Percobaan Transpirasi Asa
Percobaan Transpirasi Asa
Latar Belakang
Transpirasi dapat dikatakan proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan
tumbuhan melalui stomata kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman melalui
kegiatan tanamn yang dapat terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil
dibandingkan dengan yang oleh stomata oleh sebab itu dalam perhitunganya besarnya
jumlah air yang hilang dari jarinagn tanaman umumnya difokuskan untuk air yang hilang
melalui stomata. Proses transpirasi berlangsung selama tumbuhan hidup ( Guritno dan
Sitompul, 1995 ).
Pengangkutan garam mineral dari akar ke daun terutama lewat xilem dan kecepatanya
dipengaruhi oleh kecepatan transpirasi. Transpirasi itu pada hakikatnya sama dengan
penguapan akan tetapi istilah penguapan tidak digunakan pada makhluk hidup.
Transpirasi tidak melalui kutikula, stomata, dan inti sel sebenarnya seluruh bagian
tanaman mengadakan transpirasi akan tetapi biasanya yang dibicarakan transpirasi
lewat daun tersebut. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi laju transpirasi adalah :
1. Membuka dan menutupnya stomata
2. Suhu daun
3. Suhu daun tanaman
Angin dapat pula mempengaruhi laju transpirasi jika udara melewati permukaan daun
tersebut lebih kering dari udara tumbuhan sekitar tersebut (Filter dan Ross, 1982 ).
Transpirasi menguntungkan tanaman, transpirasi dikatakan menguntungkan
tanaman untuk beberapa alasan yaitu :
bagi
pengawetan air oleh tumbuhan agar Bumi dapat memenuhi penduduknya yang
berkembang dengan pesat ( Dwidjoseputro, 1983 ).
Tujuan percobaan
Tujuan percobaan laju transpirasi adalah untuk mengetahui faktor internal dan faktor
eksternjal terhadap laju transpirasi tanaman Pacar air
( Balsamina
Imaptient ).
Kegunaan percobaan
Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikal test di Laboratorium
Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
-
TINJAUAN PUSTAKA
Kegiatan transpirasi dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor dalam maupun faktor
luar. Yang terhitung sebagaio faktor dalam adalah besar kecilnya daun, tebal tipisnya
daun, berlapis lilin atau tidaknya stomata. Hala-hal ini semua mempengaruhi kegiatan
trasnpirasi pada tumbuhan ( Gardner, dkk., 1991 ).
Kegiatan transpirasi secara langsung oleh tanaman dipandang lansung sebagai pertukan
karbon dan dalam hal ini transpirasi sangat penting untuk pertumbuhan tanaman yang
sedaang tumbuh menentukan banyak air jauh lebih banyak daripada jumlah terhadap
tanaman itu sendiri kecepatan hilangnya air tergantung sebagian besar pada suhu
kelembapan relatif dengan gerakan udara ( Ashari, 1995).
Pengangkutan garam-garam mineral dari akar ke daun terutama oleh xylem dan
secepatnya mempengaruhi oleh kegiatan transpirasi. Transpirasi pada hakikatnya sama
dengan penguapan, akan tetapi istilah penguapan tidak digunakan pada makhluk hidup.
Sebenarnya seluruh bagian tanaman mengadakan transpirasi karena dengan adanya
transpirasi terjadi hilangnya molekul sebagian besar adalah lewat daun hal ini
disebabkan luasnya permukaan daun dan karena daun-daun itu lebih terkena udara dari
pada bagian lain dari suatu tanaman
( Darmawan dan
Barasjah, 1982).
Stomata akan membuka jika tekanan turgor kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan
tekanan turgor oleh sel penjaga disebabkan oleh masuknya air kedalam sel penjaga
tersebut. Pergerakan air antar sel akan selalu dari sel yang mempunyai potensi air lebih
tinggike sel engan potensi lebih rendah. Tinggi rendahnya potensi air sel tergantung pada
jumlah bahan yang terlarut dari cairan tesebut, semakin banyak bahan yang terlarut maka
potensi yang terjadi pada sel semakin rendah ( Heddy, 1990 ).
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transpirasi antara lain :
mempengaruhi
mekanisme
membuka
dan
( Lakitan, 2007 ).
Angin dapat pula mempengaruhi laju transpirasi jika udara yang bergerak melewati
permukaan daun tersebut lebih kering (kelembaban nisbihnya rendah) dari udara sekitar
tumbuhan tersebut ( Gardner, dkk., 1991 ).
Kerapatan uap air diudara tergantung dengan resisitensi stomata dan kelembaban nisbih
dan juga suku udara tersebut, untuk perhitungan laju transpirasi. Kelembaban nisbih
didalam rongga substomata dianggap 100%. Jika kerapatan uap air didalam rongga
substomata sepenuhnya tergantung pada suhu ( Tjitrosoepomo, 1998 ).
Daya hantar secara langsung dipengaruhi oleh besarnya bukaan stomata. Semakin besar
bukaan stomata maka daya hantarnya akan semakin tinggi. Pada beberapa tulisan
digunakan beberap istilah resistensi stomata. Dalam hubungan ini daya hantar stomata
berbanding dengan resistensi stomata ( Cambpell, 2003 ).
BAHAN DAN METODE
Tempat Dan Waktu Percobaan
Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara, Medan yang berada pada ketinggian
25 m diatas
permukaan laut pada hari sabtu 03 Oktober 2009 pukul 11.00 WIB sampai dengan
selesai.
Bahan Dan Alat
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah tanaman
pacar air (
Balsamina Impatient ) sebagai objek percobaan yang akan diamati laju transpirasinya,
kapas sebagai bahan penutup bagian atas elenmeyer dari perlakuan, vaseline sebagai
bahan yang dioleskan pada jaringan tanaman.
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah elenmeyer sebagai wadah dalam
percobaan, kipas angin sebagai sumber angin, sinar matahari sebagai sumber cahaya,
timbangan untuk menimbang berat bobot tanaman, cutter sebagai alat bantu pemotong
dalam percobaan, gunting sebagai penggunting objek percobaan, dan alat tulis sebagai
alat pencatat data.
Prosedur Percobaan
Disiapkan bahan tanaman dalam dua kelompok yaitu 5 besar tanaman untuk
kelompok angin dan 5 buah untuk kelompok cahaya
-
Tanpa perlakuan
Dilapisi vaseline
Tanpa akar
Dipotong daun
Tanpa daun
= gr/dtk
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pengaruh Cahaya
Perlakuan
Berat
(gr)
Kontrol
Dilapisi Vaseline
Tanpa Akar
Dipotong daun
490,1
471,7
421,5
435,8
483,1
471,4
420,7
435,3
akhirLaju transpirasi
gr/menit
3 x 10-2
10-2
2,2 x 10-2
10-2
gr/detik
5,55 x 10-4
1,66 x 10-4
4,44 x 10-4
2,77 x 10-4
Tanpa daun
418,5
418,2
Perlakuan
Berat
(gr)
Kontrol
Dilapisi Vaseline
Tanpa Akar
Dipotong daun
Tanpa daun
482
427,9
437,2
432,5
433,6
481,3
427,5
436,8
432,2
433,3
10-2
1,66 x 10-4
Pengaruh Angin
akhirLaju transpirasi
gr/menit
2 x 10-2
10-2
10-2
10-2
10-2
Perhitungan
Dik
Laju Transpirasi =
Pengaruh Cahaya
1. Kontrol
= = 3 x 10-2 gr/mnt
= = 10-2 gr/mnt
= = 1,66 x 10 -4 gr/dtk
1. Tanpa Akar
= = 4,4 x 10-4gr/dtk
1. Dipotong daun
= = 10-2 gr/mnt
= = 10-2 gr/dtk
= = 2 x 10-2 gr/mnt
gr/detik
3,33 x 10-4
2,22 x 10-4
2,22 x 10-4
1,66 x 10-4
1,66 x 10-4
= = 10-2 gr/mnt
= = 2,22 x 10 -4 gr/dtk
1. Tanpa Akar
= = 10-2 gr/mnt
= = 10-2 gr/mnt
= = 10-2 gr/dtk
stomata, sehingga dengan pemotongan daun dan tanpa daun akan mempengaruhi
jumlah stomata akibatnya laju transpirasi semakin lambat. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Salisbury dan Ross ( 1992 ) myang menyatakan bahwa stomata terletak
dimana epidermis memungkinkan terjadinya pertukaran gas antara mesofil dan udara
luar. Kebanyakan air yang hilang secara uap air dari suatu daun dari dinding epidemis
karena dalam yang besar dan mesofil yang berdekatan dengan rongga-rongga dibawah
stomatab dan hilang ke udara melalui stomata.
Pada siang hari tumbuhan menerima radiasi matahari maka cahaya merupakn proses yang
mempengaruhi penguapan. Penguapan yang banyak meningkatkan laju transpirasi. Hal
ini sesuai dengan literatur Lakitan (2007) yang menyatakan peningkatan suhu yang
berlebihan sangat mengganggu proses metabolisme tubuh. Transpirasi merupakan proses
yang membutuhkan banyak energi dalam tahap penguapan dari molekul-molekul air.
Angin dapat memacu laju transpirasi jika udara bergerak melewati petrmukaan daun yang
kering . Hal ini sesui dengan literatur Lakitan (2007) yang menyatakan bahwa angin
dapat pula mmepengaruhi laju transpirasi. Angin dapat memacu laju transp[irasi bila pada
permukaan daun tersebut kering dalam kelembapan nisbih yang rendah dari udara sekitar
tumbuhan tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Laju transpirasi tertinggi pada perlakuan cahaya adalah pada perlakuan kontrol
yaitu 5,55 x 10-4 gr/dtk
2. Laju transpirasi terendah pada perlakuan cahaya adalah pada perlakuan dilapisi
vaseine dan tanpa daun yaitu 1,66 x 10-4 gr/dtk
3. Laju transpirasi tertinggi pada perlakuan angin adalah pada perlakuan kontrol
yaitu 3,33 x 10-4 gr/dtk
4. Laju transpirasi terendah pada perlakuan angin adalah pada perlakuan dipotong
daun dan tanpa daun yaitu 1,66 x 10-4 gr/dtk
5. Dari perlakuan cahaya dan angin laju teranspirasi yang tertinggi adalah perlakuan
cahaya.
Saran
Sebaiknya pada saat percobaan laju tarnspirasi, digunakan tanaman pacar air ( Balsamina
Imaptient ) yang masih muda dan berbatang hijau.
DAFTAR PUSTAKA
Ashari, S. 1995. Hortikultura Aspek Budidaya. UI Press. Jakarta.
Cambpell, N. A. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Erlangga. Jakarta.
UGM Press.
UGM Press.