Anda di halaman 1dari 14

Sebuah boiler (ketel uap) dengan bahan bakar yang komposisi kimia prosentase beratnya seperti pada tabel

berikut
Komponen
Prosesntase
C
65.0%
H
5.0%
O
3.5%
Sisa
26.5%
digunakan untuk memproduksi uap guna keperluan proses produksi. Suhu gas buang di cerobong adalah 300 oC
Pertanyaan :
a) Berapa nilai kalor bahan bakar tersebut ?
b) Hitung berapa kebutuhan udara untuk membakar bahan bakar sejumlah 100 kg/jam dengan udara lebih 20% ?
c) Bagaimana komposisi gas buangnya ?
d) Berapa energi yang akan ditimbulkan dari proses pembakaran tersebut ?
e) Berapa energi yang dapat dimanfaatkan oleh peralatan konversi energi tersebut ?
f)
Bila gas buang dimanfaatkan untuk keperluan pemanasan tambahan ataupun yang lain sehingga suhu keluaran
gas gas buang dari peralatan tambahan tersebut menjadi 150 oC maka berapa energi yang dapat dimanfaatkan kembali
pada peralatan tambahan tersebut ?
g) Bila peralatan konversi energi tersebut (ketel uap) diatur sedemikian rupa sehingga udara lebihnya dapat dikurangi menjadi 10%
dengan suhu gas buang tetap maka bagaimana energi yang dapat dimanfaatkan dari ketel tersebut ? Meningkat atau turun
Asumsi :
Terjadi pembakaran dengan sempurna
Kehilangan panas pada peralatan proses ditiadakan
Faktor konversi satuan :
1 kg
1 kkal
1 BTU/lb

=
=
=

Jawaban :
a) Nilai kalor

2.2046 lb
3.9683 BTU
0.5556 kkal/kg

1.8000023

Total kalor yang dihasilkan pada proses pembakaran untuk setiap satuan berat dari bahan bakar tersebut

Untuk setiap satu kilogram bahan bakar terdiri dari :


Komponen C
=
65.0%
x
Komponen H
=
5.0%
x
Komponen O
=
3.5%
x

1 kg
1 kg
1 kg

=
=
=

0.65 kg
0.05 kg
0.035 kg

Berdasarkan pada tabel 1 Combustion Constant Reference 1pada halaman 10-2 "Steam and Its Generation"
Panas pembakaran (heat of combustion) dari masing masing komponen adalah sebagai berikut
C
=
14,093 BTU / lb
H
=
61,029 BTU / lb
Bila dikonversikan dalam satuan SI maka panas pembakaran tersebut menjadi

C
H

=
=

14,093
61,029

x
x

0.5556 kkal/kg
0.5556 kkal/kg

=
=

7,829 kkal/kg
33,905 kkal/kg

Kalor yang dihasilkan pada proses pembakaran sempurna untuk setiap 1 kg bahan bakar adalah :
Kalor yang dihasilkan
=
Berat komponen
x
panas pembakaran komponen persatuan berat
Dari komponen C
=
0.65 kg
Dari komponen H
=
0.05 kg
Jadi nilai kalor bahan bakar tersebut
b)

x
x

7,829 kkal/kg
33,905 kkal/kg

=
=
=

5,089.13 kkal
1,695.25 kkal
6,784.38 kkal

Untuk menghitung kebutuhan udara maka pertama harus menghitung kebutuhan oksigennya berdasarkan reaksi pembakaran sebagai berikut :
(Catatan : dalam perhitungan ini kandungan air tidak atau belum dperhitungkan)
Reaksi Stoikiometry
O2
CO2
C
+
===>
Artinya setiap
1 mol
C
memerlukan
1
2 H2

O2

2 H2O

===>

Maka kebutuhan oksigen spesifik untuk

1 mol C
1 mol H2

Maka kebutuhan oksigen spesifik untuk


Berat molekul

C
H2

Berat molekul

Artinya setiap

2 mol

=
12

memerlukan

mol O2 (Oksigen)

1.0 mol O2 (Oksigen)


0.5 mol O2 (Oksigen)

H2

mol O2 (Oksigen)

O2

Berat molekul
=
32
Jumlah molekul masing masing komponen untuk 100 kg/jam bahan bakar adalah
Molekul komponen
=
Prosentase
x
kapasitas
/
Komponen C
Komponen H
Komponen O

=
=
=

65.0%
5.0%
3.5%

x
x
x

100 kg/jam
100 kg/jam
100 kg/jam

berat molekul

/
/
/

12 kmol/kg
2 kmol/kg
32 kmol/kg

=
=
=

5.42 kmol/jam
2.50 kmol/jam
0.11 kmol/jam

5.42 kmol O2/jam


1.25 kmol O2/jam

+
-

Kebutuhan oksigen untuk membakar komponen tersebut diatas :


Kebutuhan oksigen
=
jumlah mol
x
kebutuhan oksigen spesifik
Untuk komponen C

5.42 kmol C/jam

Untuk komponen H

2.50 kmol C/jam

1.0 mol O2 (Oksigen) / mol C


0.5 mol O2 (Oksigen) / mol C

Total keperluan oksigen pembakaran

Didalam bahan bakar sudah tersedia oksigen

6.67 kmol O2/jam


0.11 kmol O2/jam

6.56 kmol O2/jam

Jadi total kebutuhan oksigen dari udara dengan reaksi pembakaran secara stoikiometry
Didalam udara

Komponen O2
=
21%
Komponen N2
=
79%
Maka kebutuhan udara (stoikiometry) adalah :
Kebutuhan udara
=
Kebutuhan oksigen
=
6.56 kmol O2/jam

21%

21%

Bila udara lebih 20% maka :


Kebutuhan udara
=
Kebutuhan udara (Stoikiometry)
=
31.23 kmol/jam
=
37.47 kmol/jam
Jadi kebutuhan udara dengan udara lebih 20% adalah
Pada kondisi standart volume gas (udara)
Jadi kebutuhan udara dengan udara lebih 20%
c)

x
x
=
22.4 liter/mol
22.4 liter/mol

31.23 kmol/jam

( 100% + udara lebih)


(100% + 20%)
37.47 kmol/jam

37.47 kmol/jam

839.33 kliter/jam
839.33 m3/jam

Komposisi gas buang dihitung berdasarkan reaksi pembakaran diatas


Setiap
1 mol C menghasilkan
1 mol CO2
Setiap
1 mol H2 menghasilkan
Jadi komponen gas buang adalah
Komponen CO2
=
5.42 kmol/jam
Komponen H2O
=
2.50 kmol/jam
Komponen O2 (dari udara lebih)
=
Komponen N2 (dari udara)
=

1 mol H2O

6.56 kmol O2/jam


37.47 kmol/jam

x
x

20%
79%

Berat Molekul masing-masing komponen :


CO2
=
44
H2O
=
18
O2
=
32
N2
=
28
Komposisi gas buang dalam satuan berat
Berat gas
=
Jumlah mol gas
Jumlah mol
[kmol/jam]
5.42
2.50
1.31
29.60

CO2
H2O
O2
N2
Total
d)

Berat Molekul

Berat molekul
x
x
x
x

44
18
32
28

=
=
=
=

Massa
[kg]
238.3
45.0
42.0
828.8
1,154.1

Energi panas yang akan ditimbulkan oleh pembakaran bahan bakar tersebut adalah :

Fraksi
20.7%
3.9%
3.6%
71.8%
100.0%

=
=

1.31 kmol/jam
29.60 kmol/jam

Berat masing komponen adalah


Komponen C
=
Komponen H
=

65.0%
5.0%

Kalor yang dihasilkan

x
x

100 kg/jam
100 kg/jam

Berat komponen

=
=
x

Kalor pembakaran komponen


Komponen C
=
65 kg/jam
x
7,829 kkal/kg
Komponen H
=
5 kg/jam
x
33,905 kkal/kg
Jadi total energi panas yang ditimbulkan oleh pembakaran 100 kg/jam
e)

65 kg/jam
5 kg/jam
panas pembakaran komponen persatuan berat

=
=
=

508,913 kkal/jam
169,525 kkal/jam
678,438 kkal/jam

Untuk menghitung berapa energi yang dapat dimanfaatkan oleh mesin konversi energi (ketel uap) tersebut maka perlu dihitung enthalpy gas buangnya
pada suhu gas buang
=
300
oC
Energi yang dapat dimanfaatkan (diserap) oleh ketel uap = Energi input (hasil pembakaran)
Energi gas buang

enthalpy

Energi gas buang

massa komponen

Harga enthaly dihitung dengan persamaan 48 halaman 10-19 dan masing-masing konstantanya dilihat dari tabel 12 (lihat sheet " Enthalpi gas buang")

CO2
H2O
O2
N2

Enthalpi
[kkal/kg]
63.39
126.39
62.72
68.41

Massa
[kg/jam]
238.3
45.0
42.0
828.8
Total energi gas buang =

Energi
[kkal/jam]
15,108.5
5,687.6
2,632.2
56,699.4
80,128

Jadi
Energi yang dapat dimanfaatkan (diserap) oleh ketel uap =
=
=
=
f)

Energi input (hasil pembakaran)


678,438 kkal/jam
598,310 kkal/jam
88.2% Dari energi bahan bakar

Bila gas buang dimanfaatkan untuk keperluan pemanasan tambahan ataupun yang lain sehingga suhu keluaran
maka energi gas yang dimanfaatkan kembali
Energi gas yang dimanfaatkan kembali
Total enthalpi gas buang pd T= 120oC

Total enthalpi gas buang pd T= 300oC

Energi gas buang


80,128 kkal/jam

120 oC

Total enthalpi gas buang pd T= 120oC

CO2
H2O
O2
N2

Enthalpi
[kkal/kg]
20.20
42.70
21.07
23.43

Massa
[kg/jam]
238.3
45.0
42.0
828.8
Total enthalpi gas buang =

Jadi
Energi gas yang dimanfaatkan kembali

g)

=
=
=
=

Energi
[kkal/jam]
4,815
1,921
884
19,422
27,043

Total enthalpi gas buang pd T= 300oC


80,128 kkal/jam
53,085 kkal/jam
7.8% Dari energi bahan bakar

Total enthalpi gas buang pd T= 120oC


27,043 kkal/jam

Bila peralatan konversi energi tersebut (ketel uap) diatur sedemikian rupa sehingga udara lebihnya dapat dikurangi menjadi 10%
dengan suhu gas buang tetap maka energi yang dapat dimanfaatkan dari ketel tersebut adalah :
Bila udara lebih
Kebutuhan udara

=
10% maka :
=
Kebutuhan udara (Stoikiometry)
=
31.23 kmol/jam
=
34.35 kmol/jam
Jadi kebutuhan udara dengan udara lebih 10% adalah
Pada kondisi standart volume gas (udara)
Jadi kebutuhan udara dengan udara lebih 10%
Kebutuhan O2 pada kondisi stoikiometri
=
Komposisi gas buang
Komponen CO2
=
5.42 kmol/jam
Komponen H2O
=
2.50 kmol/jam
Komponen O2 (dari udara lebih)
=
Komponen N2 (dari udara)
=
Komposisi gas buang dalam satuan berat
Berat gas
=
Jumlah mol gas

CO2
H2O
O2

Jumlah mol
[kmol/jam]
5.42
2.50
0.66

x
x
=
22.4 liter/mol
22.4 liter/mol

34.35 kmol/jam

34.35 kmol/jam

769.39 kliter/jam
769.39 m3/jam

6.56 kmol O2/jam

6.56 kmol O2/jam


34.35 kmol/jam

x
x

10%
79%

Berat Molekul

Berat molekul
x
x
x

( 100% + udara lebih)


(100% + 10%)

44
18
32

=
=
=

Massa
[kg]
238.3
45.0
21.0

Fraksi
22.4%
4.2%
2.0%

=
=

0.66 kmol/jam
27.13 kmol/jam

N2

27.13

28

Total

CO2
H2O
O2
N2

Enthalpi
[kkal/kg]
63.39
126.39
62.72
68.41

Massa
[kg]
238.3
45.0
21.0
759.8
Total energi gas buang =

759.8
1,064.1

71.4%
100.0%

Energi
[kkal]
15,108.5
5,687.6
1,316.1
51,974.4
74,087

Energi yang dapat dimanfaatkan (diserap) oleh ketel uap = Energi input (hasil pembakaran)
Energi input (hasil pembakaran)
Energi gas buang
Energi yang dapat dimanfaatkan boiler

=
=
=

678,438 kkal/jam
74,087 kkal/jam
604,351 kkal/jam

Energi gas buang

89.1%

Jadi dengan perubahan udara lebih maka akan menghasilkan perubahan kemampuan pemanfaatan panasnya
Energi yang dimanfaatkan dengan 20% udara lebih
598,310 kkal/jam
Energi yang dimanfaatkan dengan 10% udara lebih
604,351 kkal/jam
Selisih
6,041 kkal/jam
0.89%
Jadi perubahan udara lebih menjadi setengahnya, dari 20% menjadi 10% pengaruh perbaikan pemanfaatan energinya cukup kecil, 0,89% saja, lebih kecil
perubahannya dibandingkan dengan bila suhu gas buangnya dirubah menjadi setengahnya, dari 300oC ke 150 oC, menjadi 7,8 %
Namun pada prakteknya, suhu gas buang tidak biasa diturunkan serendah mungkin, karena akan mempunyai dampak "pengkondensasian" / pengembunan
kandungan air atau zat lain yang lebih korosif seperti dari unsur Sulfur ataupun dari unsur hidrokarbon yang tidak terbakar sempurna. Misalnya pada
penggunaan dengan bahan bakar padat seperti batubara, yang biasanya mengandung Sulfur, ataupun pada bahan bakar biomassa yang cenderung lebih
sulit terbakar sempurna, sehingga mengakibatkan timbulnya gas buang yang mengandung hidrokarbon dan hidrokarbon tersebut bersifat asam, seperti Phenol dll.
Untuk itu suhu terendah ditentukan oleh berapa suhu terendah kondensasi gas buangnya sehingga tidak terjadi kondensasi dan alat menjadi awet.

O2 (Oksigen)

O2 (Oksigen)

embunan

perti Phenol dll.

Persamaan Enthalpi
Babcock & Wilcocx, "STEAM", hal 9-17
H = a.T^2 + b.T + c
H = Enthalpi dalam Btu/lb
T = Temperatur dalam Deg. F
1kkal/kg 1.8 Btu/lb
Komponen
Range Temperatur
a
b
c
Deg. F Deg.F
Deg. C Deg.C
Water Vapor (H2O)
0
500
-18
260 3.00E-05 0.4400434 -34.1188
500
1500
260
816 4.58E-05 0.4246434 -30.3631
1500
2500
816
1371 3.95E-05 0.4475365 -50.5538
2500
4000
1371
2204 2.41E-05 0.5252888 -149.064
Nitrogen N2
0
500
1500
2500

500
1500
2500
4000

-18
260
816
1371

260
816
1371
2204

5.48E-06
1.50E-05
8.65E-06
3.95E-06

0.2450592 -18.9332
0.2362762 -16.9109
0.2552508 -31.1808
0.2789019 -60.929

0
500
1500
2500

500
1500
2500
4000

-18
260
816
1371

260
816
1371
2204

1.76E-05
1.40E-05
6.42E-06
4.86E-06

0.2162331
0.2232213
0.2438557
0.2517422

-16.7853
-19.3755
-33.2126
-43.1818

Carbon Dioksida CO2


0
500
1500
2500

500
1500
2500
4000

-18
260
816
1371

260
816
1371
2204

5.54E-05
2.56E-05
1.05E-05
4.60E-06

0.1943114
0.2270060
0.2695022
0.2989397

-15.2317
-24.1183
-53.7711
-90.7717

Oksigen O2

Enthalpi Gas Buang


kkal/kg
Btu / lb
Tgas Buang
[Deg.C] [Deg.F]
300
572

Enthalpi Gas Buang baru


kkal/kg Btu / lb
Tgas Buang
[Deg.C] [Deg.F]
120
248

126.39

227.50

42.70

76.86

68.41

123.13

23.43

42.18

62.72

112.90

21.07

37.93

63.39

114.11

20.20

36.37

Anda mungkin juga menyukai