Anda di halaman 1dari 24

PRURIGO

NODULARIS PADA
PENDERITA
HIV/AIDS
DISUSUN OLEH :
SIGIT DWI PRAMONO
1102090133
AMELIA VIRSHANY LATIF
C11109757
ANGGUN L.HUSEIN
2008-83-009

IDENTITAS PASIEN

Nama
: Tn. S
No. RM
: 406626
Umur : 36 tahun
Alamat
: Jl. Alimuddin Naja, Takalar
Status
: Kawin
Tgl. Masuk RS : 11 Juli 2013

ANAMNESIS
Keluhan Utama : Bercak kehitaman.
Anamnesis : Pasien dikonsul dari bagian neurologi
ke bagian ilmu kesehatan kulit dan kelamin dengan
keluhan bercak-bercak kehitaman di hampir seluruh
tubuh yang dialami sejak 2 bulan yang lalu dan
disertai dengan rasa gatal. Pasien saat ini
menderita HIV/AIDS

STATUS SAAT INI


Keadaan Umum
: Sakit Berat / Composmentis / Gizi
Kurang
Tanda Vital
:
Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 84x/menit
Pernapasan
: 20x/menit
Suhu
: 36,7 oC

STATUS DERMATOLOGIS
Lokasi

: Regio Ekstremitas Superior et


Inferior
Distribusi
: Simetris
Efloresensi : Nodul, Makula Hiperpigmentasi,
Xerosis.

Nodul
Hiperpigmentasi

Nodul Hiperpigmentasi

Nodul
Hiperpigmentasi,
Xerosis

Makula Hiperpigmentasi,
Xerosis

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil CT Scan Kepala :
Tampak lesi hiperdens bulat multiple di regio parietal kiri dengan
bagian hipodens di dalamnya dan regio parietal kanan disertai
edema like finger disekitarnya.
Tampak midline shift ke kanan 0,89 cm dan mass effect (+).
Kesan : Susp. Toxoplasmosis
DD/ Glioblastoma multiforme

DIAGNOSIS &
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis :
Prurigo Nodularis

Diagnosis Banding :
- Sarkoidosis
- Pemfigoid bulosa
- Scabies
- Amyloidosis Kutaneus
- Dermatitis Artefacta

PENGOBATAN
Dari bagian IKKK
R/ Dexamethason 20 mg
As. Salicil 3%
Sulfur pp 5%
Gentamicin 20 mg
m.f. Ung. Da in pot No.1
ue (p-s)
R/ Cetirizine 1x1 No.4

Dari bagian Neurologi


R/ Mecobalamin 1 amp/24 jam/iv
R/ Dexamethasone 2 amp/bolus
lanjut 1 amp/6 jam/iv
R/ Ranitidin 1 amp/12 jam/iv

RESUME
Tn. S umur 35 tahun dikonsul dari bagian neurologi
ke bagian ilmu kesehatan kulit dan kelamin dengan
keluhan bercak-bercak kehitaman di hampir seluruh
tubuh yang dialami sejak 2 bulan yang lalu dan
disertai dengan rasa gatal. Pasien saat ini
menderita HIV/AIDS. Pada pemeriksaan fisis
didapatkan nodul dan makula hiperpigmentasi,
xerosis pada kedua lengan dan tungkai bawah.

DEFINISI
Prurigo adalah penyakit dermatosis yang ditandai
dengan lesi berupa papul yang mengalami
likenifikasi.
Prurigo nodularis merupakan penyakit kulit
inflamasi kronik, pada orang dewasa, ditandai oleh
adanya nodus kutan yang sangat gatal, terutama
terdapat di ekstermitas bagian ekstensor (lengan
atau tungkai).

EPIDEMIOLOGI
Dapat ditemukan pada semua ras.
Ditemukan dalam jumlah besar pada wanita dibandingkan dengan
pria.
Terutama pada usia pertengahan dan orang yang lebih tua
walaupun dapat terjadi pada semua usia.
Sekitar 80 % pasien memiliki riwayat personal/keluarga terhadap
dermatitis atopi, asma, atau demam fever (prevalensi hanya 25 %
pada populasi umum).
Prurigo Nodularis dapat muncul pada populasi HIV atau kondisi
imunokompromais lain

ETIOLOGI
K

PATOGENESIS
Mekanisme terbentuknya makula hiperpigmentasi :

PATOGENESIS
Mekanisme timbulnya rasa gatal :

GEJALA KLINIS
Lesi berupa nodus atau papul.
Biasanya simetris, bersisik, hiperpigmentasi atau purpura, dan
keras.
Dapat tunggal atau multiple.
Lebih besar dari 0,5 cm dan kurang dari 2 cm (3-20 mm),
ukurannya menetap, jarang membesar atau mengecil, dan tidak
spontan berubah.
Jumlahnya semakin bertambah, bisa mencapai ratusan.
Lesi ekskoriasi biasanya datar, mencekung, atau terdapat krusta
diatasnya.

GEJALA KLINIS
Bila perkembangannya sudah lengkap, maka lesi tersebut akan
berubah menjadi verukosa atau mengalami fisurasi.
Nodus awalnya dapat muncul di folikel rambut.
Pola nodus dapat berbentuk folikular.
Pada Prurigo Nodularis, nodus terbentuk sebelum rasa gatal
muncul kemudian menjadi sangat gatal.
Rasa gatal dapat membuat sulit tidur saat maalam dan
menganggu aktivitas saat siang.
Dapat berdarah, luka, dan terinfeksi jika terus menerus digaruk.

GEJALA KLINIS

DIAGNOSIS
1. Dari hasil anamnesis dan permeriksaan fisis
2. Pemeriksaan penunjang :
- Pemeriksaan penyaring darah.
- Biopsi lesi disarankan untuk eksklusi penyakit lain.
dan akan ditemukan peningkatan jumlah eosinofil untuk Prurigo
Nodularis
- Kultur pada lesi akan mengeksklusi infeksi staphylococcus.
- Tes patch untuk tes sensitivitas.

PENATALAKSANAAN

PROGNOSIS
Lesi tidak dapat membaik secara spontan. Keparahan
mungkin dapat berkurang dengan terapi namun cenderung
menetap untuk beberapa waktu. Penyakit ini bersifat kronis
dan setelah sembuh dengan pengobatan biasanya residif.

KOMPLIKASI
Prurigo Nodularis bersifat jinak. Namun, dalam beberapa
kasus dapat menyebabkan gangguan fungsional dan
kesakitan pada yang tidak ditangani dengan baik.Beberapa
lesi dapat menjadi hiperpigmentasi yang permanen dan
meninggalkan jaringan parut.

REFERENSI
1.

Wiryadi, Benny. Prurigo. dalam: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Djuanda A. dkk. (Ed.). Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.2007: 272-275.
2. Prurigo. August 10, 2011 (cited March 24, 2011) Available at http://medical-journal/Prurigo.htm
3. Siregar R.S. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. EGC. Jakarta. 2005: 16-17.
4. American Journal of Dermatopathology. (cited March 24,2011) Available at
http://histopathology/Prurigo.htm
5. Prurigo Nodularis. November 17, 2009 (cited March 24, 2011) Available at http://Patient.co.uk/ Prurigo
Nodularis
6. American Osteopathic College of Dermatology. Prurigo Nodularis. 2011 (cited March 24, 20011)
Available at http://AOCD/Prurigo Nodularis.html
7. Ap,Joyce and Horn TD and Anhalt GJ. Prurigo Pigmentosa Report in Case and Review of Literature.
Department of Dermatology National Naval Medical Center, Bethesda. Arch Dermatol 1989
Nov;125911):1551-4 Abstract quote.
8. A,Boer et al. Prurigo Pigmentosa: A Distinctive Inflammatory Disease of the Skin. Am J Dermatopathol
2003 Apr;25(2):117-29 Abstract quote.
9. C,Matsumoto et al. Vesicular Prurigo Pigmentosa Cured by Minocycline. Department of Dermatology,
Surugadai Nihon University Hospital. Japan. J Eur Acad Dermatol Venereol 2001 Jul;15(4):354-6
Abstract quote.
10. Y,Miyachi et al. Prurigo Pigmentosa: A Possible Mechanism of Action of Sulfonamides. Dermatologica
1986;172(2):82-8 Abstract quote.

Anda mungkin juga menyukai