Penyusun:
Maria Denta
102011101042
Pembimbing:
2.1 Definisi
Gangguan autoimun dengan tanda trombositopenia menetap (trombosit
perifer < 150.000 / l) akibat autoantibodi mengikat antigen trombosit sehingga
terjadi destruksi prematur trombosit dalam sistem retikuloendotel di limpa.
2.2 Klasifikasi
a. ITP akut: pada anak-anak
b. ITP kronis: pada usia dewasa, termasuk wanita hamil
2.3 Epidemiologi
a. ITP akut
terjadi pada anak-anak usia 2-6 tahun, dengan insiden 3-8 orang per
100.000 anak, sumber yang lain menyatakan insiden terjadi pada rentang
usia 2-10 tahun dengan kasus 4 orang per 100.000 anak per tahunnya.
Sekitar 75% ITP akut terjadi setelah vaksinasi atau infeksi cacar air atau
mononukleosis infeksiosa. Remisi biasanya terjadi, namun 5 10 % akan
menjadi ITP kronis (ITP > 6 bulan).
b. ITP kronis
ITP kronis didapatkan pada rentang usia 18 - 45 tahun. Rasio antara
perempuan dan laki-laki adalah 1 : 1 pada ITP akut, dan 2-3 : 1 pada ITP
kronis. ITP refrakter merupakan 25 30 % penderita ITP yang gagal
diterapi dengan kortikosteroid dosis standar dan splenektomi karena angka
trombosit di bawah normal atau ada perdarahan. Penyakit ini ditemui juga
pada
pasien
Systemic
Lupus
Eritematosus
(SLE),
Human
Ib
IX
dan
meningkatkan
produksi
antibodi
Gambar 2.5 Ptekie dan purpura pada kaki seorang anak dengan ITP
trombosit
(HELLP),
hemolisis
mikroangiopati,
trombositopenia herediter.
10
2.8 Diagnosis
a. Hitung jumlah trombosit 10.000 50.000 / l.
b. Manifestasi klinik perdarahan yang dialami pasien (ptekie, purpura,
perdarahan konjungtiva atau perdarahan selaput lendir yang lain)
c. Konsentrasi hemoglobin dan hitung leukosit biasanya normal kecuali jika
terdapat anemia defisiensi besi akibat kehilangan darah
d. Pada sediaan hapus darah terlihat jumlah trombosit berkurang, dan
trombosit yang ada sering dalam bentuk besar (megatrombosit).
e. Pemeriksaan
darah
tepi
diperlukan
untuk
menyingkirkan
pseudotrombositopenia dan kelainan hematologi yang lain
f. Sumsum tulang menunjukkan jumlah megakariosit normal atau meningkat
g. Uji sensitivitas menunjukkan antibodi antiglikoprotein GP IIb / IIIa atau
GP Ib spesifik pada permukaan trombosit atau serum. Pemeriksaan IgG
terkait trombosit bersifat kurang spesifik
h. Pada wanita hamil:
1) Terjadi tromositopenia sedang yakni hitung trombosit 70.000 / l
2) Trombosit menjadi normal pada 2 bulan postpartum
3) Trombosit dimonitor selama bulan pertama trimester 2, dan setiap
minggu pada trimester 3.
Gambar 2.6 Setelah spelenektomi, eritrosit terdapat pitting dan badan Howell-Jolly
11
Kelainan
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan
Laboratorium
Penurunan
Produksi
Trombosit
a. Kongenital
1) Thrombocytopenia-
Hitung trombosit
sejak lahir
Anomali tulang
15 30 /l
lainnya
1 dari 3 kasus terdapat
kelainan
2) Anemia fankoni
3) Amegakariositik
rangka
kongenital
jantung
Perawakan tubuh pendek
Hiperpigmentasi kulit
Hipoplasia ibu jari dan
tulang radii
Kelainan ginjal
Microcephaly
Macrophtalmia
Tidak ada tulang atau
trombositopenia
anomali
tulang
rangka
Riwayat
lelah
5) Anemia aplastik
anemia
aplastik
Trombositopneia
periode
neonatal
kronis,
karena
pada
seperti TAR-syndrome
b. Didapat
4) Leukimia
Pansitopenia
Peningkatan
jumlah leukosit
Anemia
Pada
hapusan
Riwayat
kelelahan,
perdaraham atau infeksi
berulang
Hasil pemeriksaan fisik
ringan
Jumlah retikulosit
menurun
nonspesifik
Tidak ada splenomegali
darah
tepi
12
Kelainan
6) Neuroblastoma
7) Defisiensi nutrisi
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan
Laboratorium
Trombositopenia
Massa di abdomen
Terdapat
sindrom
paraneoplastik
Manifestasi neurologis
Riwayat nutrisi kurang
Anemia
megaloblastik
Pada
hapusan
anemia
Defisit neurologis akibat
akibat metastasis
lelah,
darah
tepi
terdapat neutrofil
hipersegmental
Jumlah retikulosit
menurun
Level
vitamin
B12
atau
folat
menurun
8) Obat-obatan
Obat kemoterapi
Diuretik thiazide
Alkohol
Estrogen
Kloramfenikol
Radiasi ion
Peningkatan
Destruksi
atau
perubahan
dosis
Trombosit
a. Imunologis
1) Trombositopenia
alloimun neonatal
2) Obat-obatan
Sulfonamid
Quinidine
Quinine
Carbamazepine
Valproic Acid
Hitung trombosit
beberapa
jam
pertama
setelah lahir
Riwayat penggunaan obatobatan
atau
normal
perubahan
dosis
13
Kelainan
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan
Laboratorium
Heparin
Digoxin
3) HIV
Abnormalitas
dari HIV
semua sel
Serologi
untuk
4) Purpura posttransfusi
Riwayat
transfusi
HIV
diagnosis
pasti
Trombositopenia
akut
terjadinya
trombositopenia
Manifestasi
sistemik
termasuk pembengkakan
Anemia kronis
Abnormalitas
sendi
jumlah
sel
leukosit
b. Non-imun
1) Sindrom
hemolitik-
uremik
Pada
hapusan
darah
tepi
terdapat
anemia
mikroangiopati
2) Disseminated
mikrositik
Peningkatan
Intravascular
waktu protrombin
Coagulation
dan
partial
tromboplastin
Pada
hapusan
darah
terdapat
tepi
anemia
mikroangiopati
mikrositiik
14
Kelainan
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan
Laboratorium
Penurunan level
3) Penyakit
sianosis
Kelainan
jantung
Sianosis
Gagal jantung kongestif
fibrinogen
Kompensasi
polisitemia
Kualitatif
Trombosit
a. Sindrom
Wiskott
Aldrich
Pola
terkait
inheriter
kromosom X
Eksim
Infeksi berulang
Hitung trombosit
sebanyak 20.000
akibat
imunodefisiensi
100.000 / l
Pada
hapusan
darah
tepi,
ukuran trombosit
b. Sindrom
Bernard
Soulier
Pola
inheriter
dominan
Ekimosis,
gingival
autosom
sangat kecil
Pada
hapusan
darah
perdarahan
dan
teppi
terdapat
saluran
trombosit
yang
pencernaan
Pola
limfosit
Pada
hapusan
dominan
Kebanyakan asimtomatik
inheriter
autosom
darah
tepi
terdapat
trombosit raksasa
Terdapat
Inclusion Bodies
(Dohle)
Perdarahan sedang
di
leukosit
Pada
hapusan
darah
tepi
terdapat
trombosit
yang
15
Kelainan
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan
Laboratorium
pucat dan oval
Sequestration
a. Sindrom
Kasabach
Merritt
dari
hemangionedotelioma
yang timbul pada periode
b. Hipersplenisme
neonatal
Riwayat
concomitant dan
terdapat splenomegali
abnormal
penyakit
liver
Anemia
jumlah
leukosit
tergantung
dari
penyakitnya
Berhubungan
dengan leukimia
dan
penyakit
infiltratif lainnya
2.10 Penatalaksanaan
Bertujuan mempertahankan hitung trombosit di atas batas ketika memar
spontan atau perdarahan terjadi dengan intervensi minimal. Hitung trombosit >
50.000 / l tidak memerlukan pengobatan.
Disebut ITP refrakter jika terdapat:
1) ITP menetap > 3 bulan
2) Pasien gagal berespon dengan splenektomi
16
selama
20
30
menit
bersamaan
dengan
17
kelahiran
untuk
mencegah
kebutuhan
transfusi
trombosit
18
19
20
21
22
2.11 Prognosis
Respon terapi 50 -75 % dengan kortikosteroid. Pasien ITP dewasa
sebagian kecil mengalami remisi spontan.
Penyebab mortalitas apabila terjadi perdarahan intrakranial yang terdapat
dari 1 % perdarahan berat, insiden mortalitas sekitar 2,2 % untuk pasien berusia >
40 tahun dan sampai 4,7 % untuk pasien berusia > 60 tahun.
Bab 3. Kesimpulan
Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP) adalah penyakit dengan ciri
khas penurunan jumlah trombosit di bawah normal yang diakibatkan oleh
autoimun tubuh penderita terhadap trombosit sehingga terjadi perdarahan
abnormal misalnya purpura kulit dan perdarahan mukosa. ITP diklasifikasikan
sebagai ITP akut dan ITP kronis dengan insiden ITP akut sebanyak 3-8 orang
23
anak-anak berusia 2-10 tahun yang akan sembuh sendiri (self limiting disease)
sementara 5-10 % -nya akan berlanjut menjadi ITP kronis (>6 bulan).
ITP terjadi karena trombosit diselimuti oleh autoantibodi IgG sehingga
mengalami percepatan pembersihan di limpa dan di hati yang menyebabkan
destruksi trombosit secara prematur dari sirkulasi setelah berikatan dengan
reseptor
Fc
yang
diekspresikan
oleh
makrofag
jaringan
dan
sistem
pasien
yakni
kortikosteroid,
splenektomi,
imunoglobulin
Daftar Pustaka
24
25
26