Vertigo
Vertigo
VERTIGO
Oleh : Alma Hepa Allan (20030310097)
A. Pendahuluan
Mungkin semua orang pernah mengalami vertigo. Sewaktu kita
masih anak-anak, kita pernah bermain memutar-mutar tubuh kita. Ketika
kita berhenti berputar, terasa atau terlihat sekeliling kita bergerak. Ini
adalah vertigo.
Vertigo merupakan keluhan yang sering dijumpai dalam praktek; yang
sering digambarkan sebagai rasa berputar, rasa oleng, tak stabil atau rasa
pusing ; deskripsi keluhan tersebut penting diketahui agar tidak dikacaukan
dengan nyeri kepala atau sefalgi, terutama karena dikalangan awam kedua
istilah tersebut (pusing dan nyeri kepala) sering digunakan secara bergantian.
B. Definisi
Vertigo berasal dari bahasa latin vertere yang artinya memutar yang
merujuk pada sensasi berputar sehingga rasa keseimbangan seseorang,
umumnya disebabkan oleh gangguan pada sistem keseimbangan.
Vertigo adalah sensasi yang dirasakan pasien seakan-akan benda
disekitarnya berputar-putar mengelilinginya atau ia seakan-akan berputarputar mengelilingi satu titik. Sedangkan gangguan keseimbangan adalah
perasaan sempoyongan, rasa badan seperti melayang. Keluhan terakhir ini
disebut juga pusing atau vertigo nonvestibular. Keluhan yang tergolong
dalam pusing adalah perasaan seperti mabok, kepala seperti bergerak
berlebihan, perasaan seperti mau pingsan, perasaan seperti mau jatuh dsb.
C. Etiologi
7. N.VIII. tidak jarang kausa dari pusing terletak pada N.VIII. bila ini terjadi
maka disamping rasa pusing juga biasa terjadi tuli persepsi.
8. Retikulum dari batang otak. Sering terganggu karena trauma kapitis,
karena batang otak terletak ditengah-tengah tenggorokan.
9. Traktus posterior dari myelum. Sering terjadi akibat gangguan metaboik
(vit B 12) maupun oleh karena suatu tumor atau oleh karena suatu radang,
maka implus dari tendo maupun otot tidak dapat naik (deep sensibility)
sehingga mengganggu.
10. Imagination: kadang kita melihat bahawa rasa pusing disebabkan oleh
karena masalah atau kesulitan psikis.
11. Generalized illness: biasanya disebabkan oleh karena infeksi Tipoid,
Herpes, Zoster, Morbili maupun influenza.
12. Opthalmic disease: penyakit mata seperti diplopia dan glaucoma dapat
menyebabkan keluhan pusing
D. Sistem Keseimbangan
Manusia, karena berjalan dengan kedua tungkainya, relative kurang
stabil dibandingkan dengan mahluk lain yang berjalan dengan empat kaki,
sehingga lebih memerlukan informasi posisi tubuh relative terhadap
lingkungan, selain itu diperlukan juga informasi gerakan agar dapat terus
beradaptasi dengan perubahan sekelilingnya. Informasi tersebut diperoleh dari
sistem keseimbangan tubuh yang melibatkan kanalis semisirkularis sebagai
reseptor,
serta
sistem
vestibuler
dan
serebelum
sebagai
pengolah
atau
meningkatkan
refleks
vestibulo-okular,
yang
Reseptor
somatosensorik
memberikan
informasi
mengenai
dengan
gangguan
psikogen
(psikis)
tidak
jarang
ini
sering
dijumpai
pada
gangguan
homeostatik,
vestibulum
dan
proprioseptik,
atau
ketidak-
mencetuskan
mekanisme
adaptasi
berupa
F. Klasifikasi
Vertigo Sentral Dan Vertigo Perifer
Vertigo dapat berasal dari kelainan di sentral (batang otak,
serebelum atau otak) atau di perifer (telinga dalam, atau saraf vestibular).
Kita perlu membedakan kedua vertigo ini, karena terapi dan prognosisnya
dapat berbeda.
1. Vertigo sentral
Gangguan di batang otak atau di serebelum biasanya merupakan
penyebab vertigo jenis sentral. Untuk menentukan apakah gangguan
8
berada di batang otak, kita selidiki apakah terdapat gejala lain yang
khas bagi gangguan di batang otak, misalnya diplopia, parestesia,
perubahan sensibilitas dan fungsi motorik. Banyak penderita yang
mengeluhkan rasa lemah. Kita perlu membedakan antara kelemahan
umum dengan kelemahan yang disebabkan oleh gangguan di batang
otak.
2. Vertigo Perifer
Vertigo perifer paling sering disebabkan oleh vertigo posisional
benigna. Serangan vertigo dapat dicetuskan oleh perubahan posisi
kepala. Bila kepala bergerak, misalnya berguling sewaktu tidur atau
menengadah menjatah barang di rak yang lebih tinggi. Vertigo
berlangsung beberapa detik dan kemudian mereda.
Vertigo posisional benigna paling sering penyebabnya ialah
idiopatik (tidak diketahui), namun dapat juga diakibatkan oleh trauma
di kepala, pembedahan di telinga atau oleh neuronitis vestibular.
Prognosis umumnya baik, gejala akan menghilang secara spontan.
Tanda
Perifer
Sentral
2-20 detik
Tidak ada
Lama nistagmus
< 30 detik
> 30 detik
Kelelahan nistagmus
Menghilang dengan
maneuver berulang-ulang
Satu arah
Instensitas vertigo
Berat
Ringan-tidak ada
Posisi kepala
Contoh klinis
BPPV
Arah nistagmus
Jarang ditemukan
Vertigo berat
Jelas
Ringan
Berubah-ubah
Berubah-ubah
Arah jatuh
Berubah-ubah
Pengaruh perputaran
kepala
Lama gejala-gejala
Biasanya kronis
Mungkin ada
11
dan kemudian penyebabnya, agar dapat diberikan terapi kausal yang tepat dan
terapi simtomatik yang sesuai.
1. Pemeriksaan Fisik Umum
Pemeriksaan fisik diarahkan ke kemungkinan penyebab sistemik, tekanan
darah diukur dalam posisi berbaring, duduk dan berdiri, bising karotis,
irama (denyut jantung) dan pulsasi nadi perifer juga perlu diperiksa.
Pemeriksaan neurologi dilakukan perhatian khusus pada :
A. Uji Romberg
Penderita dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula dengan
kedua mata terbuka kemudian tertutup. Biarkan pada posisi demikian
selama 20-30 detik. Harus dipastikan bahwa penderita tidak dapat
menentukan posisinya (misalnya dengan bantuan titik cahaya atau
suara tertentu). Pada kelainan vestibuler hanya pada mata tertutup
badan penderita akan bergoyang menjauhi garis tengah kemudian
kembali lagi, pada mata terbuka badan penderita tetap tegak.
Sedangkan kelaianan pada sereberal badan penderita akan bergoyang
baik pada mata terbuka maupun mata tertutup.
Pasien dengan gangguan vestibularis tidak banyak menunjukkan
perbedaan antara berdiri dengan mata terbuka dan menutup.
CARA BERJALAN
Gaya berjalan pasien dengan gangguan serebelum adalah khas. Pada
pemeriksaan pasien diminta berjalan dengan mata terbuka dan
tertutup. Pasien diminta berjalan :
-
memutar kursi
lari ditempat
12
maju mundur
E. TES DISMETRIA
Adalah gangguan kemampuan untuk mengelola kecepatan,
kekuatan dan jangkauan gerakan.
Tes yang sering digunakan dalam klinik adalah :
-
tes telunjuk-telunjuk.
CARA PEMERIKSAAN
-
Tes telunjuk-telunjuk
Dalam posisi menunjuk, ujung jari telunjuk ditempelkan ke hidung
berulang-ulang dengan jarak sekitar 20 cm.
: Autoanamnesa
Tanggal
: 1 November 2008
Ruang
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. S. N
Umur
: 47 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
Pekerjaan
: Swasta - Asuransi
Agama
: Islam
17
Lokasi
: Kepala
Onset
Kualitas
Kuantitas
Kronologis
III.
DATA OBYEKTIF
A. Status present
Denyut nadi
: 84 x/menit
Tekanan darah
: 148/93 mmHg
Pernapasan
: 20 x/menit
Suhu
: 36,5 C
B. Status Internus
Kepala
Leher
Dada
Abdomen
: Inspeksi
Palpasi
: Timpani
C. Status psikis
Status psikis dalam batas normal
D. Status Neurologis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran
Orientasi
: Orang(baik),Waktu(baik),Tempat(baik),Situasi(baik).
Daya Ingat
SARAF-SARAF OTAK
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
N I (Olfaktorius)
Daya Penghidu
N II (Optikus)
19
Daya penglihatan
Pengenalan warna
Medan penglihatan
Superior
Inferior
Medial
Ukuran pupil
3 mm
3 mm
Bentuk pupil
bulat
bulat
Diplopia
Menggigit
Membuka mulut
Kedipan mata
Mengerutkan dahi
Mengerutkan alis
Menutup mata
Menggembungkan pipi
N III (Okulomotorius)
Ptosis
Gerakan bola mata ke :
N V (Trigeminus)
N VI (Abdusens)
Gerakan mata ke lateral
N VII (Facialis)
N VIII (Akustikus)
Mendengar suara
20
N IX (Glosofaringeus)
Sengau
Tersedak
tdl
tdl
84 x/menit
84 x/menit
Bersuara
Menelan
Memalingkan kepala
Sikap bahu
Mengangkat bahu
Eutrofi
Eutrofi
Sikap lidah
Tremor lidah
Menjulurkan lidah
N X (Vagus)
Denyut nadi
N XI (Asesorius)
BADAN
Trofi otot punggung
: Eutrofi
: (-)
KOLUMNA VERTEBRALIS
Bentuk
: Normal
: Drop hand
: -/-
: -/-
Ekstremitas Superior
Ekstremitas inferior
21
Gerakan
N/N
N/N
Sensibilitas
N/N
N/N
Kekuatan
5/5
5/5
Tonus
N/N
N/N
Trofi
Eutrofi
Eutrofi
N/N
N/N
Reflek Patologis
Kanan
Kiri
Babinski
Chaddock
Oppenheim
Gordon
Schaefer
Gonda
Bing
Rosalimo
Mendel Bectrew
Hoffmann-Tromner
OConnel
Patrick
Kontra Patrick
Edelman
Guillan
Tes Lasegue
N/N
N/N
Patella Achilles
N/N
N/N
22
IV.
Kernig
Valsava
Naffziger
Nilai Normal
Cholesterol
Trigliserida
HDL cholesterol
36,6 mg/dL
> 45
LDL cholesterol
136 mg/dL
< 100
Asam Urat
V. RESUME
Anamnesis (Subyektif)
Pasien adalah seorang perempuan berusia 47 tahun datang dengan keluhan Sejak
semalam (31 Oktober 2008) pada malam hari pasien merasakan kepalanya
pusing berputar-putar, sempoyongan hingga muntah. Karena rasa pusingnya
masih timbul maka tanggal 1 November 2008 pasien memutuskan untuk berobat
ke BPRSUD Salatiga.
Pemeriksaan (Obyektif)
KU
: Cukup baik
Kesadaran
Vital sign
: Tensi
: 100/70 mmHg.
Respirasi
: 22 X/menit.
Suhu
: 36,5 C.
Status Internus
Status Psikis
Status Neurologis
Ekstremitas inferior
Gerakan
N/N
N/N
Sensibilitas
N/N
N/N
Kekuatan
5/5
5/5
Tonus
N/N
N/N
Ekstremitas Superior
Trofi
Ekstremitas inferior
Eutrofi
Eutrofi
Reflek fisiologis
N/N
N/N
Reflek patologis
-/-
-/-
Pemeriksaan keseimbangan
Romberg test (-)
Test Telunjuk hidung = pusing (+)
Test baring ke posisi duduk dan posisi duduk ke baring = pusing (+)
Past pointing tes (-)
Test Tandem Gaid (-)
V. KESIMPULAN (Assesment)
Diagnosis klinis
: Vertigo
Diagnosis topik
: Kepala
Diagnosis etiologi
: Psikogenik
VI. PENATALAKSANAAN
1.
Medikamentosa
-
Unalium 10 mg 2x1
Asam mefenamat 400 mg + Diazepam 0,5 mg. Jika perlu 1 tablet: sebagai
analgetik, anti inflamasi
24
2.
Non Medikamentosa :
Untuk mencegah timbulnya vertigo yaitu menutup mata dahulu jika hendak
merubah sikap kepala dan badan secara teratur.
EVALUASI
PERJALANAN PENYAKIT
Tanggal
1 November
2008
Pemeriksaan
Terapi
KU: baik
RL + NB
Kesadaran: CM
Bangsal
Cempaka
GCS: E4V5M6
Hari 1
2 November
2008
KU: baik
RL + NB
Kesadaran: CM
Hari 2
25
GCS: E4V5M6
KU: baik
Frego 3x1
Kesadaran: CM
Vastigo 3x1
GCS: E4V5M6
Atarax 1x1
T: 36oC
N : 90x/menit
K: 5/5, 5/5
Sensibilitas N/N N/N
Kel : sudah lebih baik, pusing sedikit, kepala
bagian belakang terasa nyeri
4 November
2008
Hari 4
KU: baik
Frego 3x1
Kesadaran: CM
Vercure 3x1
GCS: E4V5M6
Atarax 1x1
T: 36,6 oC
NB inj
N : 88x/menit
26
KU: baik
Frego 3x1
Kesadaran: CM
Vercure 3x1
GCS: E4V5M6
Atarax 1x1
T: 36,8oC N: 85x/menit
NB inj
KU: baik
Frego 2x1
Kesadaran: CM
Vercure 2x1
GCS: E4V5M6
Asthinforce 1x1
Soholin 2x1
T: 36 oC n : 90x/menit
K: 5/5, 5/5 Sens : N/N N/N
RF: + / + + / + RP: - / - - / Kel : Membaik
27