Santri:pemeluk agama islam yang taat yang terdiri dari pedagang di kota dan petani
b.
c.
yang berkecukupan
Abangan : yang terdiri dari petani kecil.
Priyayi : golongan yang masih memiliki pandangan hindu budha, yang kebanyakan dari
golongan terpelajar, golongan atas penduduk kota terutama golongan pegawai.
Menurut Afan Gaffar, budaya politik indonesia memiliki 3 ciri dominan :
a. Hirarki yang tegar/ketat : adanya pemilahan tegas antar penguasa (wong Gedhe) dengan
Rakyat kebanyakan ( wong cilik).
b. Kecendrungan Patronage ( hubungan antara orang berkuasa dan rakyat biasa) seperti
majikan majikan dengan buruh.
c. Kecendrungan Neo Patrimonialistik, yaitu perilaku negara masih memperlihatkan
tradisi dan budaya politik yang berkarakter patrimonial.
Menurut
Max
Weber,
dalam
negara
yang
patrimonialistik
penyelenggaraan
b.
c.
teman-temannya.
Kebijakan sering kali lebih bersifat partikularistik dari pada bersifat universalistik.
Rule of Law lebihbersifat sekunder bila dibandingkan dengan kekuasaan penguasa (rule
d.
of man).
Penguasa politik sering kali mengaburkan antara kepentingan umum dan kepentingan
publik.
Di masa Orde Baru kekuasaan patrimonialistik telajh menyebabkan kekuasaan tak
terkontrol sehingga negara menjadi sangat kuat sehingga peluang tumbuhnya civil
society terhambat. Contoh budaya politik Neo Patrimonialistik adalah:
a.
b.
c.
d.
Nazarudin Samsudin, menyatakan dalam sebuah budaya ciri utama yang menjadi
identitas adalah sesuatu nilai atau orientasi yang menonjol dan diakui oleh masyarakat
atau bangsa secara keseluruhan. Jadi simbol yang selama initelah diakui dan dikenal
masyarakat adalah Bhineka Tunggal Ika, maka budaya politik kita di Indonesia adakah
Bhineka Tunggal Ika.