Anda di halaman 1dari 7

2.

Pengertian Retorika
Retorika merupakan bagian dari ilmu bahasa (linguistik). Retorika juga

merupakan suatu istilah yang secara tradisional diberikan kepada suatu teknik
pemakian bahasa sebagai seni, yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang
tersusun baik. Jadi, ada dua aspek yang perlu diketahui seseorang dalam retorika,
yaitu pengetahuan mengenai bahasa dan penggunaan bahasa dengan baik, dan kedua
pengetahuan mengenai obyek tertentu yang akan disampaikan dengan bahasa tadi.
Berdasarkan perkembangan dan pergeseran tekanan dan makna retorika, maka
dapat dikatakan bahwa retorika adalah suatu teknik pemakaian bahasa sebagai seni,
baik lisan maupun tertulis yang didasarkan pada suatu pengetahuan yang tersusun
baik. Retorika bertujuan menerangkan kaidah-kaidah yang menjadi landasan dari
tulisan yang bersifat prosa atau wacana lisab yang berbentuk pidato atau ceramah,
untuk mempengaruhi sikap dan perasaan orang.
Titik tolak retorika adalah berbicara, yang berarti mengucapkan kata atau
kalimat kepada seseorang, sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu
(misalnya memberikan informasi atau motivasi). Berbicara merupakan salah satu
kemampuan khusus pada manusia. Bahasa dan pembicaraan muncul ketika manusia
mengucapkan dan menyampaikan pikirannya kepada orang lain.
Retorika diartikan sebagai kesenian untuk berbicara baik yang digunakan
sebagai proses komunikasi antarmanusia. Retorika modern mencakup ingatan yang
kuat, daya kreasi dan fantasi yang tinggi, teknik pengungkapan yang tepat, dan daya
pembuktian serta nilai yang tepat. Retorika modern adalah gabungan yang serasi
antara pengetahuan, pikiran, kesenian, dan kesanggupan berbicara.

2.2

Retorika, Dialektika, dan Elocutio


Ilmu retorika mempunyai hubungan yang erat dengan dialetika yang sudah

dikembangakan sejak zaman Yunani Kuno. Dialektika merupakan metode untuk


mencari kebenaran lewat diskusi dan debat. Melalui dialektika orang dapat mengenal
dan menyelami suatu masalah, mengemukakan argumentasi dan menyusun jalan
pikiran secara logis. Retorika mempunyai hubungan dengan dialektika karena debat
dan diskusi juga merupakan bagian dari ilmu retorika.
Elocutio berarti kelancaran berbicara. Dalam retorika kelancaran berbicara
sanagt dituntut. Elocutio menjadi prasyarat kepanadaian berbicara. Oleh karena itu,
retorika juga berhubungan erat dengan elocutio.

2.3

Apakah Retorika Dapat Dipelajari

1) Demosthenes (384-322 SM)


Demosthenes menceritakan bahwa sejak lahir dia memiliki kekurangan dalam
berbicara. Untuk mengatasi kesulitan ini. Dia pergi kepantai laut menaruh kerikil
dalam mulutnya dan berusaha berbicara dengan ucapan yang jelas dan dengan suara
yang sekuat mungkin untuk bisa mengatasi gemuruh hempasan ombak dan usaha ini
berhasil. Akhirnya dia menjadi seorang ahli pidato termahsyur dalam zaman Yunani
kuno.

2) Winston Churchill (1874-1965)


Untuk dapat berpidato di depan Winston mempersiapkan diri secara intensif.
Berhari-hari ia mencoba dan membuat latihan membaca dan berpidato. Beberapa

bagian penting dari pidatonya dihafalkan. Usaha yang ditekuni akhirnya


menjadiakan ia seorang ahli pidato terkenal dalam abad ini.

2.4

Pembagian Retorika
Retorika merupakan bagian dari ilmu bahasa khususnya ilmu bina bahasa.

Retorika sebagai bagian dari ilmu bina berbicara ini mencakup:


1) Monologika, merupakan ilmu tentang seni berbicara secar monolog, dimana
hanya seorang yang berbicara. Bentuk-bentuk yang tergolong dalam
monologika adalah pidato, kata sambutan, kuliah, makalah, ceramah, dan
deklamasi.
2) Dialogika, merupakan ilmu tentang seni berbicara secara dialog, dimana dua
orang atau lebih berbicara atau mengambil bagaian dalam satu proses
pembicaraan. Bentu dialogika yang penting adalah diskusi, tanya jawab,
perundingan, percakapan dan debat.
3) Pembinaan teknik berbicara, efektifitas monologika dan dialogika tergantung
juga pada teknik bicara. Teknik bicara merupakan syaratbagi retorika. Oleh
karena itu pebinaan teknik bicara merupakan bagian yang penting dalam
retorika. Dala bagian ini perhatian lebih diarahkan pada pembinaan teknik
bernapas, teknik mengucap, bina suara, teknik membaca dan bercerita.

2.5

Alasan Untuk Mempelajari Retorika


Dalam sejarah dunia, justru kepandaiaan berbicara atau berpidato merupakan

instrumen utama untuk mempengaruhi massa. Bahasa dipergunakan untuk

meyakinkan orang lain ketidak mampuan menggunakan bahasa, sehingga tidak jelas
mengungkapkan masalah atau pikiran akan membawa dampak negatif dalam hidup
dan karya seorang pemimpin. Oleh karena itu, pengetahuan tentang retorika dan ilmu
komunikasi yang memadai akan membawa keuntungan bagi pribadi yang
bersangkutan dalam bidang-bidang di bawah ini:
1)

Kemampuan Pribadi
Menguasai ilmu retorika dan keterampilan dalam memperguanakan

bahasa secara tepat, dapat meningkatkan kemampuan pribadi orang yang


bersangkutan. Keuntungan-keuntungannya antara lain:
Rasa tertekan, tegang, takut dan cemas di depan publik dapat dikurangi
atau dilenyapkan.
Kesadaran dan kepercayaan terhadap diri dapat semakin bertambah.
Daapat mengalami perkembangan dalam hal teknik bersuara.
Artikulasi dalam mengucapkan kata-kata menjadi lebi jelas.
Bahasanya dapat memiliki daya persuasi.
Lewat komunikasi retoris kemampuan pedagogis dan psikologis dapat
dibina.
Kemampuan untuk berbicara secara spontan (inprofisasi) dapat
dikembangkan.
Kemampuan untuk memberi motivasi dapat dipertinggi.
Dapat menjadi lebih terampil dan cekatan dalam mengemukakan dan
mempertahankan pendapat atau ide.
Dapat memperluas perbendaharaan kata.

Dapat mengkoordinasi dengan lebih mudah mimik dan gerak-gerik


selama berbicara atau berdialog.
Kesediaan untuk mendengarkan orang lain dapat dikembangkan.
Keterampilan untuk mengolah artikel dapat dikembangkan.

2)

Keberhasilan pribadi
Orang

yang

menguasai

iilmu

retorika

dan

terampil

daalm

mempergunakan ilmu bahasa, dapat mengalami banyak sukses daalm hidup dan
karyanya, antara lain:
Mengalami kemudahan dalam proses berkomunikasi.
Baginya terbuka kesempaatn dan kemungkinan yang lebih luas untuk
mendapatkan kerja.
Dapat lebih berhasil dalam usaha-usaha pribadi.
Lebih mudah mendapatkan pengakuan dan penghargan dari orang lain.
Memperoleh, kemungkinan lebih besar untuk menanam pengaruh.
Pengertian terhadap orang lain semakin terbina.
Dapat terbinanya sikap baru yang positif terhadap sesama dan dunia
sekitar yang dapat memperbesar sukses dalam hidup dan karyanya.
3)

Tugas dan Jabatan


Dalam mengemban suatu tugas atau jabatan, penguasaan ilmu retorika

dapat memberi keuntungan-keuntungan sebagai berikut.


Orang dapat mengemukakan pikiran secara singkat, jelas tetapi padat,
sehingga mudah meyakinkan orang lain.

Orang

yang

memiliki

keterampilan

dan

kekuatan

daalm

mempertahankan pikiran atau pendapat.


Orang dapat membina relasi yang menguntungkan dengan organisasi,
perusahaan, institut, atau partai-partai politik.
Penguasaan yang lebih baik tentang seni membawa ceramah atau
pidato dalam situasi atau kesempatan-kesempatan penting.
Membantu dalam memperluas orientasi dan wawasan pribadi.
Mempertinggikan keterampilan para produsen untuk menjual dan
menawarkan hasil-hasil produksinya.
Memperluas

penegtahuan, khususnya mengenai sumber-sumber

informasi.
Memperkecil kemungkinan kesalahan komunikasi, yang dapat
membawa dampak negatid bagi tugas dan ajabatn.
4)

Kehidupan pada umumnya


Secara umum penguasaan ilmu retorika daapt mendatangkan keuntungan-

keuntungan tertentu dibawah ini.


Memberi kesempatan dan kemungkinan untuk mengontrol diri.
Dalam proses komunikasi yang sering, orang dapat menjadi semakin
terbuka terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain.
Menghantar orang yang bersangkutan ke dalam bidang interese yang
baru.
Mengaktifkan dan mengembangkan kesanggupan-kesanggupan laten.

Lewat proses komunikasi retoris dapat terbina sikap obyektif dan


toleran.
Menjadi lebih lincah daalm pergaulan dan komunikasi anatarmanusia.

DAFTAR PUSTAKA
Hendrikus, Dori Wuwur. 1990. Retorika. Yogyakarta: Kanisius.
Keraf, Gorys. 2005. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai