Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Manusia

merupakan

makhluk

hidup

yang

paling

sempurna. Sebagai makhluk hidup, manusia membutuhkan


segala sesuatu untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
Manusia membutuhkan makanan, minuman, pakaian, tempat
tinggal, berlibur dan sebagainya. Oleh sebab itu, manusia
berupaya dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan demi
kelangsungan hidupnya.
Di dalam ilmu ekonomi, kelangkaan sumber daya dan
kebutuhan

manusia

ini

saling

berhubungan.

Keinginan

manusia tidak terbatas jumlahnya, sedangkan sumber daya


yang dibutuhkan terbatas. Hal ini dapat dikatan sebagai
penyebab kelangkaan sumber daya.
Orang melakukan kegiatan ekonomi karena dorongan
memenuhi kebutuhan hidup. Namun demikian ada pula halhal lain yang mendorong seseorang melakukan kegiatan
ekonomi. Alasan inilah yang disebut motif ekonomi.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa hakikat manusia sebagai makhluk sosial dan
ekonomi?
1.2.2 Apa pengertian kebutuhan dan apa saja jenis-jenis
kebutuhan?
1.2.3 Bagaimana hubungan kelangkaan sumber daya dan
kebutuhan?
1.2.4 Apa saja prinsip dan motif ekonomi?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui hakikat manusia sebagai makhluk
sosial dan ekonomi.

1.3.2 Untuk mengetahui pengertian kebutuhan dan jenis-jenis


kebutuhan.
1.3.3 Untuk mengetahui hubungan kelangkaan sumber daya
dan kebutuhan.
1.3.4 Untuk mengetahui prinip dan motif ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi
Dalam kenyataannya, manusia tidak dapat memenuhi semua
kebutuhannya dengan kemampuannya sendiri. Manusia memerlukan
bantuan orang lain sehingga kebutuhan tersebut dapat terpenuhi. Manusia
harus saling berinteraksi dengan manusia lainnya sehingga terjadi
hubungan saling membutuhkan. Hal ini disebut juga manusia sebagai
makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk sosial berfungsi1 :
a. Tolong menolong
b. Menjaga keharmonisan dalam bermasyarakat
c. Melaksanakan norma-norma yang berlaku di masyarakat
Selain

itu,

manusia

juga

sebagai

makhluk

ekonomi

(homo

economicus). Homo economicus adalah manusia sebagai makhluk


ekonomi dimana manusia memiliki kecenderungan untuk tidak pernah
merasa puas akan apa yang telah diperolehnya dan senantiasa berusaha
terus untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagai makhluk ekonomi,
manusia selalu mencari cara dan berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan memperhitungkan untung ruginya. Dengan kemampuan yang
dimilikinya manusia berusaha mencapai kepuasan dan memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan menggunakan prinsip-prinsip ekonomi. Ciriciri manusia sebagai makhluk ekonomi adalah2 :
a. Memiliki sifat tidak pernah puas dengan apa yang telah dicapainya
1 Bambang Puji Raharjo, Panduan Belajar (Yogyakarta: Primagama
Yogyakarta, 2008), hlm.1.

b. Banyak keinginan dan kebutuhan


c. Selalu mempertimbangkan pengorbanan dan manfaat dari tindakan
yang dilakukan
Manusia tidak pernah mencapai kepuasan yang sebenarnya, karena
setelah satu kebutuhan terpenuhi, akan muncul kebtuhan lain yang
menuntut untuk dipenuhi. Oleh karena itu manusia mempunyai sifat
selalu ingin meningkatkan kualitas hidupnya, maka manusia selalu
bekerja untuk meningkatkan penghasilannya.
2.2 Kebutuhan dan Jenis Kebutuhan
A. Pengertian Kebutuhan Hidup
Kebutuhan adalah perasaan kekurangan yang berasal dari dalam
diri manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan
kepuasan kepada manusia itu sendiri, baik kepuasan jasmani maupun
rohani3. Kebutuhan juga diartikan sebagai keinginan manusia yang
harus dipenuhi. Untuk mempertahankan hidup, manusia harus
memenuhi sejumlah kebutuhan dasar : makanan, pakaian, perumahan,
kesehatan,

pendidikan,

pengangkutan,

hiburan,

dan

lain-lain.

Kebutuhan ini timbul dari keinginan atau tuntutan baik yang


berhubungan dengan fisik, jasmani, dan rohani maupun tuntunan Sang
Pencipta ( Allah) dan kehidupannya.
B. Jenis Kebutuhan
Kebutuhan manusia banyak dan beraneka ragam,
bahkan tidak hanya beraneka ragam tetapi bertambah
terus

tidak

ada

habisnya.

Satu

kebutuhan

telah

terpenuhi, tentu akan datang lagi kebutuhan yang


lainnya. Kebutuhan dapat dibedakan menurut :
2 Ibid.
3 Sukwiaty, Sudirman Jamal dan Slamet Sukamto, Ekonomi (Jakarta:
Yudhistira, 2009), hlm.2.

a. Intensitas kebutuhannya
Berdasarkan
intensitas

atau

peranan

kebutuhan tersebut terhadap kelangsungan hidup


manusia, kebutuhan dibedakan atas kebutuhan :
Kebutuhan primer : kebutuhan yang mutlak harus
dipenuhi agar kita tetap hidup, seperti kebutuhan
akan makanan, pakaian, tempat tinggal, dan

sebagainya
Kebutuhan sekunder : kebutuhan ini disebut juga
kebutuhan

kultural,

kebutuhan

ini

timbul

bersamaan meningkatnya peradaban manusia


seperti: ingin makan enak, ingin pakaian yang
lebih bagus, ingin perabotan lebih bagus,nonton

film, pentas seni, dsb.


Kebutuhan tersier : kebutuhan ini ditujukan untuk
kesenangan manusia, seperti kebutuhan akan
perhiasan, mobil mewah, rumah mewah, dan
sebagainya.

b. Sifat kebutuhannya
Berdasarkan sifatnya, dasar yang digunakan
adalah

dampak

atau

pengaruhnya

kepada

diri

manusia yang dibedakan atas :

Kebutuhan jasmani : kebutuhan ini erat kaitannya


dengan

upaya

memperindah

manusia

jasmani

menjaga

manusia.

atau

Seperti

makanan, pakaian, sepatu, dsb.


Kebutuhan rohani : kebutuhan ini berupa upaya
manusia untuk memenuhi kepuasan jiwa. Seperti
:nasihat-nasihat keagamaan, musik, hiburan, dsb.

c. Waktu kebutuhannya

Berdasarkan waktu pemenuhannya, kebutuhan


dibedakan menjadi :
Kebutuhan sekarang : yaitu kebutuhan yang harus
dipenuhi sekarang juga, seperti: makan di saat

lapar atau obat-obatan pada saat sakit


Kebutuhan yang akan datang : yaitu pemenuhan
kebutuhan yang dapat ditunda untuk waktu yang
akan

datang,

misalnya:

tabungan

hari

tua,

asuransi kesehatan, dan sebagainya.


d. Subjek kebutuhannya
Berdasarkan subjek, dasar pembagiannya adalah
siapa

yang

membutuhkan

tertentu.

Dibedakan

menjadi :
kebutuhan individu : yaitu kebutuhan yang dapat
dilihat dari segi orang yang membutuhkan dan
diputuskan oleh pribadi atau dirinya sendiri.

Seperti : mobil pribadi, pakaian, dsb.


Kebutuhan masyarakat : disebut juga kebutuhan
kolektif

atau

kebutuhan

bersama,

yaitu

alat

pemuas kebutuhan yang digunakan bersama,


misalnya: telepon umum, jalan umum, WC umum,
puskesmas, dsb.
2.3 Hubungan Kelangkaan Sumber Daya dan Kebutuhan
Kebutuhan manusia itu relatif tidak terhitung banyak
jumlah serta jenisnya. Kebutuhan manusia yang tidak
terbatas antara lain disebabkan oleh pertambahan jumlah
penduduk,

penemuan

baru

dan

kemajuan

teknologi,

peningkatan keadaan sosial ekonomi, perubahan dan


perkembangan kebudayaan ekonomi.

Pada

umumnya,

jumlah dan jenis barang dan jasa kebutuhan manusia yang


ada

di

alam

ini

terbatas

jumlahnya.

Keadaan

ini

berhadapan dengan sifat manusia yang menginginkan


pemenuhan kebutuhan yang tidak terbatas. Karena adanya
kesenjangan

diantara

keduanya,

maka

terjadilaha

kelangkaan. Kelangkaan adalah suatu kondisi ketika alat


pemuas kebutuhan yang ada tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan. Akibatnya, manusia harus mengadakan pilihan
dalam memenuhi kebutuhan. Kelangkaan sumber daya
sebagai alat pemuas kebutuhan manusia terjadi karena:
a. Keterbatasan sumber daya alam.
b. Kemampuan manusia untuk mengolahnya terbatas.
c. Banyak sumber daya yang rusak karena keserakahan
manusia.
d. Peningkatan kebutuhan manusia akan barang dan jasa
lebih

cepat

daripada

kemampuan

manusia

untuk

membuat atau memperoleh sumber- sumber baru.


2.4 Prinsip dan Motif Ekonomi
A. Prinsip Ekonomi
Prinsip

ekonomi

pertimbangan
memperoleh

adalah

dengan
hasil

tindakan

pengorbanan

atau

tertentu

sebesar-besarnya,

atau

usaha
untuk
dengan

pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil


tertentu4. Ciri-ciri prinsip ekonomi adalah :
a. Selalu bersikap hemat
b. Selalu menentukan skala

prioritas

(kebutuhan

mendesak/penting didahulukan dan diurutkan sampai


kebutuhan yang tidak penting dan mendesak)
c. Selalu bertindak dengan rasional dan ekonomis
(melalui perencanaan yang matang)
d. Selalu bertindak dengan prinsip cost and benefit
(pengeluaran biaya diikuti dengan hasil yang ingin
diperoleh)
4 Bambang Puji Raharjo, op. cit. hlm.6.

Adapun penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan


ekonomi adalah :
a. Prinsip ekonomi produsen
Produsen adalah orang yang menambah nilai guna
barang dan jasa. Prinsip ekonomi produsen adalah
menghasilkan

barang

yang

keuntungan besar, melalui :


Memproduksi
barang

yang

mendatangkan
dibutuhkan

masyarakat
Memproduksi barang dengan biaya seminimal

mungkin
Memproduksi barang yang berkualitas
b. Prinsip ekonomi distributor
Distributor adalah orang yang menyalurkan
barang dan jasa. Mempertimbangkan efisiensi jarak,
biaya dan waktu yang diperlukan distributor untuk
menyalurkan barang dan jasa.
c. Prinsip ekonomi konsumen
Konsumen adalah orang yang mengurangi nilai
guna barang dan jasa. Prinsip ekonomi konsumen
adalah berusaha memenuhi kebutuhannya dengan
tingkat kemampuan yang maksimal, melalui:
Memilih barang yang benar-benar diperlukan
Dapat memilih barang dan jasa yang baik dan

terjamin
Membeli barang sesuai dengan kemampuan

B. Motif Ekonomi
Pada umumnya, orang melakukan kegiatan ekonomi
karena dorongan memenuhi kebutuhan hidup, namun
ada pula alasan lain yang mendorong orang melakukan
kegiatan ekonomi. Hal-hal atau alasan yang mendorong
seseorang melakukan kegiatan ekonomi disebut motif

ekonomi.

Motif

ekonomi

tersebut

adalah

sebagai

berikut:
a. Motif mencapai kemakmuran
Manusia
berusaha
memenuhi

kebutuhan

hidupnya baik jasmani maupun rohani dengan tujuan


manusia

untuk

(keseimbangan

mencapai

antara

kemakmuran

kebutuhan

dengan

alat

pemenuhan kebutuhan).
b. Motif memperoleh penghargaan
Untuk menunjukkan gengsi (prestise) dan harga
diri manusia melakukan dorongan ekonomi guna
memperoleh penghargaan.
c. Motif mencapai kekuasaan ekonomi
Seorang pelaku bisnis yang sudah berskala besar
ingin lebih menguasai pasar secara nasional dengan
mendirikan cabang-cabang di setiap kota. Motif
pelaku

bisnis

tersebut

didasari

dorongan

untuk

mencapai kekuasaan.
d. Motif sosial/membantu sesama
Tidak semua manusia dalam bertindak ekonomi
didorong untuk kepentingan diri sendiri, tetapi ada
pula yang berorientasi kepada kepentingan sosial
guna membantu sesama.
e. Motif memperoleh keuntungan atau laba
Manusia melakukan tindakan ekonomi didorong
oleh usaha memperoleh keuntungan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam kenyataannya, manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya dengan
kemampuannya sendiri. Manusia memerlukan bantuan orang lain sehingga
kebutuhan tersebut dapat terpenuhi. Manusia harus saling berinteraksi dengan
manusia lainnya sehingga terjadi hubungan saling membutuhkan.
Kebutuhan manusia yang jumlahnya tidak terbatas, mengharuskan
penggunaan alat pemuas kebutuhan diperhitungkan dan dipertimbangkan yaitu
mengadakan pemilihan alternatif dan melakukan skala prioritas.
Orang melakukan kegiatan ekonomi karena dorongan memenuhi
kebutuhan hidup, namun ada pula alasan lain yang mendorong orang melakukan
kegiatan ekonomi yang disebut motif ekonomi, yaitu: motif untuk mencukupi
kebutuhan, motif untuk mendapatkan keuntungan, motif untuk mendapatkan
penghargaan, motif untuk mendapatkan kekuasaan, motif berbuat sosial.
3.2 Saran
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus mempertahankan
prinsip efisiensi. Artinya, dalam memenuhi kebutuhannya maka manusia akan
mengeluarkan pengorbanan yang minimal dan untuk memperoleh kebutuhan yang
9

maksimal maka manusia akan mengeluarkan pengorbanan tertentu. Dengan


efisiensi, manusia akan selalu dapat mengoptimalkan kebutuhan dalam perilaku
ekonomi sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA
Raharjo, Bambang Puji. 2008. Panduan Belajar. Yogyakarta:
Primagama.
Sukwiati, dkk.2009. Ekonomi. Jakarta:Yudhistira.
Alam. 2008. SPM Ekonomi SMA dan MA. Jakarta: Erlangga.
Prishardoyo,

Bambang.

2005.

Jakarta.Grasindo.

10

Pelajaran

Ekonomi

1.

Anda mungkin juga menyukai