Anda di halaman 1dari 19

REKAYASA BETON

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok

: Teori Merancang Campuran Beton (MIX


DESIGN)

Materi

: Perancangan Campuran Beton Kekuatan

No. Uji

: 14

Tekan Tinggi dengan Metode ACI


I. REFERENSI
1. Job Sheet Uji Bahan Semester Ganjil Laboratorium Bahan Jurusan Teknik
Sipil.
2. ASTM C.33

II. TUJUAN
Mendapatkan proporsi bahan campuran beton kekuatan tekan tinggi
dengan menggunakan metode ACI.

III.

DASAR TEORI
Beton mutu tinggi didefinisikan sebagai beton yang memiliki kuat
tekan rata-rata 41.4 Mpa ( 450 kg/cm2 ). Dalam metode ACI ini kuat tekan
yang disyaratkan untuk menentukan proporsi campuran beton mutu tinggi
dapat dipilih untuk umur 28 hari atau 56 hari. Untuk mencapai kuat tekan yang
disyaratkan, campuran harus diproporsikan sedemikian rupa sehingga kuat
tekan rata-rata dari hasil pengujian di lapangan lebih tinggi daripada kuat tekan
yang disyaratkan.
Untuk mengevaluasi kekuatan beton mutu tinggi maka digunakan
beberapa benda uji dengan ukuran yang berbeda-beda, disesuaikan dengan
jenis uji yang akan dilakukan.

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok

: Teori Merancang Campuran Beton (MIX


DESIGN)

Materi

: Perancangan Campuran Beton Kekuatan

No. Uji

: 14

Tekan Tinggi dengan Metode ACI


IV. PROSEDUR PERHITUNGAN CAMPURAN BETON MUTU TINGGI

4.1

Tentukan slump dan kekuatan rata-rata yang ditargetkan

Slump untuk beton mutu tinggi tanpa superplasticizer dapat diambil


sebesar 50-100 mm disesuaikan dengan kondisi pembetonan. Slump awal
untuk beton mutu tinggi dengan superplastizer dapat dimbil sebesar 2550

mm,kemudian

sebelum

dilaksanakan

pengecoran

dilapangan

ditammbah dengan superplastizer sampai slump yang disyaratkan


tercapai.Kuat tekan rata-rata yang ditargetkan (fcr) untuk proporsi
campuran yang dirancang berdasarkan pengalaman dilapangan, diambil
yang lebih besar dari persamaan (1) atau (2),sedangkan untuk proposi
campuran berdasarkan campuran coba dilaboratorium diambil sesuai
persamaan (3).
fcr = fc + 1,34 s............................. (1)
fcr = 0.90 fc + 2,33 s..................... (2)

fcr =

f ' c 9.66
(MPa) ......................(3)
0 .9

0.9fcr = fc + 9.66 (MPa)


keterangan :
fcr = kuat tekan rata-rata yang ditargetkan (MPa)
fc = kuat tekan rata-rata yang disyaratkan (MPa)
s

= simpangan baku / standar deviasi

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok

: Teori Merancang Campuran Beton (MIX


DESIGN)

Materi

No. Uji

: Perancangan Campuran Beton Kekuatan

: 14

Tekan Tinggi dengan Metode ACI


4.2 Ukuran agregat kasar

Untuk kuat tekan rata-rata <62.1 MPa, digunakan ukuran


agregat maksimum 19-25 mm, sedangkan untuk kuat rata-rata >
62,1 MPa digunakan ukuran agregat maksimum 9,5-12,5 mm.
Ukuran agregat kasar maksimum sesuai dengan SNI

03-

2947-1992, yaitu:
a. 1/5 lebar minimum acuan;
b. 1/3 tebal plat beton; atau
c. jarak bersih minimum antar batang tulangan, bundel
tulangan, atau kabel prategang.

4.3 Kadar agregat kasar optimum

Kadar agregat kasar optimum digunakan bersama-sama


dengan agregat halus yang mempunyai nilai modulus kehalusan
antara 2,5-3,2.
Berat agregat kasar pada kering oven per m3 beton adalah besarnya
fraksi volume padat kering oven dikailkan dengan berat isi padat
oven (kg / m3).
Besar fraksi volume agregat padat kering oven yang disarankan
berdasarkan besarnya ukuran agregat maksimum, tercantum dalam
Tabel 1
Tabel 1: Tabel Fraksi Volume Agregat Kasar yang Disarankan
Ukuran (mm)
Fraksi Volume Padat Kering
Oven

9.5

12.5

19

25

0.65

0.68

0.72

0.75

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok

: Teori Merancang Campuran Beton (MIX


DESIGN)

Materi

: Perancangan Campuran Beton Kekuatan

No. Uji

: 14

Tekan Tinggi dengan Metode ACI

4.4 Estimasi kadar air dan kadar udara


Estimasi pertama kebutuhan air dan kadar udara untuk beton
segar ditentukan berdasarkan Tabel 2. untuk butiran dan tekstur
halus berpengaruh pada kadar udara rongga udara pasir, karena itu
kadar rongga udara yang aktual dan kadar air harus dikoreksi
dengan persamaan (4) dan (5).
Kadar rongga udara (V), % =

BeratIsiPadatKerngOven
1
x100% ................. (4)
BeratJenis Re latif ( Kering )
Koreksi kadar air, liter/m3 = V 35x 4,75 ............... (5)
Penggunaan persamaan (5)mengakibatkan penyesuaian air
sebanyak4,75 liter/m3 untuk setiap a% penyimpangan kadar udara
dari 35%.

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok

: Teori Merancang Campuran Beton (MIX


DESIGN)

Materi

No. Uji

: Perancangan Campuran Beton Kekuatan

: 14

Tekan Tinggi dengan Metode ACI


Tabel 2: Estimasi Pertama Kebutuhan Air Pencampur dan Kadar
Udara Beton Segar Berdasarkan Pasir dengan 35% Rongga Udara
Air Pencampur (liter/m3)
Slump

Ukuran Agregat kasar Maks. (mm)

(mm)

9.5

12.5

19

25

25 50

184

175

169

166

50 75

190

184

175

172

75 100

196

190

181

178

3.2

2.5

2.0

1.5

Kadar

Keterangan

Tanpa
superplasticizer

2.5

Udara

2.0

1.5

1.0

Dengan
superplasticizer

(%)

Catatan :

Kebutuhan air pencampur pada tabel diatas adalah untuk beton mutu
tinggi sebelum diberi superplastizer

Nilai kebutuhan air diatas merupakan niali-niali maksimum jika


agregat kasar yang digunakan adalah batu pecah dengan bentuk
butiran yang baik, permukaannya bersih dan bergradasi baik sesuai
ASTM C.33.

Nilai nilai harus dikoreksi jika rongga udara pasir bukan 35%,
dengan menggunakan persamaan (5).

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok

: Teori Merancang Campuran Beton (MIX


DESIGN)

Materi

No. Uji

: Perancangan Campuran Beton Kekuatan

: 14

Tekan Tinggi dengan Metode ACI


4.5 Tentukan rasio air dengan bahan bersifat semen W/(c+p)

Rasio W/(c+p) untuk beton tanpa superplastizer diambil nilainya


berdasarkan Tabel 3, dan untuk beton yang menggunakan
superplastizer berdasarkan Tabel 4.

Tabel 4 : Rasio W/(c + p) Maksimum yang disarankan (dengan Superplasticiser)


Kekuatan Rata-rata

W/(c+p)

(fcr)

Ukuran Agregat Maksimum (mm)

MPa
48.3

55.2

62.1

69.0

75.9

82.8

9.5

12.5

19

25

28 hari

0.50

0.48

0.45

0.43

56 hari

0.55

0.52

0.48

0.46

28 hari

0.44

0.42

0.40

0.38

56 hari

0.48

0.45

0.42

0.40

28 hari

0.38

0.36

0.35

0.34

56 hari

0.42

0.39

0.37

0.36

28 hari

0.33

0.32

0.31

0.30

56 hari

0.37

0.35

0.33

0.32

28 hari

0.30

0.29

0.27

0.27

56 hari

0.33

0.31

0.29

0.29

28 hari

0.27

0.26

0.25

0.25

56 hari

0.30

0.28

0.27

0.26

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok

: Teori Merancang Campuran Beton (MIX


DESIGN)

Materi

No. Uji

: Perancangan Campuran Beton Kekuatan

: 14

Tekan Tinggi dengan Metode ACI


4.6 Tentukan kadar bersifat semen
Kadar bahan bersifat semen per m3 beton dapat ditentukan dengan
membagi kadar air dengan (c+p). Bila kadar bahan bersifat semen
yang dibutuhkan lebih dari 594 kg/m3, proporsi campuran beton
disarankan dibuat dengan menggunakan bahan bersifat semen
alternatif atau metode perancangan beton yang lain.

4.7 Proporsi campuran dasar tanpa bahan bersifat semen lainnya


Salah satu campuran harus dibuat hanya dengan semen
portland saja sebagai campuran dasar. Penentuan proporsi campuran
dasar harus menggunakan persyaratan berikut :
a.

Kadar semen, untuk campuran dasar


Karena semen portland merupakan satu-satunya bahan bersifat
semen yang digunakan maka kadar semen portland sama
dengan berat total bahan bersifat semen yang dihitung kadar
prosedur 4.6

b.

Kadar pasir
Sesudah ditentukan kadar agregat kasar, kadar air, kadar
udara, kadar semen, maka kadar pasir untuk membuat 1m3
dapat dihitung dengan menggunakan Metode Volume Absolut.

4.8 Proporsi Varian Campuran dengan Abu Terbang


Penentuan

proporsi

varian

campuran

harus

mengikuti

persyaratan berikut:
a. Tipe Abu Terbang, harus sesuai dengan standar ASTM C.618
b. Kadar Abu Terbang, sebagai pengganti sebagian semen
Portland.

Abu Terbang kelas F, 15-25 % berat semen Portland

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok

: Teori Merancang Campuran Beton (MIX


DESIGN)

Materi

: Perancangan Campuran Beton Kekuatan

No. Uji

: 14

Tekan Tinggi dengan Metode ACI

Abu Terbang kelas C, 20-35 % berat semen Portland

c. Tipe Serbuk Silika, harus sesuai dengan standar ASTM C.618


d. Berat Abu Terbang /Serbuk Silika
Setelah persentase penggantian semen Portland ditentukan, berat
abu terbang dan serbuk silika yang akan digunakan untuk setiap
varian campuran dapat dihitung dengan mengalikan berat bahan
semen total dari prosedur (4.6), dengan persentase penggantian
yang telah ditentukan. Karena itu, untuk setiap varian campuran
berat abu terbang dan serbuk silika ditambah berat semen
Portland tetap sama dengan berat total bahan bersifat semen
yang dihitung sesuai prosedur (4.6).
e. Volume Abu Terbang / Serbuk Silika
Volume Abu Terbang adalah volume total bahan bersifat semen
dikurangi volume semen Portland.
f. Kadar Pasir
Kadar Pasir ditentukan dengan metode volume absolut adalah
1m3 dikurangi volume per m3 beton dari semen Portland, abu
terbang, serbuk silika, agregat kasar, air, dan rongga udara.

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok

: Teori Merancang Campuran Beton (MIX


DESIGN)

Materi

: Perancangan Campuran Beton Kekuatan

No. Uji

: 14

Tekan Tinggi dengan Metode ACI


Campuran coba

Dari setiap proporsi campuran harus dibuat campuran coba


untuk pemeriksaan karakteristik, kelecakan dan kekuatan beton dari
proporsi tersebut. Berat agregat halus, berat agregat kasar, dan
volume air harus dikoreksi sesuai dengan kondisi kelembapan
agregat saat itu. Setelah pengadukan, setiap adukan harus
menghasilkan campuran yang merata dalam volume yang cukup
untuk pembuatan sejumlah benda uji.

Penyesuaian proporsi campuran coba

Bila sifat-sifat beton yang diinginkan tidak tercapai, maka


proporsi campuran coba semula harus dikoreksi agar menghasilkan
sifat-sifat beton yang diinginkan:
a. Slump awal
Jika slump campuran coba diluar rentang slump yang
diinginkan, maka pertama-tama harus dikoreksi adalah kadar air.
Kemudian kadar bahan bersifat semen dikoreksi agar rasio
w/(c+p) tidak berubah / tetap, dan kemudian baru dilakukan
koreksi kadar agregat halus untuk menjamin tercapainya slump
yang diinginkan.
b. Kadar superplastisizer
Bila digunakan bahan superplasticizer maka kadarnya harus
divariasikan pada suatu rentang yang cukup besar untuk
mengetahui efek yang timbul pada kelecakan dan kekuatan
beton.

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok

: Teori Merancang Campuran Beton (MIX


DESIGN)

Materi

No. Uji

: Perancangan Campuran Beton Kekuatan

: 14

Tekan Tinggi dengan Metode ACI


c. Kadar agregat kasar
Setelah

campuran

coba

dikoreksi

untuk

mencapai

kelecakan yang direncanakan, harus dilihat apakah campuran


menjadi terlalu kasar untuk pengecoran dan untuk finishing.
Bila perlu, kadar agregat kasar boleh direduksi, kadar
agregat halus disesuaikan supaya kelecakan yang diinginkan
tercapai.

Proporsi

dapat

mengakibatkan

kebutuhan

air

bertambah, sehingga kebutuhan total bahan bersifat semen juga


meningkat agar rasio W/(c+p) terjaga konstan(tetap).
d. Kadar udara
Bila kadar udara hasil pengukuran berbeda jauh dari yang
diperkirakan pada prosedur 4.4, jumlah superplastizer harus
direduksi atau kadar agregat halus dikoreksi untuk mencapai
kelecakan yang direncanakan.
e. Rasio w/(c+p)
Bila kuat tekan yang ditargetkan tidak dapat dicapai
dengan menggunakan w/(c+p) yang ditentukan pada 4.3 dan 4.4,
campuran coba ekstra dengan perbandingan W/(c+p) yang lebih
rendah harus dibuat dan diuji.
Bila kuat tekan beton tetap dan tidak meningkat, maka bahan
yang

digunakan

kekuatannya.

harus

ditinjau

kembali

mutunya

atau

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok

: Teori Merancang Campuran Beton (MIX


DESIGN)

Materi

: Perancangan Campuran Beton Kekuatan

No. Uji

: 14

Tekan Tinggi dengan Metode ACI


Penentuan proporsi campuran yang optimum

Setelah

campuran

coba

yang

dikoreksi

menghasilkan

kelecakan dan mutu yang diinginkan, benda-benda uji harus diuji


dengan proporsi campuran coba dengan kondisi dilapangan. Untuk
mempermudah prosedur produksi dan pengontrolan mutu, maka
pelaksanaan pembuatan benda uji harus dilakukan oleh personil
dengan menggunakan peralatan yang akan diguankan dilapangan.
Hasil kekuatan dievaluasi untuk menentukan proprsi campuran
optimum yang digunakan berdasarkan dua pertimbangan utama
yaitu mutu beton dan biaya produksi.

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok

: Teori Merancang Campuran Beton (MIX


DESIGN)

Materi

: Perancangan Campuran Beton Kekuatan

No. Uji

: 14

Tekan Tinggi dengan Metode ACI


V. DATA DAN PERHITUNGAN
CONTOH PERHITUNGAN CAMPURAN BETON MUTU TINGGI

Kuat Tekan Spesifik (fc)

41,5

MPa

Semen Portland Type I , nilai BJ

3.15

gr/cm3

Nominal Max Butir

19.00

Mm

Berat Jenis Kering (BDG dry)

2.58

gr/cm3

Bobot Isi Padat Kering

1430

kg/m3

Penyerapan Air

3.52

0.91

17

< 4.75

mm

Berat Jenis Kering

2.51

gr/cm3

Bobot Isi Padat Kering

1650

Kg/cm3

Penyerapan Air

6.49

Agregat Kasar

Gradasi ASTM C.33


Kadar Butir Lolos No.200
Abrasi
Agregat Halus

Ukuran Butir (jenis alami)

Gradasi

Semua ukuran
butir

Angka Kehalusan (FM)

2.90

Kadar Butir Lolos No.200

4,91

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok

: Teori Merancang Campuran Beton (MIX


DESIGN)

Materi

: Perancangan Campuran Beton Kekuatan

No. Uji

: 14

Tekan Tinggi dengan Metode ACI


1. Penentuan Slump dan Kekuatan Tekan Beton rata-rata
a. Slump, dengan HRWR : 25-50 mm
b. Kuat tekan rata- rata yang ditargetkan :
fcr = fc + 9.66

41.5 + 9.66

56.8

MPa

19

mm

Volume padat kering agregat (tabel 1)

0.72

Kadar optimum agregat kasar = 0.72 x 1618

1430

kg/m3

a. Kadar Air (tabel 2)

169

liter/m3

b. Kadar Udara (tabel 2) dengan

1.5

0.9

0.9

2. Maksimum Butir Agregat


Fcr < 62.1 MPa

3. Kadar Optimum Agregat Kasar

4. Perkiraan Kadar Air dan Udara

Superplasticizer
Rongga udara = 1-

1,65
x 100 % = 34 %
2,51

Koreksi kadar air = (34 35)x4.75 = - 3.48 liter/m3


Kadar air setelah dikoreksi = 169 - 3.48 = 1657.52 kg/m3

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok

: Teori Merancang Campuran Beton (MIX


DESIGN)

Materi

: Perancangan Campuran Beton Kekuatan

No. Uji

: 14

Tekan Tinggi dengan Metode ACI


5. Menentukan rasio air dengan bahan bersifat semen W/(c + p)
Kuat tekan rata-rata (fcr)

51.2

Mpa

Fas = W/(c + p) tabel 5

0,31

533,9

kg/m3

6. Kadar Campuran tanpa bahan Bersifat Semen


Untuk 1m3 beton = 165,52/ 0.31
533,9 < 594 (tdk. perlu semen alternatif)

7. Proporsi Campuran Dasar Tanpa Bahan Bersifat Semen


0.170

m3

b. Agg. Kasar = 1030/(2.58x1000)

0.399

m3

c. Air

= 165.52/(1x1000)

0.166

m3

d. Udara

= 1.5%

0.015

m3

Vol. bahan padat tanpa agregat halus (pasir)

0.749

m3

Vol. agregat halus (pasir) = 1-0.749

0.251

m3

630

kg

a. Semen

= 533,9/(3.15x1000)

Berat agregat halus (pasir) = 0.251 x 2.51


x1000

Jadi, proporsi campuran dasar beton (tanpa bahan bersifat semen) :


a. Semen

533.9

kg/m3

b. Agregat Kasar

1030

kg/m3

c. Agregat Halus (pasir)

630

kg/m3

d. Air + Admixture

165,52

kg/m3

TOTAL

2326,22

kg/m3

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok

: Teori Merancang Campuran Beton (MIX


DESIGN)

Materi

: Perancangan Campuran Beton Kekuatan

No. Uji

: 14

Tekan Tinggi dengan Metode ACI


8. Proporsi Campuran Menggunakan semen dan Fly Ash
a.jika digunakan Fly Ash klas C, mempunyai BJ 2,64 gr/cm3
b.ASTM C.618, pengganti 20-35% thd berat semen
c. berat semen portland dan fly ash per m3
JENIS

Semen (Kg)

Fly Ash (Kg)

Total (Kg)

Campuran 1

427,2

106,8

533,9

Campuran 2

400,5

133,5

533,9

Campuran 3

373,8

160,2

533,9

Campuran 4

347,1

186,9

533,9

Semen (m3)

Fly Ash (m3)

Total (m3)

Campuran 1

0,136

0,040

0,176

Campuran 2

0,127

0,051

0,178

Campuran 3

0,119

0,061

0,179

Campuran 4

0,110

0,071

0,181

CAMPURAN

d. volume semen portland dan fly ash


JENIS
CAMPURAN

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok

: Teori Merancang Campuran Beton (MIX


DESIGN)

Materi

No. Uji

: Perancangan Campuran Beton Kekuatan

: 14

Tekan Tinggi dengan Metode ACI


e. proporsi campuran menggunakan semen dan fly ash , utk 1 m3 beton
JENIS

Semen

Fly Ash

Halus

Kasar

Air + admixture

CAMPURAN

(Kg)

(Kg)

(Kg)

(Kg)

(Kg)

Campuran 1

427,2

106,8

613,3

1030

165,52

Campuran 2

400,5

133,5

609,2

1030

165,52

Campuran 3

373,8

160,2

605,1

1030

165,52

Campuran 4

347,1

186,9

601,0

1030

165,52

9. Campuran dengan mempertimbangkan kadar air agregat lapangan


a. jika kadar air agregat halus di lapangan(basah) = 6,4 %
b. jika kadar air agregat kasar di lapangan(kering) =0,5 %
a. Semen

533.9

kg/m3

b. Agregat Kasar

1024,5

kg/m3

c. Agregat Halus (pasir)

670,1

kg/m3

d. Air + Admixture

197,2

kg/m3

2326,22

kg/m3

TOTAL

JENIS

Semen

Fly Ash

Halus

Kasar

Air +

CAMPURAN

(Kg)

(Kg)

(Kg)

(Kg)

admixture

Campuran 1

427,2

106,8

612,8

999

197,17

Campuran 2

400,5

133,5

608,7

999

197,17

Campuran 3

373,8

160,2

604,6

999

197,17

Campuran 4

347,1

186,9

600,5

999

197,17

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok

: Teori Merancang Campuran Beton (MIX


DESIGN)

Materi

No. Uji

: Perancangan Campuran Beton Kekuatan

: 14

Tekan Tinggi dengan Metode ACI


Komposisi Beton 1m3(Setelah koreksi kadar air)
Proporsi campuran dasar 1m3 beton setelah koreksi kadar air di lapangan
dengan fly ash
Untuk kebutuhan 1m3

Satuan

a. Semen

373,8

Kg/m3

b. Agg. halus =

604,6

Kg/m3

c. Agg. kasar =

999

Kg/m3

d. Air + Admixture =

197,16

Kg/m3

e. fly ash

160,2

Kg/m3

2334,76

Kg/m3

Bahan Aduk

TOTAL

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok

: Teori Merancang Campuran Beton (MIX


DESIGN)

Materi

: Perancangan Campuran Beton Kekuatan

No. Uji

: 14

Tekan Tinggi dengan Metode ACI

V. KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan maka didapatkan komposisi bahan campuran beton
dengan kekuatan tekan tinggi fc = 41,5 Mpa untuk 1 m3 beton adalah :
Semen

373,8 Kg/m3

Agregat halus

604,6 Kg/m3

Agregat kasar

999 Kg/m3

Air + admixture

197,16 Kg/m3

Fly Ash

160,2 Kg/m3

TOTAL

2334,76 Kg/m3

Diperiksa

Penanggung Jawab

Jul Endawati, Ir., M.Sc

Dery Nurfian Permana

NIP. 1957077031983032001

111134011

REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung

Pokok

: Teori Merancang Campuran Beton (MIX


DESIGN)

Materi

: Perancangan Campuran Beton Kekuatan


Tekan Tinggi dengan Metode ACI

No. Uji

: 14

Anda mungkin juga menyukai