0221 11 146
0221 11 149
0221 11 150
0221 11 129
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi nilai tugas
mata kuliah Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Pada kesempatan
ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Sistem
Perencanaan
dan
Pengendalian
Manajemen
Bapak
Ading
Fadhil
atas
bimbingannya.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh sebab itu penyusun menerima kritik dan saran dari semua pihak,
sehingga penyusunan makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik. Kami mohon
maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat suatu kesalahan baik
disengaja maupun tidak disengaja.
Semoga penyusunan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
penyusun dan pembaca dalam upaya menambah ilmu pengetahuan dan
pemahaman materi.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................
1.3 Tujuan .....................................................................................................................
1
1
2
13
14
14
15
17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Banyak faktor yang secara bersama-sama mempengaruhi struktur
organisasi dan proses pengendalian manajemen didalam suatu perusahaan.
Para peneliti telah mencoba untuk menguji faktor-faktor ini dengan
menerapkan apa yang disebut teori kontinjensi, nama itu berarti bahwa
struktur dan proses bergantung, atau kontinjen terhadap, berbagai faktor
internal dan eksternal. Studi-studi penelitian telah mengidentifikasikan
faktor-faktor penting yang mempengaruhi desain sistem pengendalian
diantaranya adalah ukuran, lingkungan, teknologi, saling ketergantungan,
dan strategi.
Dengan kerangka kerja keseluruhan yaitu, maksud dari sistem
pengendalian manajemen terutama adalah untuk membantu implementasi
strategi akan diperlihatkan dalam pembahasan makalah ini bagaimana
strategi-strategi
yang
berbeda
mempengaruhi
proses
pengendalian
manajemen.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai implikasi dan strategi
korporat yang berbeda-industri tunggal, diversifikasi yang berhubungan
dengan dan diversifikasi yang tidak berhubungan bagi desain sistem
pengendalian. Berikutnya akan dibahas mengenai hubungan antara
perbedaan
strategi
tingkat
bisnis
berbagai
misi
(membangun,
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa saja implikasi dari strategi korporat?
2. Bagaimana hubungan dalam perbedaan strategi tingkat bisnis antara
misi dan keunggulan kompetitif?
1.3
Tujuan
1. Dapat menjelaskan apa saja implikasi dari strategi korporat.
2. Dapat menjelaskan hubungan dalam perbedaan strategi tingkat bisnis
antara misi dan keunggulan kompetitif.
3. Dapat menjelaskan implikasi gaya manajemen terhadap desain dan
operasi sistem pengendalian.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Strategi Korporat
Strategi korporat adalah suatu kontinum dengan strategi industri
tunggal pada satu ujung dan diversifikasi tidak berhubungan diujung
yang lain. Lokasi suatu perusahaan pada kontinum tersebut bergantung pada
luas dan jenis diversifikasinya.
2.1.1
Struktur Organisasi
Fungsional
Diversifikasi Tidak
Berhubungan
Berhubungan
Unit Usaha
Diversifikasi
Induk Perusahaan
Rendah
manajemen
korporat
belakang Pengalaman
Latar
dari yang
fungsional
manajemen korporat
Operasi
Utamanya keuangan
relavan
(Produksi, Pemasaran,
Litbang)
Lebih tersentralisasi
Wewenang
Lebih
terdesentralisasi
pengambilan
keputusan
staf Tinggi
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Ukuran
korporat
Ketergantungan
pada
promosi
internal
lateral
Budaya korporat
Kuat
Lemah
2.1.2
Industri Tunggal
Diversifikasi tidak
berhubungan
berhubungan
Perencanaan
Vertikal
Strategis
Horizontal
Penyusunan
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Anggaran
dan
Diversifikasi
Hanya Vertikal
Pengendalian relatif
atas
manajer
bisnis
unit
terhadap
formulasi anggaran
Pentingnya
pencapaian anggaran
Penetapan
harga Tinggi
Rendah
transfer : pentingnya
penempatan
harga
transfer
Fleksibilitas
Jarak
Penetapan
harga
transfer berdasarkan
pencarian sumber
transaksi pasar
Kompensasi insentif : Kriteria
kriteria bonus
keuangan
dan nonkeuangan
Kriteria
utama
Terutama
bonus
pokok
Dasar bonus
Baik
berdasarkan
keuangan
formula
Terutama
berdasarkan
pada
maupun
kinerja
korporat
Strategi Korporat yang Berbeda: Impikasi terhadap Pengendalian Manajemen
Perencanaan Strategis
Dengan
rendahnya
tingkat
saling
ketergantungan,
strategis
untuk
perusahaan-perusahaan
yang
kelompok tersebut
seluruhnya
yang secara
eksplisit
Penyusunan Anggaran
Dalam perusahaan industri tunggal, CEO dapat mengetahui
operasi perusahaan secara mendalam dan manajer unit bisnis
cenderung memiliki hubungan yang lebih sering. Dengan
demikian,
CEO
dari
perusahaan
industri
tunggal
dapat
sistem
penyusunan
anggaran
sebagai
alat
pengendalian.
Dipihak lain, dalam suatu konglomerat hampir tidak
memungkinkan bagi CEO untuk mengandalkan interaksi antar
pribadi yang informal sebagai alat pengendalian, sebagian besar
komunikasi
dan
kendali
harus
diperoleh
melalui
sistem
Kompensasi Insentif
Kebijakan kompensasi insentif cenderung berbeda lintas
strategi korporat dalam hal-hal berikut ini:
Penggunaan rumus. Konglomerat, umumnya lebih mungkin
menggunakan rumus untuk menentukan bonus manajer unit bisnis
yaitu, perusahaan dapat mendasarkan porsi yang lebih besar dari
bonus pada ukuran-ukuran keuangan kuantitatif, seperti X persen
bonus atas nilai tambah ekonomi (economic value added EVA)
aktual diatas EVA yang dianggarkan.
Ukuran-ukuran
profitabilitas.
Dalam
kasus
perusahaan
unit
bisnis
cenderung
terutama
ditentukan
oleh
2.2
Misi
Misi ini terdiri atas suatu kontinum, dengan murni
membangun pada satu sisi dan murni memanen pada sisi yang
lain. Untuk menerapkan strategi tersebut secara efektif, harus
terdapat keselarasan antara misi yang dipilih dengan jenis-jenis
pengendalian yang digunakan. Misi pengendalian yang sesuai
dikembangkan menggunakan garis pemikiran berikut ini :
Mebangun
Mempertahankan
Relatif tinggi
Pentingnya
Memanen
Relatif rendah
perencanaan
strategis
Formulasi
Lebih
sedikit
keputusan
analisis
DCF
analisis
DCF
pengeluaran
formal:
periode
formal:
periode
modal
penganbilan
yang
lebih panjang
Kriteria
evaluasi Lebih
penekanan
modal
data
pada
nonkeuangan
(pangsa
pasar,
penggunaan
Tarif diskonto
Analisis
yang
yang
Lebih
banyak
penekanan
data
pada
keuangan
(efisiensi
litbang,dll)
atas kas)
Relatif rendah
Relatif tinggi
kualitatif
biaya,
pengembalian
inkremental
kas
pengambilan
modal
banyak
lebih pendek
banyak
pengeluaran
Lebih
Relatif rendah
pada
yang
membangun
cenderung
menghadapi
yang
kalah),
dengan
demikian,
strategi
membangun
menempatkan unit bisnis dalam konflik yang lebih besar dengan para
pesaingnya dibandingkan dengan strategi memanen.
Baik pada sisi input maupun output, para manajer dari unit bisnis yang
membangun cenderung mengalami ketergantungan yang lebih besar
pada individu dan organisasi eksternal dibandingkan dengan para
manjer dari unit bisnis yang memanen.
Karena unit bisnis yang membangun sering kali berada dalam industri
baru dan berevolusi, manajer dari unit bisnis yang membangun
kemungkinan besar memiliki pengalaman yang lebih sedikit dalam
industri mereka.
strategi
membangun
versus
strategi
memanen
mempunyai implikasi trade off antara laba jangka pendek versus laba
jangka panjang. Strategi membangun pangsa pasar meliputi (a)
pemotongan
harga,
memperkenalkan
pengembangan
(b)
pengeluaran
produk-produk
pasar
utama.
litbang
baru),
Strategi
yang
dan
(c)
memanen,
di
besar
(untuk
pengeluaran
pihak
lain,
Membangun
Peranan anggaran
Mempertahankan
Memanen
perencanaan jangka
pengendalian
pendek
(dokumen
dari
pembatasan)
Pengaruh manajer Relatif tinggi
Relatif rendah
selama
Relatif sulit
tahun
berjalan
Lebih
Frekuensi
dan mengenai
masalah
informal kabijakan,
lebih
pelaporan
kontak
sering
dengan atasan
jarang
mengenai
masalah operasi
Frekuensi
Lebih
jarang
mengenai masalah
kebijakan,
sering
lebih
mengenai
masalah operasi
Lebih sering
kinerja
versus
anggaran
Batasan
Relatif
rendah
pengendalian
lebih fleksible)
(yaitu,
kurang
yang
fleksible)
digunakan
dalam
evaluasi
periodik terhadap
anggaran
Pentingnya
Relatif rendah
Relatif tinggi
Pengendalian
Pengendalian
pencapaian
anggaran
Pengendalian
versus perilaku
output
output
perilaku
Misi Strategis yang Berbeda: Implikasi terhadap Penyusunan Anggaran
Penyusunan Anggaran
Aspek-aspek
perhitungan
dari
analisis
varians
yang
para
bawahan
sebagai
komitmen
pasti
dan
untuk
Membangun
Persentase
Mempertahankan
Memanen
Relatif tinggi
Relatif rendah
Lebih
Lebih menekankan
kompensasi dalam
bentuk bonus
Kriteria bonus
pada
Pendekatan
menekankan
kriteria
non
pada
keuangan
keuangan
Lebih subjektif
Lebih berdasarkan
rumus
penentuan bonus
Frekuensi
kriteria
Lebih jarang
Lebih sering
pembayaran
bonus
Misi Strategis yang Berbeda: Implikasi terhadap Kompensasi Insentif
strategi
tersebut,
semakin
besar
proporsi
bonus
persen bonus dari laba katual di atas laba yang dianggarkan). Pada
eksterm yang lain, jumlah bonus insentif manajer mungkin
didasarkan
semata-mata
pada
penilaian
subjektif
atau
dari
penghargaan
bonus
benar-benar
menerima
penghargaan
bonus
lebih
jarang
2.2.2
Keunggulan Kompetitif
Suatu unit bisnis dapat memilih untuk bersaing baik sebagai
pemain terdiferensiasi atau sebagai pemain biaya rendah. Memilih
pendekatan diferensiasi, dan bukannya pendekatan biaya rendah,
meningkatkan ketidakpastian dalam lingkungan tugas unit bisnis
karena tiga alasan.
Pertama, inovasi produk adalah lebih penting bagi unit
bisnis diferensiasi. Hal ini sebagian disebabkan karena unit bisnis
diferensiasi terutama fokus pada keunikan dan eksklusivitasnya,
yang memerlukan inovasi produk lebih besar. Sementara unit
bisnis yang berbiaya rendah, dengan penekanan utama pada
pengurangan
biaya,
biasanya
lebih
memilih
untuk
2.3
gaya
manajemen
dalam
merancang
sistem
pengendalian operasi.
2.3.1
mendominasi
pengambilan
keputusan
(Teori
X),
2.3.2
manajemen
memengaruhi
proses
pengendalian
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Para perancang sistem pengendalian manajemen harus memerhatikan
DAFTAR PUSTAKA
Robert N. Anthony, Vijay Govindarajan. Sistem Pengendalian Manajemen. Buku
Dua. Edisi Sebelas. Jakarta. Salemba Empat. 2008.