Anda di halaman 1dari 27

Laporan Kasus : KMB I

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) e.c CORONARY ARTERY DISEASE (CAD)
PADA RUANG LONTARA 1 BAWAH DEPAN (BAGIAN KARDIOLOGI)
RS. WAHIDIN SUDIROHUSODO

Di susun oleh :
KELOMPOK IIIC
TAMRIN
C12113750
Preseptor Lahan

Preseptor Institusi

(...............................................)

(.................................................)

Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Makassar
2015

PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH (KMB)

Nama/RM
: Tn. L.S/ 713179
JenisKelamin
: Laki-laki
Umur
: 52 Thn
Ruangan
: Kmr. I, Kelas II bed 4, Lontara 1 bawah depan
(Bag. Kardiologi)
Tanggal : 25/5/2015
Jam : 19.00 WITA (tiba di ruang
perawatan)
Cara dengan :
Jalan kaki
Kursiroda
Brankard
Lainnya :
Datangmelalui :
UGD
Poliklinik
OK
Lainnya :

Data Pengkajian
S : 37,1 OC , P : 24 x/m, N : 84 x/m, SaO2 :-

TD :130/80 mmHg
Cara Ukur : Berdiri Berbaring
Duduk
TB : 162 Kg, BB : 61 cm,

IMT=

BB (kg)
TB2 (meter)
=
61
1,62 x 1,62
=
61
2,6569
= 22,6569 (N. 18,5-25,0)
Kesan; Normal

DiagnosaMasuk : Congestive heart failure (CHF) e.c coronary artery disease (CAD)
Diagnosis Medis : Congestive heart failure (CHF) e.c coronary artery disease (CAD)
Keluhanutama : Sesak nafas
Riwayat penyakit sekarang:
Sesak nafas dialami sejak 4 hari yang lalu, seseak saat berbaring datar/orthopnea;
ada, dispnoe on effort/DOE/sesak bila melakukan aktifitas; ada, paroksismal
nocturnal dyspnea/PND/sesak tiba-tiba yang disertai batuk: ada, nyeri dada: ada
(hilang timbul, region; pada seluruh area dada), batuk: ada disertai lendir warna
putih, mual tidak ada, muntah tidah ada, nyeri uluhati ada.
Riwayat sesak sebelumnya satu tahun yang lalu.
RiwayatAlergi : Ada/ Tidak
Makananlaut :
Obat :

Udaradingin
Debu

Lainnya :

Penggunaanalat bantu : Ya/ Tidak


Kacamata/lensakontak
Lainnya :
Gigi palsu
Riwayatpenyakit : Ya/tidak
Hipertensi : Kanker: Penyakitjantung : ada
Stroke: TB : Lainnya :
Riwayatoperasi : Ya/tidak
Merokok : Ya/ tidak
Konsumsi alcohol : Ya/tidak
Hipertensi : Kanker: Penyakitjantung : Stroke: TB : Lainnya :

Alat bantu dengar

Kruk/ walker/kursiroda
RiwayatPasien

PPOK : -

Diabetes : -

Asma : -

Hepatitis : -

Gangguan mental : -

RiwayatPenyakitKeluarga
PPOK : Asma : -

Diabetes : Hepatitis : -

Gangguan mental : -

Psikososial/Ekonomi
Status pernikahan : belummenikah
Menikah
Janda/duda
Keluarga :
tinggalbersama
tinggalsendiri
Tempattinggal :
Rumah
Panti
Lainnya :
Pekerjaan :
PNS
Wiraswasta
Pensiunan
Lainnya : Petani
Status emosi :
Kooperatif
Tidakkooperatif
Pengalamanhospitalisasi : Ya/ tidak
Keterangan :
Pasien sebelumnya pernah dirawat di RS. Di Poso kemudian dirujuk ke RS. Wahidin
Sudirohusodo
Keluhan saat pengkajian
Pasien mengatakan :
- Nyeri dada (hanya dibagian depan) namun sudah berkurang bila dibandingkan
dengan saat masuk RS.
- Kaki kiri dan kanan terdapat bengkak
- Nyeri dirasakan kadang-kadang bila melakukan pergerakan secara berlebihan.
Sumberinformasi : Pasien

Keluarga

Lainnya :

PemeriksaanFisik (Ceklistpadabagian yang tidak normal)


GangguanPenglihatan : pasien dapat melihat
Gangguanpendengaran : pasien dapat menjawab setiap pertanyaan

RESPIRASI
MATA, TELINGA, HIDUNG
INTESTINAL GASTRO VASKULAR KARDIO
NUTRISI

(sesuai dengan pertanyaan yang disampaikan)


Gangguanpenciuman : pasien dapat membedakan bau
Kemerahan : Bengkak:Drainase:
Nyeri :Lesi:
Catatan:
Mata: simetris kiri dan kanan, konjungtiva anemis, sclera tidak ictrus
Telinga: simetris kiri dan kanan, tidak ada secret, serumen tidak nampak
Hidung: simetris kiri dan kanan, tidak ada secret, polip tidak nampak

Asimetri: Takipnea : Crackles : Kananatas/bawahKiriatas/bawah


Bentuk dada :
Bradipnea :
Sputum-warna :
Batuk :
Dispnea
Wheezing:Kananatas/bawahKiriatas/bawah Modulasi O2 : lpmvia
Catatan :
Bentuk dada: simetris kiri dan kanan
RR 24 x/m, sesak nafas : tidak ada, batuk tidak ada, pernapasan cuping
hidung tidak ada
terapi oksigen : telah dihentikan
CRT < 3 detik, sianosis tidak ada
Takikardi :
Iregular:
Tingling:
Edema:
Bradikardi:
Murmur: Mati rasa :
Naditidakteraba:
Catatan :
Bunyi S1 & S2 : regular, bunyi tambahan tidak ada
Edema : ada pada kaki kiri dan kanan (derajat I; cepat menghilang, tidak
ada perubahan yang jelas pada ekstremitas)
HR 84 x/m, irama teratur
Distensi
Hipoperistaltik :
Anoreksia Diare:
Inkontinensia
Rigiditas
Hiperperistaltik :
Disfagia
Ostomi
Diet khusus Intoleransidiit
Catatan :
Catatan :
BAB 1 x/hari, konsistensi lunak

Konstipasi

penurunan BB > 10% satubulanterakhir


Dekubitus : Stage
1/2/3/4
perubahannafsumakanlebihdari 3 hari
TPN/PPN/ tube feeding
Diare-frekuensi :
/hari Malnutrisi
Catatan :
Mual dan muntah tidak ada, stomatitis tidak ada

INTEGUMEN

NEUROLOGI

GENITOURINARI/ GINEKOLOGI

Porsi makan dapat dihabiskan


Disuria
Hesitansi
Nokturia
Folley
Menopause Lendir
Frekuensi Inkontinensia hematuria Urostomy
Catatan :
BAK 5-6 x/hari, warna kuning muda

Kehamilan

Konfusi Sedasi Pupil non reaktif vertigo Tremor


tidakseimbang
Koma
letargi afasia Sakitkepala mati rasa Paralise
Semi-koma Suaraserak Seizure Tingling Kelemahan
Catatan :
GCS : E4,M6,V5
Inspeksi : KU sedang, kesadaran composmentis
Palpasi : Kekuatan otot :
.5 5
.5 5

Bengkak Diaforesis
Lembab
prosthesis Warnakulit :
terabapanas
atrofi/deformitas turgor buruk terabadingin Drainase :
Gambaran area lukadanjelaskankarakteristikluka
(Gambarkanlukanya)

Catatan :
Inspeksi:
Warna kulit: sawo matang

Luka: tidak ada


Odema pada kaki kiri dan kanan ada pada kaki kiri dan kanan (derajat I;
kedalaman 3 mm dengan waktu kembali 3 detik)
Palpasi:
Akral; hangat

NORTON SCALE (Skin Risk Assessment)

1.

Sangatbur
uk
Stupor

2.

Buruk

3.

2.

Konfusi

3.

Kondisi mental

1.

Aktivitas

1.

Ditempatti
dur

2.

Kursiroda

3.

Mobilitas

1.

2.

Sangatte
rbatas

3.

Inkontinensia

1.

Tidakmam
pubergera
k
Inkontinen
urindanalvi

2.

Selaluink
ontinenu
rin

3.

Seda
ng
Apati
s
Jalan
deng
anba
ntua
n
Agak
terba
tas
Kada
ngkada
ngink
ontin
enuri
n

Ket :
< 12 : resikotinggi decubitus, 12-15 resikosedang
decubitus, 16-20 : resikorendah

4.

Baik

4. Sadar

4. JalanSend
iri

4. Bebasber
gerak

4. Inkontine
n

(ketidak
mampuan
menahan; tidak
ada)

Skor

16

Hasil : 16
Kesan: resiko rendah dekubitus
Mengendalikanrangsan
g BAB
Mengendalikanrangsan
g BAK

Membersihkandiri
Melepasdanmemakaice
lana, membersihkan,
menyiramjamban
Makan

1.

Perlupencah
ar
1. Pakaikateter
/
takterkenda
li
1. Butuhbant
uan
1. Tergantung
orang lain
padasetiapk
egiatan
1. Tidakmamp
u

Berubahposisidariberb
aringkeduduk

1.

Tidakmamp
u

Berpindah/berjalan

1.

tidakmamp

2.
2.

2.

Kadangperl
upencahar
Kadangtakt
erkendali

3. Mandiri

3. Mandiri

Mandiri

2. Tergantun
gpadabeb
erapakegi
atan
2. Perludibant
umemoton
gmakanan
2. Dibantulebi
hdari 2
orang
2. dengankur

0
3.

Mandiri

3. Mandiri

3.

3.

Dibantu 1
atau 2
orang
dibantu 1

4. Mandiri

4. mandiri

BARTEL INDEX (Functional Status Assassment)

Memakaibaju

1.

Naikturuntangga

1.

Mandi

tidakmamp
u
1. tergantun
g

siroda
sebagiandi
bantu
2. sebagian
dibantu
2. mandiri
2.

orang
3. mandiri

3.

mandiri

Total Skor
Keterangan :
20 : Mandiri, 12-19 : ketergantunganringan, 9-11 : ketergantungansedang, 5-8 :
ketergantunganberat,
0-4 : ketergantungan total

16

Hasil: 16
Kesan: ketergantungan ringan

Riwayatjatuh 3
bulanterakhir
Diagnosis
medisskunder> 1
Alat bantu jalan

FALL RISK

u
tergantung

Menggunakaninfus
Cara
berjalan/berpindah
Status mental

Tidak = 0

Ya = 25

Tidak = 0

Ya = 15

Dibantu
orang = 0
Tidak = 0
Bed rest = 0

Penopang = 15

Orientasisesu
ai = 0

Orientasitidakse
suai = 15

Ya = 25
Lemah = 15

Furniture = 30

Terganggu =
30

0
25
15
0

Total Skor

40

Keterangan :
0-24 : tidakberesiko, 25-50 : resikorendah, > 50 : resikotinggi

NYERI

Hasil: 40
Kesan: resiko jatuh rendah

Skalanyeri :
Skala angka : 0
Face scale: 1
Lokasi : dada (daerah kiri dan kanan)
Onset : kadang-kadang
Paliatif : anjurkan untuk tarik nafas dalam
Kualitas : ringan
Medikasi :
Efeknyeri : tidak ada
Hubunganrelasi tidur
Nafsumakan aktivitas
Lainnya :

Emosi

MEDIKASI

Obat
Cairan NaCl
0,9% 500 cc

Dosis/Rute
24 jam/IV
7 tts/m

Tujuan
Mengoreksi
kehilangan
cairan dan
natrium

Furosemid 40
mg

12 jam/IV

Mengatasi
edema

Farsorbit 10
mg (isosorbit
dinitrat)

8 jam/oral

Aspilet 80 mg

24 jam/oral

Untuk
mencegah
sakit di dada
yang
disebabkan
oleh angina
Menghilangkan
rasa sakit dan
nyeri otot

Captopril 12,5
mg

8 jam/oral

Alprazolam
0,5 mg

24 jam/oral

Obat
antihipertensi
dan efektif
dalam
penanganan
dalam gagal
jantung
Pengobatan
jangka pendek,
ansietas
sedang dan
berat atau yang
berhubungan
dengan depresi

Cara KerjaObat
Merupakan garam yang
berperan penting
dalam memelihara
tekanan osmosis darah
dan jaringan
Diretik kuat untuk
menghilangkan cairan
dan garam dari tubuh.
Forosemid bekerja
bekerja menghalangi
penyerapan natrium,
klorida dan air dari
cairan yang disaring
dalam tubulus ginjal
menyebabkan
peningkatan pada
ouput urine (dieresis)
Sabagai vasodilator,
mengundurkan
pembuluh darah,
meningkatkan
persedian darah dan
oksigen ke jantung
Menghambat
prostaklandin sehingga
dapat menurunkan rasa
sakit
Menghambat ensim
pengubah angotensin
(ACE inhibitor)

Golongan
bensodiazepine (minor
transquilizer)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Tgl. 25/5/2015
EKG :

Tgl. 25/5 2015


Darah:
WBC (white blood cell)
RBC
HGB (Haemoglobin)
HCT
MCV
MCH
MCHC
PLT (Trombosit)
RDW-SD
RDW-CV
PDW
MPV
P-LCR
PCT
NEUT (infeksi bakteri)
LYMPH (infeksi virus)
MONO (fogositosis neutropil)
EO (infeksi parasit)
BASO (reaksi alergi dan anrigen: histaminperadangan)
IG

20,08 (103/ul)
4,99 (103/ul)
14,9 g/dl
45,0 %
90,2 fL
29,0 pg
33,1 g/dl
124 (10 3/ul)
49,0
15,7
14,2 fL
11,7 fL
36,4 %
0,15 %
16,4 %
1,61 %
1,80 %
0,00%
0,03 %
0,29 %

4,00-11,00
4,50-5,50
13,0-16,0
40,0-50,0
80,0-100,0
27,0-34,0
31,0-36,0
150-450
37,0-54,0
10,0-15,0
10,0-18,0
9,00-13,0
13,0-43,0
0,17-0, 35
50,0-70,0
20,0-40,0
2,00-8,00
1,00-3,00
0,00-1,00
1,4

Kesan :
Leukositosis (peningkatan leukosit dalam darah)
Trombositopenia (trombosit kurang dari normal)

KIMIA DARAH
Diabetes
Fungsi ginjal
Urem
Kreatinin

111
2,6

10-50 mg/dl
L(<1,3; P(<1.1)
mg/dl

Funsi hati
SGOT

4585

<38 U/L

126

140 mg/dl

SGPT
Penanda jantung
CK (creatinin
kinase)
CKMB
Kimia lain
Asam urat
Elektrolit
Natrium
Kalium
Klorida

6975

<41 U/L

173

L(<190);P<<167) U/L

35

<25 U/L

19,8

L(3,4-7.0);P(2,4-5,7)
mg/dl

133
5, 3
103

136-145 mmol/l
3,5-5,1 mmol/l
9,7-111 mmol/l

Kesan: Gangguan fungsi ginjal, Pengkatan enzim


Hiperusemia, hiponatremia

Hematologi
Koagulasi
PT
INR
APTT

33.7
3.20
36.7

10-14 detik
22.0-30.0 detik

GENOGRAM

Kesan :
Pemanjangan hemostatis jalur ektrensik dan intrinsik

Nama/RM
JenisKelamin
Umur
Ruangan
Kardiologi)
NO
1

ANALISA MASALAH KEPERAWATAN


Nama mahasiswa : Tamrin
: Tn. L.S/ 713179
NIM: C12113750
: Laki-laki
: 52 Thn
: Kmr. I, Kelas II bed 4, Lontara 1 bawah depan (Bag.

DATA FOKUS

ANALISA

S:
Pasien mengatakan :
- Nyeri
dada
(hanya
dibagian depan) namun
sudah
berkurang
bila
dibandingkan
dengan
saat masuk RS.
- Sesak nafas sudah tidak
lagi

Penurunan curah jantung

O:
- Edema : ada pada kaki
kiri dan kanan (derajat I;
kedalaman 3 mm dengan
waktu kembali 3 detik)
- RR 24 x/m
- Hasil lab:
SGOT 4585 U/L
SGPT 6975 U/L
2

S:
Pasien mengatakan :
- Nyeri
dada
(hanya
dibagian depan) namun
sudah
berkurang
bila
dibandingkan
dengan
saat masuk RS.
- Nyeri dirasakan kadangkadang bila melakukan

Hipertrofi ventrikel

Pemendekan miokard

Pengisian Ligth Ventrikel turun

Aliran darah tidak adekuat ke jantung

MASALAH
Penurunan cardiac
output berhubungan
dengan penurunan
kontraktilitas ventrikel
kiri.

Penurunan cardiac output

Penurunan curah jantung

Hipertrofi ventrikel

Pemendekan miokard

Pengisian Ligth Ventrikel turun

Aliran darah tidak adekuat ke jantung

Nyeri dada berhubungan


dengan penurunan
suplai darah ke
miokardium, perubahan
metabolism dan
peningkatan produksi
asam laktat

pergerakan
berlebihan.

secara

O:
- Skala angka : 0, Face
scale: 1
- Hasil laboratorium:
CK 173
CKMB 35

S:
Pasien mengatakan :
- Pasien mengatakan kaki
kiri dan kanan terdapat
bengkak
O:
- Edema : ada pada kaki
kiri dan kanan (derajat I;
kedalaman 3 mm dengan
waktu kembali 3 detik)
- Hasil lab:
Ureum 111 mg/dL
Kreatini 2,6 mg/dL

Penurunan cardiac output

Penurunan suplai O2 ke miokardium

Peningkatan hipoksia jaringan


miokardium

Perubahan metabolism miokardium

Nyeri dada

Penurunan curah jantung

Peningkatan aktivitas adregenik


simpatik

Vasokontriksi sistemik

GFR turun, Vasokontriksi ginjal

Penurunan eksresi Natrium dan H2O


dalam Urine

Penurunan urine output, peningkatan


volume plasma, peningkatan tekanan
hidrostatik

Kelebihan volume
cairan berhubungan
dengan penurunan
perfusi organ

Kelebihan volume cairan


4

S:
Pasien mengatakan :
- Nyeri dirasakan kadangkadang bila melakukan
pergerakan
secara
berlebihan.
O:
- Hasil laboratorium:
CK 173
CKMB 35
- Pasien hanya berbaring
ditempat tidur dengan
posisi
terlentang
dan

Penurunan curah jantung

Hipertrofi ventrikel

Pemendekan miokard

Pengisian Ligth Ventrikel turun

Aliran darah tidak adekuat ke jantung

Penurunan cardiac output

Penurunan suplai O2 ke miokardium

Peningkatan hipoksia jaringan

Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
ketidakseimbangan
antara suplai oksigen ke
jaringan dengan
kebutuhan sekunder
penurunan curah
jantung.

sesekali miring kiri dan


kanan.
Tingkat ketergantungan
ringan

miokardium

Perubahan metabolism miokardium

Pembatasan aktifitas

Intoleransi aktivitas

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Nama/RM
JenisKelamin
Umur
Ruangan
Kardiologi)
No
.
1

Diagnose
keperawatan
Penurunan
cardiac output
berhubungan
dengan
penurunan
kontraktilitas
ventrikel kiri.

: Tn. L.S/ 713179


: Laki-laki
: 52 Thn
: Kmr. I, Kelas II bed 4, Lontara 1 bawah depan (Bag.
Tujuan/
Intervensi
Rasional
sasaran
Dalam waktu 3 x - Kaji dan laporkan tanda - Mortalitas dan morbiditas
24 jam penurunan
penurunan curah
sehubungan Mitral
CO dapat diatasi
jantung
Insufisiensi > 24 jam
dan menunjukkan
pertama
Periksa
keadaan
klien
- Takikardi bisa terjadi pada
tanda-tanda vital
dengan
auskultasi
saat istirahat untuk
dalam batas yang
nadi
apical.
Kaji
mengkompensasi
dapat
diterima
frekuensi,
irama
penurunan kontraktilitas
(disritmia
jantung
ventrikel
terkontrol
atau
(dokumentasikan
hilang) dan bebas
disritmia)
gejala
gagal
Catat
bunyi jantung
jantung
serta
- S1 dan S2 lemah karena
haluaran urine 1-2
penurunnya kerja pompa
cc/KgBB/jam.

Evaluasi
Kriteria hasil :
- Pasien
melaporkan
penurunan
episode
dyspnea
- Pasien berperan
dalam aktivitas
mengurangi
beban kerja
jantung
- TD 110-120/ 7090 mmHg
- Nadi 80-100 x/
menit

jantung, irama gallop S3 - Pada EKG tidak


atau S4 dihasilkan
ditemukan
sebagai kompensasi
aritmia
- CRT < 3 detik
- Palpasi nadi perifer
aliran darah kedalam
- Produksi urine 1-2
serambi jantung
cc/KgBB/jam
- Penurunan curah jantung
menunjukkan penurunan
nadi yang bersifat cepat
hilang, tidak teratur
bahkan terkadang dapat
menimbulkan pulsus
- Pantau haluaran urine
alteren
dan karakteristiknya
- Respon ginjal untuk
menurunkan curah
jantung dengan menahan
cairan dan natrium,
haluaran urine biasanya
menurun selama tiga
- Istirahatkan pasien pada
hari karena perpindahan
posisi semifowler
cairan ke jaringan
- Menurunkan kebutuhan
kerja jantung dengan
cara mengurangi kerja
- Kaji perubahan sensori
jantung dan
(letargi, cemas dan
melapangkan rongga
depresi)
thorak untuk ekspansi
paru yang optimal
- Ciptakan lingkungan
Menunjukkan
tenang
ketidakadekuatan perfusi
serebral sekunder
terhadap penurunan CO
Stress
emosi menghasilkan
- Berikan support O2
vasokontriksi dan
dengan nasal kanul
meningkatkan tekanan
sesuai instruksi
darah serta kerja jantung
- Hindarkan maneuver
dinamik (mengejan - Antisipasi terjadinya
hipoksia pada
pada saat BAB)
miokardium
- Meningkatkan aliran balik
vena dan resistensi aliran
sistemik secara simultan
dan mengakibatkan
- Kolaborasi pemberian
stroke volume yang
diet jantung
tinggi sehingga beban
kerja jantung meningkat.
- Kolaborasi pemberian

terapi digitalis
- Kolaborasi pemberian
diuretic

2.

Nyeri dada
berhubungan
dengan penurunan
suplai darah ke
miokardium,
perubahan
metabolism dan
peningkatan
produksi asam
laktat

- Pengaturan diet yang baik


dapat menurunkan kerja
dan ketegangan otot
jantung
- Meningkatkan kekuatan
kontraktilitas
miokardium dan
memperlambat frekuensi
kerja jantung
- Merangsang curah jantung
yang normal dan
menurunkan gejala
kongesti diuretic blok
reabsorbsi diuretic dan
menurunkan reabsorbsi
natrium serta air.

Dalam waktu 3 x 24 - Catat karakteristik


- Variasi penampilan dan
jam
tidak
ada
nyeri, lokasi,
perilaku pasien karena
keluhan
dan
intensitas, durasi dan
nyeri
mendapatkan respon
penjalaran nyeri
penurunan
nyeri - Anjurkan pada pasien
- Nyeri berat dapat
dada.
mengakibatkan syok

untuk melaporkan
nyeri dengan segera
- Lakukan managemen
nyeri :
a.

Atur posisi
fisiologis pasien

kardiogenik dengan
dampak kematian

- Meningkatkan asupan O2
sehingga menurunkan
nyeri sekunder dari
b. Istirahatkan
iskemia jaringan
pasien
- Menurunkan kebutuhan O2
jaringan perifer sehingga
asupan ke miokardium
lebih optimal
c. Beri oksigen 2-3
Meningkatkan
kandungan
lpm
O2 jaringan dan
d. Managemen
menghindarkan iskemia
- Menurunkan stimulus nyeri
lingkungan :
tenang dan batasi
eksternal dan
pengunjung
pembatasan pengunjung
memungkinkan pasien
mendapatkan O2
maksimal
e. Ajarkan relaksasi
- Meningkatkan asupan O2
nafas dalam
dan menghindarkan

Kriteria hasil :

- Secara subjektif
pasien
mengatakn
penurunan rasa
nyeri
- TD 110-120/ 7090 mmHg
- Nadi 80-100 x/
menit
- Wajah rileks
- Tidak terjadi
penurunan
perfusi perifer

f.

Ajarkan tehnik
distraksi pada
saat nyeri

- Kolaborasi pemberian
terapi antiangina

3.

Kelebihan volume
cairan
berhubungan
dengan penurunan
perfusi organ.

Dalam waktu 3 x 24 - Kaji adanya edema


jan tidak terjadi
ekstermitas
kelebihan
volume
- Kaji TD secara periodic
cairan sistemik.

- Kaji distensi vena


jugularis

- Ukur intake dan output


cairan

- Kolaborasi :
a. Pemberian diet
tanpa garam

b.

Beri diuretic

c.

Pantau nilai
elektrolit

iskemia
- Menurunkan stimulus
dengan peningkatan
produksi endofrin dan
ankefalin yang dapat
memblok reseptor nyeri
- Bertujuan meningkatkan
aliran darah dan
mengoptimalkan O2 ke
miokardium
- Edema menandakan gagal
kongestif/ kelebihan
volume cairan
- Peningkatan TD akibat
peningkatan beban kerja
jantung sebagai dampak
peningkatan jumlah
cairan
- Cairan berlebih
meningkatkan beban
ventrikel kanan yang
dapat dipantau pada
pemeriksaan vena
jugularis
- Penurunan CO dapat
diakibatkan karena
gangguan perfusi ginjal,
retensi natrium/air dan
penurunan haluaran
urine.
- Natrium dapat
meningkatkan retensi
cairan dan meningkatkan
volume plasma yang
berdampak pada
peningkatan beban kerja
jantung
- Menurunkan volume
plasma dan retensi
cairan
- Hipokalemia dapat
membatasi keefektifan
terapi

Kriteria hasil :

- Pasien tidak sesak


- Jika ada oedema
dapat
berkurang
- Pitting edema
negative
- Produksi urin >
600 cc/hari

4.

Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
ketidakseimbanga
n antara suplai
oksigen ke
jaringan dengan
kebutuhan
sekunder
penurunan curah
jantung.

Dalam 4 x 24 jam
aktivitas pasien
sehari-hari
terpenuhi.

- Catat frekuensi dan


irama jantung atau
perubahan TD
sebelum dan sesudah
aktivitas
- Tingkatkan istirahat,
beri aktivitas ringan
- Anjurkan pasien untuk
menghindari
peningkatan tekanan
abdomen (mengejan)
- Jelaskan pola
peningkatan
aktivitas, seperti :
bangun dari kursi,
bila kuat lakukan
ambulasi lalu
istirahat
- Evaluasi TTV saat ada
kemajuan aktivitas
- Beri waktu istirahat
diantara aktivitas
- Observasi frekuensi
nafas, dysonea,
sianosis serta
diaphoresis

Kriteria hasil :
- Perubahan yang signifikan
menunjukkan penurunan - Pasien
oksigen di miokard
beraktivitas

tanpa ada
tanda-tanda
terjadinya
hipoksia atau
menunjukkan
adaptasi yang
adekuat

- Menurunkan kerja miokard


- Dapat meningkatkan beban
kerja jantung
- Adaptasi jantung terhadap
peningkatan beban
aktivitas

- Antisipasi fungsi jantung


menurun
- Tidak memaksakan jantung
bekerja terus menerus
- Antisipasi dampak
penurunnan fungsi
jantung

CATATAN IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN


Nama/RM
JenisKelamin
Umur
Ruangan
Kardiologi)

: Tn. L.S/ 713179


: Laki-laki
: 52 Thn
: Kmr. I, Kelas II bed 4, Lontara 1 bawah depan (Bag.

Diagnosa Keperawatan : Penurunan cardiac output berhubungan dengan penurunan kontraktilitas ventrikel kiri,
perubahan frekuensi, irama dan konduksi elektrikal.
Hari 1

Hari 2

Hari 3

Hari 4

Implementasi
Implementasi
Implementasi
Tgl. 25/5/2015
Tgl. 26/5/2015
Tgl. 27/5/2015
Jam: 19.10
Jam: 15.05
Jam: 09.00
- Mengkaji tanda
- Mengkaji tanda
- Mengkaji tanda
penurunan curah
penurunan curah
penurunan curah
jantung
jantung
jantung
Hasil: frekwensi
Hasil: frekwensi
Hasil: frekwensi
jantung 84 x/m, irama
jantung 80 x/m, irama
jantung 80 x/m, irama
teratur, TD 130/80
teratur, TD 110/70
teratur, TD 100/70
mmHg
mmHg
mmHg
Jam: 19.20
Jam: 15.15
Jam: 09.15
- Memantau haluaran urine - Memantau haluaran urine - Memantau haluaran urine
dan karakteristiknya
dan karakteristiknya
dan karakteristiknya
Hasil: urine 600 cc,
Hasil: urine 600 cc,
Hasil: urine 1500 cc
warna kuning muda
warna kuning muda
(dari malam) , warna
kuning muda
Jam:19.25
Jam:15.20
Jam: 09.20
- Menganjurkan istirahat
- Menganjurkan istirahat
- Menganjurkan istirahat
pasien pada posisi
pasien pada posisi
pasien pada posisi
semifowler
semifowler
semifowler
- Melanjutkan pemberian
Jam: 15.25
Jam: 09.25
O2 dengan nasal kanul - Menganjurkan pasien
- Menganjurkan pasien
sesuai instruksi bila
untuk hindarkan
untuk hindarkan
diperlukan
maneuver dinamik
maneuver dinamik
Hasil: O2 telah
(mengejan pada saat
(mengejan pada saat
dihentikan pemberian.
BAB)
BAB)
Jam: 19.30
Hasil: pasien akan
Hasil: pasien akan
- Mengobservasi pemberian
melaksanakan anjuran
melaksanakan anjuran
diet jantung
yang diberikan
yang diberikan
Hasil: pasien diberikan Jam: 15. 30
Jam: 09. 30
diit rendah garam,
- Mengobservasi pemberian - Mengobservasi pemberian
rendah purin, rendah
diet jantung
diet jantung
lemak.
Hasil: pasien diberikan
Hasil: pasien diberikan
Porsi makan 1/3 dapat
diit rendah garam,
diit rendah garam,
dihabiskan.
rendah purin, rendah
rendah purin, rendah
lemak.
lemak.
Porsi makan dapat
Porsi makan dapat
Jam: 19. 35
dihabiskan.
dihabiskan.
- Melanjutkan pemberian
Jam: 15. 35
Jam: 09. 35
obat sesuai instruksi
- Melanjutkan pemberian
- Melanjutkan pemberian
Hasil:
obat sesuai instruksi
obat sesuai instruksi
pemberian terapi
Hasil:
Hasil:
diuretic telah diberikan
pemberian terapi
pemberian
terapi
sesuai jadwal jam
diuretic telah diberikan
diuretic telah diberikan
07.00 WITA,
sesuai jadwal jam
sesuai jadwal jam

Implementasi
Tgl. 28/5/2015
Jam: 09.10
- Mengkaji tanda penurunan
curah jantung
Hasil: frekwensi jantung
84 x/m, irrama teratur,
TD 100/80 mmHg

Jam: 09.25
- Memantau haluaran urine
dan karakteristiknya
Hasil: urine 1500 cc (dari
malam) , warna kuning
muda
Jam: 09.30
- Menganjurkan istirahat
pasien pada posisi
semifowler
Jam: 09.35
- Menganjurkan pasien untuk
hindarkan maneuver
dinamik (mengejan pada
saat BAB)
Hasil: pasien akan
melaksanakan anjuran
yang diberikan
Jam: 09. 40
- Mengobservasi pemberian
diet jantung
Hasil: pasien diberikan
diit rendah garam, rendah
purin, rendah lemak.
Porsi makan dapat
dimakan (masih tersisa
sekitar enam sendok)
Jam: 09. 50
- Melanjutkan pemberian obat
sesuai instruksi
Hasil: pemberian terapi
diuretic telah diberikan
sesuai jadwal jam 07.00

Furosemid 40 mg/12
jam/IV

07.00 WITA,
Furosemid 40 mg/12
jam/oral

07.00
WITA,
Furosemid 40 mg/12
jam/oral

WITA, Furosemid 40
mg/12 jam/oral
Jam: 10.20
- Memasang EKG

2.Diagnosa Keperawatan : Nyeri dada berhubungan dengan penurunan suplai darah ke miokardium, perubahan
metabolism dan peningkatan produksi asam laktat
Hari 1
Implementasi
Tgl. 25/5/2015
Jam: 19.40

Hari 2
Implementasi
Tgl. 26/5/2015
Jam: 15.40

Hari 3
Im Implementasi
Tgl. 27/5/2015
Jam: 09.45

Hari 4
Im Implementasi
Tgl. 28/5/2015
Jam: 09.55

- Mengkaji nyeri Hasil: nyeri


dirasakan didaerah dada
kiri dan kanan, dirasakan
kadang-kadang bila pasien
terlalu bayak melakukan
gerakan, bila beristirahat
nyeri dirasakan berkurang.
Jam: 19.45
- Menanjurkan pada pasien
untuk melaporkan nyeri
dengan segera
Jam: 19.50
- Melakukan managemen
nyeri :
a. Mengatur posisi
fisiologis pasien :
semi fowler
Hasil: pasien tidur
posisi semi fowler
b. Istirahatkan pasien
dengan cukup
Hasil: pasien tidur
dengan posisi
terlentang
c. Mengajarkan relaksasi
nafas dalam
- Mengobservasi
pemberian obat
Hasil: obat aspilet tablet
telah diberikan jam 15.00

- Mengkaji nyeri Hasil:


nyeri dirasakan
didaerah dada kiri dan
kanan, sudah tidak ada
- Menganjurkan pada
pasien untuk
melaporkan nyeri
dengan segera
Jam: 15.50
- Menganjurkan pasien
untuk istirahat
- Mengobservasi pemberian
obat
Hasil: obat aspilet
tablet telah diberikan
jam 15.00

- Mengkaji nyeri, Hasil:


- Mengkaji
nyeri, Hasil:
nyeri dirasakan didaerah
nyeri dirasakan didaerah
dada kiri dan kanan,
dada kiri dan kanan,
sudah tidak ada
sudah tidak ada
- Menganjurkan pada pasien - Menganjurkan pada pasien
untuk melaporkan nyeri
untuk melaporkan nyeri
dengan segera
dengan segera
Jam: 09.50
Jam: 10.00
- Menganjurkan pasien untuk - Menganjurkan
pasien
istirahat
untuk istirahat
- Mengobservasi pemberian
- Mengobservasi pemberian
obat
obat
Hasil: obat aspilet
Hasil: obat aspilet
tablet telah diberikan
tablet telah diberikan
jam 15.00
jam 15.00
- intensitas, durasi dan
penjalaran nyeri
Hasil: nyeri dirasakan
didaerah dada kiri dan
kanan, dirasakan
kadang-kadang bila
pasien terlalu bayak
melakukan gerakan, bila
beristirahat nyeri
dirasakan berkurang.
- Anjurkan pada pasda saat
nyeri

3.Diagnosa Keperawatan : Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan perfusi organ.
Hari 1
Implementasi

Hari 2
Implementasi

Hari 3
Implementasi

Hari 4
Implementasi

Tgl. 25/5/2015
Jam: 20.00
- Mengkaji adanya edema
ekstermitas
Hasil: odema pada kaki
kiri dan kanan (derajat 1,
kedalaman 3 mm dengan
waktu kembali 3 detik)
Jam:20.05
- Mengkaji distensi vena
jugularis
Hasil: tidak ada
pembesaran vena
jugularis
- Mengobsevasi intake cairan
Hasil: terpasang NaCl
0,9% per 24 jam (7
tetes/menit), lancar
- Mengobservasi pemberian
obat.
Hasil:
pemberian terapi diuretic
telah diberikan sesuai
jadwal jam 07.00 WITA,
Furosemid 20 mg/12
jam/IV

Tgl. 26/5/2015
Jam: 15.55
- Mengkaji adanya edema
ekstermitas
Hasil: odema pada kaki
kiri dan kanan (derajat 1,
kedalaman 3 mm dengan
waktu kembali 3 detik)
Jam:16.00
- Mengkaji distensi vena
jugularis
Hasil: tidak ada
pembesaran vena
jugularis
- Mengobsevasi intake cairan
Hasil: terpasang NaCl
0,9% per 24 jam (7
tetes/menit), lancar
- Mengobservasi pemberian
obat.
Hasil:
pemberian terapi diuretic
telah diberikan sesuai
jadwal jam 07.00 WITA,
Furosemid 40 mg/12
jam/oral

Tgl. 27/5/2015
Jam: 09.50
- Mengkaji adanya edema
ekstermitas
Hasil: odema pada kaki
kiri dan kanan (derajat 1,
kedalaman 2 mm dengan
waktu kembali 3 detik)
Jam:09.55
- Mengkaji distensi vena
jugularis
Hasil: tidak ada
pembesaran vena
jugularis
- Mengobsevasi intake cairan
Hasil: terpasang NaCl
0,9% per 24 jam (7
tetes/menit), lancar
- Mengobservasi pemberian
obat.
Hasil:
pemberian terapi diuretic
telah diberikan sesuai
jadwal jam 07.00 WITA,
Furosemid 40 mg/12
jam/oral

Tgl. 28/5/2015
Jam: 10.05
- Mengkaji adanya edema
ekstermitas
Hasil: odema pada kaki
kiri dan kanan (derajat 1,
kedalaman 2 mm dengan
waktu kembali 3 detik)
Jam:10.10
- Mengkaji distensi vena
jugularis
Hasil: tidak ada
pembesaran vena jugularis
- Mengobsevasi intake cairan
Hasil: terpasang NaCl
0,9% per 24 jam (7
tetes/menit), lancar
- Mengobservasi pemberian
obat.
Hasil:
pemberian terapi diuretic
telah diberikan sesuai
jadwal jam 07.00 WITA,
Furosemid 40 mg/12
jam/oral

4. Diagnosa Keperawatan : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen ke
jaringan dengan kebutuhan sekunder penurunan curah jantung.

Hari 1
Hari 2
Hari 3
Hari 4
Implementasi
Implementasi
Implementasi
Implementasi
Tgl. 25/5/2015
Tgl. 26/5/2015
Tgl. 27/5/2015
Tgl. 28/5/2015
Jam: 20.15
Jam: 16.10
Jam: 10.00
Jam: 10.15
- Mengobservasi frekuensi
- Mengobservasi frekuensi
- Mengobservasi frekuensi - Mengobservasi frekuensi
dan irama jantung
dan irama jantung
dan irama jantung
dan irama jantung
Hasil: HR 80 x/m, irama
Hasil: HR 84 x/m, irama
Hasil: HR 80 x/m,
Hasil: HR 82 x/m, irama
teratur
teratur
irama teratur
teratur
Jam: 20.20
Jam: 16.15
Jam: 10.05
Jam: 10. 35
- Menganjurkan kepada
- Menganjurkan kepada
- Menganjurkan kepada
- Menganjurkan aktivitas,
pasien untuk istirahat,
pasien untuk istirahat,
pasien untuk istirahat,
seperti : bangun dari
beri aktivitas ringan
beri aktivitas ringan
beri aktivitas ringan
kursi, bila kuat lakukan
(kegiatan hanya
(kegiatan hanya
(kegiatan hanya
setelah itu beristirahat
dilakukan diatas tempat
dilakukan diatas tempat
dilakukan diatas
Jam: 10.40
tidur)
tidur)
tempat ridur, misalnya
- Mengobservasi frekuensi
duduk)
Jam:
16.20
nafas, dysonea, sianosis
Jam: 20.25
Menganjurkan
aktivitas,
serta diaphoresis
- Mengobservasi frekuensi
Jam: 10.10
seperti
:
bangun
dari
Hasil: RR 20 x/m, irama
- Mengobservasi frekuensi
nafas, dysonea, sianosis
kursi,
bila
kuat
lakukan
teratur, dysonea (-),
serta diaphoresis
nafas, dysonea,
setelah
itu
beristirahat
sianosis (-) dan pasien
Hasil: RR 22 x/m, irama
sianosis serta
lebih nyaman bila tidur
teratur, dysonea (-),
diaphoresis
Jam: 16.25
kepala lebih ditinggikan
sianosis (-) dan
Hasil: RR 22 x/m,
- Mengobservasi frekuensi
diaphoresis (+)
irama teratur, dysonea
nafas, dysonea, sianosis
(-), sianosis (-) dan
serta diaphoresis
pasien lebih nyaman
Hasil: RR 24 x/m, irama
bila tidur kepala lebih
teratur, dysonea (-),
ditinggikan
sianosis (-) dan
diaphoresis (+)

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama/RM
JenisKelamin
Umur
Ruangan
Kardiologi)

: Tn. L.S/ 713179


: Laki-laki
: 52 Thn
: Kmr. I, Kelas II bed 4, Lontara 1 bawah depan (Bag.

1.Diagnosa Keperawatan : Penurunan cardiac output berhubungan dengan penurunan kontraktilitas ventrikel kiri.
Hari 1

Hari 2

Implementasi
Tgl. 25/5/2015
Jam: 20.35
S:
Pasien mengatakan :
- Sesak nafas tidak ada

Implementasi
Tgl. 26/5/2015
Jam: 20.30
S:
Pasien mengatakan:
- Sesak nafas tidak ada

Implementasi
Tgl. 27/5/2015
Jam: 13.45
S:
Pasien mengatakan:
- Sesak nafas tidak ada

Implementasi
Tgl. 28/5/2015
Jam: 13.25
S:
Pasien mengatakan:
- Sesak nafas tidak ada

O:

O:

O:

O:

TD 130/80 mmHg.
HR 84 x/m, irama
teratur, RR 22 x/m,
irama teratur, suhu
36,4OC, dysonea (-),
sianosis (-) dan
diaphoresis (+)
Posisi tidur: kepala
lebih ditinggikan

TD 110/70 mmHg.
HR 84 x/m, irama
teratur, RR 24 x/m,
irama teratur, suhu
36,6OC, dysonea (-),
sianosis (-) dan
diaphoresis (+)
Posisi tidur: kepala
lebih ditinggikan

Hari 3

TD 100/70 mmHg. HR
80 x/m, irama teratur,
RR 22 x/m, irama
teratur, suhu 36,4OC,
dysonea (-), sianosis (-)
dan diaphoresis (+)
Posisi tidur: kepala
lebih ditinggikan

Hari 4

TD 100/70 mmHg. HR
82 x/m, irama teratur, RR
20 x/m, irama teratur,
suhu 36,2OC, dysonea
(-), sianosis (-) dan
diaphoresis (-)
Posisi tidur: kepala lebih
ditinggikan

A:
Masalah belum teratasi

A:
Masalah belum teratasi

A:
Masalah belum teratasi

A:
Masalah belum teratasi

P:
Tindakan dilanjutkan:

P:
Tindakan dilanjutkan:

P:
Tindakan dilanjutkan:

P:
Tindakan dilanjutkan:

- Observasi frekuensi dan


irama jantung
- Anjurkan kepada pasien
untuk istirahat, beri
aktivitas ringan
(kegiatan hanya
dilakukan diatas
tempat tidur)
- Anjurkan aktivitas,
seperti : bangun dari
kursi, bila kuat lakukan
setelah itu beristirahat
- Observasi frekuensi nafas,

- Observasi frekuensi dan


irama jantung
- Anjurkan kepada pasien
untuk istirahat, beri
aktivitas ringan
(kegiatan hanya
dilakukan diatas
tempat tidur)
- Anjurkan aktivitas,
seperti : bangun dari
kursi, bila kuat lakukan
setelah itu beristirahat
- Observasi frekuensi nafas,

- Observasi frekuensi dan


irama jantung
- Anjurkan kepada pasien
untuk istirahat, beri
aktivitas ringan
(kegiatan hanya
dilakukan diatas tempat
tidur)
- Anjurkan aktivitas,
seperti : bangun dari
kursi, bila kuat lakukan
setelah itu beristirahat
- Observasi frekuensi nafas,

- Observasi frekuensi dan


irama jantung
- Anjurkan kepada pasien
untuk istirahat, beri
aktivitas ringan (kegiatan
hanya dilakukan diatas
tempat tidur)
- Anjurkan aktivitas, seperti :
bangun dari kursi, bila
kuat lakukan setelah itu
beristirahat
- Observasi frekuensi nafas,
dysonea, sianosis serta

dysonea, sianosis serta


diaphoresis

dysonea, sianosis serta


diaphoresis

dysonea, sianosis serta


diaphoresis

diaphoresis

2.Diagnosa Keperawatan : Nyeri dada berhubungan dengan penurunan suplai darah ke miokardium, perubahan
metabolism dan peningkatan produksi asam laktat

Hari 1
Tgl. 25/5/2015
Jam: 20.45

Hari 2
Tgl. 26/5/2015
Jam: 20.35

Hari 3
Tgl. 27/5/2015
Jam: 13.50

Hari 4
Tgl. 27/5/2015
Jam: 13. 35

S:
Pasien mengatakan :
- Nyeri pada daerah dada
sudah berkurang bila
dibandingkan dengan
saat masuk RS.

S:
Pasien mengatakan :
- Nyeri pada daerah
dada sudah tidak ada

S:
Pasien mengatakan :
- Nyeri pada daerah dada
sudah tidak ada

S:
Pasien mengatakan :
- Nyeri pada daerah dada
sudah tidak ada

O:

O:

O:

O:

Ekspresi wajah tenang


Skala nyeri : 0
TD 130/80 mmHg. HR
84 x/m, irama teratur,
RR 24 x/m, irama
teratur.
Obat minum telah
diberilan sesuai dengan
jadwal pemberian

Ekspresi wajah
tenang
Skala nyeri : 0
TD 110/70 mmHg.
HR 80 x/m, irama
teratur, RR 22 x/m,
irama teratur.
Obat minum telah
diberilan sesuai
dengan jadwal
pemberian

A:
Masalah belum teratasi

A:
Masalah belum teratasi

P:
Tindakan dilanjutkan:

P:
Tindakan dilanjutkan:

- Kaji tanda penurunan curah - Kaji tanda penurunan


curah jantung
jantung
Pantau
haluaran urine dan
- Pantau haluaran urine dan
karakteristiknya
karakteristiknya
- Anjurkan istirahat pasien
- Anjurkan istirahat pasien
pada posisi semifowler
pada posisi semifowler
- Lanjutkan pemberian O2
- Lanjutkan pemberian O2
dengan nasal kanul
dengan nasal kanul
sesuai instruksi bila
sesuai instruksi bila
diperlukan

Ekspresi wajah tenang


Skala nyeri : 0
TD 100/70 mmHg. HR
80x/m, irama teratur,
RR 20 x/m, irama
teratur.
Obat minum telah
diberilan sesuai dengan
jadwal pemberian

A:
Masalah masih perlu
ditindak lanjuti
P:
Tindakan dilanjutkan:

Ekspresi wajah tenang


Skala nyeri : 0
TD 100/70 mmHg. HR
84 x/m, irama teratur, RR
20 x/m, irama teratur.
Obat minum telah
diberilan sesuai dengan
jadwal pemberian

A:
Masalah masih perlu
ditindak lanjuti
P:
Tindakan dilanjutkan:

- Kaji tanda penurunan curah


- Kaji tanda penurunan curah
jantung
- Pantau haluaran urine dan
jantung
- Pantau haluaran urine dan
karakteristiknya
- Anjurkan istirahat pasien
karakteristiknya
- Anjurkan istirahat pasien
pada posisi semifowler
pada posisi semifowler - Lanjutkan pemberian O2
- Lanjutkan pemberian O2
dengan nasal kanul sesuai
dengan nasal kanul
instruksi bila diperlukan

diperlukan
- Observasi pemberian diet
jantung
- Lanjutkan pemberian obat
sesuai instruksi

- Observasi pemberian diet


sesuai instruksi bila
diperlukan
jantung
- Lanjutkan pemberian obat - Observasi pemberian diet
jantung
sesuai instruksi
- Lanjutkan pemberian obat
sesuai instruksi

- Observasi pemberian diet


jantung
- Lanjutkan pemberian obat
sesuai instruksi

3.Diagnosa Keperawatan : Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan perfusi organ.
Hari 1
Tgl. 25/5/2015
Jam: 20.50

Hari 2
Tgl. 26/5/2015
Jam: 20.40

Hari 3
Tgl. 27/5/2015
Jam: 13.55

Hari 4
Tgl. 27/5/2015
Jam: 13.55

S:
Pasien mengatakan :

S:
Pasien mengatakan :

S:
Pasien mengatakan :

S:
Pasien mengatakan :

Sesak nafas tidak ada


Kaki kiri dan kanan
bengkak

O:
-

Odema derajat 1
(kedalaman 3 mm
dengan waktu kembali
< 3 detik), pada kaki
kiri dan kanan

A:
Masalah belum teratasi
P:
Tindakan dilanjutkan:
- Kaji adanya edema
ekstermitas
- Kaji distensi vena jugularis
- Obsevasi intake cairan
- Observasi pemberian obat
diuretic sesuai dengan
instruksi

Sesak nafas tidak


ada
Kaki kiri dan kanan
masih bengkak

O:
-

Odema derajat 1
(kedalaman 3 mm
dengan waktu
kembali < 3 detik),
pada kaki kiri dan
kanan

A:
Masalah belum teratasi
P:
Tindakan dilanjutkan:
- Kaji adanya edema
ekstermitas
- Kaji distensi vena
jugularis
- Obsevasi intake cairan
- Observasi pemberian obat
diuretic sesuai dengan

Sesak nafas tidak


ada
Kaki kiri dan kanan
sudah mulai
menurun
bengkakknya

O:

O:
-

Sesak nafas tidak ada


Kaki kiri dan kanan
sudah mulai menurun
bengkakknya

Odema derajat 1
(kedalaman 2 mm
dengan waktu
kembali < 3 detik),
pada kaki kiri dan
kanan

A:
Masalah belum teratasi
P:
Tindakan dilanjutkan:
- Kaji adanya edema
ekstermitas
- Kaji distensi vena
jugularis
- Obsevasi intake cairan
- Observasi pemberian obat
diuretic sesuai dengan

Odema derajat 1
(kedalaman 2 mm
dengan waktu kembali <
3 detik), pada kaki kiri
dan kanan

A:
Masalah belum teratasi
P:
Tindakan dilanjutkan:
- Kaji adanya edema
ekstermitas
- Kaji distensi vena jugularis
- Obsevasi intake cairan
- Observasi pemberian obat
diuretic sesuai dengan
instruksi

instruksi

instruksi

4.Diagnosa Keperawatan : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen ke
jaringan dengan kebutuhan sekunder penurunan curah jantung.

Hari 1
Tgl. 25/5/2015
Jam: 20.55

Hari 2
Tgl. 26/5/2015
Jam: 20.45

Hari 3
Tgl. 25/5/2015
Jam: 20.55

Hari 4
Tgl. 25/5/2015
Jam: 20.55

S:
Pasien mengatakan :
- Dapat duduk di
tempat tidur untuk
BAK

S:
Pasien mengatakan :
- Sudah kamar mandi
(untuk mandi)
dan tidak ada sesak

S:
Pasien mengatakan :
- Sudah dapat duduk di
kursi pada samping
tempat tidurnya

O:

O:

O:

S:
Pasien mengatakan :
- Dapat berjalan namun
kaki kanan (daerah
pergelangan kaki terasa
sakit)

Pasien masih
beristirahat diatas
tempat tidur
Aktifitas masih
ditempat dalam
memenuhi kebutuhan
harian (makan,
minum, elimisasi)

Pasien masih
beristirahat diatas
tempat tidur
Aktifitas masih
ditempat dalam
memenuhi kebutuhan
harian (makan,
minum, elimisasi)

Pasien masih
beristirahat diatas
tempat tidur
Aktifitas masih
ditempat dalam
memenuhi kebutuhan
harian (makan,
minum, elimisasi)

O:
-

Pasien masih beristirahat


diatas tempat tidur
Aktifitas masih ditempat
dalam memenuhi
kebutuhan harian (makan,
minum, elimisasi)

A:
Masalah belum teratasi

A:
Masalah belum teratasi

A:
Masalah belum teratasi

A:
Masalah belum teratasi

P:
Tindakan dilanjutkan:

P:
Tindakan dilanjutkan:

P:
Tindakan dilanjutkan:

- Observasi frekuensi dan


irama jantung
- Anjurkan kepada pasien
untuk istirahat, beri
aktivitas ringan
(kegiatan hanya
dilakukan diatas
tempat tidur)
- Anjurkan aktivitas,
seperti : bangun dari
kursi, bila kuat lakukan
setelah itu beristirahat
- Observasi frekuensi nafas,
dysonea, sianosis serta
diaphoresis

- Observasi frekuensi dan


irama jantung
- Anjurkan kepada pasien
untuk istirahat, beri
aktivitas ringan
(kegiatan hanya
dilakukan diatas
tempat tidur)
- Anjurkan aktivitas,
seperti : bangun dari
kursi, bila kuat lakukan
setelah itu beristirahat
- Observasi frekuensi nafas,
dysonea, sianosis serta
diaphoresis

- Observasi frekuensi dan


irama jantung
- Anjurkan kepada pasien
untuk istirahat, beri
aktivitas ringan
(kegiatan hanya
dilakukan diatas
tempat tidur)
- Anjurkan aktivitas,
seperti : bangun dari
kursi, bila kuat lakukan
setelah itu beristirahat
- Observasi frekuensi nafas,
dysonea, sianosis serta
diaphoresis

P:
Tindakan dilanjutkan:
- Observasi frekuensi dan irama
jantung
- Anjurkan kepada pasien untuk
istirahat, beri aktivitas
ringan (kegiatan hanya
dilakukan diatas tempat
tidur)
- Anjurkan aktivitas, seperti :
bangun dari kursi, bila kuat
lakukan setelah itu
beristirahat
- Observasi frekuensi nafas,
dysonea, sianosis serta
diaphoresis

Anda mungkin juga menyukai