Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

BAHAN BAKU
Pada bab ini akan dibahas mengenai bahan baku yang dibutuhkan PT Asahimas
Chemical secara umum dan bahan baku yang dibutuhkan oleh VCM-1 plant.
4.1

Bahan baku umum


Bahan baku yang dibutuhkan di PT Asahimas Chemical adalah sebagai berikut :

Garam Industri (raw salt)


Garam industri diimpor dari Australia dan India sebanyak 650.000 ton/tahun
melalui kapal laut yang menepi pada jetty PT ASC. Garam tersebut akan
dipindahkan dengan conveyor ke tempat penyimpanan berupa lapangan
terbuka. Garam ini memiliki kemurnian tinggi dan kandungan pengotor yang

sedikit (95%-NaCl).
Air industri
Air industri diperoleh dari PT Krakatau Tirta Industri (KTI)
Sebagian penerimaan bahan baku dan distribusi hasil produksi, dilakukan
dengan menggunakan fasilitas pelabuhan khusus (Jetty) yang masing masing
mempunyai kapasitas 50.000 DWT, 30.000 DWT dan 4.000 DWT.
Sedangkan sebagian lainnya dilakukan melalui transportasi darat dengan
menggunakan sarana fasilitas, stasiun-stasiun pemuatan barang dengan truk
tangki serta kontainer-kontainer untuk kepentingan domestik maupun ekspor.

Energi Listrik
Sumber energi listrik PT Asahimas Chemical berasal dari PLTU Suralaya,
Merak yang disalurkan melalui stasiun penerimaan khusus yang dibangun di
bagian depan area PT Asahimas Chemical. Jumlah listrik yang dibeli adalah
152 MVA. Energi listrik merupakan bahan baku yang sangat penting untuk
kelangsungan proses elektrolisis pada Chlor/Alkali plant. Sisa energi listrik

digunakan untuk kebutuhan kantor.


Etilen
Sumber etilen PT Asahimas Chemical berasal dari Timur Tengah dan PT
Chandra Asri Petrochemical Center (CAPC, Cilegon) dengan kapasitas
78.500 ton/tahun. Etilen dari Timur Tengah diangkut menggunakan kapal laut
dan proses transfer akan dilakukan pada jetty sedangkan etilen dari PT CAPC
24

38

dialirkan melalui pipa berisolasi sangat tebal. Seluruh etilen disimpan pada
tangki storage khusus yang dirancang mampu menahan tekanan tinggi dan
panas penguapan dari lingkungan agar etilen tetap berada pada fasa liquid.

Storage tank diatur pada temperatur -103C dan tekanan <1000 mmH2O.
Oksigen
Sumber oksigen berasal dari PT Air Liquid Indonesia (Alindo). Oksigen
sebenarnya bisa diperoleh dari utility dengan menggunakan alat fraksinasi
namun persediaannya terbatas.

4.2

Bahan Baku Utama Plant VCM-1


Bahan baku utama plant VCM-1 ada tiga macam, yaitu etilen, klorin dan oksigen.
Ketiganya disediakan dalam fasa gas.

4.2.1

Etilen
Etilen merupakan bahan baku utama plant VCM-1 yang dibeli dari Timur Tengah

dan PT CAPC. Kebutuhan etilen untuk plant ini sebanyak 78.500 ton/tahun. Kemurnian
etilen sebesar 99,9%. Etilen disimpan pada temperatur -103C dan tekanan <1000
mmH2O untuk menjaganya tetap pada fasa cair. Etilen merupakan umpan reaktor pada
OHC-EDC plant dan LP-EDC plant dan bereaksi membentuk EDC. Konsumsi EDC
pada OHC-EDC plant sebanyak 1300-1800 Nm3/jam sedangkan pada LP-EDC plant
sebanyak 3500-5500 Nm3/jam. Spesifikasi etilen yang dibutuhkan sebagai bahan baku
yaitu :

Kandungan metana, etana dan propan maksimum 1000 ppm

Kandungan asetilen maksimum 5 ppm

Kandungan CO maksimum 5 ppm

Kandungan CO2 maksimum 7 ppm

Kandungan C3 & heavier maksimum 20 ppm

Kandungan H2 maksimum 10 ppm

Kandungan sulfur sebagai H2S maksimum 3 ppm

Kandungan air maksimum 10 ppm

Kandungan metanol maksimum 20 ppm

39

4.2.2

Gas Klorin
Gas klorin didapat melalui hasil elektrolisis C/A plant sebanyak 3000-5000

Nm3/jam. Kemurnian yang dibutuhkan minimal 98,3%. Gas klorin disimpan pada
tekanan 3 kg/cm2G dan pada temperatur lingkungan. Klorin dibutuhkan sebagai umpan
LP-EDC plant. Spesifikasi klorin yang dibutuhkan sebagai bahan baku yaitu :

Kandungan oksigen maksium 1,15%

Kandungan CO2 maksimum 0,3%

Kandungan air maksimum 50 ppm

Kandungan nitrogen maksimum 0,45%

4.2.3

Oksigen
Oksigen diperoleh dari utility plant/ air separation plant sebanyak 600-1000

Nm3/jam. Kemurnian dari gas oksigen adalah 99,56%. Oksigen ditampung pada vessel
dengan tekanan 6,5 kg/cm2G dan temperatur minimal 15oC maksimum 130oC. Spesifikasi
oksigen yang dibutuhkan adalah kandungan maksimum nitrogen 0,5%. Oksigen
dibutuhkan sebagai OHC-EDC plant.

4.3

Bahan Baku Penunjang


Bahan baku penunjuang plant VCM-1 terdiri dari asam klorida, katalis LP-EDC
dan katalis OHC-EDC.

4.3.1

Asam Klorida (HCl)


Asam klorida bersumber dari hasil reaksi samping proses EDC cracking dari

VCM plant. Kebutuhan asam klorida sebanyak 3000-6500 Nm3/jam. Kemurnian HCl
99,9% dan menjadi umpan reaktor OHC-EDC plant.

4.3.2

Katalis LP-EDC
Katalis LP-EDC didapat dari Y.S. Corp di Alabama, USA. Kebutuhan katalis

sebanyak 262 kg/tahun (tergantung kebutuhan). Kualitas katalis (FeCl 3) minimal 95%-w
anhidrat. Katalis LP-EDC digunakan digunakan pada reaktor.
4.3.3

Katalis OHC-EDC

40

Katalis OHC-EDC didapat dari Y.S. Corp di Alabama, USA. Kebutuhan katalis
sebanyak 315 kg/hari (tergantung kebutuhan). Kualitas katalis memiliki spesifikasi
sebagai berikut :
Kandungan tembaga (Cu) minimal 9,5%-wt
Kandungan kalium (K) minimal 8,2%-wt dengan luas permukaan
23-27m2/gr
Resistensi atrisi minimal 75%/0,5jam
Volatilitas (LOI) pada 150oC maksimum 2%-wt
Warna merah atau coklat

Anda mungkin juga menyukai