A
(k)
Chole : empedu
Stasis : hambatan
Insiden pada bayi 1 : 2500 bayi
kolestasis
Definisi : fisiologis : stasis aliran empedu : hepatosit
duodenum
Histopatologis : akumulasi pada hepatosis sistem
bilier.
Subtansi empedu :
1. Bilirubin
2. Asam empedu
3. Kolesterol
. yang menumpuk darah dan jaringan sehingga
menimbulkan warna kuning (bilirubin direct meningkat)
. Kolestasis : bilirubin direct > 1,6 mg/dl total bilirubin
> 5 mg/dl (20%)
Kolestasis :
1. Intrahepatal
2. Obstruksi extrahepatal atresia biliar
3. Anamnesis :
. riwayat terjadinya sindrom kolestasis
. Riwayat prenatal, perinatal, morbiditas selama
.
.
.
.
.
kehamilan
Riwayat keluarga (konsanguinitas, ras, riwayat
keluarga dengan kolestasis)
Riwayat obat-obatan (hepatotoksik) sebelumnya.
Riwayat parenteral nutrisi
Riwayat transfusi
Faktor risiko infeksi virus, bakteri.
Atresia biliaris
1. Segera dikenali
2. Diagnosis cepat dan tepat
3. Tindakan operasi sebelum usia 2 bulan
Mekanisme
Outcome dari proses destruksi, idiopatik? dan
Atresia biliaris
1. Penyebab tersering kolestasis kronis dan
2.
3.
4.
5.
transplantasi hari
Kejadian: 1 dalam 8000 sampai 12000
kelahiran hidup. Di indonesia?
Ada 2 tipe: tipe embrional dan tipe post
natal
Bayi wanita sedikit lebih sering
Biasanya lahir dengan berat lahir cukup dan
naik pada awal kehidupan
Perlu diingat.
o Keadaan umum biasanya baik
o Kenaikkan kadar bilirubin lambat
o Jarang menimbulkan pruitus dan xanthoma
o Hepatomegali
o Splenomegali (apabila terjadi sirosis)
o Sterkoblin feses positif berturut2 mungkin
Gejala klinis
1) Timbulnya klinis ikterus usia 2 minggu
dan 3 minggu
2) Bayi aterm biasanya wanita
3) Tinja akolik warna dempul
4) Urine warna pekat teh pekat
Diagnosa
Baku emas
Cholangiography
Atresia biliaris
Tatalaksana
1. Operasi kasai
2. Transplatasi hati