PERCOBAAN III
(PEMURNIAN BAHAN MELALUI REKRISTALISASI)
OLEH :
NAMA
STAMBUK
: A1C4 09001
KELOMPOK
: II (DUA)
ASISTEN
2011
A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari salah satu metode
pemurnian yaitu rekristalisasi dan penerapannya dalam pemurnian garam
dapur kasar.
B. PRINSIP PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari salah satu metode
pemurnian yaitu rekristalisasi dan penerapannya dalam pemurnian garam
II.
dapur kasar.
TEORI
Salah satu metode pemurnian suatu zat terbentuk Kristal adalah kristalisasi.
Metode ini didasarkan pada perbedaan daya larut antar zat yang dimurnikan
dengan kotoran lain dalam suatu pelarut tertentu. Beberapa persyaratan suatu
pelarut dapat dipakai dengan proses rekristalisasi antara lain :
1. Memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang
dimurnikan dengan zat pengotor.
2. Tidak meninggalkan zat pengotor pada Kristal
3. Mudah dipisahkan dari Kristal.
4. Bersifat inert (tidak mudah bereaksi dengan Kristal.
Dalam percobaan ini dipelajari dengan cara memurnikan natrium klorida dari
garam dapur dengan menggunakan air sebagai pelarutnya. Natrium klorida
(NaCl) merupakan komponen utama dalam garam dapur. Komponen lain yang
bersifat pengotor biasanya berasal dari ion-ion Ca2+, Mg2+, Al3+, Fe3+, SO42-, I- dan
Br-. Agar daya larut antara NaCl dengan pengotor cukup besar, maka perlu
dilakukan penambahan zat-zat tertentu. Zat-zat penambahan tersebut akan
membentuk senyawa terutama garam yang sukar larut dalam air. Selain itu
anion Cl-. Struktur yang sama akan dihasilkan bila proses anion dan kation
dipertukarkan (Saito, 1996).
Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar
dari larutan. Endapan mungkin berupa Kristal (kristalin) atau koloid, dan dapat
dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau pemusingan (centrifuge).
Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang
bersangkutan. Kelarutan (s) suatu endapan, menurut definisi adalah sama dengan
konsentrasimolar dari larutan jenuhnya. Kelarutan bergantung dari berbagai
kondisi, seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu,
dan pada komposisi pelarutnya. Kelarutan endapan bertambah besar dengan
kenaikan suhu, meskipun dalam beberapa hal yang istimewa (seperti kalium
sulfat), terjadi yang sebaliknya.
Kemudahan suatu endapan dapat disaring dan dicuci tergantung sebagian
besar pada struktur morfologi endapan, yaitu pada bentuk dan ukuran kristalkristalnya. Makin besar Kristal-kristal yang terbentuk selama berlangsungnya
pengendapan, makin mudah mereka dapat disaring. Bentuk Kristal juga penting.
Struktur yang sederhana, seperti kubus, octahedron, atau jarum-jarum, sangat
menguntungkan, karena mudah dicuci setelah disaring. Ukuran Kristal yang
terbentuk selama pengendapan, tergantung terutama pada dua factor penting:
yaitu laju pembentukan inti (nukleasi) dan laju pertumbuhan Kristal. (Vogel,
1985).
Proses rekristalisasi merupakan proses pengintian dan pertumbuhan Kristalkristal baru bebas regangan pada logam induk (matriks) yang telah mengalami
III.
METODE PRAKTIKUM
A. ALAT DAN BAHAN
Alat :
Gelas beker 500 ml
Gelas ukur 100 ml
Labu takar 50 ml
Pemanas listrik
Timbangan
Botol semprot
Kertas saring
Batang pengaduk
Corong gelas
2 buah
1buah
1 buah
1 set
1 set
1 buah
3 lembar
1 buah
2 buah
Bahan :
B. PROSEDUR KERJA
1. Perlakuan Awal
Gelas Beaker
-
Ditimbang
Air Panas
Garam Dapur
- Ditimbang 30 gram
-
disaring
FiltratFiltrat 1
Filtrat 2
diaduk
disaring larutan tersebut
Residu
Filter
-
- ditimbang
Kristal NaCl
- dihitung rendemennya
IV.
% Rendemen = 57,3 %
Kristal NaCl
- ditimbang
- dihitung rendemen
- diamati dan dibandingkan kenampakan
fisik kristal yang dihasilkan dengan yang
diperoleh melalui cara penguapan
V.
I.
No.
1
Perlakuan
30 gram dapur dimasukkan kedalam
Hasil Pengamatan
Garam larut dalam air
air mendidih
2. Rekristalisasi
No
Perlakuan
Hasil Pengamatan
Endapan hilang
Ba(OH)2
3
Larutan
Ba(OH)2 + (NH4)2CO3
4
-Larutan disaring
-filternya dinetralkan + HCL encer
Larutan Bening
Diperoleh rendemen
rendemennya
57,3%
B. REAKSI LENGKAP
2 NaCl + CaO
CaCl2 + Na2O
CaCl2 + Na2O + Ba(OH)2
2NaOH + BaCl2 + CaO
2NaOH+ BaCl2 +CaO + (NH4)2CO3 NaCl+ Ba(OH)2 +CaCO3 +NH4Cl
NaCl + Ba(OH)2 + NH4Cl + HCl
BaCl2+ NaCl + NH3 + Cl2 +H2O
C. PERHITUNGAN
Berat kertas saring = 1,1 gram
Berat gelas kimia kosong = 198 gram
Berat garam dapur = 30 gram
-Rekristalisasi melalui penguapan
Berat gelas kimia + Kristal + kertas saring = 216,3 gram
Berat Kristal = 17,2 gram
17,2
30
Rendemen =
x 100%
= 57,3%
D. PEMBAHASAN
Dalam pemurnian suatu zat terdapat beberapa cara, salah satunya
yakni kristalisasi. Metode kristalisasi ini didasarkan pada perbedaan daya
larut antara zat yang dimurnikan dengan kotoran dalam suatu pelarut tertentu.
Pemilihan pelarut sangat penting dalam proses ini, dimana memenuhi syarat
yaitu: 1. Memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang
dimurnikan dengan zat pengotor, 2. Tidak meninggalkan zat pengotor pada
kristal, 3. Mudah dipisahkan dari kristalnya, dan 4. Bersifat inert atau tidak
mudah bereaksi dengan Kristal.
Praktikum kali ini terfokus pada pemurnian bahan melalui
rekristalisasi. Bahan yang akan dimurnikan yakni garam dapur, atau NaCl
(Natrium Klorida) menggunakan air sebagai pelarutnya. NaCl merupakan
SIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan ini adalah bahwa garam dapur yang
dimurnikan pada percobaan ini, menggunakan prinsip rekristalisasi dengan
penguapan, rekristalisasi adalah metode pemurnian bahan dalam hal ini adalah
garam dapur dengan pembentukan kristal kembali guna menghilangkan zat
pengotor, daya larut dari zat yang akan dimurnikan dengan pelarutnya akan
mempengaruhi proses rekristalisasi ketika suhu dinaikkan atau ditambahkan
DAFTAR PUSTAKA.
Anonim . 2011 . Penuntun Praktikum Kimia Anorganik . Laboratorium
Pengembangan Unit Kimia. Kendari.
Futichah dan Aslina Br. Ginting . 1998 . Pengaruh Perlakuan Pelarutan Padat Dan
Rol Dingin Terhadap Suhu Rekristalisasi Plat Zircaloy-4 . Prosiding
Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir.
Volume IV .
http://www.ptbn@batan.go.id. Amethyst . 1995. The Mineral Niter . www.
galleries.com. [ 15 Mei 2011 ]
Herutomo, Bambang., 2000. Efek Rekristalisasi Pada Bahan Bakar Uo2 Derajat
Bakar Tinggi Terhadap Pelepasan Gas Hasil Fisi . Pusat Pengembangan
Teknologi Bahan Bakar dan Daur Ulang-BATAN . Jakarta.
Saito Taro, 1996, Kimia Anorganik, Reproducerd by permission of Iwanami Shoten
Publishers, Tokyo [http://oke.or.id]
Vogel . 1945 . Analisis Anorganik Kualitatif . PT Kalman Media Pustaka . Jakarta
TUGAS