DEMAM DENGUE
Disusun oleh:
Galuh Dharanindya Ica Manohara
112011101087
Dokter Pembimbing:
dr. Sugeng Budi Rahardjo, Sp.PD
LAPORAN KASUS
Page 2
: Ny.ATS
Jenis kelamin
: Perempuan
Umur
: 37 tahun
Status
: Menikah
Agama
: Islam
Alamat
Pekerjaan
Tanggal MRS
: 5 Juli 2015
Tanggal pemeriksaan
: 6 Juli 2015
B. ANAMNESIS
Keluhan utama : lemas, pusing
Pasien
mengeluh demam naik turun sejak 5 hari yang lalu. Pasien mengeluhkan
badan terasa lemas dan sakit semua, pusing (+), nyeri perut (-), BAB (+)
konsistensi normal 1 kali sehari berwarna kuning kecoklatan dan BAK (+)
tidak ada nyeri saat BAK. Sebelumnya, pada hari ke-3 demam pasien
memeriksakan diri ke dokter dan mendapat obat sehingga pasien merasa
lebih baik, namun pada hari ke-5 pasien mengeluh demam lagi dengan
suhu tubuh naik turun disertai mual-mual namun tidak muntah. Kemudian
pasien cek lab dan mendapatkan trombosit yang menurun sehingga pasien
datang ke RSD Dr. Soebandi Jember
LAPORAN KASUS
Page 3
Sistem Serebrospinal
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Pernafasan
(-), Pernafasan cuping hidung (-), Retraksi dinding dada (-), dan tidak
ada ketertinggalan gerak.
Sistem Urogenital
kuning jernih.
Sistem Integumentum
di
sistem
kardiovaskuler,
pernapasan,
urogenital,
dan
integumentum.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
Nadi
Pernafasan
Suhu
Tinggi Badan
Berat Badan
IMT
: cukup
: compos mentis
: 100/70 mmHg
: 84 x/menit, reguler, kuat
: 20 x/menit, thoracoabdominal, reguler
: 36,8o C
: 155 cm
: 52 Kg
: 21,64 (kesan status gizi cukup)
LAPORAN KASUS
Page 4
Kepala:
sinistra
sinistra
Leher:
dyspneu (-)
Thorax
o Cor:
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
o Pulmo:
Inspeksi
: simetris, retraksi- /-
Palpasi
: fremitus N/N
Perkusi
: sonor
Auskultasi
Abdomen:
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
: timpani
LAPORAN KASUS
Page 5
Palpasi
Extremitas :
Akral Hangat
Oedem
Extremitas Atas
Dextra
Sinistra
(+)
(+)
(-)
(-)
Extremitas Bawah
Dextra
Sinistra
(+)
(+)
(-)
(-)
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan
HEMATOLOGI
LENGKAP (DL)
Hemoglobin
Laju Endap Darah
Leukosit
Hitung Jenis
Hematokrit
Trombosit
GULA DARAH
Glukosa Sewaktu
SEROLOGIIMUNOLOGI
Dengue Blood
Dengue Blood IgM
Dengue Blood IgG
Hasil
Pemeriksaan
Normal
Satuan
13,6
45/70
3,0
3/-/-/9/63/15
gr/dL
mm/jam
109/L
39,4
61
12,0-16,0
0-25
4,5-11
Eo/bas/stab/seg/lim
/mono
0-4/0-1/3-5/5462/25-33/2-6
36-46
150-450
130 stik
<200
mg/dL
Negatip
Positip
Negatip
Negatip
%
109/L
E. ASSESMENT
Demam Dengue
F. PLANNING
Terapi :
Inf. futrolit 14 tpm
Inj. Ranitidin 2x 1
Inj. Cebactam 2x1
LAPORAN KASUS
Page 6
Monitoring:
o Vital Sign
o Gejala klinis
Edukasi:
o Menjelaskan tentang penyakit, pemeriksaan yang perlu dilakukan
dan tindakan medis kepada pasien serta keluarga.
o Menjelaskan kemungkinan komplikasi dan prognosis kepada
pasien dan keluarga
o Menjelaskan tentang faktor risiko yang perlu dihindari nantinya
2.2 Follow Up
A. Pemeriksaan Fisik
5 Juli 2015
S
O
Demam hari
ke-5
KU: lemah
Kes:
compos
mentis
TD:
120/80
mmHg
N: 90x/mnt
RR: 20/mnt
Tax: 37,2 oC
K/L:a/i/c/d:-/-/-/Thorax: c/p: dbN
Abd: cembung,
BU
(+)
N,
timpani, soepel
Ext:
Akral
hangat
di
keempat akral,
tak ada oedem
6 Juli 2015
Lemas, pusing
KU: lemah
Kes:
compos
mentis
TD:
100/70
mmHg
N: 84x/mnt
RR: 20/mnt
Tax: 36,8 oC
K/L:a/i/c/d:-/-/-/Thorax: c/p: dbN
Abd: cembung,
BU
(+)
N,
timpani, soepel
Ext:
Akral
hangat
di
keempat akral,
tak ada oedem
7 Juli 2015
Tidak
ada
keluhan
KU: cukup
Kes:
compos
mentis
TD:
120/70
mmHg
N: 88x/mnt
RR: 20/mnt
Tax: 36,4 oC
K/L:a/i/c/d:-/-/-/Thorax: c/p: dbN
Abd: cembung,
BU
(+)
N,
timpani, soepel
Ext:
Akral
hangat
di
keempat akral,
tak ada oedem
LAPORAN KASUS
8 Juli 2015
Tidak
ada
keluhan
KU: cukup
Kes:
compos
mentis
TD:
120/70
mmHg
N: 88x/mnt
RR: 20/mnt
Tax: 36,6 oC
K/L:a/i/c/d:-/-/-/Thorax: c/p: dbN
Abd: cembung,
BU
(+)
N,
timpani, soepel
Ext:
Akral
hangat
di
keempat akral,
tak ada oedem
Demam Dengue
trombositopenia+
Page 7
susp.
Demam
dengue
Inf. Asering 30 tpm
Inj. Omeprazol 2x1
Inj. Trolit 3x1
susp.
Demam
dengue
Inf. futrolit 14
tpm
Inj. Ranitidin 2x
1
Inj.
Cebactam
2x1
Inj.
Metilprednisolo
ne 2x 125 mg
P/o Psidii 3x1
P/o Sucralfat 3x
CI
Inf. futrolit 14
tpm
Inj. Ranitidin 2x
1
Inj.
Cebactam
2x1
Inj.
Metilprednisolo
ne 2x 125 mg
P/o Psidii 3x1
P/o Sucralfat 3x
CI
Inf. futrolit 14
tpm
Inj. Ranitidin 2x
1
Inj. Cebactam
2x1
Inj.
Metilprednisolo
ne 2x 125 mg
P/o Psidii 3x1
P/o Sucralfat 3x
CI
B. Pemeriksaan Penunjang
Jenis
Hasil Pemeriksaan
5 Juli
6 Juli
7 Juli 2015
Pemeriksaan
2015
2015
13,6
45/70
12,6
Normal
Satua
n
HEMATOLOGI
LENGKAP (DL)
Hemoglobin
Laju Endap
Darah
13,6
Sampel
12,0-16,0
0-25
tidak cukup
gr/dL
mm/j
am
untuk
Leukosit
Hitung Jenis
3,0
3/-/-/9/63
3,1
diperiksa
5,8
4,5-11
109/L
-/-/-/65/32/3 Eo/bas/stab/seg/lim/
/15
mono
0-4/0-1/3-5/54-
Hematokrit
Trombosit
GULA DARAH
Glukosa
39,4
61
130 stik
36,6
54
39,1
64
62/25-33/2-6
36-46
150-450
%
109/L
<200
mg/d
Sewaktu
SEROLOGIIMUNOLOGI
Dengue Blood
Dengue Blood
Negatip
Negatip
IgM
LAPORAN KASUS
Page 8
Dengue Blood
Positip
Negatip
IgG
BAB 3. PEMBAHASAN
1. Definisi
Demam dengue atau dengue fever (DF) dan demam berdarah dengue (DBD)
atau dengue haemorrhagic fever (DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan
oleh virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti dengan manifestasi
klinis demam, nyeri otot atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam,
limfadenopati, trombositopenia, dan diatesis hemoragik (Suhendro, 2006). Pada
DBD
terjadi
perembesan
plasma
yang
ditandai
oleh
hemokonsentrasi
LAPORAN KASUS
Page 9
LAPORAN KASUS
Page 10
Dengue adalah penyakit daerah tropis dan ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypti. Nyamuk ini adalah nyamuk rumah yang menggigit pada siang hari.
Faktor risiko penting pada DHF adalah serotipe virus, dan faktor penderita seperti
umur, status imunitas, dan predisposisi genetis. Vektor utama penyakit DBD
adalah nyamuk Aedes aegypti (diderah perkotaan) dan Aedes albopictus (didaerah
pedesaan). Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti adalah :
diperdebatkan. Berdasarkan data yang ada, terdapat bukti yang kuat bahwa
mekanisme imunopatologis berperan dalam terjadinya demam berdarah dengue
dan sindrom renjatan dengue (Suhendro, 2006).
Virus dengue (Aedes aegypti), setelah memasuki tubuh akan melekat pada
monosit dan masuk ke dalam monosit. Kemudian terbentuk mekanisme aferen
(penempelan beberapa segmen dari sehingga terbentuk reseptor Fc). Monosit yang
mengandung virus menyebar ke hati, limpa, usus, sumsum tulang, dan terjadi
viremia (mekanisme eferen). Pada saat yang bersamaan sel monosit yang telah
terinfeksi akan mengadakan interaksi dengan berbagai system humoral, seperti
system komplemen, yang akan mengeluarkan substansi inflamasi, pengeluaran
sitokin, dan tromboplastin yang mempengaruhi permeabilitas kapiler dan
mengaktifasi faktor koagulasi. Mekanisme ini disebut mekanisme efektor.
Selain itu masuknya virus dengue akan membangkitakn respons imun
melalui system pertahanan alamiah (innate immune system), pada system ini
komplemen memegang peran utama. Aktifitas komplemen tersebut dapat memalui
LAPORAN KASUS
Page 11
LAPORAN KASUS
Page 12
LAPORAN KASUS
Page 13
LAPORAN KASUS
Page 14
Mendekati akhir dari fase demam dijumpai petekie pada kaki bagian
dorsal, lengan atas, dan tangan.
Manifestasi perdarahan:
-
Manifestasi perdarahan
Mudah lebam dan berdarah pada daerah tusukan untuk jalur vena
LAPORAN KASUS
Page 15
Hematuria (jarang)
Menorrhagia
Tanda perembesan plasma seperti efusi pleura dan asites, edema pada
dinding kandung empedu. Foto dada (dengan posisi right lateral decubitus
= RLD) dan ultrasonografi dapat mendeteksi perembesan plasma tersebut.
Terjadi penurunan kadar albumin >0.5g/dL dari nilai dasar / <3.5 g% yang
merupakan bukti tidak langsung dari tanda perembesan plasma
LAPORAN KASUS
Page 16
7. Langkah Diagnostik
Diagnosis DBD/DSS ditegakkan berdasarkan criteria klinis dan laboratorium
(WHO,2011)
Kriteria klinis :
Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas, berlangsung terusmenerus selama 2-7 hari
Pembesaran hati
Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi (20
mmHg), hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, dan pasien
tampak gelisah.
Kriteria laboratorium:
Trombositopenia (100.000/mikroliter)
Dua
kriteria
klinis
pertama
ditambah
trombositopenia
dan
Page 17
Pada kasus syok, hematokrit yang tinggi dan trombositopenia yang jelas,
mendukung diagnosis DSS
Nilai LED yang rendah (<10 mm/jam) saat syok membedakan DSS dari
syok sepsis
Derajat
DD
Lab
gejala
Leukopenia
(jumlah
Nyeri kepala
leukosit
Nyeri retro-orbital
4000 sel/mm3
Nyeri otot
)
Trombositope
Nyeri sendi/tulang
Ruam kulit
trombosit <
makulopapular
100.000
Manifestasi
sel/mm3 )
Peningkatan
perdarahan
nia (jumlah
hematokrit
(5%-10%)
Tidak ada
bukti
perembesan
DBD
LAPORAN KASUS
plasma
Trombositopeni
a (<100.000
Page 18
sel/mm3 ),
perembesan plasma
peningkatan
hematokrit
II
20%)
Trombositopeni
a (<100.000
sel/mm3 ),
peningkatan
hematokrit
III
IV
20%)
Trombositopeni
ditambah kegagalan
a (<100.000
sel/mm3 ),
peningkatan
hematokrit
menurun)
Syok hebat dengan tekanan
20%)
Trombositopeni
a (<100.000
terdeteksi
sel/mm3 ),
peningkatan
hematokrit
20%)
LAPORAN KASUS
Kondisi Pasien
Page 19
Demam
(+)
Mual muntah
(+)
Nyeri kepala
Nyeri retroorbital
Nyeri otot
Ruam kulit
(-)
Manifestasi perdarahan
(+)
Leukopeni
(+)
Trombositopeni
(+)
(-)
(+)
(-)
(+)
(-)
8. Komplikasi
Demam Dengue
Perdarahan dapat terjadi pada pasien dengan ulkus peptik, trombositopenia hebat,
dan trauma.
Demam Berdarah Dengue
Ensefalopati dengue dapat terjadi pada DBD dengan atau tanpa syok.
Edema paru dan/ atau gagal jantung seringkali terjadi akibat overloading
pemberian cairan pada masa perembesan plasma
LAPORAN KASUS
Page 20
9. Diagnosis banding
Selama fase akut penyakit, sulit untuk membedakan DBD dari demam
dengue dan penyakit virus lain yang ditemukan di daerah tropis. Maka
untuk membedakan dengan campak, rubela, demam chikungunya,
leptospirosis, malaria, demam tifoid, perlu ditanyakan gejala penyerta
lainnya yang terjadi bersama demam. Pemeriksaan laboratorium
diperlukan sesuai indikasi.
LAPORAN KASUS
Page 21
IgM
Positif
Positif
Negative
Negatif
Keterangan
Apabila
klinis
mengarah
infeksi
pada
ke
dengue,
fase
penyembuhan IgM
dan IgG diulang
11. Tanda kegawatan
Tanda kegawatan dapat terjadi pada setiap fase pada perjalanan penyakit infeksi
dengue, seperti berikut.
LAPORAN KASUS
Page 22
Cairan rumatan + 5%
defisit (ml)
750
1500
2000
2500
2850
3200
3550
3900
4250
4600
4950
5300
LAPORAN KASUS
Page 23
Cairan: 20 ml/kg cairan bolus dalam 10-15 menit, bila tekanan darah sudah
didapat cairan selanjutnya sesuai algoritma pada derajat III
LAPORAN KASUS
Page 24
Bila syok belum teratasi: setelah 10ml/kg pertama diulang 10 ml/kg, dapat
diberikan bersama koloid 10-30ml/kgBB secepatnya dalam 1 jam dan koreksi
hasil laboratorium yang tidak normal
LAPORAN KASUS
Page 25
DAFTAR PUSTAKA
Sinha A, Sazawal S, Kumar R, et al: 1999. Typhoid fever in children aged less
than 5 years. Lancet 354:734737.18.
Departemen Kesehatan RI. Data Surveilans tahun 1994. Jakarta, 1995 p43. Data
Surveialns tahun 1996. Ditjen P2M Direktorat Epidemiologi dan Imunisasi
Subdirektorat Surveilans. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2996. P. 37.
Suhendro, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Demam Berdarah Dengue.
Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
World Health Organization: Strengthening implementation of the global strategy
for dengue fever/dengue haemorrhagic fever prevention and control.
Report of the Informal Consultation, World Health Organization, October
1820, 1999, Geneva, 2000.
World Health Organization: Dengue Hemorrhagic Fever: Diagnosis, Treatment
and Control, 2nd ed. Geneva, World Health Organization, 1997.
World Health Organization: Comprehensive guidelines for prevention and control
of dengue and dengue haemorrhagic fever, World Health Organization,
2011.
LAPORAN KASUS
Page 26