Tujuan Praktikum :
Mempelajari pengaruh faktor-faktor lingkungan : (1) jumlah daun, (2)
sirkulasi udara, (3) cahaya dan (4) jumlah stomata terhadap laju
transpirasi.
PENDAHULUAN
Tumbuhan jauh lebih cepat bertranspirasi bilamana terbuka terhadap
cahaya dibandingkan dengan di dalam gelap. Hal ini terjadi karena cahaya
mendorong / merangsang tumbuhnya stomata. Tumbuhan bertranspirasi
lebih cepat pada suhu yang tinggi. Pada suhu 30oC daun dapat
bertranspirasi tiga kali lebih cepat dibandingkan suhu 20C. Laju
transpirasi juga dipengaruhi oleh kelembaban nibsi udara sekitar
tumbuhan. Laju difusi setiap substansi dalam kedua daerah menurun.
Adanya angin juga mengakibatkan meningkatnya laju transpirasi.
Tumbuhan tidak dapat bertranspirasi dengan cepat jika kelembaban
hilang, tidak digantikan oleh air segar (Kimbal, 1983). Traspirasi adalah
proses hilangnya air dalam bentuk penguapan air dari daun dan cabang
tanaman (jaringan hidup tanaman) melalui pori pori daun yakni melalui
stomata, lubang kutikula, dan lentisel oleh proses fisiologi
tanaman(id.wikipedia.org).
Transpirasi berlangsung melalui bagian tumbuhan yang berhubungan
dengan udara luar, yaitu luka dan jaringan epidermis pada daun, batang,
cabang, ranting, bunga, buah, dan bahkan akar. Cepat lambatnya proses
transpirasi ditentukan oleh faktor-faktor yang mampu merubah wujud air
sebagai cairan ke wujud air sebagai uap atau gas dan faktor-faktor yang
mampu menyebabkan pergerakan uap atau gas. Adapun faktor faktor
yang mempengaruhi transpirasi ada 2,yaitu faktor dalam dan luar. Faktorfaktor dalam adalah besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapiskan
lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu di permukaan
daun, banyak sedikitnya stomata, serta bentuk dan lokasi stomata.
Sedangkan factor luar yang mempengaruhi adalah sinar matahari,
temperatur, kelembaban udara, angin, dan keadaan air dalam tanah
(vansaka.blogspot.com).
HASIL PENGAMATAAN
No. Perlakuan Laju Transpirasi (mm/s)
5 menit pertama 5 menit kedua Rata-rata
1 Laboratorium 2,6 x 10-3 1,3 x 10-3 1,95 x 10-3
2 Kipas 0 1 x 10-3 5 x 10-4
Contoh perhitungan
PEMBAHASAN
Pada pratikum kali ini yaitu pengaruh lingkungan terhadap laju transpirasi
dilakukan menggunakan alat photometer dengan beberapa
perlakuan,antara lain mengetahui laju transpirasi tanpa ada pengganggu,
mengetahui laju transpirasi dengan adanya angin, cahaya, angin dan
cahaya, dan juga pemberian vaselin pada tanaman tersebut.
Adapun data dari percobaan menyatakan bahwa perlakuan laboratorium
(kontrol) memiliki laju transpirasi paling besar yaitu 1,95 x 10-3 mm/s hal
in terjadi karena transpirasi tanaman berjalan normal tanpa gangguan
faktor lingkungan. Sedangkan jika tamanam diberi berbagai faktor
KESIMPULAN
Dari pratikum ini dapat disimpulkan bahwa laju transpirasi pada tumbuhan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jumlah stomata, jumlah
daun, sirkulasi udara, dan cahaya. Pada hasil percobaan diperoleh yang
sangat berpengaruh oleh laju transpirasi adalah adanya cahaya yaitu
sebesar 0,8 x 10-3 mm/s dan rata rata laju transpirasi adalah 1,95 x 103 mm/s sedangkan yang terendah adalah dengan perlakuan pemberian
vaselin pada seluruh bagian daun.
DAFTAR PUSTAKA
Kimball, J. W., 1983. Biologi. PT Erlangga, Jakarta.
[Anonim].2009. Transpirasi.[terhubung berkala].
http://www.id.wikipedia.org/wiki/transpirasi. (31 Maret 2010)
JAWABAN PERTANYAAN
1. Jika batang berakar digunakan dalam percobaan ini, maka laju
transpirasi akan mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan proses
masuknya air menjadi lebih sulit. Air akan diserap secara osmosis melalui
rambut akar. Kemudian bergerak melalui somplas dari epidermis akar ke
xylem. Pada saat endodermis, suberin pada pita kaspari memutus lintasan
apoplas dan membentuk lintasan simplas. Kompleksitas penyerapan air di
bagian akar ini, menyebabkan air masuk lebih lama.
2. Daya kohesi-adhesi air terhadap pipa kapiler yang menyebabkan air
dalam photometer bergerak. Air yang diserap oleh tumbuhan bergerak
melalui xylem menurut gradient potensial air. Air yang bergerak ini
mengalami tekanan besar, karena molekul air polar menyatu dalam kolpm
akibat dari penguapan pada bagian atas, yaitu pada daun. Kemampuan
hidrasi dinding sel ini membuat system adhesi berfungsi. Daya kohesi
akan tinggi pada kondisi lingkungan tertentu. Sehingga bila terjadi
penguapan, akan berlangsung di titik tertentu dinding sel, dan air akan
tertarik dengan proses osmosis.
3. Angin : Transpirasi terjadi apabila air berdifusi melalui stomata. Bila
angin menghembus udara lembab dipermukaan daun, perbedaan
potensial air di dalam dan tepat di luar lubang stomata akan meningkat
dan difusi bersih air dari daun juga meningkat.
Cahaya/radiasi : Radiasi sebesar 75%-85% dari radiasi matahari total,
digunakan untuk memanaskan daun dan untuk melakukan transpirasi.
Penyinaran membuat stomata terbuka dan karbon dioksida dalam ruang
antar sel menjadi lebih tinggi.
Jumlah daun : Semakin banyak jumlah daun, maka semakin luas
permukaan daun. Hal tersebut menyebabkan laju transpirasi meningkat.
Jumlah stomata : Jumlah stomata dipengaruhi oleh genotype. Semakin
banyak jumlah stomata, maka akan semakin banyak air yang
ditranspirasikan. 2015
1. Tujuan
Mempelajari pengaruh faktor-faktor lingkungan: (1) Jumlah daun, (2)
Sirkulasi udara, (3) Cahaya dan (4) Jumlah stomata terhadap laju
transpirasi.
1. Pendahuluan
Air merupakan salah satu faktor esensial yang berperan dalam
menentukan kehidupan tumbuhan. Banyaknya air ayng terdapat di
dalam tumbuhan tergantung selalu berfluktuasi, hal tersebut
tergantung dari kecepatan penggunaan air oleh tumbuhan dan
kecepatan proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan. Transpirasi
adalah proses keluarnya atau hilangnya air dari tubuh tumbuhan
dalam bentuk uap air atau gas ke dalam udara disekitar tubuh
tumbuhan (http://naynienay.wordpress.com).
Sebagian besar transpirasi berlangsung melalui stomata, sedangkan
melalui kutikula daun dalam jumlah yang lebih sedikit. Lebih dari 20%
air yang diabsorbsi oleh akar dikeluarkan ke udara sebagai uap air
dalam bentuk transpirasi. Transpirasi tersebut menimbulkan arus
transpirasi yaitu translokasi air dan ion organik terlarut dari akar ke
daun melalui xilem (http://id.wikipedia.org.wiki). Jumlah difusi
keluarnya uap air dari stomata tergantung pada tingkat kecuraman
gradien konsentrasi uap air. Lapisan pembatas yang tebal memiliki
gradien yang lebih rendah, dan lapisan pembatas yang tipis memiliki
gradien yang lebih curam. Oleh karena itu, transpirasi melalui lapisan
pembatas yang tebal akan lebih lambat daripada yang tipis. Tebal
lapisan pembatas ini dipengaruhi oleh struktur anatomi daun, seperti
rapatnya jumlah trikoma, stomata yang tersembunyi, dll. Air yang
menguap pada transpirasi tumbuhan melalui stomata memiliki
kekuatan kapiler yang menarik air dari daerah yang berdekatan di
dalam daun (http://bima.ipb.ac.id).
III. Hasil Pengamatan
Perlakuan
Air yang ditranspirasikan (mm/s)
I
II
Rata-rata
-3
-3
Laboratorium 2,610
1,310
1,9510-3
Kipas Angin
0
10-3
510-4
Cahaya
0
1,610-3
0,810-3
daun
3,310-4
510-3
6,6510-4
Kipas +
0
3,310-4
1,610-4
Cahaya
Kipas +
110-3
0
510-4
Cahaya
(permukaan
atas dilapisi
vaselin)
Kipas +
0
0
0
Cahaya
(permukaan
bawah dilapisi
vaselin)
IV. Pembahasan
Transpirasi merupakan proses evaporasi air melalui tumbuhan. Proses
ini berlangsung selama fotosintesis terjadi, yaitu sewaktu stomata
daun membuka untuk pertukaran gas antara karbon dioksida dan
oksigen. Transpirasi merupakan proses yang penting, serta merupakan
tenaga penggerak yang mendorong naiknya air dan bahan mineral
lainnya dari akar menuju daun. Naiknya material-material tersebut
berkorelasi untuk melaksanakan biosintesis dalam rangka menyuplai
fotosintesis, dan mendinginkan daun.
daun, dapat teramati bahwa laju transpirasi yang lebih tinggi dimiliki
oleh bagian atas daun yang ditutup oleh vaselin. Hal ini dapat
dimaklumi, karena stomata pada daun terdapat paling di bagian
bawahnya. Terbukti dari nilai transpirasi yang nol sewaktu bagian
bawah daun ditutup oleh vaselin. Selain itu, penggunaan vaselin yang
tidak larut dalam air mungkin menjadi salah satu kendala, yaitu
tertutupnya ujung xylem tumbuhan oleh vaselin ketika akan dipasang
pada fotometer. Tertutupnya xylem ini berpengaruh pada laju
transpirasi yang akan menjadi lebih kecil karena air terhalang dan
tidak dapat naik menuju daun (http://plantandsoil.unl.edu).
1. Kesimpulan
Transpirasi merupakan evaporasi yang berlangsung pada jaringan
hidup tumbuhan. Laju transpirasi dipengaruhi oleh cahaya,
temperatur, kelembaban nisbi, pergerakan air dan angin, ketersediaan
air tanah dan kelembaban tanah, serta tipe tanaman. Setiap faktor ini
saling terkair antara yang satu dengan yang lain. Hasil percobaan
yang diperoleh kali ini cenderung kurang sesuai dengan literature,
karena transpirasi terbesar justru dialami pada perlakuan laboratorium
yang tidak melibatkab faktor angin, cahaya, maupun temperatur.
1. Daftar Pustaka
[Anonim]. 2010. Transpirasi Tumbuhan [Terhubung
berkala]. http://bima.ipb.ac.id/-tpbipb/materi/bio100/Materi/trnaspirasi_tumb.html (20 April 2010)
[Anonim]. 2010. Plant Transpiration [Terhubung
berkala]. http://www.brighthub.com/environment/scienceenvironmental/articles/64374.aspx (20 April 2010)
[Anonim]. 2010. Transpirasi [Terhubung
berkala]. http://id.wikipedia.org.wiki/Transpirasi (16 April 2010)
[Anonim]. 2007. Transpirasi Tumbuhan [Terhubung
berkala]. http://naynienay.wordpress.com/2007/12/16/transpirasi
(16 April 2010)
[Anonim]. 2010. Transpiration-Water Movement Through
Plants [Terhubung
berkala].http://plantandsoil.unl.edu/croptechnology/2005/soil_sci/?
what=topicsD&informationModuleld=1092853841&topicOrder=6&ma
x=8&min=0 (16 April 2010)
Jawaban Pertanyaan
1. Jika batang berakar digunakan dalam percobaan ini, maka laju
transpirasi akan mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan proses
masuknya air menjadi lebih sulit. Air akan diserap secara osmosis
melalui rambut akar. Kemudian bergerak melalui somplas dari
epidermis akar ke xilem. Pada saat endodermis, suberin pada pita
kaspari memutus lintasan apoplas dan membentuk lintasan simplas.
Fotosintesis adalah pembuatan gula dari dua bahan mentah sederhana, yaitu
karbondioksida dan air, yang dibantu dengan adanya klorofil, dan dengan cahaya
matahari sebagai sumber energi. Persamaan kimia fotosintesis biasanya dituliskan:
6 CO2 + 6 H2O + 672 kcal
C6H12O6 + 6 O2
Energi cahaya
glukosa
Sebenarnya persamaan tersebut merupakan bentuk persamaan yang sangat
sederhana. Hasil-hasil penyelidikan modern menunjukkan bahwa fotosintesis dapat
dipisahkan ke dalam tiga kelompok reaksi-reaksi utama. Dalam kelompok pertama,
energi cahaya dipergunakan untuk memecahkan air menjadi hidrogen dan oksigen.
Dalam kelompok kedua, energi cahaya dipergunakan untuk memberi suplai energi
kimia yang dapat dipergunakan di dalam kloroplast. Dalam kelompok tiga, hidrogen