Anda di halaman 1dari 12

KOMPONEN PAK DALAM PERNJANJIAN BARU

DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
A. Pengertian Pendidikan secara Umum
B. Pengertian PAK
C. Tujuan PAK PB
D. Prinsip PAK PB

Bab II Komponen-Komponen PAK dalam Pernjanjian Baru


a. Guru
b. Murid
c. Kurikulum PAK PB
d. Media/Fasilitas Pak PB
e.

Metode PAK dalam PB

e. Tujuan Pembelajaran

Bab III Penutup


A. Kesimpulan

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PB
1. Yudaisme/Yahudi
Agama Yudaisme/Yahudi
a.

Pengajaran akan hukum Taurat; ketaatan akan hukum

b.

Tradisi Yahudi: merayakan hari-hari raya khusus

c.

Tradisi Yahudi: melakukan sunat dll

2. Budaya Yunani
a.

Pengajaran filsafat Yunani>hikmat manusia

b. Kepercayaan kepada banyak dewa-dewi


3.

Pemerintahan Romawi
a. Penyembahan kepada kaisar sebagai Dewa/Tuhan.

b. Penganiayaan terhadap orang Kristen.

B. PENGERTIAN PENDIDIKAN
1. Arti Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata latin "educare" artinya: merawat, melengkapi supaya sehat/kuat.
a.

Semua usaha yang dilakukan secara sadar (educatus) untuk mengalihkan pengalaman,
Pengetahuan, kecakapan,

ketrampilan dan sikap.

b.

Dari satu individu/kelompok kepada individu/kelompok lain>generasi tua>generasi muda.

c.

Untuk suatu persiapan, perkembangan kemajuan yang berguna untuk menjalankan fungsi hidup
baik jasmani/rohani.
2. Pengertian PAK
a. Arti PAK

1.

Pokok-pokok pengajaran iman Kristen/Kebenaran AlkitabPengetahuan Alkitab Pengalaman


Rohani/keagamaan yang membentuk kelakuan hidup yang rohani.

2.

Hakeket Pak adalah usaha yang dilakukan secara kontinu dalam rangka mengembangkan
kemampuan pada siswa agar dengan pertolongan Roh kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Allah didalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkunganNya

b. Fungsi PAK
a. memperkenalkan Allah dan Karya2nya agar terjadi pertumbuhan
iman dan percayanya dan meneladani Allah dalam hidupnya.
b. Menamankan pemahaman tentang Allah dan karyanya kepada
peserta didik, sehingga mampu memahami,menghayati dan
mengamalkan.

3. Tujuan PAK
Bukan hanya memberikan pengetahuan dan pengertian dengan pengajaran yang
teratur/Sistematis Tetapi juga dengan kuasa ilahi yang mempengaruhi seluruh alam perasaan
kehendak dan tingkah laku manusia.

Tujuan PAK:
Agar setiap pemuda/pelajar memasuki persekutuan iman yang hidup dengan Tuhan
sendiri, oleh dan dalam Dia, mereka terhisap pula dalam persekutuan jemaat yang mengakui dan
memuliakan namanya disegala waktu dan tempat.

C. PRINSIP PENDIDIKAN DALAM PB


1. Tujuan mengajar/pendidikan 2Tim 3:1,untuk mengkomunikasikan
2. Mengajar adalah perintah Allah. Mat 28:16-20
3. Mengajar adalah tindakan intervensi Allah Tit 2:11-12 >untuk mengalami proses pendidikan
untuk meneruskan kepada orang lain
4. Pendidikan harus diajarkan sejak dini 2Tim 3:15, #Mr 10:13-16
5.

Keterlibatan manusia seutuhnya Mr 12:30-31

6.

Pengajar-pengajar dituntut orang yang berkualitas (Panggilan) 1Kor 12:28

BAB II
KOMPONEN PAK DALAM PERNJANJIAN BARU

1. Pengertian Komponen
Komponen adalah suatu sistim yang memiliki peran dalam keseluruhan
berlangsungnya suatu proses untuk mencapai sebuah tujuan. Dan komponen dalam Pak meliputi
A. GURU DALAM PB
Apabila kita hendak menyelidiki soal pendidikan agama dalam hubungan Perjanjian
Baru, tentu saja pertama-tama dan khususnya kita harus mengarahkan pandangan kita kepada
Tuhan Yesus sendiri. Di samping jabatan-Nya sebagai Penebus dan Pembebas, Tuhan Yesus
juga menjadi seorang Guru yang agung. Keahlian-Nya sebagai seorang guru umumnya
diperhatikan dan dipuji oleh rakyat Yahudi; mereka dengan sendirinya menyebut Dia "Rabbi".
Ini tentu suatu gelar kehormatan, yang menyatakan betapa Ia disegani dan dikagumi oleh-orang
sebangsanya sebagai seorang pengajar yang mahir dalam segala soal ilmu keTuhanan. Sebab Ia
mengajar mereka "sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat yang biasa
mengajar mereka" (Mat 7:29).
1. YESUS KRISTUS GURU AGUNG
a.

Yesus disebut guru : 43 x (Injil) ; Yesus disebut rabi : 14 x Mengajar adalah bisnis utama Yesus

b. Tahu materi yang diajarkan


c.

Tahu bagaimana cara mengajarkannya

d. Mengajar dengan integritas


e.

Sistem permuridan Mark. 5: 3;Luk. 8:9 ; 10:24; 6:1)

f.

Belajar =/= mendengar / bercerita

g. Yesus Sebagai Guru Besar


h. Yesus diingat/ dipuja orang karena : Penyembuh ; Pembuat Mujizat ; Guru
i.

Yesus mengajar dengan kuasa (otoritas dari Allah) Kehadiaran kuasa Anak Allah mewarnai ke 4
injil = Matius 7 : 28-29

1. PAULUS
Rasul Paulus juga seorang guru yang ulung. Ia benar-benar tokoh penting di lapangan
pendidikan agama. Paulus sendiri dididik untuk menjadi seorang rabbi bagi bangsanya. Ia mahir

dalam pengetahuan akan Taurat, dan ia dilatih untuk mengajar orang lain tentang agama kaum
Yahudi.
Setelah Yesus memasuki hidupnya, Paulus menjadi seorang hamba Tuhan yang
terdorong oleh hasrat yang berapi-api untuk memashurkan nama Tuhan Yesus itu. Ke mana pun
Paulus pergi, segala kesempatan dipergunakannya untuk mengajar orang Yahudi dan kaum kafir
tentang kehidupan bahagia yang terdapat dalam Injil Yesus Kristus. Paulus berkhotbah di
hadapan imam-imam dan rabi-rabi Yahudi, dan di hadapan rakyat jelata di segala kota dan desa
yang dikunjunginya. Ia mengajar raja-raja dan wali-wali negeri, orang cendekiawan dan kaum
budak, orang laki-laki dan kaum wanita, orang Asia, orang Yunani, orang Romawi, singkat kata,
segala golongan manusia telah ditemuinya pada perjalanannya yang banyak dan panjang itu.
Paulus mengajar di rumah-rumah tempat ia menumpang, di gedung-gedung yang
disewanya, di lorong-lorong kota atau di padang-padang, di atas loteng dan dalam bengkelnya, di
pasar dan dalam kumpulan kaum filsuf. Tak ada tempat yang dianggapnya kurang layak untuk
menyampaikan beritanya tentang Juruselamat dunia.
Rasul Paulus juga banyak mengajar melalui surat-surat. Segala soal dan kesulitan yang
muncul dalam jemaat-jemaat yang didirikannya itu, ataupun yang timbul di antara kaum Kristen
yang belum dikunjunginya.

B. MURID
1.

Pengertian Murid
Murid n anak buah, anak didik, anak sasian, cantrik, cekel, centerik, mahasiswa, mahasiswi,
pelajar, pengikut,penuntut, siswa ant guru
student kb. 1 male) mahasiswa (at a college or university). 2 (female) mahasiswi. 3 pelajar
(secondary school). 4 penyelidik (of human nature). (penganut sesuatu ajaran). Para pengikut
Kristus, Mat 10:24. murid-murid Yohanes; Mat 9:14. murid-murid orang farisi, Mat 12:16.
teristimewa keduabelas murid Tuhan, Mat 10:1; 11:1; 20:17. dalam arti kata yang luas, ialah
orang yang percaya pada Kristus dan pengajaranNya.

2.

Siapa Murid
Dikatakan tentang pengikut seorang pemimpin atau pengajar, seperti Yohanes Pembaptis
dan orang Farisi (Mr 2:18). Khususnya dimaksudkan para pengikut Tuhan Yesus: mula-mula dua
belas orang, kemudian semua orang Kristen. Sekalian bangsa harus dijadikan murid Yesus (Mat

28:19) (Ibrani limmud; Yunani mathetes; Latin discipulus, artinya 'murid' atau 'pelajar').Kata ini
terdapat di PL dalam 1 Taw 25:8; Yes 8:16; 50:4; 54:13. hubungan guru -- murid termasuk ciri
umum dunia kuno; di situ para filsuf Yunani dan para rabi Yahudi mengumpulkan sejumlah
murid atau pelajar baginya. Di luar Kitab Injil, kata itu hanya terdapat dalam Kis dengan arti
orang-orang percaya, yg mengaku Yesus sebagai Mesias 6:1, 2, 7; 9:36 (bentuk permathetria);
11:26. Bentuk kata kerja matheteuo, artinya, 'menjadi murid', 'menjadikan seorang lain menjadi
murid', terdapat dalam Mat 27:57; 28:19

C. KURIKULUM PAK
A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum direncanakan untuk menolong, bukan untuk dijadikan wewenang tertinggi.
Alkitablah yang harus dipandang sebagai wewenang tertinggi, bukan buku pedoman. Meskipun
demikian, perlu dipahami beberapa ciri khas penting yang merupakan kekuatan sebuah
kurikulum:
1. Kurikulum harus - Pandangan yang benar mengenai Alkitab
2. Kurikulum harus - Meliputi sebanyak mungkin isi Alkitab
3. Kurikulum harus - Sedekat mungkin dengan pengertian/umur anak
4. Kurikulum harus - Memberi kesukaan belajar dgn variasi metode
1. Pandangan yang benar mengenai Alkitab
Pandangan benar mengenai Alkitab ialah, bahwa seluruh isi Alkitab baik Perjanjian Lama
maupun Perjanjian Baru diinspirasikan oleh Roh Allah sendiri. Segala tulisan yang diilhamkan
Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:15-16)

2. Meliputi sebanyak mungkin isi Alkitab


Alkitab adalah Firman Tuhan yang merupakan sumber dari segala sumber pengajaran
Kristen. Memang ada bagian-bagian dari Firman Tuhan yang tidak dapat diceritakan begitu saja,
sehingga khususnya untuk anak, terlebih dahulu diajarkan kitab-kitab sejarah, kitab-kitab Injil
dan Kisah Para Rasul.

3. Sedekat mungkin dengan pengertian/umur anak


Meskipun Alkitab dikarang menurut pengertian orang dewasa, kebanyakan dari isinya
dapat diajarkan kepada anak-anak sebagai "susu yang murni". Artinya, bahan dapat
disederhanakan dan disajikan dalam bentuk cerita sesuai dengan pengertian dan tingkat
perkembangan anak.
Bahan pelajaran Alkitab untuk Anak Batita dan Anak Kecil disusun dengan pengertian,
bahwa mereka sama sekali belum sadar akan perkembangan sejarah. Mereka tidak tahu bahwa
Abraham hidup sebelum Zakheus; bahwa peristiwa Perjanjian Lama mendahului peristiwa yang
diceritakan dalam Perjanjian Baru. Karena itu, kurikulum untuk mereka sebaiknya diisi dengan
cerita-cerita yang disajikan di bawah satu tema bulanan yang berpusat pada pengalaman mereka,
seperti hidup dalam keluarga, penciptaan dan pemeliharaan Allah. Cerita-cerita di bawah tema
itu dapat diambil dari Perjanjian Lama atau dari Perjanjian Baru, selama mendukung pokok yang
dipilih sebagai tema.

4. Memberi kesukaan belajar melalui variasi metode


Variasi menggunakan alat peraga sebagai media mengajar juga diperhatikan, sehingga
tidak hanya satu jenis alat peraga yang dipakai secara terus menerus (misalnya gambar atau
gambar flanel).

B. Konsep Kurikulum menurut Alkitab


Berdasarkan pemikiran di atas, maka penulis menguraikan kurikulum dalam Alkitab
menurut beberapa aspek berikut:
1.

Perencanaan atau Penetapan Tujuan


Alam semesta serta isinya tidak diciptakan begitu saja tanpa tujuan. Jika melihat proses

penciptaan dalam Kejadian pasal 1 dan pasal 2 maka sangat jelas bahwa proses penciptaan
berlangsung sistematis dan berdasarkan suatu konsep perencanaan. Jika ditinjau lebih jauh, maka
sistematika penciptaan menuju pada suatu tujuan tertentu yaitu pada penciptaan manusia.
2.

Materi atau pokok bahasan


Alkitab pada zaman penulisannya merupakan suatu proses dan karya Allah untuk

menegur, mengingatkan, menyelamatkan dan banyak lagi kata kerja lainnya yang dilakukan

Allah untuk membawa kembali manusia dalam persekutuan dengan Dia. Jadi dapat dikatakan
bahwa materi dari kurikulum Allah adalah firman Allah sendiri.
3.

Proses penyampaian
Proses penyampaian materi dalam dalam Alkitab terdiri dari beragam metode. Hal ini

dapat dilihat dalam Ibrani 1:1-2. Metode yang dipakai Allah sangat beragam dan bisa dibilang
sangat kreatif dan kontekstual. Ketika Allah menyampaikan materi pertama kepada Adam, Dia
menggunakan metode dialog langsung.
4.

Evaluasi
Secara umum, Alkitab merupakan evaluasi terhadap karya Allah. Sejak awal penciptaan

Allah senantiasa mengevaluasi hasil karya-Nya. Dan hasilnya adalah sungguh sangat baik
(Kejadian 1:31). Sistem evaluasi dalam Alkitab memegang peranan penting. Melalui evaluasi
maka Sang Pencipta memperikan reward maupun punishment. Selain Allah mengevaluasi umatNya, Allah juga mengevaluasi bangsa lain (Daniel 5:24-28). Dalam Injil, Yesus juga
mengevaluasi murid-murid-Nya setelah PPL (Lukas 10:17-24).

D. Metode Pengajaran PAK dalam PB


Metode yang digunakan dalam Pernjanjian baru kita berangkat dari pola pengajaran yang
sama dengan pola pengajaran Yesus. Sangat sulit untuk menemukan bahwa Yesus menggunakan
hal yang sama dalam cara yang sama. Seseorang membaca Kitab Suci dengan harapan untuk
menemukan apa yang selanjutnya akan dilakukan dan dikatakan oleh Yesus. Kita melihat
kekreativitasan-Nya seperti berikut ini

1.

METODE TELADAN
Yesus mengajar melalui hidup-Nya. Yesus mengajar dengan cara memberi teladan. Yesus

mengajar dengan cara mensharingkangayahidup-Nya. Yesus mengajar dengan cara menunjukkan


hubungannya dengan Bapa/ membagikan hidup-Nya
Salah satu contoh saja : Yesus tidak mengenal lelahberjalan berkeliling di seluruh Galilea
(Mat 4:23), murid-murid-Nya melihat keseharian yang seperti itu.

Lemah Lembut dan Rendah Hati (Mat 11:29-30

2. METODE EMOSI

Yesus tidak segan-segan memperlihatkan emosinya dalam mengajarkan sebuah kebenaran,


ia tidak JAIM / Jaga Image. Ia pernah marah (Luk 19:46), Ia pernah terharu saat melihat Maria
menangis atas kematian Lazarus, saudaranya, Mat 11: 33, Ia mengajar dengan empaty/ belas
kasihan ( Mat 9:36, Mat 15: 32), Ia bahkan menangisi Yerusalem Lukas 13: 34

3.

METODE ORANG
Yesus mengajar dengan cara membiarkan Petrus meniru Dia, berjalan di atas air (Mat 14:
22-33), Yesus mengajar dengan cara berdiskusi/ tanya jawab ( Hal Berpuasa Mat 9: 14-17, Mat
15:13-20),, Yesus memakai anggota tubuh yaitu rambut sebagai ilustrasi Mat 10: 29-31

4. METODE TULISAN SASTRA / KARYA SENI TULIS


a.

Yesus mengajar dengan cara PUISI (Kotbah di Bukit Mat 5:3-12)

b. Yesus mengajar dengan CERPEN / cerita pendek ( Anak yang hilang Luk 15:13)
c.

Yesus mengajar dengan cara mendiktekan sebuah karya tulis seni / NARASI DOA (Doa Bapa
Kami Mat 6: 9-13)

d. Yesus mengutip PL, nubuatan nabi Yesaya, yang berupa NARASI ( Mat 13:14-15)
e.

Yesus menyebut-nyebut mengenai hukum taurat (sebuah karya tulis) dan menjelaskan
korelasinya dengan diri-Nya Mat 5: 17-48
5. METODE GAMBAR
Yesus memakai gambar yang ada di mata uang, untuk menjawab pertanyaan orang Farisi
(Matius 22:20), Logo Salib Ef 2: 16

6. METODE VISUAL
Melihat Burung pipit Mat 10: 29-31, untuk menjelaskan Perlindungan Tuhan atas hidup kita,
Yesus mengajar dengan cara pengamatan ( burung pipit, bunga bakung Mat 6: 26, 28-30, untuk
menjelaskan pemeliharaan-Nya atas hidup kita,buah dan pohon Mat 12: 33-34, Mat 16:1-4
untuk menjelaskan hubungan antara hati dan ucapan yang meluap dari hati)

7. METODE BENDA TIGA DIMENSI


a.

Yesus mengajar dengan cara eksperimen ( Pelita Mat 5: 15)

b. Yesus mengajar dengan menggunakan alat peraga (Garam dan Terang Mat 5: 13-16, selumbar
dan balok dalam mata dalam topic : hal penghakiman Mat 7: 1-5,
c.

Petrus memegang ikan dan uang logam emas (Mat 17:27)

d. Yesus memberi makan 5000 orang ( Mat 6: 30-44) dengan melipatgandakan 5 roti dan 2 ikan.
8. METODE BAHASA TUBUH
Yesus mengajar dengan cara dramatis ( saat Ia memperagakan sambil menunjuk kea rah
murid-murid-Nya untuk menjelaskan siapa sebenarnya yang dapat dikategorikan sebagai ibu dan
saudara-saudara-Nya. Mat 12:46-50).Dia disalibkan ganti kita Efesus 2: 16Yesus mengajak
murid-murid-Nya TOUR dari desa ke desa, darikotakekota, dengan olah raga utama : Gerak
Jalan. Luk 13:22

9. METODE AUDIO
Yesus mengajar dengan cara ceramah (Yesus dan Hukum Taurat. Mat 5: 17-48)Yesus
mengajar dengan cara memberi pesan praktis/ Juklak/ Petunjuk Pelaksanaan/ prosedur standart
(Mat 10:5-15)
Yesus mengajar dengan cara mengajak dua orang buta mengadakan pengakuan
percaya/pengakuan iman / memeperkatakan kalimat iman ( Mat 9: 28-30), saat itulah mereka
yang buta itu diajak membayangkan/ mengimajinasikan sebuah kesembuhan.
10. METODE ILUSTRASI
Yesus mengajar dengan cara bercerita ilustrasi /perumpamaan yang mengandung makna
tertentu ( perumpamaan tentang seorang penabur Mat 13: 1-9, perumpamaan lalang dan gandum
Mat 13:36-43), Yesus mengajar dengan cerita ilustrasi yang menarik ( Anak yang hilang Luk
15:13)
11. METODE SENTUHAN
Yesus menjamah orang kusta tanpa segan -segan (Mat 8:3), Yesus berkunjung / besuk ke
rumah IbuMertua Petrus,Iamenjamah tangan ibu mertua Petrus Mat 8: 14-16), Petrus memegang
ikan hasil pancingannya untuk membayar pajak. (Mat 17:27), Yesus mengajar dengan memberi
sentuhan (Mat 14:36)
Dan banyak lagi metode yang digunakan Yesus sebagai guru, dengan mengunakan
music, mengunakan game/permainan dan sebagainya. Dia memang guru yang sangat kreatif

C. MEDIA/FASILITAS PAK DI PERNJANJIAN BARU


Media dalam pengertian sehari-hari bisa berupa sebuah yang memiliki suatu fungsi untuk
menyampaikan suatu pesan kepada penerima yang lain, kata media juga berasal dari kata latin
yaitu Medius yang berarti secara harfiah yaitu tengah, perantara atau pengantar. jadi media
adalah sebuah perantara antara bagian yang satu ke bagian yang lain, agar pesan tersebut sampai
kepada bagian yang lain.
Nilai nilai dari media pembelajaran yang Yesus lakukan adalah sebagai berikut :
1.Meletakan

dasar-dasar

yang

konkrit,

dan

mengurangi

verbalisme.

Yesus menggunakan media pembelajaran sehingga menghasilkan suatu dasar

dimana

sesuatu
yang verbal dapat menjadi lebih konkrit dan nyata, sehingga tidak menghasilkan kebingungan
kepada Siswa
2. Memperbesar perhatian para peserta didik.
Yesus menggunakan media pembelajaran ini sendiri akan menumbuhkan perhatian yang
lebih dari orang-orang atau dari para muridnya, sehingga para murid lebih dapat memperhatikan
apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus.
3.

Meletakan dasar dasar yang penting untuk perkembangan belajar dan membuat pelajaran lebih
mantab.Yesus dalam mengajar tidak dengan sembarangan memberikan media sebagai alat bantu
dalam memberikan pembelajaran, tetapiYesus memberikan suatu dasar yang penting agar murid
dapat belajar lebih lagi dan diajak untuk berpikir lagi ketika diberikan pembelelajaran.

4.

Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di
kalangan siswa.Yesus juga membrikan suatu pengalaman yang nyata dalam pembelajarannya,
seperti pada saat Dia memberikan contoh pohon ara yang dikutuk, sebagai suatu kepercayaan
yang penuh kepada Allah dan tidak goyah dalam doa.

5.

Menumbuhkan

pemikiran

yang

pemikiran

yang

teratur

dan

terus

menerus.

Yesus memberikan media pembelajaran agar para murir dapat menumbuhkan pemikiran yang
teratur dan terus menerus, tidak hanya menerima pada saat itu dan hilang kemudian, tetapi terus
menerus diingat dan di aplikasikan.
6. Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu perkembangan kemampuan
berbahasa.Yesus juga dalam memberikan pengajaran menggunakan media pembelajaran untuk
membantu para murid menumbuhkan pengertian dan mengembangkan kemampuan berbahasa.

Puncak dari pengunaan Media Pendidikan, Dia mengunakan DIRINYA sendiri sebagai
contoh yang sulit dilupakan dengan menjalani jalan salib yang penuh penderita yang
mencengkam kehidupan para murid-Nya yang masuk kedalam kematian dan kebangkitan dan
kenaikan kesorga dan menberikan Roh Kudus sehingga sangat efektif mengajar para murid
sehingga para murid mampu bukan hanya menyerap pelajaran dari Yesus Guru Agung
melainkan memampukan mereka untuk mengajar generasi-generasi berikutnya yang sangat
konkret dengan pengalaman yang berkesan sampai dapat maraih hal-hal abstrak dari proses
media penbelajaran yang menyentuh setiap level dari kerucut pengalaman.

BAB III
PENUTUP/KESIMPULAN
Berdasarkan temuan-temuan literal dalam Alkitab tentang mengajar, mendidik dan
belajar baik secara tersurat maupun tersirat menegaskan bahwa Alkitab unik dengan kitab-kitab
suci lainnya. Alkitab menyentuk banyak level. Misalnya secara sejarah ada dalam Alkitab, Puisi
juga terdapat dalam Alkitab, Hikmat, wahyu semuanya ada dalam Alkitab. Dengan demikian
Alkitab berwibawa. Tuhan adalah pengajar utama dan pertama, Yesus Kristus Guru Agung, Roh
Kudus adalah guru Multiple Intellegence.
Efektivitas proses pembelajaran, baik secara umum maupun pendidikan keagamaan
seperti Pendidikan Agama Kristen mutlak memikirkan proses pembelajaran secara mendalam
haruslah mengandung Komponen-komponen proses pembelajaran terdiri atas: Guru, Murid,
Metode, Media dan metode pengajarn serta memiliki kurikulum yang baik.

Anda mungkin juga menyukai