Anda di halaman 1dari 4

Fouling factor (Rd)

Dalam heat exchanger, fouling adalah peristiwa terakumulasinya padatan yang tidak
dikehendaki dipermukaan penukar panas yang terkontak dengan fluida kerja, termasuk
permukaan perpindahan panas. Peristiwa tersebut adalah pengedapan, pengerakan, korosi,
polimerisasi dan proses-proses biologi.
Fouling

mengakibatkan

kenaikan

tahanan

perpindahan

panas,

sehingga

meningkatkan biaya, baik investasi maupun perawatan. Akibatnya terjadinya fouling, ukuran
penukar panas menjadi lebih besar, kehilangan energi meningkat, waktu shut down dapat
lebih panjang, dan biaya perawatan meningkat.Antisipasi terhadap terjadinya fouling dalam
perancangan , dengan memiliki variable operasi dan konfigurasi yang tepat, dapat menekan
terjadinya fouling dan kerugian diatas.
Pencegahan fouling dapat dilakukan dengan tindakan :
1.

Menekan potensi fouling, misalnya dengan penyaringan

2.

Menggunakan bahan konstruksi yang tahan terhadap korosi

3.

Menepatkan nozzle ( tube side dan shell side ) di permukaan tertinggi atau terendah
pada heat exchanger, untuk menghindari terjadinya kantung-kantung gas ataupun
kantung volume fluida diam. Interface gas cair merupakan lokasi terjadinya korosi,
dan kantung udara diam memungkinkan terjadinya pengendapan.
Fouling factor adalah suatu angka yang menunjukan hambatan akibat adanya
kotoran yang terbawa oleh fluida yang mengalir dalam heat exchanger. Kotoran ini berupa
lumpur, polimer, dan deposit lain yang terbentuk di bagian dalam maupun bagian luar
dinding tube exchanger. Nilai ini digunakan untuk mendesain agar mengetahui hambatan
yang masih diperbolehkan selama operasi normal sebelum pembersihan.
Fouling factor tergantung pada nilai koefisien perpindahan panas ke seluruh
permukaan bersih, Uc, dan nilai koefisien perpindahan panas keseluruhan untuk permukaan
kotor, Ud. Jika fouling factor makin besar efisiensi perpindahan panas semakin menurun dan
akibatnya pressure drop makin besar.
Secara umum yang dapat menyebabkan terjadinya fouling pada alat operasi adalah :

1.

Hard Deposit, yaitu kerak yang berasal dari hasil korosi maupun cooking

2.

Porous Deposit, yaitu kerak yang berasal dari dekomposisi dari kerak keras

3. Loss Deposit, yaitu berasal dari deposit seperti lumpur dan material lunak yang lain.
Penyebab terjadinya fouling
1. Adanya pengotor berar yaitu kerak keras yang berasal dari hasil korosi atau coke keras
2. Adanya pengotor berpori yaitu kerak lunak yang berasal dari dekomposisi kerak keras

Akibat fouling
1. Mengakibatkan kenaikan heat transfer, sehingga meningkatkan biaya, baik investasi,
operasi maupun perawatan
2. Ukuran he menjadi lebih besar, kehilangan energy meningkat, waktu shutdown lebih
panjang dan biaya perawatan meningkat
Mencegah terjadinya fouling
1. Pemilihan he yang twpa
2. Gunakan diameter tube yang lebih besar
3. Kecepatan tinggi
4. Margin pressure drop yang cukup
5. Gunakan tube bundle dan he cadangan
6. Gunakan 2 shell yang disusun secara parallel
7. Gunakan wire fin tube
8. Gunakan fluidized bed he
9. Gunakan u-tube atau floating head
10. Gunakan susunan tube secara square atau rotate square
11. Meminimalisasikan dead space dengan desain baffle secara optimum
12. Kecepatan tinggi
13. Gunakan tube pitch yang lebih besar untuk fouling yang lebih sangat tinggi

Perawatan Shell and Tube Heat Exchanger


1.

Melakukan pembersihan secara berkala seperi di bawah ini :


Alirkan minyak panas atau hasil penyulingan melalui tabung atau shell dengan kecepatan
yang baik,pada umumnya secara efektif dapat memindahkan kotoran atau hal serupa yang
masih tersimpan didalamnya.
Garam yang tersimpan mungkin dapat dicuci bersih dengan mengalirkan air panas yang
bersih.
Beberapa campuran pembersih komersil seperti Oakite dan Dowell mungkin efektif
dalam menghilangkan kotoran yang sulit dihilangkan.
Jika tidak satupun dari metoda diatas efektif untuk menghilangkan sesuatu dalam skala
besar, coke mungkin dapat digunakan.

2.

Amati kondisi bagian dalam dan luar dari seluruh tabung dan jaga kebersihannya.

Melalaikan dalam pemeliharaan kebersihan semua tabung dapt mengakibatkan kemacetan


aliran yang mengalir sepanjang tabung, dengan konsekuensi tabung menjadi terlalu panas
dibandingkan dengan sekitar tabung, yang akan menghasilkan perluasan tegangan dan
membocorkan tabung hingga tube-sheet-joint.Ketika shutting down untuk perbaikan, hal
yang penting bahwa semua cairan dikeringkan dari heat exchanger dan dikendurkan sampai
tekanan atmosfer dan temperature lingkungan.
3.

Jangan mencoba untuk membersihkan tabung dengan mengeluarkan uap air melalui tabung
individu. Hal ini menjadikan tabung terlalu panas dan mengakibatkan perluasan tegangan dan
membocorkan tube hingga tube-sheet-joint.

4.

Jangan menangani tube bundle dengan pengait atau perkakas lain yang mungkin dapat
merusak tabung.

5.

Untuk memperat suatu sambungan tabung, gunakan roller tipe tube expander yang sesuai.

6.

Untuk membersihkan dan memeriksa di dalam tabung, pindahkan channel cover (atau
bonnet) dan jangan memindahkan channel.

7.

Untuk menempatkan kebocoran sambungan antara tabung dan lembar tabung atau suatu
tabung terpisah, prosesnya sebagai berikut :

a.

Tipe Channel
Pindahkan channel cover
Menerapkan tekanan hidrolik di dalam shell

b.

Tipe bonnet
Pindahkan bonnet
Bolt test ring pada tempatnya dengan gasket dan packing
Menerapkan tekanan hidrolik di dalam shell
Gunakanlah hanya air dingin untuk tes hidrostatis. Titik dimana jalannya air keluar
menandakan adanya tabung atau sambungan yang bocor.

3 tipe pembersihan HE :
1. Chemical / Physical Cleaning
metode pembersihan dengan mensirkulasikan agent melalui peralatan biasanya
menggunakan HCl 5-10%.
2. Mechanical Cleaning
Drilling atau Turbining
Pembersihan dilakukan dengan mendrill deposit yang menempel pada dinding
tube.
Hydrojeting
Pembersihan dilakukan dengan cara menginjeksikan air ke dalam tube pada
tekanan yang tinggi, untuk jenis deposit yang lunak.

3. Gabungan dari keduanya


Permasalahan yang timbul: setelah alat beroperasi beberapa lama maka terbentuklah lapisan
kotoran atau kerak pada apermukaan pipa. Tebal tipisnya lapisan kotoran tergantung dari
fluidanya. Adanya lapisan tersebut akan mengurangi koefisien perpindahan panasnya.

Anda mungkin juga menyukai