Anda di halaman 1dari 4

1.

Mengapa glukokinase dikatakan dapat mengontrol kadar glukosa darah dibandingkan


dengan heksokinase? Jelaskan!
Jawab :
Pada konsentrasi glukosa darah sistemik yang normal (4.5-5.5 mmol/L),hepar
tampaknya merupakan penghasil notto glukosa.Akan tetapi,dengan naiknya kadar
glukosa,proses pengeluaran glukosa akan terhenti sehinga pada kadar yang tinggi
terdapat pengambilan netto.
Dalam pengaturan glukosa darah,enzim glukokinase sangat penting,karena
glukokinase mempunyai nilai Km yang lebih tinggi untuk glukosa dibandingkan
dengan nilaai km heksokinase,akan meningkat aktifitasnya melebihi kisaran kadar
glukosa yang fisiologik.dan enzim ini mempunyai hubungan yang khusus dengan
pengambilan glukosa kedalam hepar pada konsentrasi lebih tinggi yang di temukan di
dalam vena porta hati sesudah makan makanan yang mengndung karbohidrat.
Pada pengaturan glukosa darah,insulin memainkan peran sentral.Pemberian
insulin akan mengakibatkan hipoglikemia seketika.Zat-zat lain yang menyebabkan
pelepasan insulin adalah asam amino,asam lemak bebas,badan keton,glucagon,sekretin
dan preparat tolbutamid.Insulin mempunyai efek langsung yang meningkatkan
pengambilan glukosa dalam jaringan seperti jaringn adipose dan otot.kerja insulin ini
disebabkan oleh peningkatan transportasi glukosa lewat membrane sel dengan
pengerahan zat-zat pengangkut insulin dari bagian dalam sel ke membrane
plasma.Sebaliknya,hormone insulin tidak memiliki efek langsung terhadap perembesan
glukosa pada sel-sel hepar.Namun damikian,secara tidak langsung insulin akan
meningkatkan pengambilan jangka panjang glukosa oleh hepar sebagai hasil kerjanya
pada sintesis enzim yang mengendalikan glikolisis,glikogenesis dan koneogenesis.

2.

Bagaimana peranan 2,3-bifosfogliserat pathway pada orang yang tinggal di daerah


perbukitan yang tinggi dengan kadar O2 yang rendah? Jelaskan!
Jawab :
Jalur yg tidak menghasilkan ATP jadi reaksi yg dikatalisa oleh bifosfogliserat
mutase meskipun oleh 2,3 bifosfogliserat fosfatase yg membentuk ATP keuntungannya
meskipun Eritrosit tidak membutuhkan ATP tetapi proses glikolisis tetap berlangsung.
Dengan terbentuknya 2,3 bifosfogliserat itu akan menyebabkan kurva disoiasi
terhadap O2 itu akan bergeser ke kanan, artinya afinitas dari eritrosit terhadap O 2

terutama pada Hb maka afinitasnya menjadi lebih rendah, bila afinitas rendah O 2 bs
dengan mudah terlepas dari Eritrosit, sehingga O2 ini bs dimanfaatkan oleh jaringan2
yang lain terutama untuk memenuhi kebutuhan metabolismenya, jadi dengan adanya
2,3 bifosfogliserat maka O2 akan lebih mudah terlepas dari eritrosit.

3.

Jelaskan manfaat dari kerja branching enzyme pada proses glikogenesis!


Jawab :
Enzim glikogen sintetase (glikogen sintase) memindahkan glukosil aktif dari
UDP-glukosa (UDPG) pada bagian dari ujung glikogen yang tidak dapat direduksi,
membentuk ikatan -1-4 glukosidik. Pembentukan ikatan tersebut terjadi ber-ulang2,
sehingga cabangnya makin panjang. Apabila panjang cabang tersebut mencapai antara
6 sampai 11, maka enzim amilo-1,4-1,6 transglukosidase ("branching enzim")
memindahkan sebagian dari residu ikatan -1,4 (minimum 6 residu), pada rantai
didekatnya membentuk ikatan -1,6. Jadi terjadi titik percabangan baru. Kemudian
kedua cabang tersebut bertambah panjang. Dan seterusnya kejadian berulang kembali.

4.

Apakah terdapat perbedaan mekanisme kerja epinefrin dengan menstimulasi reseptor


dan reseptor terhadap metabolisme karbohidrat? Jelaskanlah!
Jawab :
Epineprin dan norepinephrin dapat mengaktifkan reseptor 1- adrenergic jantung
utnuk meningkatkan denyut jantung dan kontraktilitas otot jantung dan dapat
mengaktifkan reseseptor pembuluh darah yang menyebabkan vasokontriksi. Selain
memiliki reseptor 1-jaringan juga memiliki reseptor 2-adrenergic yang dapat
menyebabkan vasodilatasi. Reseptor 2 pembuluh darah lebih sensitive terhadap
epineprin dibandingkan resptor 1 pembuluh darah, sehingga sedikit peningkatan kadar
epineprin yang beredar dalam pembuluh darah dapat menyebababkan vasodilatasi akan
tetapi dalam dosis yang lebih besar dapat menyebabkan teraktivasinya reseptor 1
yang meneyebabkan vasokontriksi.

5.

Mengapa diperlukan adanya 3 molekul glukosa 6 fosfat untuk memulai terjadinya


pentosa phosphat pathway? Jelaskan!
Jawab :

Agar glukosa dapat dioksidasi secara sempurna menjadi CO2, diperlukan enzim
yang dapat mengubah gliseraldehide 3-fosfat menjadi glukosa 6-fosfat. Untuk ini
diperlukan enzim Embden-Meyerhof (glikolisis) yang bekerja kearah yang berlawanan.
Selain itu, juga diperlukan enzim fruktosa 1,6-difosfatase. Enzim ini mengubah
fruktosa 1,6-difosfat menjadi fruktosa 6-fosfat.
Secara keseluruhan proses ini dapat dianggap suatu oksidasi tiga molekul glukosa
6-fosfat menjadi tiga molekul CO2 dan tiga molekul pentosa fosfat. Tiga molekul
pentosa fosfat diubah menjadi dua molekul glukosa fosfat dan satu molekul
gliseraldehida 3-fosfat. Karena dua molekul gliseraldehide 3-fosfat dapat diubah
menjadi satu molekul glukosa 6-fosfat me-lalui jalur kebalikan glikolisis, maka HMP
Shunt dapat dikatakan suatu oksidasi glukosa sempurna.

6.

Jelaskanlah hubungan antara Pentosa phosphat pathway dengan Heksosamine pathway!


Jawab :
Pada pentosa pathway agar glukosa dapat dioksidasi secara sempurna menjadi
CO2, diperlukan enzim yang dapat mengubah gliseraldehide 3-fosfat menjadi glukosa
6-fosfat. Untuk ini diperlukan enzim Embden-Meyerhof (glikolisis) yang bekerja
kearah yang berlawanan. Selain itu, juga diperlukan enzim fruktosa 1,6-difosfatase.
Enzim ini mengubah fruktosa 1,6-difosfat menjadi fruktosa 6-fosfat.
Sedamgkan pada heksosamine pathway glukosa akan diubah menjadi glukosa 6fosfat yang oleh enzim heksosa fosfat isomerase akan diubah menjadi fruktosa 6-fosfat.
Hubungan antara pentosa phosphat pathway dengan heksosamine pathway ialah
membutuhkan fruktosa 6-fosfat untuk melanjutkan proses metabolisme.

7.

Jelaskan mekanisme terjadinya gangguan kerja enzim gliserildehide 3-fosfat


dehidrogenase pada keadaan hiperglikemi kronik!
Jawab :
Sel endotel yang dipapar dengan 30 mM glukosa sudah menyebabkan hambatan
terhadap aktivitas gliseraldehyde phosphate dehydrogenase (GAPDH) oleh poly ADPribose polymerase (PARP). Hambatan terhadap kerja enzim GAPDH dapat
mengalihkan metabolisme glukosa ke jalur yang dapat menghasilkan radikal bebas.
Dan jika kebutuhan enzim GADPH tidak terpenuhi, glikolisis akan terhenti.

8.

Bagaimanakah peranan PARP pada keadaan hiperglikemi kronik? Jelaskanlah!


Jawab :

Pembentukan superoxide berlebihan pada mitochondria memberi dampak buruk


pada endotel dan juga beberapa tipe sel lainnya melalui jalur molecular signaling yang
diaktivasi oleh hiperglikemia. Jalur-jalur tersebut adalah : peningkatan polyol pathway,
peningkatan AGEs, aktivasi PKC ( via DAG ), peningkatan hexosamine pathway flux.
Mekanisme tersebut terjadi apabila enzim GADPH tidak mencukupi. Kadar glukosa
yang tinggi intrasel, produksi superoksida mitokhondria yang berlebihan, kerusakan
DNA, dan aktivasi PARP, merupakan urutan proses yang menghambat GADPH.
Seluruh rangkaian peristiwa diatas, bila dibiarkan berlangsung pada gilirannya akan
berujung pada komplikasi kronis DMT2 termasuk penyakit kardiovaskuler.
9.

Mengapa dosis insulin tidak perlu diturunkan pada Dawn Effect? Jelaskanlah!
Jawab :
Dinamakan Dawn Phenomenon (istilah Dawn dari arti kata fajar). Kenaikan
gula darah biasanya terjadi pada pukul 04.00 08.00. Gejala ini lebih banyak dijumpai
pada diabetes tipe 1 daripada yang tipe 2. Penyebabnya tidak jelas, mungkin karena
pengaruh hormon-hormon lain, seperti growth hormon, kortisol, glukagon, dan
epinefrin, yang memicu naiknyya gula darah pada saat subuh.

10.

Bagaimana mekanisme perubahan yang terjadi pada reseptor insulin pada seseorang
yang mengalammi obesitas? Jelaskanlah!
Jawab :
Berat badan memiliki hubungan dengan tekanan darah, distribusi lemak tubuh
merupakan faktor resiko peningkatan tekanan darah dan resiko penyakit kardiovaskuler.
Peningkatan lemak abdominal visceral tidak hanya meningkatkan tekanan darah akan
tetapi meningkatkan resistensi terhadap insulin, dyslipidemia dan peningkatan resiko
terjandinya penyakit jantung. Pernyataan ini telah dibuktikan melalui penelitian
epidemiologi yang lama. Penelitian lain menyatakan penurunan berat badan 5 kilogram
dapat menurunkan tekanan darah dan meningkatkan sensitifitas terhadap insulin.
Penelitian yang dialkukan pada manusia dan hewan menunjukan bahwa syitem saraf
terlibat dalam patofisiology hubungan antara berat badan, tekanan darah dan resistensi
terhadap insulin.

Anda mungkin juga menyukai