono" 2442%
00.2A. Rekristalisasi
Rekristalisasi adalah melakukan tahapan kristalisasi sekali lagi pada Kristal yang telah
dihasilkan. -al ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang sukar larut dalam
pelarut dan terdapat dalam jumlah banyak. Penambahan pelarut panas pada kristalisasi
pertama hanya melarutkan sedikit kotoran tersebut dan setelah dingin kotoran akan
mengkristal dan mengkontaminasi produk" oleh karena itu perlu dilakukan rekristalisasi.
$'ahyono" 2442%
00.22. Pengukuran titik leleh
Alat pengukur titik leleh yang sederhana yaitu dngan pemanas listrik yang dilengkapi
dengan magnifier optic untuk memudahkan pengamatan sampel. Suhu maksimal alat ini
umumnya 33A
A
> 3;A
A
'. molekul Kristal tersusun dalam pola teratur. Ketika Kristal
dipanaskan" gerak getaran molekul meningkat sehinnga pola keteraturannya terganggu.
Titik leleh dicapai saat pola molekul pecah dan padatan meleleh berubah menjadi cair"
senyawa Kristal murni umumnya memiliki titik didih tajam" yaitu meleleh pada selang
suhu yang sangat kecil $A";
A
> 2
A
'%. Adanya sedikit kotoran yang terlarut dalam Kristal
dapat menurunkan titik leleh.
$BilcoC" 244;%
00.23. Titik lelah
Suatu titik dimana suatu <at padat berubah menjadi cair. Suatu senyawa murni memiliki
titik leleh yang tajm karena adanya sedikit <at pengotor didalamnya. /ika cairan
didinginkan maka akan terjadi padatan. Pada senyawa murni" titik leleh 9 titik beku.
'air
Padat
'air
Padat
Baktu
Bila energy dikurangi maka fasa cair berubah menjadi fasa padat dan jika ditambah fasa
padat akan berubah menjadi fasa cair.
$1essenden" 2444%
00.25. Refluks
Proses pendidihan atau pendestilasian dengan kolom fraksionasi sehingga uap yang
terbentuk berkondensasi dan mengalir lagi kebawah akibatnya terjadi proses alir balik
dan proses ini berlaku kontinyu. Proses ini berdasarkan kesetimbangan uap air dengan
mempertahankan titik leleh karena adanya pengontrolan suhu yang cukup efektif.
$1essenden" 2444%
00.26. -ubungan Asam maleat dan Asam fumarat
Keduanya mempunyai rumus struktur -(3''- 9 '-'(3- $asam butendionat%. Asam
maleat dapat dengah mudah membentuk membentuk konorer anhidrat dari pemanasan
atau treatment dengan menggunakan dehydrating agents" contohnya air. Asam fumarat
tidak dengan mudah membentuk suatu anhidrit tetapi pada pemanasan yang terus!
menerus. Asam fumarat dapat diubah menjadi anhidrida maleat. Asam maleat adalah
isomer cis dan asam fumarat isomer trans. Asam maleat dapat diperoleh dari oksidassi
ben<ena.
$BilcoC" 244;%
00.2;. Analisa bahan
3.2;.2. ADuadest
'airan tidak berwarna" tidak berbau" tak berasa" memilki titik didih 2AA
A
'" dan
titik beku A
A
'" mempunyai ikatan hydrogen dan mempunyai tetapan dielektrik
tinggi.
$Basri" 244=%
3.2;.3. -'l
Berwarna kekuningan" mengandung feriklorida" mengeluarkan asap putih" sangat
higroskopis" B# 9 5="63 gEmol" densitas 2"3=? gEml" titik leleh !226"33
A
'" titik
didih ?=
A
'" tidak berwarna" bersifat korosif.
$Basri" 244=%
3.2;.5. Anhidrid #aleat
B# 9 4?"A=" ensitas 9 2";" titik leleh ;@!=A
A
'" Titik didih 3A32
A
'" #olekul
berbentuk Kristal putih
Struktur molekul 8
$aintith" 2446%
3.2;.6. Ben<ena
Berbentuk cair tak berwarna" mudah terbakar" berbau khas" tergolong senyawa
dihidrokarbon lingkar titik jenuh $aromatic% paling sederhana dengan rumus kimia
'=-=" Titik leleh 9 ;";
A
'" Titik didih ?A"2
A
'" ensitas A"??
Struktur molekul 8
$aintith" 2446%
000. #&T(& P&R'(BAA)
000.2. Alat dan bahan
000.2.2. Alat
2. &rlenmeyer =. Pipet
3. Alat refluks @. +elas bekker
5. Penyaring ?. +elas ukur
6. Penangas air 4. 'orong bucher
;. .abu alas bulat
000.2.3. Bahan
2. Anhidrid maleat
3. Ben<ena
5. -'l pekat
6. ADuadest
000.3. Skema Kerja
Pemanasan sampai mendidih
Penambahan 2; g anhidrid maleat
Pendinginan hingga asam maleat mengendap
Penyaringan dengan corong bucher
Penambahan -'l pekat 2; ml Penentuan titik leleh
Refluks 2A menit asam maleat
Pendinginan pada suhu kamar
Penyaringan dengan corong bucher
Kristalisasi dengan pelarut air
Penentuan titik leleh asan fumarat
Aquadest 20 ml
Erlenmeyer
Larutan jernih
Erlenmeyer
Residu
Labu alas
bulat
Filtrat
Hasil
Hasil
0*. ATA P&)+A#ATA)
)o Perlakuan -asil Ket
2
3
5
6
;
=
@
?
4
3A ml ADuadest : 2; g Anhidrid
maleat" pemanasan
Pendinginan
Penyaringan
Penentuan titik leleh asam maleat
Residu di refluks selama 2A menit
Pendinginan larutan pada suhu kamar
Penyaringan dengan corong bucher
Kristalisasi
Penentuan titik leleh asam fumarat
*. -0P(T&SA
Percobaan ini bertujuan untrue mengubah asam maleat menjadi asam fumarat dengan
memahami prinsip dasar isomer geometrid an perbedaan sifat fisik. Senyawa yang berisomer
cis dan trans. ari tujuan tersebut dapat diperkirakan prosedur dan mekanisme percobaan"
karena bahan yang tersedia adalah anhidrid maleat yaitu gabungan 3 molekul asam maleat
yang tidak mengandung air" maka anhidrid maleat perlu dirubah menjadi asam maleat
dengan bantuan air yang bertemperatur tinggi. Selanjutnya asam maleat diubah menjadi
asam fumarat dengan bantuan -'l pekat dalam reaksi adisi dan reaksi eliminasi trans.
Sehingga didapatkan suatu asam fumarat.
*0. P&#BA-ASA)
Percobaan pengubahan asam maleat menjadi asam fumarat ini bertujuan untuk
memahami prinsip dasar isomer ruang khususnya isomer geometri serta memahami
perbedaan sifat fisik antara senyawa yang berisomer cis dan trans. alam hal ini senyawa
yang berisomer cis dan trans adalah asam maleat dan asam fumarat. Prinsip dari percobaan
ini adalah reaksi adisi!eliminsi" yaitu memutuskan ikatan phi dengan reaksi adisi dan
kemudian membentuk kembali dengan menggunakan reaksi eliminasi. #etode yang
digunakan yaitu metode refluks $ yaitu Proses pendidihan atau pendestilasian dengan kolom
fraksionasi sehingga uap yang terbentuk berkondensasi dan mengalir lagi kebawah
akibatnya terjadi proses alir balik dan proses ini berlaku kontinyu%" selain itu juga
menggunakan metode kristalisasi $pemisahan endapan dari larutan berdasarkan perbedaan
kelarutan%" dan metode rekristalisasi $pemurnian Kristal dari larutan pengotor%.
Asam maleat dan asam fumarat memiliki rumus molekul yang sama" yaitu
-((''--'-'((- tetapi memiliki susunan yang berbeda dalam ruang. 0somer geometri
adalah isomer yang diakibatkan oleh ketegaran dalam molekul dan hanya dijumpai dalam
dua kelas senyawa" yaitu alkena dan senyawa siklik. Asam!asam maleat mempunyai struktur
cis sedangkan asam fumarat mempunyai struktur trans.
Proses yang pertama adalah perubahan maleat anhidrid menjadi asam maleat. igunakan
maleat anhidrid karena lebih stabil dari pada asamnya" yang disebabkan oleh kebebasan
maleat anhidrid untuk bergerak dari pada asm maleat yang kaku $ada ikatan phi!nya%. #aleat
anhidrid terdiri dari 3 molekul asam maleat yang tidak mengandung air. Sehingga untuk
merubahnya menjadi asam maleat diperlukan hidrolisis pada suhu tinggi.
-idrolisis terjadi sesuai reaksi 8
,ntuk memecah anhirid maleat diperlukan energy yang besar untuk memutus ikatan '!(
sehingga reaksi dilakukan pada suhu yang tinggi. (leh karena itu aDuadest $yang bertujuan untuk
menghidrolisisEmemcah anhidrid maleat menjadi asam maleat% yang akan ditambahkan dalam
keadaan panas. Suhu tinggi $pemanasan aDuadet% ini dimaksudkan untuk memutuskan ikatan '!
(" selain itu aDuadest dipanaskan supaya anhidrid maleat mudah larut. Setelah anhidrid maleat
larut dalam air" larutan ini didinginkan dalam air es sampai asam maleat yang terbentuk
mengendap sempuna. Proses pendinginan tersebut bertujuan untuk proses kristalisasi dengan
menurunkan kelarutan produk asam maleat. Perubahan suhu yang terjadi dapat mempengaruhi
struktur morfologi Kristal" baik pada bentk maupun ukurannya. /ika perubahan suhunya sangat
besar" Kristal yang terbentuk berukuran besar. )amun jika perubahan suhunya tidak begitu besar
dibutuhkan waktu yang lama untuk membentuk Kristal dan Kristal yang terbentuk lebih kecil
dan halus. Karena perubahan suhu yang besar ini akan menyebabkan daya larut dari suatu larutan
akan semakin kecil" dengan semakin kecilnya daya larut suatu laruatan maka larutan tersebut
akan semakin cepat untuk membentuk Kristal.
Setelah lautan tersebut membentuk endapan" kemudian disaring dengan tujuan untuk
memisahkan endapan asam maleat dari hasil larutan hidrolisisis anhidrid maleat. ari percobaan
ini titik leleh dari asam maleat adalah
1iltrate hasil penyaringan akan diproses lebih lanjut untuk pembuatan asam fumarat dengan
menggunakan reaksi adisi dan elimiasi.
2. Reaksi Adisi
Pada tahap ini" filtrate hasil penyaringan yang berupa larutan asam maleat ditambah
dengan -'l pekat. -'l berfungsi untuk mengadisi ikatan rangkap '9' pada asam maleat.
Reaksi ini merupakan reaksi adisi elektofilik karena serangan awal dilakukan oleh sebuah
elektrofil. Reaksi adisi ini menghasilkan ikatan tunggal '!' yang mudah berotasi sehingga
terjadi perubahan letak gugus!gugus yang terikat pada dua atom ' tersebut. #olekul ini dapat
mengalami rotasi karena gugus!gugusnya hanya terikat oleh ikatan sigma" bukan ikatan
rangkap $ikatan phi%" sehingga brntuk keseluruhan sebuah molekul selalu berubah
berkesinambungan. Sebuah molekul bukanlah partikel static yang berdiam diri" melainkan
bergerak" memutar dan membengkokkan diri. -al inilah yang menyebabkan molekul
cenderung untuk berotasi. Akibat rotasi ini" gugus karbonil yang pada awalnya terletak pada
satu sisi $cis% berubah menjadi saling berseberangan $isomer trans%.
Setelah ditambah dengan -'l" larutan direfluks. Proses refluks bertujuan untuk
mempercepat reaksi adisi" karena untuk memecah ikatan phi $ikatan rangkap% menjadi ikatan
sigma $ikatan tunggal% karbon!karbon membutuhkan energy yang tinggi dan energy ini tidak
tersedia untuk molekul pada temperature kamar" sehingga pendidihan pada proses refluks ini
dapat menyediakan energy bagi molekul untuk memecahkan ikatan phi $ikatan rangkap%.
#ekanisme reaksinya 8
3. Reaksi &liminasi
Reaksi eliminasi bertujuan untuk membentuk kembali ikatan rangkap karbon!karbon
sehingga bisa terbentuk asam fumarat. Reaksi eliminasi yang terjadi merupakan reaksi
eliminasi pertama $&2% karena berlangsung lewat <at antara karbokation.
#ekanisme reaksinya 8
Setelah direfluks" larutan didinginkan" dengan tujuan untuk pendinginan tersebut bertujuan
untuk proses kristalisasi dengan menurunkan kelarutan produk asam fumarat. Setelah lautan
tersebut membentuk endapan" kemudian disaring dengan tujuan untuk memisahkan endapan
asam fumarat dari larutan. ari percobaan ini titik leleh dari asam fumarat adalah
Titik leleh asam maleat lebih rendah dari pada asam fumarat karena pada asam maleat. -al
ini menandakan adanya perbedaan sifat fisik antara senyawa berisomer cis dan trans. Senyawa
berisomer 'is memiliki titik leleh lebih kecil karena adanya tolakan antara dua gugus
karboksilat yang bersebelahan mengakibatkan senyawa ini kurang stabil. Sedangkan senyawa
yang berisomer trans memiliki tolakan yang lebih kecil sehingga senyawanya relati7e stabil.
engan demikian titik leleh asam fumarat lebih tinggi dari pada asam maleat.
*00. K&S0#P,.A)
2. Asam maleat dan asam fumarat merupakan isomer geometric is!trans. Asam maleat
berisomer cis" sedangkan asam fumarat berisomer trans.
3. Prinsip dasar pengubahan asam maleat menjadi asam fumarat adalah berdasarkan reaksi
adisi!eliminasi
5. Asam maleat dan asam fumarat dapat dibedakan sifat fisiknya berdasarkan perbedaan
titik lelehnya
6. Titik leleh asam maleat lebih rendah dari pada asam fumarat. Titik leleh asam maleat
adalah FFF sedangkan titik leleh asam fumarat adalahFFF..
*000. A1TAR P,STAKA
Basri" 244=" Kamus Kimia" Rineka 'ipta" /akarta
'ahyono" Bambang" 2442" Segi praktisi dan #etode pemisahan senyawa organic" Kimia
#0PA ,)0P" Semarang
aintith" 2446" 'hemistry dictionary complete" (Cford 8 )ew york
1essenden" 2444" Kimia (rganic chemistry" Billard +rant Press" Boston
Respati" 24?=" Pengantar Kimia (rganik" Aksara baru" /akarta
BilcoC" 244;" &Cperimental (rganic 'hemistry" Prentice -all" )ew jersey

Anda mungkin juga menyukai