Tes Kesastraan
Tes Kesastraan
OLEH
TES KESASTRAAN
1. Penilaian dalam pengajaran sastra
sastra. Kita dapat semakin menghargai dan memahami suatu karya sastra (yang
dibaca). Hal itu menjadi kurang penting karena yang dibutuhkandan yang harus
ditekankan adalah daya apresiasi siwa. Artinya kemampuan siswa membaca,
memahami, dan menghargai karya sastra secara lebih baik, dan bukan sekedar
pengetahuan siswa tentang teori dan kesejateraan karya.
bersangkutan. Keluaran hasil belajar yang bersifat afektif dapat dinilai dengan
melakukan wawancara, pengamatan terhadap tingkah laku yang mencerminkan sikap
siswa terhadap sastra, atau juga dengan memberikan tugas tertulis. Pengukuran
dengan memberikan tugas tertulis dapat mempergunakan bentuk skala (umunya skala
Likert), jawaban singkat ya dan tidak atau berupa prosedur nominasi.
fakta, konsep, pengertian, definisi, deskripsi, atau penanaman tentang suatu hal. Tes
mungkin saja hanya meminta untuk menyebutkan definisi, nama angkatan, dan
sebagainya.
siswa
untuk
mampu
mengkategorikan,
menghubungkan,
kesastraann
tingkat
informasi
dimaksudkan untuk
mengungkapkan
kemampuan siswa yang berkaitan dengan hal-hal pokok yang berkenaan dengan
sastra, baik yang menyangkut data-data tentang suatu karya maupun data-data lain
yang dapat dipergunakan untuk membantu menafsirkan. Data-data yang dimaksudkan
berhubungan dengan pertanyaan: apa yang terjadi, dimana, kapan, berapa, nama,
nama-nama pelaku, dan sebagainya.
2.