Anda di halaman 1dari 10

ANALISA PERHITUNGAN DASAR MESIN FREIS

Landasan Teori
Mesin frais adalah salah satu jenis mesin perkakas yang mampu melakukan bebagai
macam tugas dibandingkan dengan mesin perkakas lainnya. Permukaan yang datar maupun
yang belekuk, dapat diproses dengan mesin ini dengan ketelitian yang tinggi, termasuk
pemotongan sudut, celah, roda gigi, dan ceruk juga dapat diproses dengan baik menggunakan
mesin ini. Bila alat pemotong dan bornya dilepas maka dapat digunakan untuk pahat gurdi,
alat pembesar lubang,dan bor. Karena mesin ini dilengkapi mesin penyetel micrometer untuk
mengatur gerakan dari mejanya, maka lubang dan pemotongan yang lain dapat diberi jarak
secara tepat.
Prinsip Kerja Mesin Frais
Mesin frais, pisau terpasang pada arbor dan diputar oleh spindel. Benda terpasang
pada meja dengan bantuan catok (vice) atau alat bantu lainnya. Meja bergerak vertikal (naik
turun), horisontal (maju-mundur dan ke kiri ke kanan). Dengan perakan ini, maka dapat
dihasilkan benda-benda kerja seperti pembuatan :

1. Bidang rata
2. Alur
3. Roda gigi
4. Segi banyak beraturan
5. Bidang bertingkat .

Disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kerja mesin frais, maka mesin ini dapat
dikalsifikasikan sebagai berikut :
- Mesin frais Horizontal
- Mesin frais vertikal
- Mesin Frais Universal.

Bagian-bagian Mesin Frais


Bagianbagian mesin scrap dapat dilihat pada gambar di bawah ini, yaitu :
>Lengan untuk kedudukan penyongkong obor
>Penyongkong obor
>Tunas untuk mengerakan meja secara otomatis
>Nok pembatas, untuk membatasi jarak gerakan
>otomatis meja
>Meja mesin, tempat untuk memasang benda
>kerja dengan perlengkapan mesin
> Engkol untuk mengerakan meja dalam arah
memanjang
>Tuas untuk mengunci meja
>Baut menyetel, untuk menghilangkan getaran
meja
>Engkol untuk menggerakan lutut dalam arah
melintang.
>Engkol untuk menggerakan lutut dalam arah tegak
>Tuas untuk mengunci meja
>Tabung pendukung dengan batang ulir, untuk mngatur tingginya meja
>Lutut untuk kedudukan alas meja
>Tuas untuk mnegunci sadel
>Alas meja, tempat kedudukan untuk meja
>Tuas untuk merubah kecepatan motor listrik
>Engkol meja
>Tuas untuk menentukan besarnya putaran spindel/pisau frais
>Tuas untuk mengatur angka-angka kecepatan spindel/pisau frais
>Tiang, untuk mengantar turun naiknya meja
>Spindel, untuk memutarkan arbor dan pisau frais
>Tuas untuk menjalankan spindle

Pisau frais

Beberapa bentuk pisau frais sesuai dengan penggunaanya, antara lain:


(a) Pisau mantel, (b) Pisau sudut tunggal dan sudut ganda, (c) Pisau roda gigi, (d) Pisau alur,
(e) Pisau sisi muka, (f) Pisau gergaji, (g) Pisau alur T, (h) Pisau jari

Untuk membuat alur dan segi banyak beraturan, seperti roda gigi/ bentuk-bentuk lainnya
dengan bentuk dan jarak beraturan, seperti poros transmisi, pembuatannya menggunakan
kepala pembagi.
a) Cara kerja kepala pembagi
Pada kerja kepala pembagi pembagi ini terpasang roda gigi cacing (worn gear) dan
poros cacing (worn shaft). Apabila poros cacing diputar 1 putaran, maka roda gigi cacing
akan berputar 1/40 putaran atau 1/60 putaran dan ada juga 1/80 putaran.
Untuk mengatur pembagian-pembagian tersebut, dilengkapi dengan plat pembagi. Untuk
memegang benda kerja dan alat-alat bantu lainnya dilengkapi dengan cekap dan kepala lepas.
Untuk membuat segi banyak beraturan atau membuat roda gigi, dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
n=

N
Z
Keterangan:

n = putaran poros cacing


N= karakteristik kepala pembagi

z = jumlah alur atau gigi yang akan dibuat

b) Cara Menghitung Roda Gigi


Roda gigi dibedakan dalam dua bentuk, yaitu:
Modul (M)
Diametral pitch (DP)
Maka pisau roda gigi (gear cutter) pun ada dua macam sesuai mana yang akan digunakan.
Roda gigi terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:
Lingkaran kepala
Lingkaran tusuk
Lingkaran kaki
Tinggi kepala
Tinggi kaki

Keliling lingkaran tusuk = z x t


t = busur tusuk
t = T
T = diameter tusuk

Jadi,

zxt=xT
t=

xT
Z

T
z

=m

m = modul
Modul adalah perbandingan antara diameter tusuk (T) dengan
jumlah roda gigi (z) dalam ukuran kesatuan mm. Ukuran-ukuran
tinggi kepala gigi, tinggi kaki gigi ditetapkan dalam modul.
Tinggi kepala gigi = 1 x modul
Tinggi kaki gigi = 1 1/6 x modul = 1,16 modul
Tinggi gigi

= 2 1/6 x modul = 2,16 modul

Diameter lingkaran kepala

= diameter lingkaran tusuk + 2 modul


= T + 2m
= m x z + 2m
= (z + 2) m

CONTOH SOAL

1.Pada saat praktikum mahasiswa ditugaskan unutuk membuat roda gigi dari bahan pinion.
Dimana dari awal diameter lingkaran awal 70 mm, lalu dibuat roda gigi dengan jumlah alur
sebanyak 15 buah, dengan modul sebesar 4.5, diameter tusuk sebesar 9 mm dan karakteristik
kepala pembagi sebesar 40.

D =70 mm

menjadi :

Langkah Kerja:

Mengitung T terlebih dahulu setelah diketahui diatas dengan cara:


Diket : DL = 70 mm, Z = 15, M = 4.5, T = 9 mm, N = 40
Ditanya : n = ?
Jawab:
N

n=

40
15

=2

10
15

T = 2,16 x M = 2. 16 x 4,5 = 9,7 = 9 mm


Dari hitungan diatas didapatkan kedalaman 9 mm dan banyaknya kita memutar plat pembagi
sebanyak 2,5 putaran.
a. Memasang Pinion pada mesin frais, menghidupkan mesin frais
b. Memulai memfrais benda kerja dengn cara membuat kedalaman sebanyak 2 mm agar
menghasilkan hasil yang diharapkan
.
2. Diketahui sebuah roda gigi kerucut dihubungkan dengan roda penggerak n = 1500 rpm,
sisi kerucut R = 30 mm, modul m = 2 sudut poros = 90. Tentukan berapa jumlah gigi pada
roda gigi kerucut dan berapa kecepatan keliling V (m/s) dan berapa putaran dividnig head?
Jawab:

Diket : n = 1500 rpm, R = 30 mm = 0.3 m, m = 2, = 90


Ditanya :
a). Z= ?
b). V=?
c). Put. N =?
Jawab:
a.

Z
T 30

15
m
2
=
V IIxd 3,14 x60 188,4mm
b.

n
c.

N 40
1

1 put
z 30
3

ANALISA PEMBUATAN RODA GIGI LURUS DAN MIRING

Untuk memfrais roda lurus harus diketahui bentuk dan jumlah giginya sehingga dapat
mengatur putaran piring pembagi dan menentukan modul pahat freis yang sesuai .
umpamanya kita akan memfreis roda gigi dengan jumlah gigi Z = 20 dan diameter lingkaran
tusuk Dt = 120 mm, maka modul (M) yang hendak di buat adalah :
M = Dt : Z M = 120 : 20 = 6
Untuk memfreis roda gigi ini di pakai pahat freis yang mempunyai modul 6, dapat juga
memakai pisau frais nomor 3 untuk jumlah gigi Z = 20.

Contoh perhitungan untuk pekerjaan frais roda gigi lurus :


Hitung perputaran engkol kecil kepala pembagi untuk masing masing lengkuk gigi apabila
memfrais roda gigi jumlah gigi 15 buah.
T = 40 : N Pembagian yang akan di buat N = 15
T = 40 : 15 =

2
3

Dalam hal ini engkol di putar dalam dua putaran penuh di tambah 20 lobang pada piring
pembagi yang mempunyai lingkaran 30.gunting membatasi 21 lobang . setelah selesai
memfreis lekuk gigi yang pertama maka untuk lekuk gigi berikutnya di laksanakan sesuai
putaran yang telah di lakukan .

Contoh perhitungan untuk pekerjaan frais roda gigi mirning :


Akan di frais suatu roda gigi miring dengan jumlah gigi 34. Hitunglah putaran engkol kecil
kepala pembagi untuk masing-masing lekuk gigi roda gigi tersebut.
Penyelesaian.
Putaran engkol kecil
T=

T=

40 40
6
= =1
N 34
34
1

6
34

putaran

Setelah benda kerja kita pasang diantara center kepala pembagi dan center kepala lepas, maka
1

putaran engkol kecil kepala pembagi dilakukan

6
34

putaran atau 1 putaran penuh

ditambah 6 lobang pada lingkaran 34. Gunting membatasi 7 lobang.


PROSES MILING UNTUK KECEPATAN POTONG, GERAK MAKAN, DAN
WAKTU PEMOTONGAN

Kecepatan potong :
V=

dn
1000

Gerak makan mata potong :


fz = v . l (n.z) ; mm (gigi)

Waktu pemotongan :
tc = lt lvt
lt = lv + lw + ln
dimana :
lv

a(d a)

lv 0 ; untuk freis tegak

; untuk freis datar

ln 0 ; untuk freis datar

ln

d
2

; untuk freis tegak

Anda mungkin juga menyukai