Di susun oleh :
KELOMPOK IIIC
TAMRIN
C12113750
Preseptor Lahan
Preseptor Institusi
(...............................................)
(.................................................)
Profesi Ners
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Makassar
2015
Nama/RM
: Tn. L.S/ 713179
JenisKelamin
: Laki-laki
Umur
: 52 Thn
Ruangan
: Kmr. I, Kelas II bed 4, Lontara 1 bawah depan
(Bag. Kardiologi)
Tanggal : 25/5/2015
Jam : 19.00 WITA (tiba di ruang
perawatan)
Cara dengan :
Jalan kaki
Kursiroda
Brankard
Lainnya :
Datangmelalui :
UGD
Poliklinik
OK
Lainnya :
Data Pengkajian
S : 37,1 OC , P : 24 x/m, N : 84 x/m, SaO2 :-
TD :130/80 mmHg
Cara Ukur : Berdiri Berbaring
Duduk
TB : 162 Kg, BB : 61 cm,
IMT=
BB (kg)
TB2 (meter)
=
61
1,62 x 1,62
=
61
2,6569
= 22,6569 (N. 18,5-25,0)
Kesan; Normal
DiagnosaMasuk : Congestive heart failure (CHF) e.c coronary artery disease (CAD)
Diagnosis Medis : Congestive heart failure (CHF) e.c coronary artery disease (CAD)
Keluhanutama : Sesak nafas
Riwayat penyakit sekarang:
Sesak nafas dialami sejak 4 hari yang lalu, seseak saat berbaring datar/orthopnea;
ada, dispnoe on effort/DOE/sesak bila melakukan aktifitas; ada, paroksismal
nocturnal dyspnea/PND/sesak tiba-tiba yang disertai batuk: ada, nyeri dada: ada
(hilang timbul, region; pada seluruh area dada), batuk: ada disertai lendir warna
putih, mual tidak ada, muntah tidah ada, nyeri uluhati ada.
Riwayat sesak sebelumnya satu tahun yang lalu.
RiwayatAlergi : Ada/ Tidak
Makananlaut :
Obat :
Udaradingin
Debu
Lainnya :
Kruk/ walker/kursiroda
RiwayatPasien
PPOK : -
Diabetes : -
Asma : -
Hepatitis : -
Gangguan mental : -
RiwayatPenyakitKeluarga
PPOK : Asma : -
Diabetes : Hepatitis : -
Gangguan mental : -
Psikososial/Ekonomi
Status pernikahan : belummenikah
Menikah
Janda/duda
Keluarga :
tinggalbersama
tinggalsendiri
Tempattinggal :
Rumah
Panti
Lainnya :
Pekerjaan :
PNS
Wiraswasta
Pensiunan
Lainnya : Petani
Status emosi :
Kooperatif
Tidakkooperatif
Pengalamanhospitalisasi : Ya/ tidak
Keterangan :
Pasien sebelumnya pernah dirawat di RS. Di Poso kemudian dirujuk ke RS. Wahidin
Sudirohusodo
Keluhan saat pengkajian
Pasien mengatakan :
- Nyeri dada (hanya dibagian depan) namun sudah berkurang bila dibandingkan
dengan saat masuk RS.
- Kaki kiri dan kanan terdapat bengkak
- Nyeri dirasakan kadang-kadang bila melakukan pergerakan secara berlebihan.
Sumberinformasi : Pasien
Keluarga
Lainnya :
RESPIRASI
MATA, TELINGA, HIDUNG
INTESTINAL GASTRO VASKULAR KARDIO
NUTRISI
Konstipasi
INTEGUMEN
NEUROLOGI
GENITOURINARI/ GINEKOLOGI
Kehamilan
Bengkak Diaforesis
Lembab
prosthesis Warnakulit :
terabapanas
atrofi/deformitas turgor buruk terabadingin Drainase :
Gambaran area lukadanjelaskankarakteristikluka
(Gambarkanlukanya)
Catatan :
Inspeksi:
Warna kulit: sawo matang
1.
Sangatbur
uk
Stupor
2.
Buruk
3.
2.
Konfusi
3.
Kondisi mental
1.
Aktivitas
1.
Ditempatti
dur
2.
Kursiroda
3.
Mobilitas
1.
2.
Sangatte
rbatas
3.
Inkontinensia
1.
Tidakmam
pubergera
k
Inkontinen
urindanalvi
2.
Selaluink
ontinenu
rin
3.
Seda
ng
Apati
s
Jalan
deng
anba
ntua
n
Agak
terba
tas
Kada
ngkada
ngink
ontin
enuri
n
Ket :
< 12 : resikotinggi decubitus, 12-15 resikosedang
decubitus, 16-20 : resikorendah
4.
Baik
4. Sadar
4. JalanSend
iri
4. Bebasber
gerak
4. Inkontine
n
(ketidak
mampuan
menahan; tidak
ada)
Skor
16
Hasil : 16
Kesan: resiko rendah dekubitus
Mengendalikanrangsan
g BAB
Mengendalikanrangsan
g BAK
Membersihkandiri
Melepasdanmemakaice
lana, membersihkan,
menyiramjamban
Makan
1.
Perlupencah
ar
1. Pakaikateter
/
takterkenda
li
1. Butuhbant
uan
1. Tergantung
orang lain
padasetiapk
egiatan
1. Tidakmamp
u
Berubahposisidariberb
aringkeduduk
1.
Tidakmamp
u
Berpindah/berjalan
1.
tidakmamp
2.
2.
2.
Kadangperl
upencahar
Kadangtakt
erkendali
3. Mandiri
3. Mandiri
Mandiri
2. Tergantun
gpadabeb
erapakegi
atan
2. Perludibant
umemoton
gmakanan
2. Dibantulebi
hdari 2
orang
2. dengankur
0
3.
Mandiri
3. Mandiri
3.
3.
Dibantu 1
atau 2
orang
dibantu 1
4. Mandiri
4. mandiri
Memakaibaju
1.
Naikturuntangga
1.
Mandi
tidakmamp
u
1. tergantun
g
siroda
sebagiandi
bantu
2. sebagian
dibantu
2. mandiri
2.
orang
3. mandiri
3.
mandiri
Total Skor
Keterangan :
20 : Mandiri, 12-19 : ketergantunganringan, 9-11 : ketergantungansedang, 5-8 :
ketergantunganberat,
0-4 : ketergantungan total
16
Hasil: 16
Kesan: ketergantungan ringan
Riwayatjatuh 3
bulanterakhir
Diagnosis
medisskunder> 1
Alat bantu jalan
FALL RISK
u
tergantung
Menggunakaninfus
Cara
berjalan/berpindah
Status mental
Tidak = 0
Ya = 25
Tidak = 0
Ya = 15
Dibantu
orang = 0
Tidak = 0
Bed rest = 0
Penopang = 15
Orientasisesu
ai = 0
Orientasitidakse
suai = 15
Ya = 25
Lemah = 15
Furniture = 30
Terganggu =
30
0
25
15
0
Total Skor
40
Keterangan :
0-24 : tidakberesiko, 25-50 : resikorendah, > 50 : resikotinggi
NYERI
Hasil: 40
Kesan: resiko jatuh rendah
Skalanyeri :
Skala angka : 0
Face scale: 1
Lokasi : dada (daerah kiri dan kanan)
Onset : kadang-kadang
Paliatif : anjurkan untuk tarik nafas dalam
Kualitas : ringan
Medikasi :
Efeknyeri : tidak ada
Hubunganrelasi tidur
Nafsumakan aktivitas
Lainnya :
Emosi
MEDIKASI
Obat
Cairan NaCl
0,9% 500 cc
Dosis/Rute
24 jam/IV
7 tts/m
Tujuan
Mengoreksi
kehilangan
cairan dan
natrium
Furosemid 40
mg
12 jam/IV
Mengatasi
edema
Farsorbit 10
mg (isosorbit
dinitrat)
8 jam/oral
Aspilet 80 mg
24 jam/oral
Untuk
mencegah
sakit di dada
yang
disebabkan
oleh angina
Menghilangkan
rasa sakit dan
nyeri otot
Captopril 12,5
mg
8 jam/oral
Alprazolam
0,5 mg
24 jam/oral
Obat
antihipertensi
dan efektif
dalam
penanganan
dalam gagal
jantung
Pengobatan
jangka pendek,
ansietas
sedang dan
berat atau yang
berhubungan
dengan depresi
Cara KerjaObat
Merupakan garam yang
berperan penting
dalam memelihara
tekanan osmosis darah
dan jaringan
Diretik kuat untuk
menghilangkan cairan
dan garam dari tubuh.
Forosemid bekerja
bekerja menghalangi
penyerapan natrium,
klorida dan air dari
cairan yang disaring
dalam tubulus ginjal
menyebabkan
peningkatan pada
ouput urine (dieresis)
Sabagai vasodilator,
mengundurkan
pembuluh darah,
meningkatkan
persedian darah dan
oksigen ke jantung
Menghambat
prostaklandin sehingga
dapat menurunkan rasa
sakit
Menghambat ensim
pengubah angotensin
(ACE inhibitor)
Golongan
bensodiazepine (minor
transquilizer)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tgl. 25/5/2015
EKG :
20,08 (103/ul)
4,99 (103/ul)
14,9 g/dl
45,0 %
90,2 fL
29,0 pg
33,1 g/dl
124 (10 3/ul)
49,0
15,7
14,2 fL
11,7 fL
36,4 %
0,15 %
16,4 %
1,61 %
1,80 %
0,00%
0,03 %
0,29 %
4,00-11,00
4,50-5,50
13,0-16,0
40,0-50,0
80,0-100,0
27,0-34,0
31,0-36,0
150-450
37,0-54,0
10,0-15,0
10,0-18,0
9,00-13,0
13,0-43,0
0,17-0, 35
50,0-70,0
20,0-40,0
2,00-8,00
1,00-3,00
0,00-1,00
1,4
Kesan :
Leukositosis (peningkatan leukosit dalam darah)
Trombositopenia (trombosit kurang dari normal)
KIMIA DARAH
Diabetes
Fungsi ginjal
Urem
Kreatinin
111
2,6
10-50 mg/dl
L(<1,3; P(<1.1)
mg/dl
Funsi hati
SGOT
4585
<38 U/L
126
140 mg/dl
SGPT
Penanda jantung
CK (creatinin
kinase)
CKMB
Kimia lain
Asam urat
Elektrolit
Natrium
Kalium
Klorida
6975
<41 U/L
173
L(<190);P<<167) U/L
35
<25 U/L
19,8
L(3,4-7.0);P(2,4-5,7)
mg/dl
133
5, 3
103
136-145 mmol/l
3,5-5,1 mmol/l
9,7-111 mmol/l
Hematologi
Koagulasi
PT
INR
APTT
33.7
3.20
36.7
10-14 detik
22.0-30.0 detik
GENOGRAM
Kesan :
Pemanjangan hemostatis jalur ektrensik dan intrinsik
Nama/RM
JenisKelamin
Umur
Ruangan
Kardiologi)
NO
1
DATA FOKUS
ANALISA
S:
Pasien mengatakan :
- Nyeri
dada
(hanya
dibagian depan) namun
sudah
berkurang
bila
dibandingkan
dengan
saat masuk RS.
- Sesak nafas sudah tidak
lagi
O:
- Edema : ada pada kaki
kiri dan kanan (derajat I;
kedalaman 3 mm dengan
waktu kembali 3 detik)
- RR 24 x/m
- Hasil lab:
SGOT 4585 U/L
SGPT 6975 U/L
2
S:
Pasien mengatakan :
- Nyeri
dada
(hanya
dibagian depan) namun
sudah
berkurang
bila
dibandingkan
dengan
saat masuk RS.
- Nyeri dirasakan kadangkadang bila melakukan
Hipertrofi ventrikel
Pemendekan miokard
MASALAH
Penurunan cardiac
output berhubungan
dengan penurunan
kontraktilitas ventrikel
kiri.
Hipertrofi ventrikel
Pemendekan miokard
pergerakan
berlebihan.
secara
O:
- Skala angka : 0, Face
scale: 1
- Hasil laboratorium:
CK 173
CKMB 35
S:
Pasien mengatakan :
- Pasien mengatakan kaki
kiri dan kanan terdapat
bengkak
O:
- Edema : ada pada kaki
kiri dan kanan (derajat I;
kedalaman 3 mm dengan
waktu kembali 3 detik)
- Hasil lab:
Ureum 111 mg/dL
Kreatini 2,6 mg/dL
Nyeri dada
Vasokontriksi sistemik
Kelebihan volume
cairan berhubungan
dengan penurunan
perfusi organ
S:
Pasien mengatakan :
- Nyeri dirasakan kadangkadang bila melakukan
pergerakan
secara
berlebihan.
O:
- Hasil laboratorium:
CK 173
CKMB 35
- Pasien hanya berbaring
ditempat tidur dengan
posisi
terlentang
dan
Hipertrofi ventrikel
Pemendekan miokard
Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan
ketidakseimbangan
antara suplai oksigen ke
jaringan dengan
kebutuhan sekunder
penurunan curah
jantung.
miokardium
Pembatasan aktifitas
Intoleransi aktivitas
Diagnose
keperawatan
Penurunan
cardiac output
berhubungan
dengan
penurunan
kontraktilitas
ventrikel kiri.
Evaluasi
Kriteria hasil :
- Pasien
melaporkan
penurunan
episode
dyspnea
- Pasien berperan
dalam aktivitas
mengurangi
beban kerja
jantung
- TD 110-120/ 7090 mmHg
- Nadi 80-100 x/
menit
terapi digitalis
- Kolaborasi pemberian
diuretic
2.
Nyeri dada
berhubungan
dengan penurunan
suplai darah ke
miokardium,
perubahan
metabolism dan
peningkatan
produksi asam
laktat
untuk melaporkan
nyeri dengan segera
- Lakukan managemen
nyeri :
a.
Atur posisi
fisiologis pasien
kardiogenik dengan
dampak kematian
- Meningkatkan asupan O2
sehingga menurunkan
nyeri sekunder dari
b. Istirahatkan
iskemia jaringan
pasien
- Menurunkan kebutuhan O2
jaringan perifer sehingga
asupan ke miokardium
lebih optimal
c. Beri oksigen 2-3
Meningkatkan
kandungan
lpm
O2 jaringan dan
d. Managemen
menghindarkan iskemia
- Menurunkan stimulus nyeri
lingkungan :
tenang dan batasi
eksternal dan
pengunjung
pembatasan pengunjung
memungkinkan pasien
mendapatkan O2
maksimal
e. Ajarkan relaksasi
- Meningkatkan asupan O2
nafas dalam
dan menghindarkan
Kriteria hasil :
- Secara subjektif
pasien
mengatakn
penurunan rasa
nyeri
- TD 110-120/ 7090 mmHg
- Nadi 80-100 x/
menit
- Wajah rileks
- Tidak terjadi
penurunan
perfusi perifer
f.
Ajarkan tehnik
distraksi pada
saat nyeri
- Kolaborasi pemberian
terapi antiangina
3.
Kelebihan volume
cairan
berhubungan
dengan penurunan
perfusi organ.
- Kolaborasi :
a. Pemberian diet
tanpa garam
b.
Beri diuretic
c.
Pantau nilai
elektrolit
iskemia
- Menurunkan stimulus
dengan peningkatan
produksi endofrin dan
ankefalin yang dapat
memblok reseptor nyeri
- Bertujuan meningkatkan
aliran darah dan
mengoptimalkan O2 ke
miokardium
- Edema menandakan gagal
kongestif/ kelebihan
volume cairan
- Peningkatan TD akibat
peningkatan beban kerja
jantung sebagai dampak
peningkatan jumlah
cairan
- Cairan berlebih
meningkatkan beban
ventrikel kanan yang
dapat dipantau pada
pemeriksaan vena
jugularis
- Penurunan CO dapat
diakibatkan karena
gangguan perfusi ginjal,
retensi natrium/air dan
penurunan haluaran
urine.
- Natrium dapat
meningkatkan retensi
cairan dan meningkatkan
volume plasma yang
berdampak pada
peningkatan beban kerja
jantung
- Menurunkan volume
plasma dan retensi
cairan
- Hipokalemia dapat
membatasi keefektifan
terapi
Kriteria hasil :
4.
Intoleransi
aktivitas
berhubungan
dengan
ketidakseimbanga
n antara suplai
oksigen ke
jaringan dengan
kebutuhan
sekunder
penurunan curah
jantung.
Dalam 4 x 24 jam
aktivitas pasien
sehari-hari
terpenuhi.
Kriteria hasil :
- Perubahan yang signifikan
menunjukkan penurunan - Pasien
oksigen di miokard
beraktivitas
tanpa ada
tanda-tanda
terjadinya
hipoksia atau
menunjukkan
adaptasi yang
adekuat
Diagnosa Keperawatan : Penurunan cardiac output berhubungan dengan penurunan kontraktilitas ventrikel kiri,
perubahan frekuensi, irama dan konduksi elektrikal.
Hari 1
Hari 2
Hari 3
Hari 4
Implementasi
Implementasi
Implementasi
Tgl. 25/5/2015
Tgl. 26/5/2015
Tgl. 27/5/2015
Jam: 19.10
Jam: 15.05
Jam: 09.00
- Mengkaji tanda
- Mengkaji tanda
- Mengkaji tanda
penurunan curah
penurunan curah
penurunan curah
jantung
jantung
jantung
Hasil: frekwensi
Hasil: frekwensi
Hasil: frekwensi
jantung 84 x/m, irama
jantung 80 x/m, irama
jantung 80 x/m, irama
teratur, TD 130/80
teratur, TD 110/70
teratur, TD 100/70
mmHg
mmHg
mmHg
Jam: 19.20
Jam: 15.15
Jam: 09.15
- Memantau haluaran urine - Memantau haluaran urine - Memantau haluaran urine
dan karakteristiknya
dan karakteristiknya
dan karakteristiknya
Hasil: urine 600 cc,
Hasil: urine 600 cc,
Hasil: urine 1500 cc
warna kuning muda
warna kuning muda
(dari malam) , warna
kuning muda
Jam:19.25
Jam:15.20
Jam: 09.20
- Menganjurkan istirahat
- Menganjurkan istirahat
- Menganjurkan istirahat
pasien pada posisi
pasien pada posisi
pasien pada posisi
semifowler
semifowler
semifowler
- Melanjutkan pemberian
Jam: 15.25
Jam: 09.25
O2 dengan nasal kanul - Menganjurkan pasien
- Menganjurkan pasien
sesuai instruksi bila
untuk hindarkan
untuk hindarkan
diperlukan
maneuver dinamik
maneuver dinamik
Hasil: O2 telah
(mengejan pada saat
(mengejan pada saat
dihentikan pemberian.
BAB)
BAB)
Jam: 19.30
Hasil: pasien akan
Hasil: pasien akan
- Mengobservasi pemberian
melaksanakan anjuran
melaksanakan anjuran
diet jantung
yang diberikan
yang diberikan
Hasil: pasien diberikan Jam: 15. 30
Jam: 09. 30
diit rendah garam,
- Mengobservasi pemberian - Mengobservasi pemberian
rendah purin, rendah
diet jantung
diet jantung
lemak.
Hasil: pasien diberikan
Hasil: pasien diberikan
Porsi makan 1/3 dapat
diit rendah garam,
diit rendah garam,
dihabiskan.
rendah purin, rendah
rendah purin, rendah
lemak.
lemak.
Porsi makan dapat
Porsi makan dapat
Jam: 19. 35
dihabiskan.
dihabiskan.
- Melanjutkan pemberian
Jam: 15. 35
Jam: 09. 35
obat sesuai instruksi
- Melanjutkan pemberian
- Melanjutkan pemberian
Hasil:
obat sesuai instruksi
obat sesuai instruksi
pemberian terapi
Hasil:
Hasil:
diuretic telah diberikan
pemberian terapi
pemberian
terapi
sesuai jadwal jam
diuretic telah diberikan
diuretic telah diberikan
07.00 WITA,
sesuai jadwal jam
sesuai jadwal jam
Implementasi
Tgl. 28/5/2015
Jam: 09.10
- Mengkaji tanda penurunan
curah jantung
Hasil: frekwensi jantung
84 x/m, irrama teratur,
TD 100/80 mmHg
Jam: 09.25
- Memantau haluaran urine
dan karakteristiknya
Hasil: urine 1500 cc (dari
malam) , warna kuning
muda
Jam: 09.30
- Menganjurkan istirahat
pasien pada posisi
semifowler
Jam: 09.35
- Menganjurkan pasien untuk
hindarkan maneuver
dinamik (mengejan pada
saat BAB)
Hasil: pasien akan
melaksanakan anjuran
yang diberikan
Jam: 09. 40
- Mengobservasi pemberian
diet jantung
Hasil: pasien diberikan
diit rendah garam, rendah
purin, rendah lemak.
Porsi makan dapat
dimakan (masih tersisa
sekitar enam sendok)
Jam: 09. 50
- Melanjutkan pemberian obat
sesuai instruksi
Hasil: pemberian terapi
diuretic telah diberikan
sesuai jadwal jam 07.00
Furosemid 40 mg/12
jam/IV
07.00 WITA,
Furosemid 40 mg/12
jam/oral
07.00
WITA,
Furosemid 40 mg/12
jam/oral
WITA, Furosemid 40
mg/12 jam/oral
Jam: 10.20
- Memasang EKG
2.Diagnosa Keperawatan : Nyeri dada berhubungan dengan penurunan suplai darah ke miokardium, perubahan
metabolism dan peningkatan produksi asam laktat
Hari 1
Implementasi
Tgl. 25/5/2015
Jam: 19.40
Hari 2
Implementasi
Tgl. 26/5/2015
Jam: 15.40
Hari 3
Im Implementasi
Tgl. 27/5/2015
Jam: 09.45
Hari 4
Im Implementasi
Tgl. 28/5/2015
Jam: 09.55
3.Diagnosa Keperawatan : Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan perfusi organ.
Hari 1
Implementasi
Hari 2
Implementasi
Hari 3
Implementasi
Hari 4
Implementasi
Tgl. 25/5/2015
Jam: 20.00
- Mengkaji adanya edema
ekstermitas
Hasil: odema pada kaki
kiri dan kanan (derajat 1,
kedalaman 3 mm dengan
waktu kembali 3 detik)
Jam:20.05
- Mengkaji distensi vena
jugularis
Hasil: tidak ada
pembesaran vena
jugularis
- Mengobsevasi intake cairan
Hasil: terpasang NaCl
0,9% per 24 jam (7
tetes/menit), lancar
- Mengobservasi pemberian
obat.
Hasil:
pemberian terapi diuretic
telah diberikan sesuai
jadwal jam 07.00 WITA,
Furosemid 20 mg/12
jam/IV
Tgl. 26/5/2015
Jam: 15.55
- Mengkaji adanya edema
ekstermitas
Hasil: odema pada kaki
kiri dan kanan (derajat 1,
kedalaman 3 mm dengan
waktu kembali 3 detik)
Jam:16.00
- Mengkaji distensi vena
jugularis
Hasil: tidak ada
pembesaran vena
jugularis
- Mengobsevasi intake cairan
Hasil: terpasang NaCl
0,9% per 24 jam (7
tetes/menit), lancar
- Mengobservasi pemberian
obat.
Hasil:
pemberian terapi diuretic
telah diberikan sesuai
jadwal jam 07.00 WITA,
Furosemid 40 mg/12
jam/oral
Tgl. 27/5/2015
Jam: 09.50
- Mengkaji adanya edema
ekstermitas
Hasil: odema pada kaki
kiri dan kanan (derajat 1,
kedalaman 2 mm dengan
waktu kembali 3 detik)
Jam:09.55
- Mengkaji distensi vena
jugularis
Hasil: tidak ada
pembesaran vena
jugularis
- Mengobsevasi intake cairan
Hasil: terpasang NaCl
0,9% per 24 jam (7
tetes/menit), lancar
- Mengobservasi pemberian
obat.
Hasil:
pemberian terapi diuretic
telah diberikan sesuai
jadwal jam 07.00 WITA,
Furosemid 40 mg/12
jam/oral
Tgl. 28/5/2015
Jam: 10.05
- Mengkaji adanya edema
ekstermitas
Hasil: odema pada kaki
kiri dan kanan (derajat 1,
kedalaman 2 mm dengan
waktu kembali 3 detik)
Jam:10.10
- Mengkaji distensi vena
jugularis
Hasil: tidak ada
pembesaran vena jugularis
- Mengobsevasi intake cairan
Hasil: terpasang NaCl
0,9% per 24 jam (7
tetes/menit), lancar
- Mengobservasi pemberian
obat.
Hasil:
pemberian terapi diuretic
telah diberikan sesuai
jadwal jam 07.00 WITA,
Furosemid 40 mg/12
jam/oral
4. Diagnosa Keperawatan : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen ke
jaringan dengan kebutuhan sekunder penurunan curah jantung.
Hari 1
Hari 2
Hari 3
Hari 4
Implementasi
Implementasi
Implementasi
Implementasi
Tgl. 25/5/2015
Tgl. 26/5/2015
Tgl. 27/5/2015
Tgl. 28/5/2015
Jam: 20.15
Jam: 16.10
Jam: 10.00
Jam: 10.15
- Mengobservasi frekuensi
- Mengobservasi frekuensi
- Mengobservasi frekuensi - Mengobservasi frekuensi
dan irama jantung
dan irama jantung
dan irama jantung
dan irama jantung
Hasil: HR 80 x/m, irama
Hasil: HR 84 x/m, irama
Hasil: HR 80 x/m,
Hasil: HR 82 x/m, irama
teratur
teratur
irama teratur
teratur
Jam: 20.20
Jam: 16.15
Jam: 10.05
Jam: 10. 35
- Menganjurkan kepada
- Menganjurkan kepada
- Menganjurkan kepada
- Menganjurkan aktivitas,
pasien untuk istirahat,
pasien untuk istirahat,
pasien untuk istirahat,
seperti : bangun dari
beri aktivitas ringan
beri aktivitas ringan
beri aktivitas ringan
kursi, bila kuat lakukan
(kegiatan hanya
(kegiatan hanya
(kegiatan hanya
setelah itu beristirahat
dilakukan diatas tempat
dilakukan diatas tempat
dilakukan diatas
Jam: 10.40
tidur)
tidur)
tempat ridur, misalnya
- Mengobservasi frekuensi
duduk)
Jam:
16.20
nafas, dysonea, sianosis
Jam: 20.25
Menganjurkan
aktivitas,
serta diaphoresis
- Mengobservasi frekuensi
Jam: 10.10
seperti
:
bangun
dari
Hasil: RR 20 x/m, irama
- Mengobservasi frekuensi
nafas, dysonea, sianosis
kursi,
bila
kuat
lakukan
teratur, dysonea (-),
serta diaphoresis
nafas, dysonea,
setelah
itu
beristirahat
sianosis (-) dan pasien
Hasil: RR 22 x/m, irama
sianosis serta
lebih nyaman bila tidur
teratur, dysonea (-),
diaphoresis
Jam: 16.25
kepala lebih ditinggikan
sianosis (-) dan
Hasil: RR 22 x/m,
- Mengobservasi frekuensi
diaphoresis (+)
irama teratur, dysonea
nafas, dysonea, sianosis
(-), sianosis (-) dan
serta diaphoresis
pasien lebih nyaman
Hasil: RR 24 x/m, irama
bila tidur kepala lebih
teratur, dysonea (-),
ditinggikan
sianosis (-) dan
diaphoresis (+)
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama/RM
JenisKelamin
Umur
Ruangan
Kardiologi)
1.Diagnosa Keperawatan : Penurunan cardiac output berhubungan dengan penurunan kontraktilitas ventrikel kiri.
Hari 1
Hari 2
Implementasi
Tgl. 25/5/2015
Jam: 20.35
S:
Pasien mengatakan :
- Sesak nafas tidak ada
Implementasi
Tgl. 26/5/2015
Jam: 20.30
S:
Pasien mengatakan:
- Sesak nafas tidak ada
Implementasi
Tgl. 27/5/2015
Jam: 13.45
S:
Pasien mengatakan:
- Sesak nafas tidak ada
Implementasi
Tgl. 28/5/2015
Jam: 13.25
S:
Pasien mengatakan:
- Sesak nafas tidak ada
O:
O:
O:
O:
TD 130/80 mmHg.
HR 84 x/m, irama
teratur, RR 22 x/m,
irama teratur, suhu
36,4OC, dysonea (-),
sianosis (-) dan
diaphoresis (+)
Posisi tidur: kepala
lebih ditinggikan
TD 110/70 mmHg.
HR 84 x/m, irama
teratur, RR 24 x/m,
irama teratur, suhu
36,6OC, dysonea (-),
sianosis (-) dan
diaphoresis (+)
Posisi tidur: kepala
lebih ditinggikan
Hari 3
TD 100/70 mmHg. HR
80 x/m, irama teratur,
RR 22 x/m, irama
teratur, suhu 36,4OC,
dysonea (-), sianosis (-)
dan diaphoresis (+)
Posisi tidur: kepala
lebih ditinggikan
Hari 4
TD 100/70 mmHg. HR
82 x/m, irama teratur, RR
20 x/m, irama teratur,
suhu 36,2OC, dysonea
(-), sianosis (-) dan
diaphoresis (-)
Posisi tidur: kepala lebih
ditinggikan
A:
Masalah belum teratasi
A:
Masalah belum teratasi
A:
Masalah belum teratasi
A:
Masalah belum teratasi
P:
Tindakan dilanjutkan:
P:
Tindakan dilanjutkan:
P:
Tindakan dilanjutkan:
P:
Tindakan dilanjutkan:
diaphoresis
2.Diagnosa Keperawatan : Nyeri dada berhubungan dengan penurunan suplai darah ke miokardium, perubahan
metabolism dan peningkatan produksi asam laktat
Hari 1
Tgl. 25/5/2015
Jam: 20.45
Hari 2
Tgl. 26/5/2015
Jam: 20.35
Hari 3
Tgl. 27/5/2015
Jam: 13.50
Hari 4
Tgl. 27/5/2015
Jam: 13. 35
S:
Pasien mengatakan :
- Nyeri pada daerah dada
sudah berkurang bila
dibandingkan dengan
saat masuk RS.
S:
Pasien mengatakan :
- Nyeri pada daerah
dada sudah tidak ada
S:
Pasien mengatakan :
- Nyeri pada daerah dada
sudah tidak ada
S:
Pasien mengatakan :
- Nyeri pada daerah dada
sudah tidak ada
O:
O:
O:
O:
Ekspresi wajah
tenang
Skala nyeri : 0
TD 110/70 mmHg.
HR 80 x/m, irama
teratur, RR 22 x/m,
irama teratur.
Obat minum telah
diberilan sesuai
dengan jadwal
pemberian
A:
Masalah belum teratasi
A:
Masalah belum teratasi
P:
Tindakan dilanjutkan:
P:
Tindakan dilanjutkan:
A:
Masalah masih perlu
ditindak lanjuti
P:
Tindakan dilanjutkan:
A:
Masalah masih perlu
ditindak lanjuti
P:
Tindakan dilanjutkan:
diperlukan
- Observasi pemberian diet
jantung
- Lanjutkan pemberian obat
sesuai instruksi
3.Diagnosa Keperawatan : Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan perfusi organ.
Hari 1
Tgl. 25/5/2015
Jam: 20.50
Hari 2
Tgl. 26/5/2015
Jam: 20.40
Hari 3
Tgl. 27/5/2015
Jam: 13.55
Hari 4
Tgl. 27/5/2015
Jam: 13.55
S:
Pasien mengatakan :
S:
Pasien mengatakan :
S:
Pasien mengatakan :
S:
Pasien mengatakan :
O:
-
Odema derajat 1
(kedalaman 3 mm
dengan waktu kembali
< 3 detik), pada kaki
kiri dan kanan
A:
Masalah belum teratasi
P:
Tindakan dilanjutkan:
- Kaji adanya edema
ekstermitas
- Kaji distensi vena jugularis
- Obsevasi intake cairan
- Observasi pemberian obat
diuretic sesuai dengan
instruksi
O:
-
Odema derajat 1
(kedalaman 3 mm
dengan waktu
kembali < 3 detik),
pada kaki kiri dan
kanan
A:
Masalah belum teratasi
P:
Tindakan dilanjutkan:
- Kaji adanya edema
ekstermitas
- Kaji distensi vena
jugularis
- Obsevasi intake cairan
- Observasi pemberian obat
diuretic sesuai dengan
O:
O:
-
Odema derajat 1
(kedalaman 2 mm
dengan waktu
kembali < 3 detik),
pada kaki kiri dan
kanan
A:
Masalah belum teratasi
P:
Tindakan dilanjutkan:
- Kaji adanya edema
ekstermitas
- Kaji distensi vena
jugularis
- Obsevasi intake cairan
- Observasi pemberian obat
diuretic sesuai dengan
Odema derajat 1
(kedalaman 2 mm
dengan waktu kembali <
3 detik), pada kaki kiri
dan kanan
A:
Masalah belum teratasi
P:
Tindakan dilanjutkan:
- Kaji adanya edema
ekstermitas
- Kaji distensi vena jugularis
- Obsevasi intake cairan
- Observasi pemberian obat
diuretic sesuai dengan
instruksi
instruksi
instruksi
4.Diagnosa Keperawatan : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen ke
jaringan dengan kebutuhan sekunder penurunan curah jantung.
Hari 1
Tgl. 25/5/2015
Jam: 20.55
Hari 2
Tgl. 26/5/2015
Jam: 20.45
Hari 3
Tgl. 25/5/2015
Jam: 20.55
Hari 4
Tgl. 25/5/2015
Jam: 20.55
S:
Pasien mengatakan :
- Dapat duduk di
tempat tidur untuk
BAK
S:
Pasien mengatakan :
- Sudah kamar mandi
(untuk mandi)
dan tidak ada sesak
S:
Pasien mengatakan :
- Sudah dapat duduk di
kursi pada samping
tempat tidurnya
O:
O:
O:
S:
Pasien mengatakan :
- Dapat berjalan namun
kaki kanan (daerah
pergelangan kaki terasa
sakit)
Pasien masih
beristirahat diatas
tempat tidur
Aktifitas masih
ditempat dalam
memenuhi kebutuhan
harian (makan,
minum, elimisasi)
Pasien masih
beristirahat diatas
tempat tidur
Aktifitas masih
ditempat dalam
memenuhi kebutuhan
harian (makan,
minum, elimisasi)
Pasien masih
beristirahat diatas
tempat tidur
Aktifitas masih
ditempat dalam
memenuhi kebutuhan
harian (makan,
minum, elimisasi)
O:
-
A:
Masalah belum teratasi
A:
Masalah belum teratasi
A:
Masalah belum teratasi
A:
Masalah belum teratasi
P:
Tindakan dilanjutkan:
P:
Tindakan dilanjutkan:
P:
Tindakan dilanjutkan:
P:
Tindakan dilanjutkan:
- Observasi frekuensi dan irama
jantung
- Anjurkan kepada pasien untuk
istirahat, beri aktivitas
ringan (kegiatan hanya
dilakukan diatas tempat
tidur)
- Anjurkan aktivitas, seperti :
bangun dari kursi, bila kuat
lakukan setelah itu
beristirahat
- Observasi frekuensi nafas,
dysonea, sianosis serta
diaphoresis