Anda di halaman 1dari 6

Soal UKDI IKK

Reza Ariestyawan Ramadhan


20090310047

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dibawa ke praktik dokter


keluarga dengan keluhan nyeri perut kanan bawah. Setelah
pemeriksaan lengkap anak didiagnosis dengan appendicitis akut.
Dokter lalu merujuk anak ke dokter bedah untuk penanganan
selanjutnya. Setelah operasi, anak mengalami infeksi saluran napas.
Lalu dokter bedah kembali merujuk pasien kepada dokter
keluarganya untuk penanganan lebih lanjut. Apakah jenis rujukan
yang paling sesuai
a.
Split referral
b. Cross referral
c.
Collateral referral
d. Periodic referral
e.
Interval referral

Seorang
lakilaki berusia 12 tahun datang ke dokter praktik umum
dengan keluhan sering cepat lelah dan bibir kebiruan. Setel
ahanamnesis, pemeriksaan fisik serta laboratorium dokter
mendiagnosis
pasien dengan kelainan katup jantung. Dokter selanjutnya
merujuk pasien ke dokter spesialis jantung anak. Apakah
jenis rujukan yang paling sesuai?
a.Split referral
b.Cross referral
c.Collateral referral
d.Periodic referral
e.Interval referral

Anda menemukan pasien wanita, 68 tahun, dengan


20 tahun menderita DM tipe 2 tidak terkontrol.
Terdapat komplikasi DM, sehingga harus rujuk ke
ipd, tapi untuk keluhan2 lain, masih kita yang
tangani, disebut rujukan apa?
A.Horizontal referral
B.Collateral
C.Split
D.Interval
E.Cross

Seorang dokter keluarga yang sedang merawat pasien


DHF, tiba-tiba menghadiri pertemuan diluar kota
selama 2 hari, dokter tersebut melimpahkan pasien
yang dirawatnya kepada dokter lain, setelah dokter
keluarga tersebut pulang, dokter merawat kembali
pasien tersebut. Apakah jenis rujukan yang paling
sesuai
A. split referral
B. Interval referral
C. Collateral refeerral
D. Cross referral
E. Vertical referral

Pembagian wewenang dan tanggung jawab dokter keluarga


menurut McWhinney 1981
1. Interval referral, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab
penderitasepenuhnya kepada dokter konsultan untuk jangka waktu
tertentu, dan selama jangka waktu tersebut dokter tsb tidak ikut
menanganinya.
2. Collateral referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab
penanganan penderita hanya untuk satu masalah kedokteran khusus
saja.
3. Cross referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab
penanganan penderita sepenuhnya kepada dokter lain untuk
selamanya.
4. Split referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab
penanganan penderita sepenuhnya kepada beberapa dokter
konsultan, dan selama jangka waktu pelimpahan wewenang dan
tanggungjawab tersebut dokter pemberi rujukan tidak ikut campur

Anda mungkin juga menyukai