PENDAHULUAN
Asam asetil salisilat (aspirin)
adalah obat analgesik anti piretik dan anti
inflamasi yang digolongkan dalam obat
bebas.
Salisilat
bermanfaat
untuk
mengobati nyeri yang tidak spesifik
misalnya sakit kepala, nyeri sendi, nyeri
haid, neuralgia,dan mialgia. Intoksikasi
salisilat sering digunakan untuk mengobati
segala keluhan ringan dan tidak berarti
sehingga banyak terjadi penyalahgunaan
(missue) obat bebas ini (Ganiswara, 1987)
.
Aspirin merupakan obat pertama
yang dipasarkan dalam bentuk tablet.
Sebelumnya, obat diperdagangkan dalam
bentuk babak atau yang lebih dikenal
dengan payer. Aspirin (asetosal) adalah
suatu ester dari asam asetat dengan
asam salisilat. oleh karena itu senyawa ini
dapat dibuat dengan mereaksikan asam
salisilat dengan anhidrida asam asetat
menggunakan asam sulfat pekat sebagai
katalisator (Achmad, 2011).
Asam salisilat menjadi bahan baku
pembuatan aspirin. Sintesa dari asam
salisilat yang terkenal salah satunya
adalah sintesis kolbe. Asam asetil salisilat
atau yang dikenal pada saat sekarang
METODOLOGI
Alat dab Bahan
Alat-alat yang digunakan pada
percobaan ini adalah labu pemanas,
batang
pengaduk,
penangas
air,
termometer, gelas beker, corong kaca,
erlenmeyer, spatula, kaca arloji, kertas
saring, dan botol semprot.
Bahan-bahan
yang
digunakan pada percobaan
.
Gambar 1 Proses
Gambar 2 Penyaringan
Pemanasan
Gambar 4 Senyawa
Kompleks
Gambar 3 Asam
Senyawa
Salisilat
Kompleks Aspirin
saring
:
0,224 gr
Massa
kristal
+kertas
saring
+
cawan petri
= 48,33 gr
Massa akhir
kristal
sebesar
2,2734 gr
No
1
2
3
4
7
8
9
10
11
Perlakuan
Pengamata
n
Dimasukan asam 1,4 gr as.
salisilat ke dalam salisilat
elrlenmeyer 50
ml
Ditambah
3ml
anhidrida asam
Ditambah H3PO4 5 tetes
Dipanasakan
Suhu 98C,
campuran
warna
larutan selama 5 larutan
menit
bening
Ditambahakkan
2 ml
air ke dalam
campuran yang
masih panas
Dilakukan
20 ml
penambahan air
kembali
ketika
proses
dekmposisi
selesai
Dbiarkan
labu
pada suhu kamar
Digerus dinding
labu
Dbiarkan
labu
pada es jika
terbentuk kristal
Ditambah
air
dingin
Dikumpulkan
Berat kertas
12
Ditentukan
lelehnya
titik
Perlakuan
Dibuat larutan
dari
sedikit
asam salisilat
dalam etanol.
Campuran
dibagi ke dalam
2 tabung reaksi.
Tabung
1:
Diteteskan
larutan
tembaga(II)
asetat.
Tabung
2
:
Dittetskan
larutan
Ferriklorida
Dibuat larutan
asam
asetil
salisilat dalam
etanol
Campuran
dibagi ke dalam
2 tabung reaksi.
Tabung
1:
Diteteskan
larutan
tembaga(II)
asetat.
Tabung
2
:
Pengamatan
Asam salisilat+
FeCl3 : bening
menjadi
berwarna ungu
Asam salisilat +
tembaga(II)asetat
benng
mejadi
hijau tosca
Asam
asetil
salisilat+ FeCl3 :
bening menjadi
berwarna ungu
Asam
asetil
salisilat
+
tembaga(II)asetat
benng
mejadi
biru tosca
Ferriklorida
digunakan
sebagi
katalis
untuk
mempercepat reaksi antara asam salisilat
dengan asam asetat anhridida. Kemudian
campuran larutan dipanaskan selama 5
menit. Sama seperti katalis, pemanasan
juga berfungsi untuk mempercepat
pembentukan
aspirin.
Setelah
itu,
dilakukan penambahan air kedalam
campuran larutan sebanyak 2 ml. Jika
proses dekomposisi
sudah selesai
dilakukan kembali penambahan air
sebanyak 20 ml. Penambahan air
berfungsi untuk melarutkan asam salisat
yang belum bereaksi, serta menghidrolisis
asam asetat anhidrida menjadi 2 mol
asam asetat karena adanya ikatan
hidrogen pada gugus OH asam salisat
dengan air. Kemudian campuran larutan
dibiarkan pada suhu kamar sehingga
proses
kristalisasi
dimulai
dengan
melakukan penggerusan pada dinding
gelas beker. Tujuan dari pendingan dan
penggerusan adalah untuk mempercepat
pembentukan kristal aspirin. Pada suhu
rendah, molekul-molekul menjadi tidak
terlalu aktif bergerak, sehingga jarak antar
molekul semakin rapat, maka kristal akan
cepat terbentuk. Jika kristal telah
terbentuk kemudian dibiarkan di dalam es
batu. Kemudian ditambahkan air dingin
dan dilakukan pengumpulan kristal
dengan
cara
penyaringan.
Untuk
memastikan kristal yang terbentuk adalah
aspirin, maka dilakukan uji kompleks
aspirin dengan larutan tembaga (II) asetat
dan besi (III) klorida dalam tabung reaksi.
Pembentukan senyawa kompleks
aspirin dilakukan dengan cara membuat
larutan dari sedikit padatan aspirin dengan
1 mL etanol 95% dalam tabung reaksi
(dibuat sebanyak 2 tabung). Kedalam
masing-masing
tabung
tersebut,
diteteskan larutan tembaga (II) asetat dan
besi (III) klorida. Ketika diamati warna
Analisis Hasil
Hasil percobaan ini memperoleh
aspirin (asam asetil salisilat) sebanyak
H2
COOH
O
OH
H3C
OH
COOH
O
O
CH3
C
CH3
H3C C
OH
CH3
CH3
OH
CH3
CH3
OH
O
CH3
COOH
CH3 H
CH3
OH
COOH
H2PO4
CH3
H2O
SIMPULAN
Sintesis aspirin dapat dilakukan
melalui reaksi esterifikasi Fischer, yaitu
dengan cara mereaksikan asam salisilat
dan asam asetat anhidrida. Dari hasil
percobaan diperoleh 2,2734 gr aspirin,
sehingga rendemen aspirinnya 126, 3 %.
Daftar Pustaka
Achmad.
2011.
sodiqur-rifkyachmad.blogspot.com/p/laporanpendahuluan-praktikumkimia,html. (Diakses 7 Mei 2015)
Alfian,
et
al.
2014.
https://www.scribd.com/doc/2269
28478/Laporan-Kimia-OrganikPembuatan-Aspirin. (Diakses 7
Mei 2015)
Ganiswara, et al. 1987. Farmakologi dan
Terapi Edisi IV. Jakarta: FKUI.