Anda di halaman 1dari 32

PRESENTASI KASUS

SMF ILMU KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
2014

Uretritis Gonore Akut


Case Presentation Session

CRS-Uretritis Gonore Akut

IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien
Umur
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Status
Pendidikan
Alamat
Tanggal periksa

:
:
:
:
:
:
:
:

Tn. T
26 tahun
Laki - laki
Karyawan swasta di Jakarta
Belum menikah
SMA
Ciparay
4Juni 2014

ANAMNESIS
Keluhan Utama : keluar nanah dari
kemaluan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poliklinik kulit
kelamin RSUD Baleendah dengan keluhan
keluar nanah dari kemaluannya sejak 3 hari
SMRS. Keluhan muncul secara tiba-tiba,
dirasakan terus-menerus namun tidak
disadari pasien, kadang banyak kadang
sedikit. Setiap kali bangun pagi pasien
mengaku di celana dalamnya selalu
terdapat bercakan nanahnya.

Keluhan disertai rasa nyeri, gatal, dan


panas pada ujung kemaluannya serta terlihat
memerah namun tidak bengkak. Rasa nyeri juga
lebih dirasakan terutama ketika pasien BAK.
Pasien juga mengeluhkan adanya nyeri pada
waktu ereksi.
Pasien menyangkal menjadi lebih sering
kencing, ataupun kencing disertai dengan adanya
darah. Serta tidak ada nyeri di daerah perut
bawah ataupun pinbggang belakang

Pasien belum menikah, namun


diketahui satu minggu yang lalu pasien
melakukan hubungan seksual dengan
wanita teman dekatnya. Saat melakukan
hubungan pasien tidak menggunakan
kondom.
Untuk keluhannya saat ini pasien
belum pernah melakukan pengobatan
apapun.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien belum pernah menderita
penyakit yang sama sebelumnya.
Habitualis dan Lingkungan
Pasien bekerja sebagai karyawan di
salah satu perusahaan swasta di Jakarta.
pasien pulang ke ciparay 1 bulan sekali.
Meskipun belum menikah namun pasien
sering melakukan hubungan seksual
dengan perempuan teman dekatnya. Riw
perilaku seksual lain tidak diketahui.

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital

Tensi : Tidak dilakukan pemeriksaan

Nadi : Tidak dilakukan pemeriksaan

RR
: Tidak dilakukan pemeriksaan

Suhu : Tidak dilakukan pemeriksaan

Kepala/Leher : Pembesaran KGB (-)


Thorax
Cor/Pulmo : Tidak dilakukan
pemeriksaan
Abdomen
:
Hepar/Lien : Tidak dilakukan
pemeriksaan
Ektremitas
: Pembesaran KGB (+) di
inguinal sinistra

Foto Lesi Pasien

Status Venerologi
Corpus penis : tidak ditemukan
kelainan
Preputium
: (-) pasien telah
disirkumsisi
Glans penis : tampak hiperemis
OUE
: eritem (+), edema (-),
discharge (+)
Scrotum
: tidak ditemukan
kelainan
Epididimis
: tidak ada nyeri tekan
Testis
: tidak ada nyeri tekan
Discharge
: purulen, berwarna
putih kekuningan

DIAGNOSIS BANDING
Uretritis Gonore
Uretritis Non-Gonore (Klamidiosis)

USULAN PEMERIKSAAN
Pewarnaan Gram

Perbedaan Manfes Uretritis GO & Non-GO


Uretritis GO

Uretritis Non-GO

Masa Inkubasi

2-8 hari

7-14 hari

Onset

Tiba-tiba

Bertahap

Duh

Purulen, banyak

Mukopurulen, lebih
sedikit

Dysuria

Ringan

Berat

DIAGNOSIS KERJA

Uretritis Gonore Akut

PENATALAKSANAAN
Nonmedikamentosa :
Edukasi tentang penyakit, cara penularan, dan
komplikasinya
Pentingnya mematuhi pengobatan yang diberikan
Hindari hubungan seksual sebelum sembuh dan
memakai kondom
Pengobatan harus dilakukan pada pasangan tetapnya
Medikamentosa :
Tiamfenikol 6x500 gram
Ciprofloksasin 2x1
Asam mefenamat 2x1

GONORE
CRS-Uretritis Gonore Akut

DEFINISI
Penyakit
Infeksi
Menular
Seksual
yang disebabkan oleh
bakteri
Neisseria
gonorrhoeae,
bakteri diplokokkus gram negatif.

EPIDEMIOLOGI
Walaupun semua golongan rentan
terinfeksi penyakit ini, tetapi insidens
tertingginya berkisar pada usia 15-35
tahun. Di antara populasi wanita pada
tahun 2000, insidens tertinggi terjadi
pada usia 15 -19 tahun (715,6 per
100.000) sebaliknya pada laki-laki
insidens rata-rata tertinggi terjadi pada
usia 20-24 tahun (589,7 per 100.000).

ETIOLOGI
disebabkan oleh Neisseria gonorrhea
Gonokok termasuk golongan diplokok
bersifat tahan asam
Kuman ini bersifat negative gram, tidak
tahan lama di udara bebas dan tidak
tahan desinfektan.
Masa inkubasi gonore sangat singkat,
bervariasi antara 2-10 hari terkadang
lebih lama

MANIFESTASI KLINIS
Pria dari ujung uretra keluar duh tubuh
mukopurulen, edema dan eritema pada
OUE. Terdapat juga keluhan berupa rasa
gatal dan panas dibagian distal uretra,
disuria, kadang disertai perasaan nyeri pada
waktu ereksi.
Wanita

duh
tubuh
endoserviks
mukopuluren, pada wanita sulit ditentukan
karena pada umumnya bersifat asimtomatik,
dapat disertai nyeri perut bagian bawah.

PATOFISIOLOGI
Berbagai macam factor yang
mempengaruhi
cara
gonokokus
memediasi
virulensi
dan
patogenisitasnya. Pili dapat membantu
pergerakan gonokokus ke permukaan
mukosa. Membran protein luar seperti
protein
opacity
associated
(Opa)
meningkatkan
perlekatan
antara
gonokokus (bentuk koloni padat pada
kultur media) dan juga meningkatkan
perlekatan dengan fagosit.

Cont...
Gonokokus melekat pada sel
mukosa host (dengan bantuan pili dan
protein Opa) dan kemudian penetrasi
seluruhnya dan di antara sel dalam ruang
subepitel. Karakteristik respon host oleh
invasi dengan neutrofil, diikuti dengan
pengelupasan
epitel,
pembentukan
mikroabses submukosal, dan discharge
puluren.

DIAGNOSIS
Diagnosis penyakit ini ditegakkan
atas dasar anamnesis, pemeriksaan klinis,
dan
pemeriksaan
penunjang
yang
dilakukan terdiri atas :
Sediaan Langsung
Kultur (biakan)
Test Definitif

KOMPLIKASI
Komplikasi lokal pada pria biasanya
berupa tisonitis (radang kelenjar Tyson),
parauretritis, littritis (radang kelenjar
Littre), dan cowperitis (radang kelenjar
Cowper ). Selain itu infeksi dapat pula
menjalar ke atas (asendens) sehingga
terjadi prostatitis, vesikulitis, funikulitis,
epididimitis, yang dapat menimbulkan
infertilitas.

Pada wanita, infeksi pada serviks


(servisitis gonore) dapat menimbulkan
komplikasi shalpingitis, ataupun penyakit
radang panggul. Selain itu, bila infeksi
mengenai
uretra
dapat
terjadi
parauretritis, sedangkan pada kelenjar
Batholini akan menyebabkan terjadinya
bartholinitis.
Komplikasi diseminata pada pria dan
wanita dapat berupa arthritis, miokarditis,
endokarditis, perikarditis, meningitis dan
dermatitis.

PENATALAKSANAAN
Nonmedikamentosa
Bila memungkinkan memungkinkan, periksa dan
obati pasangan seksual tetapnya.
Anjuran abstinensia sampai terbukti sembuh
secara laboratories, dan bila tidak dapat
menahan diri anjurkan untuk memakai kondom.
Konseling : jelaskan mengenai penyakit gonore,
kemungkinan komplikasi, cara penularan, serta
pentingnya pengobatan pasangan.
Konseling
mengenai
kemungkinan
resiko
tertular HIV

Medikamentosa
Obat pilihan : Ofloksasin 400 mg per oral dosis
tunggal.
Obat alternative :
Siprofloksasin 500 mg per oral dosis tunggal
atau
Seftriakson 250 mg injeksi intramuscular dosis
tunggal atau
Kanamisin 2 gram injeksi intramuscular dosis
tunggal atau
Tiamfenikol 3,5 gram per oral dosis tunggal
Cefixim 400 mg per oral

PENATALAKSANAAN MEDIKAMENTOSA PADA KASUS


Tiamfenikol 6x500 gram
Ciprofloksasin 2x1
Asam mefenamat 2x1

PENATALAKSANAAN SESUAI PEDOMAN NASIONAL PENANGANAN IMS 2011

PENATALAKSANAAN SESUAI PEDOMAN NASIONAL PENANGANAN IMS 2011

Pengobatan Uretritis
Gonokokus

Pengobatan Uretritis NonGonokokus

Sefiksim 400 mg, dosis


tunggal, per oral

Azitromisin 1 g, dosis tunggal,


per oral ATAU

Levofloksasin* 500 mg, dosis Doksisiklin* 2x100 mg, per


tunggal, per oral
oral, 7 hari
Pilihan Pengobatan Lain
Kanamisin 2 g, injeksi IM,
dosis tunggal ATAU

Eritromisin 4x500 mg, per


oral, 7 hari

Tiamfenikol 3,5 g, per oral,


dosis tunggal ATAU
Seftriakson 250 mg, injeksi
IM, dosis tunggal
*Tidak boleh diberikan pada anak dibawah 12 tahun

TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai