Anda di halaman 1dari 4

Kelelahan Otot-Saraf pada Orang

Kelompok D9
Ketua kelompok
Nanda Cendikia
Anggota kelompok

:
102011025
:

Ary. A. Mananue

102011065

Alfia L.S.Hosio

102011094

Ratna.S.W

102011203

Alvin Wijaya Rustam

102011239

Anak Agung Dewi A.S

102011308

Catherina Oswari

102011361

Purna Adi

102008024

Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Jakarta
Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 563-1731

Isi
A. Tujuan Percobaan
B. Alat dan Binatang Percobaan yang Diperlukan
1. Pelat kaca + papan fiksasi + beberapa jarum pentul
2. Waskom besar yang berisi air
3. 3 Ekor katak + penusuk katak + benang
4. Stimulator induksi + elektroda perangsang
5. Gelas arloji
6. Semprit2cc + jarumnya
7. Larutan ringer
8. Larutan tubo-kurarin (dicarikan 1:1 dalam ringer)
9. Larutan atropin (0.01% dalam ringer)
10. Larutan prostigmin (dicarikan 1:1 dalam ringer)
11. Larutan tubo-kurarin 1% (dari ampul)
C. Cara Kerja
I.

Pengamatan Sikap, Gerakan dan Waktu Reaksi Seekor Katak Terhadap Berbagai
Rangsang Sebelum dan Sesudah Penyuntikan Kurare.
1. Ambillah seekor katak dan letakkan di pelat kaca. Perhatikan kegiatan binatang
tersebut ( aktif / pasif). Hitunglah frekuensi pernapasannya per menit.
2. Cobalah menelentangkan katak tersebut beberapa kali dan perhatikan reaksinya
( kembali / tidak kembali ke posisi semula).
3. Masukkan katak ke dalam waskom yang berisi air dan perhatikan reaksinya
(dapat berenang / tidak)
4. Keluarkan katak dari air dan selidikilah refleks-refleks nosiseptif dengan cara
sebagai berikut :
a. Katak dipegang sedemikian rupa sehingga kedua kaki belakangnya tergantung
bebas.
b. Rangsanglah dengan menjepit salah satu telapak kakinya dengan pinset
c. Tetapkan waktu reaksinya
5. Suntikkan 0.5cc larutan tubokurarin 1 : 1 ke dalam kantong limfe iliakal
( disebelah os coccygis, di bawah kulit). Dalam waktu 15-20 menit setelah
penyuntikan t ersebut ulanglah percobaan 1 sampai 4 di atas tadi dan perhatikan
pelbagai perbedaan sikap reaksinya.
6. Sebelum pernapasan berhenti sama sekali, suntikkanlah ke dalam kantong limfe
iliakal berturut-turut:
a. 0.5 cc larutan atropin 0.01%
b. 1 cc larutan prostigmin 1 : 1

7. Setelah terjadi pemulihan lakukan sekali lagi percobaan 1 s/d 4 di atas. Oleh
karena pemulihan dapat memakan waktu 2-3 jam, lanjutkan dahulu dengan
latihan bagian II dan III.
I.

II.

Pengaruh Kurare Terhadap Sesuatu Bagian Lengkung Refleks


1. Ambil katak lain dan rusaklah otaknya saja tetapi jangan merusak medulla
spinalisnya
2. Bebaskan n.ischiadicus paha kanan
3. Ikatlah seluruh paha kanan kecuali n.ischiadicus nya
4. Suntikkan 0.5 cc larutan tubo-kurarin 1 : 1 ke dalam kantong limfe depan dengan
membuka mulut katak cukup lebar dan menusukkan jarum suntik ke dasar mulut
ke arah lateral. Periksalah pada kaki yang tidak diikat setiap 5 menit
berkurangnya refleks nosiseptif dan timbulnya kelumpuhan umum. Bila peristiwa
tersebut di atas belum terjadi, ulangi suntikan setiap 20 menit.
5. Rangsanglah ujung jari kaki kanan dengan rangsang faradik yang cukup kuat
sehingga terjadi withdrawal reflex. Catatlah kekuatan rangsang yang
digunakan.
6. Rangsanglah ujung kaki kiri dengan rangsang faradik yang cukup kuat sehingga
terjadi withdrawal refleks. Catatlah kekuatan rangsang yang digunakan.
7. Bebakan n.ischiadicus kaki kiri dan buanglah sedikit kulit yang menutupi m
gastrocnemius kanan dan kiri
8. Tentukan ambang rangsang buka untuk masing-masing n.ischiadicus
9. Tentukan ambang-rangsang-buka untuk masing-masing m.gastrocnemius yang
dirangsang secara langsung.
Tempat Kerja Kurare Pada Sediaan Otot Saraf
1. Buatlah 2 sediaan otot saraf (A dan B) dari seekor katak lain dan usahakan agar
didapatkan saraf yang sepanjang-panjangnya.
2. Masukkan otot sediaan A dan saraf sediaan B ke dalam gelas arloji yang berisi
cc larutan tubo-kurarin 1%
3. Selama menunggu 20 menit basahilah saraf sediaan A dan otot sediaan B dengan
larutan Ringer.
4. Berilah rangsangan dengan arus buka pada :
a. Saraf sediaan A
b. Otot sediaan B
c. Otot sediaan A
d. Saraf sediaan B
5. Tentukan kekuatan rangsang yang digunakan baik untuk sediaan yang
memberikan jawaban maupun yang tidak memberikan jawaban
6. Apa kesimpulan saudara mengenai tempat kerja kurare?

MEMATIKAN KODOK ATAU KATAK


1. Pelajari dengan seksama letak foramen occipitale magnum pada sebuah rangka yang
disediakan

2. Setelah itu, kodok / katak digenggam dalam tangan kiri, sehingga bagian antara kepala
dan punggung kodok / katak terletak di antara ibu jari dan jari telunjuk
3. Dengan penusuk katak tusuk di garis median di antara tulang belakang kepala dan atlas
ke dalam medulla oblongata melalui foramen occipitale magnum dengan menembus kulit
dan lapisan-lapisan jaringan lainnya.
4. Tusuk terus sehingga masuk ke dalam ruang kepala, kemudian korek-korek otak sampai
rusak.
5. Tarik penusuk dari otak, dan tusuk ke dalam canalis vertebralis.
6. Dengan demikian otak dan sumsum tulang belakang telah dirusak. Kerusakan susunan
saraf pusat ini dapat dibuktikan dari melemasnya seluruh tubuh binatang (pengurangan
tonus-tonus otot-otot) dan menghilangnya refleks-refleks ( jika kornea disinggung mata
tidak akan berkedip lagi, dan jika kaki dicubit kaki tidak ditarik lagi.
7. Bila No. 6 telah tercapai dengan sempurna pembuatan sediaan otot/otot-saraf dapat
dimulai.

Anda mungkin juga menyukai