09 - 205peran Zink Dalam Tata Laksana Pneumonia
09 - 205peran Zink Dalam Tata Laksana Pneumonia
ABSTRAK
Pneumonia adalah penyakit yang sering dijumpai dan menjadi pembunuh utama anak di negara berkembang dan lanjut usia (lansia) di
negara maju. Tata laksana pneumonia meliputi pemberian antibiotik, terapi suportif, dan vaksinasi. Zink adalah zat gizi esensial yang berperan
penting dalam regulasi respons imun terhadap berbagai penyakit infeksi. Dalam tata laksana pneumonia anak, zink berpotensi mencegah
terjadinya pneumonia; sedangkan untuk terapi, sepertinya zink kurang bermanfaat. Pada lansia, defisiensi zink mungkin merupakan faktor risiko
pneumonia dan suplementasi zink berpotensi menurunkan morbiditas dan mortalitas pneumonia. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk
menentukan peran sebenarnya zink pada penatalaksanaan pneumonia.
Kata kunci: anak, infeksi saluran napas bawah, lansia, pneumonia, zink
ABSTRACT
Pneumonia is a common illness and continues to be a major killer of children in developing countries and the elderly in developed countries.
Management of pneumonia includes antibiotic, supportive therapy, and vaccination. Zinc is an essential nutrient with a crucial role in regulating
immune response against infectious diseases. In the management of pneumonia in children, zinc has the potential to prevent pneumonia;
while for adjunct therapy, evidences suggest that zinc has no significant benefit. In the elderly, zinc deficiency may be a risk factor of pneumonia
and zinc supplementation has the potential to reduce morbidity and mortality. Further studies are needed to determine the exact role of zinc
against pneumonia. Dimas Kusnugroho Bonardo Pardede. Role of Zinc in Pneumonia Management.
Key words: children, lower respiratory tract infection, elderly, pneumonia, zinc
PENDAHULUAN
Zink merupakan zat gizi esensial yang
memegang peran penting dalam berbagai
fungsi tubuh, termasuk regulasi respons
imun terhadap berbagai penyakit infeksi
seperti malaria, diare, dan infeksi saluran
napas.1-6 World Health Organization (WHO)
merekomendasikan zink dalam tata laksana
diare anak karena suplementasi zink terbukti
bermanfaat mengurangi durasi dan keparahan
episode diare akut dan persisten pada anak.7-9
Suplementasi zink juga dianggap penting
untuk bayi dan anak, wanita hamil, lanjut
usia (lansia) dan terbukti bermanfaat untuk
penyembuhan luka bakar.6
Pneumonia adalah penyakit yang sering
dijumpai dan terus menjadi pembunuh
utama anak di negara berkembang dan
lansia di negara maju. Menurut perkiraan
WHO, terdapat 450 juta laporan kasus
pneumonia setiap tahunnya, menyebabkan
7% (empat juta) dari keseluruhan 57 juta
kematian. Insidens tertinggi terjadi pada
Alamat korespondensi
426
email: vanynardo@yahoo.com
TINJAUAN PUSTAKA
Total body zinc dipengaruhi oleh : 1) kecepatan
absorpsi, 2) ekskresi dan kehilangan,
serta 3) keadaan fisiologis dan penyakit.
Keseimbangan konsentrasi zink tubuh
dijaga melalui mekanisme homeostatik. Zink
ekstrasel bersifat labil dan cepat berubah
sebagai respons terhadap penggunaan zink
di intrasel dan jaringan. Absorpsi dan ekskresi
zink dikendalikan oleh transporter zink, yaitu
Zip dan ZnT, yang mengendalikan influks dan
efluks zink tingkat seluler. Respons fisiologis,
termasuk reaksi fase akut terhadap stresor
seperti infeksi, dapat memodulasi turnover
zink melalui pengikatan atau pelepasannya
oleh metalloprotein. Tujuh puluh persen
zink ekstrasel yang ditranspor ke seluruh
tubuh terikat albumin plasma sehingga
hipoalbuminemia yang menyertai kekurangan energi protein dan proses penuaan
menurunkan konsentrasi zink plasma.1
Zink plasma memiliki turnover yang
cepat (150 kali per hari) untuk memenuhi
kebutuhan jaringan dan dipengaruhi asupan
makanan sehingga zink plasma adalah
ukuran yang kurang dapat diandalkan dalam
menggambarkan status zink.1 Walaupun
konsentrasi zink plasma dapat menurun
akibat respons fase akut pada infeksi, ada
pendapat bahwa hal ini hanya terjadi pada
infeksi berat yaitu saat sitokin yang merupakan
mediator respons fase akut mencapai
konsentrasi tertentu dan pada orang dewasa,
bukan pada komunitas anak.1,5 Ada juga
penelitian yang tidak menunjukkan adanya
hubungan antara infeksi dan konsentrasi
zink plasma. Meski demikian, zink plasma
tetap merupakan indeks pengukur status
zink yang paling sering digunakan. Beberapa
pendekatan baru seperti analisis ekspresi gen
metallothienein berpotensi dan diharapkan
dapat menggambarkan status zink tubuh
yang sebenarnya.1
PNEUMONIA
Pneumonia adalah penyakit yang sering
dijumpai, dapat mengenai semua kelompok
usia, dan terus menjadi pembunuh utama
anak di negara berkembang dan lansia di
negara maju.10,14 WHO memperkirakan setiap
tahunnya terdapat 450 juta laporan kasus
pneumonia, menyebabkan 7% (empat juta)
dari keseluruhan 57 juta kematian. Insidens
tertinggi terjadi pada anak usia kurang dari
lima tahun dan orang dewasa usia lebih dari
75 tahun.14 Pada anak usia kurang dari lima
427
TINJAUAN PUSTAKA
timus sebagai akibat defisiensi zink kronik.
Penelitian lain menunjukkan bahwa anak
malnutrisi mengalami penyusutan ukuran
timus 10 kali lipat dibandingkan kontrol;
perbaikan gizi menambah ukuran timus dan
pemberian tambahan zink 2 mg per hari
menambah lebih lanjut ukuran timus 1,5 kali
lipat. Meskipun hubungan antara ukuran
timus dengan fungsinya masih belum jelas,
ada dua penelitian di Guinea Bissau yang
mengaitkan ukuran timus lebih besar saat
lahir dengan lebih rendahnya mortalitas bayi
akibat penyakit infeksi sehingga disimpulkan
bahwa ukuran timus merupakan prediktor
penting imunokompetensi.1
428
TINJAUAN PUSTAKA
melaporkan bahwa suplementasi zink selama
14 hari tidak menurunkan insidens pneumonia
atau diare dalam enam bulan berikutnya.12 Uji
klinis acak yang relatif kecil terhadap anakanak di Guatemala melaporkan suplementasi
zink tidak bermanfaat terhadap insidens atau
prevalensi penyakit saluran napas. Laporan
lain yang mengkombinasikan zink dengan
besi atau vitamin A tidak melaporkan adanya
manfaat.1 Tinjauan sistematis berbagai
RCT yang dilakukan Mathew juga tidak
menunjukkan manfaat profilaktik untuk
pneumonia anak.13,17
Faktor yang mungkin menyebabkan
perbedaan hasil adalah ketidak seragaman
dan spesifisitas definisi kasus pneumonia
yang dipakai. Roth dkk. dalam meta-analisis
dan meta-regresinya terhadap 10 penelitian
tentang suplementasi zink untuk pencegahan
infeksi saluran napas bawah akut anak di
negara berkembang melaporkan bahwa
suplementasi zink rutin menurunkan insidens
infeksi saluran napas bawah akut anak jika
memakai kriteria definisi kasus yang lebih
spesifik tetapi tidak bermanfaat jika memakai
definisi kasus yang kurang spesifik.18
Terapi
Selain untuk pencegahan pneumonia dan
penurunan mortalitas, zink juga berpotensi
memiliki efek terapetik terhadap pneumonia.
Hasil penelitian yang meyakinkan tentang
efek zink pada diare menimbulkan asumsi
bahwa zink mungkin juga memiliki manfaat
dalam tata laksana pneumonia sehingga para
ahli meneliti efek terapeutik suplementasi
zink terhadap perkembangan penyakit
pneumonia.1,9,17
Penelitian Brooks dkk. di Bangladesh terhadap
270 anak usia 2-23 bulan dengan pneumonia
berat yang mendapat suplementasi zink
20 mg/hari melaporkan penurunan durasi
penyakit dari 5 hari menjadi 4 hari dengan
relative hazard untuk durasi pneumonia berat
(dinilai dari lebih pendeknya durasi retraksi
dada, laju napas >50x/menit, dan hipoksia)
sebesar 0,7 (95% CI 0,51-0,98) disertai perbaikan
konsentrasi zink serum dari 10,1 mol/L
menjadi 14,5 mol/L (p <0,0001). Penelitian
Bhutta dkk. terhadap anak usia 9-180 bulan di
India juga melaporkan perbaikan konsentrasi
zink serum setelah pemberian zink 40 mg/
hari atau plasebo selama 5 hari, tetapi tidak
menunjukkan adanya pengaruh terhadap
429
TINJAUAN PUSTAKA
12 bulan sehingga disimpulkan bahwa zink
tidak menyebabkan perbedaan signifikan
pada mortalitas kelompok zink ataupun
plasebo.22 Penelitian lain di Zanzibar juga
melaporkan hasil serupa; suplementasi zink
tidak berpengaruh terhadap mortalitas bayi
dan menyebabkan penurunan non-signifikan
sebesar 18% terhadap mortalitas anak usia 1248 bulan. Selain itu, juga dilaporkan bahwa pada
anak laki-laki yang mendapat zink terdapat
penurunan risiko relatif mortalitas sebesar
19% [95%CI 1%-34%] sedangkan pada anak
perempuan tidak (-5% [95% CI -26%-13%]). Hasil
tersebut menunjukkan bahwa zink mungkin
lebih bermanfaat menurunkan mortalitas untuk
anak laki-laki dan anak usia >12 bulan. Beberapa
penjelasan yang mungkin menyebabkan
hasil tersebut antara lain: lebih tingginya
kebutuhan zink anak laki-laki dibanding anak
perempuan, tidak didapatkannya lagi manfaat
zink dari air susu ibu dan in utero oleh anak usia
>12 bulan, lebih rendahnya dosis zink (5 mg)
yang diberikan kepada kelompok anak usia
<12 bulan serta pengaruh pemberian vitamin
A yang juga diberikan kepada kelompok zink
dan plasebo.23
Selain dua penelitian berskala besar
tersebut, masih ada beberapa penelitian
lain yang melaporkan zink tidak bermanfaat
menurunkan mortalitas. Tetapi ada juga yang
menunjukkan zink berpotensi memperbaiki
morbiditas dan mortalitas anak yaitu
penelitian Sazawal dkk. pada tahun 2001
yang melaporkan lebih rendahnya mortalitas
1154 anak India dengan kecil masa kehamilan
setelah pemberian zink 5 mg per hari selama
254 hari dengan rasio risiko 0,32 (95% CI: 0,120,89), walaupun hasil tersebut didasarkan
pada angka kematian yang sangat kecil.1
Tinjauan seluruh bukti yang ada menunjukkan
bahwa suplementasi zink mungkin paling
bermanfaat untuk pencegahan tetapi kurang
bermanfaat untuk terapi pneumonia anak dan
mortalitas keseluruhan. Ketidakseragaman
penelitian termasuk definisi kasus pneumonia
anak adalah salah satu kelemahan sehingga
dibutuhkan definisi kasus pneumonia yang
lebih ketat dan seragam serta pengendalian
faktor perancu potensial seperti usia, jenis
kelamin, koinfeksi, status gizi, dosis dan lama
pemberian zink. Selain itu dibutuhkan juga
penelitian lebih lanjut mengenai mekanisme
imunologis spesifik zink, termasuk peran
zink dalam jalur imunologis spesifik seperti
430
TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
1.
Ngom PT, Howie S, Ota MO, Prentice AM. The potential role and possible immunological mechanisms of zinc adjunctive therapy for severe pneumonia in children. Open Immunol J.
2011;4:1-10.
2.
Barnett JB, Hamer DH, Meydani SN. Zinc: A new risk factor for pneumonia in elderly?. Nutr Rev 2010; 68: 30-7.
3.
Bose A, Coles CL, Gunavathi, John H, Moses P, Raghupathy P, et al. Efficacy of zinc in the treatment of severe pneumonia in hospitalized children <2 y old. Am J Clin Nutr 2006; 83: 108996.
4.
Coles CL, Bose A, Moses PD, Mathew L, Agarwal I, Mammen T, et al. Infectious etiology modifies the treatment effect of zinc in severe pneumonia. Am J Clin Nutr. 2007;86:397-403.
5.
Meydani SN, Barnett JB, Dallal GE, Fine BC, Jacques PF, Leka LS, et al. Serum zinc and pneumonia in nursing home elderly. Am J Clin Nutr. 2007;86:1167-73.
6.
Kiedaisch V, Akel A, Niemoeller OM, Wieder T, Lang F. Zinc-induced suicidal erythrocyte death. Am J Clin Nutr 2008; 87: 1530-4.
7.
Mahalanabis D, Lahiri M, Paul D, Gupta S, Gupta A, Wahed MA, et al. Randomized, double blind, placebo-controlled clinical trial of the efficacy of treatment with zinc or vitamin a in infants
and young children with severe acute lower respiratory infection. Am J Clin Nutr 2004; 79: 430-6.
8.
Basnet S, Shrestha PS, Sharma A, Mathisen M, Prasai R, Bhandari N, et al. A randomized controlled trial of zinc as adjuvant therapy for severe pneumonia in young children. Pediatrics 2012;
129: 701-8.
9.
Valentiner-Branth P, Shrestha PS, Chandyo RK, Mathisen M, Basnet S, Bhandari N, et al. A randomized controlled trial of the effect of zinc as adjuvant therapy in children 2-35 mo of age
with severe or nonsevere pneumonia in bhaktapur, nepal. Am J Clin Nutr 2010; 91: 1667-74.
10. Ruskanen O, Lahti E, Jennings LC, Murdoch DR. Viral pneumonia. Lancet 2011; 377: 1264-75.
11. Srinivasan MG, Ndeezi G, Mboijana CK, Kiguli S, Bimenya GS, Nankabirwa V, et al. Zinc adjunct therapy reduces case fatality rate in severe childhood pneumonia: A randomized double
blind placebo-controlled trial. BMC Medicine. 2012;10:14.
12. Chandyo RK, Shrestha PS, Valentiner-Branth P, Mathisen M, Basnet S, Ulak M, et al. Two weeks of zinc administration to nepalese children with pneumonia does not reduce the incidence
of pneumonia or diarrhea during the next six months. J Nutr. 2010;140:1677-82.
13. Mathew JL. Zinc supplementation for prevention or treatment of childhood pneumonia : a systematic review of randomized controlled trials. Indian Pediatr. 2010;47:61-6.
14. Chong CP, Street PR. Pneumonia in the elderly: a review of the epidemiology, pathogenesis, microbiology, and clinical features. Southern Med J. 2008;101:1141-5.
15. Bennet NJ, Domachowske J. Pediatric pneumonia. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/967822-overview. Diakses 4 Juli 2012.
16. Prasad AS, Beck FWJ, Bao B, Fitzgerald JT, Snell DC, Steinberg JD, et al. Zinc supplementation decreases incidence of infections in the elderly: Effect of zinc on generation of cytokines and
oxidative stress. Am J Clin Nutr. 2007; 85:837-44.
17. Mathew JL. The role of zinc in prevention and treatment of childhood pneumonia : an examination and appraisal of current evidence. Indian J Pediatr. 2011;78:1136-9.
18. Roth DE, Richard SA, Black RE. Zinc supplementation for the prevention of acute lower respiratory infection in children in developing countries : meta-analysis and meta-regression of
randomized trials. Int J Epidemiol. 2010;39:795-808.
19. Chang AB, Torzillo PJ, Boyce NC, White AV, Stewart PM, Wheaton GR, et al. Zinc and vitamin a supplementation in indigenous Australian children hospitalised with lower respiratory tract
infection : a randomised controlled trial. Med J Aust. 2006;184:107-12.
20. Haider BA, Lassi ZS, Ahmed A, Bhutta ZA. Zinc supplementation as an adjunct to antibiotics in the treatment of pneumonia in children 2 to 59 months of age. Cochrane Database of
Systematic Reviews 2011 Oct 5; (10): CD007368. DOI: 10.1002/14651858.CD007368.pub2.
21. Abat KAC, Mantaring III JBV. Efficacy of zinc as adjunct in the treatment of pneumonia in children less than five years: A meta-analysis. Pediatr Infect Dis Soc Philippines J. 2010;11:2-9.
22. Tielsch JM, Khatry SK, Stoltzfus RJ, Katz J, LeClerq SC, Adhikari R, et al. Effect of daily zinc supplementation on child mortality in Southern Nepal: A community-based, cluster randomised,
placebo-controlled trial. Lancet. 2007;370:1230-9.
23. Sazawal S, Black RE, Ramsan M, Chwaya HM, Dutta A, Dhingra U, et al. Effect of zinc supplementation on mortality in children aged 1-48 months: A community-based randomised
placebo-controlled trial. Lancet. 2007;369:927-34.
431