Stratifikasi Sosial Gorontalo Fixnmn
Stratifikasi Sosial Gorontalo Fixnmn
PENDAHULUAN
1.1.
Pendahuluan
Dari berbagai perbedaan kehidupan manusia, satu bentuk variasi
kehidupan mereka yang menonjol adalah fenomena stratifikasi (tingkatantingkatan) sosial. Perbedaan itu tidak semata-mata ada, tetapi melalui proses;
suatu bentuk kehidupan (bisa berupa gagasan, nilai, norma, aktifitas sosial,
maupun benda-benda) akan ada dalam masyarakat karena mereka menganggap
bentuk kehidupan itu benar, baik dan berguna untuk mereka. Fenomena dari
stratifikasi sosial ini akan selalu ada dalam kehidupan manusia, sesederhana
apapun kehidupan mereka, tetapi bentuknya mungkin berbeda satu sama lain,
semua tergantung bagaimana mereka menempatkannya.
Stratifikasi sosial berasal dari istilah Social Stratification yang berarti
Sistem
berlapis-lapis
dalam
masyarakat;
dari stratum (jamaknya : strata) yang berarti lapisan; stratifikasi sosial adalah
pembedaan penduduk atau measyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat
(hierarkis). Selama dalam masyarakat itu ada sesuatu yang dihargai, dan setiap
masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai, maka barang sesuatu itu akan
menjadi bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem yang berlapis-lapis dalam
masyarakat itu. Barang sesuatu yang dihargai itu mungkin berupa uang atau
benda-benda yang bernilai ekonomis, mungkin berupa tanah, kekuasaan, ilmu
pengetahuan atau mungkin keturunan dari orang terhormat.
Seorang sosiolog, Pitirin A. Sorokin (1957) mengatakan bahwa sistem
berlapis itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang
hidup teratur. Barang siapa yang memiliki sesuatu yang berharga itu dalam jumlah
yang sangat banyak, suatu keadaan tidak semua orang bisa demikian bahkan
hanya sedikit orang yang bisa, dianggap oleh masyarakat berkedudukan tinggi
atau ditempatkan pada lapisan atas masyarakat; dan mereka yang hanya sedikit
sekali atau sama sekali tidak memiliki sesuatu yang berharga tersebut, dalam
pandangan masyarakat mempunyai kedudukan yang rendah. Atau ditempatkan
b)
c)
d)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial (Social Stratification) berasal dari kata bahasa latin
stratum (tunggal) atau strata (jamak) yang berarti lapisan. Dalam Sosiologi,
stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat
ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.
Dalam suatu masyarakat, orang yang memiliki harta berlimpah lebih
dihargai daripada orang yang miskin. Demikian pula orang yang lebih
berpendidikan dihargai lebih daripada yang kurang berpendidikan. Atas dasar itu,
kemudian masyarakat dikelompok-kelompokkan secara vertikal atau bertingkattingkat sehingga membentuk lapisan-lapisan sosial tertentu dengan kedudukannya
masing-masing. Masyarakat sebenarnya telah mengenal pembagian atau pelapisan
sosial sejak dahulu. Pada zaman dahulu, Aristoteles menyatakan bahwa didalam
setiap negara selalu terdapat tiga unsur, yakni orang-orang kaya sekali, orangorang melarat dan orang-orang yang berada di tengah-tengah. Menurut
Aristoteles, orang-orang kaya sekali ditempatkan dalam lapisan atas oleh
masyarakat, sedangkan orang-orang melarat ditempatkan dalam lapisan bawah,
dan orang-orang di tengah ditempatkan dalam lapisan masyarakat menengah.
Beberapa definisi stratifikasi sosial (Widyasusanto, 1996) :
a. Pitirim A. Sorokin
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai perbedaan penduduk atau masyarakat ke
dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarki).
b. Max Weber
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang
termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki
menurut dimensi kekuasaan, previllege dan prestise.
c. Cuber
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai suatu pola yang ditempatkan di atas
kategori dari hak-hak yang berbeda.
Stratifikasi sosial (Social Stratification) berasal dari kata bahasa latin stratum
(tunggal) atau strata (jamak) yang berarti berlapis-lapis. Dalam Sosiologi,
stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat
ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.
2.2 Sebab Timbulnya Stratifikasi Sosial
Setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, bisa berupa
kepandaian, kekayaan, kekuasaan, profesi, keaslian keanggotaan masyarakat dan
sebagainya. Selama manusia membeda-bedakan penghargaan terhadap sesuatu
yang dimiliki tersebut, pasti akan menimbulkan lapisan-lapisan dalam masyarakat.
Semakin banyak kepemilikan, kecakapan masyarakat/seseorang terhadap sesuatu
yang dihargai, semakin tinggi kedudukan atau lapisannya. Sebaliknya bagi mereka
yang hanya mempunyai sedikit atau bahkan tidak memiliki sama sekali, maka
mereka mempunyai kedudukan dan lapisan yang rendah. Seseorang yang
mempunyai tugas sebagai pejabat/ketua atau pemimpin pasti menempati lapisan
yang tinggi daripada sebagai anggota masyarakat yang tidak mempunyai tugas
apa-apa. Karena penghargaan terhadap jasa atau pengabdiannya seseorang bisa
pula ditempatkan pada posisi yang tinggi, misalnya pahlawan, pelopor, penemu,
dan sebagainya. Dapat juga karena keahlian dan ketrampilan seseorang dalam
pekerjaan tertentu dia menduduki posisi tinggi jika dibandingkan dengan pekerja
yang tidak mempunyai ketrampilan apapun (Hakim, 1997).
2.3 Perbedaan Diferensiasi dengan Stratifikasi
Diferensiasi dan ketidaksamaan sosial mempunyai potensi untuk
menimbulkan stratifikasi sosial dalam masyarakat. Diferensiasi sosial merupakan
pengelompokan masyarakat secara horizontal berdasarkan pada ciri-ciri tertentu.
Berbeda dengan ketidaksamaan sosial yang lebih menekankan pada kemampuan
untuk mengakses sumberdaya, diferensiasi lebih menekankan pada kedudukan
dan peranan. Dengan melihat tabel di bawah ini secara tegas dapat kita
bedakanantara diferensiasi sosial dengan stratifikasi sosial (Fernandez, 1989).
DIFERENSIASI SOSIAL
Pengelompokan secara horisontal
2.
3.
1.
STRATIFIKASI SOSIAL
Pengelompokan secara vertikal
2.
Berdasarkan ciri dan fungsi
3.
4.
4.
Distribusi kelompok
5.
5.
Genotipe
6.
Stereotipe
6.
yang
dimaksud
adalah
keturunan
berdasarkan
golongan
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Stratifikasi Sosial
Pengelompokan masyarakat berdasarkan tingkatan-tingkatan tertentu itu
disebut dengan stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial secara
umum dapat diartikan sebagai pembedaan atau pengelompokan anggota
masyarakat secara vertikal. Stratifikasi sosial merupakan gejala sosial yang
sifatnya umum pada setiap masyarakat.
3.2 Manfaat Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial dapat berfungsi sebagai berikut :
a. Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif, seperti menentukan penghasilan,
tingkat kekayaan, keselamatan dan wewenang pada jabatan/pangkat/ kedudukan
seseorang.
b. Sistem pertanggaan (tingkatan) pada strata yang diciptakan masyarakat yang
menyangkut prestise dan penghargaan, misalnya pada seseorang yang menerima
anugerah penghargaan/gelar/kebangsawanan, dan sebagainya.
c. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi,
keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, kepemilikan, wewenang atau kekuasaan.
d. Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan, seperti tingkah laku,
cara berpakaian dan bentuk rumah.
e. Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan.
f. Alat solidaritas diantara individu-individu atau kelompok yang menduduki
sistem sosial yang sama dalam masyarakat. (Luth, 1992).
3.3 Stratifikasi Sosial di Gorontalo
Stratifikasi sosial di lingkungan contohnya yang ada di Gorontalo.
Sebelum Islam masuk ke Gorontalo dan menjadi agama mayoritas yang dianut
masyarakatnya, di daerah tersebut berlaku stratifikasi sosial lokal yang membagi
- Kasta Sudra : Kasta ini adalah kasta paling rendah yang ada di India atau
agama Hindu. tugas utamanya adalah melayani segala sesuatu dari kasta-kasta
diatasnya. disisi lain, orang-orang Sudra mengalami diskriminasi karena tidak
boleh membaca atau mengetahui isi dari kitab Veda. kemudian secara profesi,
kaum Sudra harus bekerja turun temurun sesuai dengan garis keturunannya dan
tidak boleh berganti profesi diluar garis keturunannya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial secara umum dapat diartikan sebagai
pembedaan atau pengelompokan anggota masyarakat secara vertikal. Manfaat dari
Stratifikasi sosial yaitu Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif, sistem
pertanggaan (tingkatan) pada strata yang diciptakan masyarakat yang menyangkut
prestise dan penghargaan, kriteria sistem pertentangan, penentu lambang-lambang
(simbol status) atau kedudukan, tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan, alat
solidaritas diantara individu-individu atau kelompok yang menduduki sistem
sosial yang sama dalam masyarakat
2. Sebab-sebab timbulnya stratifikasi sosial.
Secara umum terbentuknya stratifikasi sosial karena pembedaan dalam
penghargaan terhadap sesuatu yang dimiliki.
- tugas dan penempatan,
- hadiah/reward,
- keahlian/keterampilan.
3. Kriteria dasar stratifikasi sosial :
a. kekayaan,
b. kekuasaan,
c. keturunan,
d. pendidikan/ilmu pengetahuan.
4. Masyarakat Gorontalo terbagi ke dalam sejumlah kasta, yakni Olongia (rajaraja dan keturunannya), Wali-wali (para pejabat dan pembesar istana yang
diangkat oleh raja dan keturunannya), Tuangolipu (rakyat atau penduduk
kerajaan), dan Wato (budak, pelayan-pelayan istana, beserta keturunan mereka).
5. Stratifikasi Sosial di India terdiri dari 4 kasta yaitu, Brahmana, Ksatriya,
Waisya dan Sudra.
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anonymousa, 2011.DIFERENSIASI SOSIAL DAN STRATIFIKASI SOSIAL (Online).
[http://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial], diakses pada 7 Oktober 2011.
Dra. Kun Maryati & Juju Suryawati, S.Pd., Sosiologi jilid 1 untuk SMU kelas 2,
Esis, Jakarta, 2001.
Drs. Laurent Widyasusanto, Penuntun Belajar Sosiologi jilid 1 untuk SMU, PT
Pradnya Paramita, Jakarta, 1996.
Drs. Lukman Hakim & Dra. E.J. Ningsih, Sosiologi untuk SMU kelas 2, PT.
Grafindo Media Pratama, Jakarta, 1997.
Mohamad Anwar, Pegangan Sosiologi untuk kelas 2 SMU, Armico, Bandung,
1999.
Drs. Nursal Luth, Kamus Sosiologi dan Antropologi, PT. Galaxy Puspa Mega,
Jakarta, 1992.
Drs. Nursal Luth & Drs. Daniel Fernandez, Sosiologi dan Antropologi jilid 1, PT.
Galaxy Puspa Mega, Jakarta, 1989.
SOSIOLOGI LINGKUNGAN
TKL 5424
STRATIFIKASI SOSIAL
DISUSUN OLEH :
ANNISA NIDYA UTARI
D1051131021
D1051131024
D1051131026