Tentang Perusahaan
A.1
Sejarah Perusahaan
PT. Chevron Pacific Indonesia (PT. CPI) merupakan salah satu perusahaan minyak
asing terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang eksplorasi minyak bumi dan gas alam
yang terkemuka pada level multinasional. PT. Chevron Pacific Indonesia dulu bernama
CALTEX (California Texas Petroleum Corporation) yang merupakan anak perusahaan dari
Chevron and Texaco (Texas Oil Corporation). Perubahan nama dari PT. Caltex Pacific
Indonesia menjadi PT. Chevron Pacific Indonesia terjadi ketika ditetapkannya surat
keputusan No.C-25712 HT.01.04.TH.2005 pada tanggal 16 September 2005. Perubahan ini
berdasarkan arahan pemilik saham mengenai aplikasi nama Chevron pada seluruh bisnis
hulunya di dunia.
CALTEX berdiri pada tahun 1924, pada saat perusahaan SOCAL (Standard Oil
Company of California) datang ke Indonesia untuk melakukan survei eksplorasi. Dan pada
tahun 1930, berdiri suatu perusahaan bernama NV. Nederlanshce Pacific Petroleum
Maatchapij (NPPM) di Indonesia dan lima tahun kemudian mendapatkan tawaran eksplorasi
seluas 600.000 hektar di Sumatera bagian tengah yang dianggap kurang memberikan
harapan. Lalu pada tahun 1936 Chevron And Texaco Inc. yang berlokasi di Texas, USA
bersama dengan SOCAL sepakat untuk bergabung dan membentuk CALTEX (California
Texas Petroleum Corporation).
A.2
BANDA ACEH
SIAK
BLOCK
4,571 Km 2
ROKAN
BLOCK
7,914 Km2
MEDAN
C&T PS
CPP BLOCK
9,996 Km2
SIBOLGA
BLOCK
9,821 Km2
C&T PS
MFK BLOCK
3,000 Km2
PEKANBARU
Relinquished
NIAS
BLOCK
9,834 Km2
PADANG
JAMBI
Relinquished
PALEMBANG
N
300 KMS
BENGKULU
BANDAR
LAMPUNG
Gambar 2.1 Peta daerah operasi PT CPI secara keseluruhan [Asia Pacific IT Horizon PT. CPI]
A.3
Strategi-Strategi Perusahaan
PT. CPI memiliki suatu rencana strategis yang merupakan penjabaran dari visi misi
yang telah dibuat. Adapun strategi yang dimiliki meliputi :
1. Strategi Bisnis Utama
PT. Chevron Pacific Indonesia mempunyai tiga strategi bisnis :
a. Global Upstream (Operasi Hulu Secara Global)
Mempertinggi keuntungan dalam kegiatan bisnis utama dan membangun
posisi prestasi yang baru.
b. Global Gas (Operasi Gas Secara Global)
Mengkomersilkan ekuitas cadangan gas yang ada kepasar-pasar di Amerika
Utara dan Asia.
c. Global Downstream (Operasi Hilir Secara Global)
Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan kekuatan pemasaran dan
penyediaan.
2. Strategi Keberhasilan
B. Struktur Organisasi
PT. CPI mengalami beberapa fase sistem organisasi. Sejak 11 Maret 1995 PT. CPI
menggunakan sistem line and staff (sistem yang bersifat fungsional) yang dikenal dengan
SBU (Strategic Business Unit). Pada saat itu wilayah operasi PT. CPI disebut dengan Rumbai
SBU, Minas SBU, Bekasap SBU, Duri SBU dan Support Operation.Pada bulan Maret 2004,
SBU diganti dengan sistem baru yang disebut IBUC (Indonesian Business Unit Challenge)
yang mengatur wilayah operasionalnya dengan OU (Operating Unit). OU lebih bersifat kerja
tim dan sesuai dengan proses pekerjaannya yang terdiri dari Heavy Oil OU dan Sumatera
Light Oil OU. OUadalah suatu struktur organisasi yang berdasarkan proses kerja bisnis dan
mempunyai otoritas tersendiri atas proses produksi dari awal hingga akhir dalam satu unit
sehingga ada pelimpahan wewenang (desentralisasi) yang besar pada suatu unit.
Sejak Agustus 2005, Chevron mengakui isi Unocal dan seluruh industri hulu memakai
nama Chevron menjadi PT. Chevron Pacific Indonesia dengan visi Menjadi perusahaan
energi dunia yang dikagumi karena karyawan, kinerja dan kemitraannya.
Secara umum struktur organisasi PT. CPI dapat dilihat pada skema halaman berikut :
1. MANAGING DIRECTOR
Direktur Utama (Dirut) atau Presiden Direktur (Presdir) adalah jenjang tertinggi
dalam perusahaan (eksekutif) atau administrator yang diberi tanggung jawab untuk mengatur
keseluruhan suatu organisasi. Seseorang yang ditunjuk sebagai CEO dalam sebuah
korporasi, perusahaan, organisasi, atau lembaga biasanya melapor pada dewan direktur.
Tugas seorang CEO (chief executive officer; Amerika Serikat) atau MD (managing
director; Britania Raya) perusahaan ditetapkan oleh dewan direktur atau otoritas organisasi
lain, tergantung struktur hukum organisasi. Tugas mereka bisa luas atau terbatas dan biasanya
diutamakan dalam delegasi otoritas formal..
Umumnya, CEO/MD bertugas sebagai seorang komunikator, pengambil keputusan,
pemimpin, pengelola (manajer), dan eksekutor. Peran komunikator melibatkan pers dan seisi
dunia luar, serta manajemen dan karyawan organisasi; peran pengambil keputusan mencakup
keputusan tingkat tinggi tserkait kebijakan dan strategi. Sebagai pemimpin, CEO/MD
memberi saran kepada dewan direktur, memotivasi karyawan, dan menggerakkan perubahan
dalam organisasi. Sebagai manajer, CEO/MD mengawasi operasi organisasi setiap hari,
bulan, dan tahun.
2. EXECUTIVE SECRETARY
Kata sekretaris berasal dari bahasa Latin, secretum yang artinya rahasia dan orang
yang memegang rahasia tersebut dinamai secretarium atau secretaries. Dalam bahasa Prancis
disebut secretaire dalam bahasa Belanda disebut secretaries dan dalam bahasa Inggris disebut
secretary yang berasal dari kata secret, artinya rahasia. Sesuai dengan arti asalnya maka
seorang sekretaris harus dapat menyimpan rahasia.
Sekretaris Instansi (Organisasi) : Yaitu berfungsi ssebagai Office Manager karena
secara formal menjalankan fungsi manajer yang ruang lingkupnya meliputi semua aspek
kegiatan kantor. Sekretaris Organisasi sering disebut Executive Secretary dan memiliki
pegawai atau karyawan. Sebagai Executive Secretary, harus paham akan tujuan-tujuan,
prinsip-prinsip, azas-azas manjemen serta organisasi dengan baik. Paham mengenai sifat
urusannya sehingga mampu merencanakan, menyusun struktur dan tata organisasi
(sekretariat) dengan baik.
3. PRESIDENT DIRECTOR
Direktur utama adalah jabatan yang ditunjuk dan memberi laporan kepada Dewan
Direksi / Board of Director (BOD).
Untuk lebih mengerti apa sebenarnya deskripsi tugas dan tanggung jawab yang
diemban seorang direktur utama agar tetap sukses dalam tugasnya dalam mengepalai
perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.
2. Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD
atau CEO).
3. Memimpin rapat umum, dalam hal : untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib;
keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat; menyesuaikan
alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan agenda; mengarahkan diskusi ke
arah konsensus; menjelaskan dan menyimpulkan tindakan dan kebijakan.
4. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar.
5. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan subkomite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas.
6. Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada situasi tertentu
yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-meeting BOD.
7. Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan standar etika
dan hukum, sebagai referensi.
4. BUSINESS SERVICES
Adalah divisi yang memberikan berbagai layanan jasa yang ditawarkan kepada
perusahaan-perusahaan komersial seperti pemeliharaan peralatan, penyedia tenaga paruh
waktu, kerja teknik, desain atau konsultasi manajemen, dll. Seperti sebuah pendekatan yang
digunakan untuk mengelola bisnis-bisnis, tujuannya untuk menyelaraskan tujuan bisnis dan
prioritas dari strategi melalui operasi dan perbaikan berkelanjutan.
5. OPERATION
Karyawan di cabang/unit ini yang bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional,
layanan kepada mitra dan produktivitas staff operasional. Tugasnya adalah membantu kepala
cabang/unit manager dalam pelaksanaan rencana kerja tahunan, rencana operational, serta
menjalankan dan mengikuti rencana kerja tersebut.
6. FINANCE
Divisi ini fungsinya sangat penting, karena berhubungan langsung dengan keuangan
suatu perusahaan. Memiliki fungsi yaitu untuk membantu Direktur Keuangan dan Umum
dalam mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan keuangan beserta administrasinya,
penyusunan laporan keuangan, penyusunan anggaran tahunan, bahan penyusunan laporan
manajemen dan pembinaan pada setiap anggota baru.
7. GPO Executive
GPO (Geothermal and Power Operations) untuk Chevron Geothermal
and Power Operations.
peraturan sendiri bila belum ada peraturan yang berlaku. Juga memastikan agar semua
karyawan perusahaan dan mitra kerja memahami tanggung jawab mereka atas kesehatan dan
keselamatan.
C.1
Health
Bidang ini bertanggung jawab untuk mewujudkan lingkungan fisik yang baik
sehingga tidak berpengaruh buruk pada kesehatan. Bagian bagian yang diawasi antara lain :
1. Penyedian air
Air yang dikonsumsi maupun yang dibuang ke hutan, parameternya selalu
dikontrol secara kontinu agar tidak mencemari lingkungan dan aman untuk
dikonsumsi. Parameter parameter tersebut antara lain : PH, total dissolved solid,
kesadahan, biocide, temperatur
2. Pengolahan sampah
Sampah yang berasal dari pekerjaan bangunan akan dibakar. Sampah dari
laboratorium akan diproses deluting sehingga tidak membahayakan. Adapun
sampah yang berasal dari bahan beracun (B3) akan dikirim ke Balai Pengolahan di
Bogor untuk diolah lebih lanjut. Limbah yang berasal dari kotoran manusia akan
dimasukkan ke septic tank yang terdapat di perumahan.
3. Pengawasan terhadap makanan dan minuman
Makanan yang terdapat di Mess Hall, Commisary, dan Sanggar Karyawan
diperiksa secara berkala. Pengawasan juga meliputi masa kadaluarsa suatu
produk.
4. Pest Control
Adalah pengendalian terhadap hewan penyebar penyakit dan hewan pengganggu.
Depatemen HES menyediakan pekerja untuk membasmi hewan hewan tersebut
bila diminta oleh penghuni camp. Departemen HES juga akan melakukan
pembasmian berkala terhadap penyakit malaria dan demam berdarah yang cukup
tinggi di Riau.
C.2
Environment
Safety
Bidang safety menangani masalah keselamatan kerja. Hasil inspeksi dan audit yang
dilakukan oleh Chevron Texaco, IBU Management, dan Tim HES beberapa tahun terakhir
menunjukkan bahwa dalam beberapa hal dibidang keselamatan, perusahaan bisa lebih baik.
Temuan temuan dan hasil pengamatan itu memberikan peluang untuk perbaikan terutama di
area dasar dasar keselamatan. Berdasarkan hal ini, manajemen IBU mencanangkan fokus
perbaikan di bidang fundamental safety. Lebih lanjut, fundamental safety work practice
didefinisikan sebagai 7 elemen dasar keselamatan. Elemen elemen tersebut adalah : access
control, work permit, personal protective equipment (PPE), lock out tag out (LOTO),
standard operating procedure (SOP), job safety analysis, material safety datasheet (MSDS),
dan housekeeping.
Kegiatan kegiatan yang menjadi tanggung jawab bagian ini adalah :
1. Melakukan pembelian barang barang penunjang keselamatan kerja dan
kesehatan lingkungan
2. Melakukan perawatan terhadap alat alat keselamatan
3. Melakukan pencegahan kecelakaan melalui perencanaan yang baik.
4. Melacak sebab sebab terjadinya kecelakaan dan melaporkannya.
5. Melakukan inspeksi.
6. Melakukan pelatihan mengenai HES secara berkesinambungan.